Anda di halaman 1dari 26

PASANG SURUT

ELEVASI MUKA AIR DAN TIPE PASUT

PASANG SURUT
Orbit bumi (e = 1/60)
365,24 hari

Bumi
Matahari APOGEE (bulan terjauh dengan bumi)
2APOGEE Bulan

APHELION (bumi terjauh dengan matahari)

PERIHELION (bumi terdekat dengan matahari)

PERIGEE (bulan terdekat dengan bumi)

Orbit bulan (e = 1/18)

Pasang surut adalah gerakan naik-turunnya muka air laut, dimana amplitudo dan fasenya berhubungan langsung terhadap gaya geofisika yang periodik, yakni gaya yang ditimbulkan oleh gerak reguler benda-benda angkasa, terutama bulan-bumi dan matahari.
2

Kurva Pasang Surut


Gambar di bawah ini menunjukkan contoh hasil pencatatan muka air laut sebagai fungsi waktu (kurva pasang surut).

SPRING TIDE (pasang surut purnama)DAN NEAP TIDE(pasang surut perbani)


Pasang surut matahari Pasang surut bulan Bulan Purnama Bulan Baru/mati Matahari

Bmi

Bulan pertama Pasang surut bulan Pasang surut matahari Matahari

Bmi Bulan baru/mati

Bulan terakhir

TIPE PASANG SURUT


Tipe pasang surut dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) bentuk dasar berdasarkan pada nilai Formzahl, F yang diperoleh dari persamaan :

+ O1 K 1 F= M2 + S2
F K1 dan O1 M2 dan S2 =nilai Farmzahl =konstanta pasang surut harian utama =konstanta pasang surut ganda utama

1. Pasang surut ganda (semi diurnal tides) : F < 0,25 2. Pasang surut campuran : 0,25 < F < 3,00 pasang surut campuran dominan ganda (mixed-dominant semi diurnal) untuk 0,25 < F < 0,50; dan pasang surut campuran dominan tunggal (mixed-dominant diurnal) untuk 0,50 < F < 3,00. 3. Pasang surut diurnal : F > 3,00
5

TIPE PASANG SURUT(lanjutan)


Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide) Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan secara teratur . Periode pasang surut adalah 12 jam 24 menit. Pasang surut tipe ini terjadi di selat Malaka sampai laut Andaman Pasang surut harian tunggal (diurnal tide) Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut. Periode pasang surut adalah 24 jam 50 menit. Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat karimata.

TIPE PASANG SURUT(lanjutan)


Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailing semidiurnal) Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan periodenya berbeda. Pasang surut jenis ini banyak terdapat di perairan Indonesia timur. Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing diurnal) Pada tipe ini dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut, tetapi kadang-kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda. Pasang surut jenis ini terdapat di selat Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat.
7

TIPE PASANG SURUT(lanjutan)

Kurva Tipe Pasang Surut


8

TIPE PASANG SURUT(lanjutan)

Sebaran Pasang Surut Di Perairan Indonesia


9

Elevasi Muka Air Rencana


Di dalam perencanaan pelabuhan diperlukan data pengamatan pasang surut minimal selama 15 hari atau 30 hari yang digunakan untuk menentukan elevasi muka air rencana Dengan pengamatan selama 15 hari tersebut telah tercakup satu siklus pasang surut yang meliputi pasang purnama dan pasang perbani. Pengamatan lebih lama (30 hari atau lebih) akan memberikan data yang lengkap
10

Data tersebut diperoleh dari hasil peramalan serta konstanta-konstanta pasut

11

Keterangan :
M2 : pasang surut smi diurnal yang dipengaruhi oleh bulan. S2 : pasang surut semi diurnal yang dipengaruhi oleh gaya tarik matahari. N2 : pasang surut semi diurnal karena pengaruh perubahan jarak akibat lintasan bulan yang elips. K2 : pasang surut semi diurnal yang dipengaruhi oleh perubahan jarak revolusi bumi terhadap matahari. K1 : pasang surut diurnal yang dipengaruhi perubahan deklinasi bulan dan matahari. O1 : pasang surut diurnal yang dipengaruhi perubahan deklinasi bulan. P1 : pasang surut diurnal yang dipengaruhi oleh perubahan deklinasi matahari. M4 : kecepatan sudutnya dua kali M2 dan termasuk kelompok perairan dangkal. MS4 : hasil interaksi S2 dan M2 dimana kecepatan sudutnya sama dengan sudut S2 dan M2 dan termasuk kelompok perairan dangkal.
12

BEBERAPA DEFINISI ELEVASI MUKA AIR LAUT


Muka air tinggi (high water level), muka air tertinggi yang dicapai pada saat air pasang dalam satu siklus pasang surut. Muka air rendah (low water level), kedudukan air terendah yang dicapai pada saat air surut dalam satu siklus pasang surut. Muka air tinggi rerata (mean high water level, MHWL), adalah rerata dari muka air tinggi selama periode 19 tahun. Muka air rendah rerata (mean low water lavel, MLWL), adalah rerata dari muka air rendah selama periode 19 tahun. Muka air laut rerata (mean sea level, MSL), adalah muka air laut rerata antara muka air tinggi rerata dan muka air rendah rerata. Elevasi ini digunakan sebagai referensi untuk elevasi di daratan.

13

BEBERAPA DEFINISI ELEVASI MUKA AIR LAUT(lanjutan)


Muka air tinggi tertinggi (highest high water level, HHWL), adalah muka air tertinggi pada saat pasang surut purnama atau bulan mati. Muka air rendah terendah (lowest low water level, LLWL), adalah muka air terendah pada saat pasang surut purnama atau bulan mati. Higher high water level, adalah muka air tertinggi dari dua muka air tinggi dalam satu hari, seperti dalam pasang surut tipe campuran. lower low water level, adalah muka air terendah dari dua muka air rendah dalam satu hari, seperti dalam pasang surut tipe campuran

14

kurva pasang surut dan beberapa elevasi muka air

15

BEBERAPA DEFINISI ELEVASI MUKA AIR LAUT (lanjutan)

Macam permukaan air laut yang digunakan sebagai titik referensi


16

Datum Referensi

Datum referensi pasut yang digunakan ