Disusun oleh :
Aminudin ( 115130063)
Kelas : II C
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang Muara dan Pantai
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak terutama kepada Bapak Heri Mulyono, ST.,MT selaku dosen mata kuliah
Muara dan Pantai sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Pantai Kejawanan Cirebon merupakan salah satu dari pantai yang berada di wilayah
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Pantai Kejawanan Cirebon merupakan tempat Wisata
Pantai, tempat pengelolaan ikan (TPI Kejawanan)dan Wisata Terapi.Berlokasi di Jln.Yos
Sudarso Kota Cirebon ini terletak dekat dengan Pelabuhan Cirebon dan Ade Irma Traffic
Garden Cirebon.
Di Pantai Kejawanan selain kita bisa menikmati terbitnya matahari dengan posisi yang
bagus, yaitu tepat ditengah-tengah pantai. Di sana juga kita bisa berwisata keliling pantai
dengan menggunakan perahu motor milik nelayan,Selain itu, disana juga banyak
disewakan perahu karet,saat libur lebaran/jika sedang beruntung kita bisa melihat kapal
nelayan/kapal tunda karena letaknya dekat dengan Pelabuhan Cirebon dan kita bisa
berfoto di atas perahu dan melihat nelayan membawa hasil laut.
Kondisi Pantai Kejawanan yang landai dan dangkal menjadi daya tarik sendiri bagi para
pengunjung, terutama anak-anak. Karena mereka dapat bermain air hingga agak ketengah
pantai. Walaupun demikian, pengunjung juga tetap dituntut untuk selalu berhati-hati.
Bagi seorang engineer perlu mengetahui bangunan konstruksi laut dan pantai.
Sebelum memulai memilih konstruksi bangunan laut dan pantai sebagai perlindungan
pantai, adalah penting untuk mengidentifikasi dan memahami penyebab kerusakan
daerah pantai baik akibat jangka panjang maupun jangka pendek. Sehingga dapat
diberikan alternatif solusi penanganan dan perlindungan kerusakan tersebut sesuai
dengan kondisi pantai. Kegagalan mengidentifikasi bisa mengakibatkan salah
penempatan dan disain ukuran perlindungan daerah pantai.
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan karena
serangan gelombang dan arus. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi
pantai yaitu :
1. Memperkuat/melindungi pantai agar mampu menahan serangan gelombang,
2. Mengubah laju transport sedimen sepanjang pantai,
3. Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain.
Sesuai dengan fungsinya tersebut, bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga
kelompok yaitu:
1. Konstruksi yang dibangun dipantai dan sejajar dengan garis pantai, contohnya
dinding pantai atau revetment.
2. Konstruksi yang dibangun kira-kira tegak lurus pantai dan sambung ke pantai,
contohnya groin dan jetty.
3. Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan kira-kira sejajar dengan garis pantai,
contohnya pemecah gelombang (breakwater).
Penggunaan tipe bangunan pantai ditentukan oleh beberapa faktor yaitu ketersediaan
material atau di dekat lokasi pekerjaan, kondisi dasar laut, kedalaman air dan
ketersediaan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan. Di samping itu, karakteristik dasar
laut juga menjadi salah satu faktor penting lainnya. Tanah dasar (fondasi bangunan)
harus dapat mempunyai daya dukung yang cukup sehingga stabilitas bangunan dapat
terjamin.
1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami salah satu tipe bangunan
pantai yang ada di daerah Cirebon yaitu Pantai Kejawanan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pantai
Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah
pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut. Garis pantai
adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air laut
pasang tertinggi. Garis laut dapat berubah karena adanya abrasi, yaitu pengikisan
pantai oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya areal
daratan.
Panjang garis pantai ini diukur mengeliling seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial
suatu negara. Pantai terjadi karena adanya gelombang yang menghantam tepi daratan
tanpa henti, sehingga mengalami pengikisan, gelombang penghancur tersebut dinamakan
gelombang destruktif.
Ekosistem pantai sendiri secara umum dapat dikatakan sebagai satu ekosistem
yang selaras. Ekosistem pantai yang baik dan juga sehat mempunyai beberapa ciri
sebagai berikut:
Memiliki garis pantai yang permanen dan juga terjaga dengan baik. Garis
pantai yang dimaksud adalah wilayah atau batasan antara daratan dengan
lautan. Ekosistem pantai yang baik adalah pantai yang mempunyai ciri garis
pantai yang terjaga dan juga permanen.
Terdapat ekosistem mangrove di sekitar pantai. Ekosistem pantai yang baik
adalah yang mempunyai ekosistem hutan magrove di kawasan pantai
tersebut. Ekosistem mangrove ini setidaknya berjumlah 30% dari jumlah total
luas pesisir. Prosentase yang demikian tersebut merupakan jumlah yang
ideal. Ekosistem hutan mangrove yag berada di wilayah pantai ini mempunyai
fungsi sebagai penahan ombak laut yang bisa mengikis pesisir dari pantai
tersebut (baca: abrasi pantai)
Terdapat pola usaha budidaya air payau. Salah satu ciri atau karakteristik dari
ekosistem pantai yang baik dan juga sehat ini adalah terdapat pola usaha
budidaya jenis air payau yang dilakukan dengan berpegang pada wawasan
atas lingkungan yang baik. Mengapa harus berwawasan pada lingkungan
yang baik? Hal ini karena pemafaatan lingkungan pantai tidak boleh
sembarangan karena berhubungan dengan beragam makhluk hidup yang
berada di sekitar pantai tersebut.
Pencemaran atas pantai bisa dikendalikan. Ekosistem pantai memang sulit
lepas dari yang namanya pencemaran. Namun pencemaran di lingkungan
ekosistem pantai yang baik dan juga sehat dapat diatasi atau dikendalikan
dengan mudah, baik secara ilmiah maupun dengan campur tangan manusia.
Berperan sebagai rumah bagi aneka jenis makhluk hidup dan bisa menjadi
sumber kehidupan bagi manusia yang tinggal di sekitaran pantai tersebut.
Ekosistem pantai yang sehat adalah ekosistem pantai yang mempunyai
berbagai macam fungsi atau manfaat pantai. Beberapa manfaat yang
dipunyai oleh ekosistem pantai yang baik dan juga sehat adalah bisa
digunakan sebagai rumah bagi berbagai macam makhluk hidup dan juga
merupakan sumber penghidupan bagi manusia yang berada di sekitar pantai
tersebut.
Breakwater harus dirancang khusus sesuai dengan daerah pantai yang ingin
dilindungi agar arus laut tidak menyebabkan pendangkalan karena pasir
yang ikut dalam arus mengendap serta tidak terjadi endapan sedimen
dibelakang struktur breakwater. Bila hal ini terjadi maka perlu dilakukan
pengerukan pantai.
Prinsip kerja dari breakwater adalah dengan memanfaatkan difraksi
gelombang. Akibat adanya difraksi gelombang akan menimbulkan pengaruh
terhadap angkutan sedimen yang dibawa, salah satunya dengan
terbentuknya tombolo di belakang posisi breakwater. Penentuan panjang
breakwater didasarkan pada tujuan pembentukan garis pantai yang
diinginkan, yaitu tombolo atau salient. Tombolo adalah sedimentasi yang
terbentuk tepat di belakang bangunan breakwater. Tombolo terjadi apabila
jarak antara pemecah gelombang dengan garis pantai lebih kecil
dibandingkan panjang pemecah gelombang. Sedangkan salient adalah
sedimentasi yang terbentuk pada garis pantai.
Sebenarnya breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas
pantai. Tipe pertama banyak digunakan pada perlindungan perairan
pelabuhan, sedangkan tipe kedua untuk perlindungan pantai terhadap erosi.
Secara umum kondisi perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada tipe
pertama perlu ditinjau karakteristik gelombang di beberapa lokasi di
sepanjang pemecah gelombang, seperti halnya pada perencanaan groin dan
jetty. Penjelasan lebih rinci mengenai pemecah gelombang sambung pantai
lebih cenderung berkaitan dengan palabuhan dan bukan dengan
perlindungan pantai terhadap erosi. pemecah gelombang lepas pantai dibuat
sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai, maka
tergantung pada panjang pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas
pantai dapat dibuat dari satu pemecah gelombang atau suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa ruas pemecah gelombang yang dipisahkan oleh
celah.
3.1. Kesimpulan
Abrasi dan pencemaran pantai merupakan masalah pelik yang dihadapi oleh
masyarakat. Abrasi diakibatkan oleh 2 faktor, baik faktor alam (angin selalu
berhembus menyebabkan air laut terus bergerak sehingga perlahan-lahan
mengikis daratan atupun oleh bencana alam) maupun manusia(pembabatan
hutan bakau, perusakan terumbu karang, penggalian pasir).
Dampak yang diakibatkan oleh abrasi ini sangat besar. Garis pantai akan
semakin menyempit dan apabila tidak diatasi lama kelamaan daerah-
daerahyang permukaannya rendah akan tenggelam. Ada banyak sekali
pulau-pulau kecil di Indonesia yang tenggelam dan menghilang dikarenakan
abrasi. Bahkan, diprediksikan beberapa tahun mendatang Indonesia akan
kehilangan ribuan pulau karena abrasi.
Kita dapat mengurangi atau memperkecil dampak negatif dari abrasi dengan
melakukan beberapa cara, seperti membangun alat pemecah ombak dan
menanam pohon bakau di pinggir pantai. Alat pemecah ombak dapat
menahan laju ombak dan memecahkan gelombang air sehingga kekuatan
ombak saat mencapai bibir pantai akan berkurang. Demikian juga dengan
pohon bakau yang ditanam di pinggiran pantai. Akar-akarnya yang kokoh
dapat menahan kekuatan ombak agar tidak mengikis pantai. Di pantai
Kejawanan sangat sedikit pohon bakau oleh karena itu perlu di perbanyak
pohon bakau.
Masalah abrasi maupun pencemaran lingkungan ini sangat sulit untuk diatasi
karena kurangnya kesadaran masyarakat akan lingkungannya. Masih banyak
orang yang membuang sampah pada sembarang tempat yang nantinya
dapat mencemari lingkungan. Masih banyak pula pihak-pihak tertentu yang
melakukan pembangunan suatu daerah tanpa memperhatikan kelestarian
lingkungan, termasuk daerah pesisir.
Permasalahan ini harus diselesaikan bukan hanya oleh pemerintah, tapi juga
memerlukan partisipasi dari masyarakat. Niscaya, tanpa adanya kesadaran
masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, baik darat maupun
laut, Indonesia akan kehilangan lebih banyak pulau dan bukan tidak mungkin
pulau-pulau besar pun akan turut tenggelam.
DAFTAR PUSTAKA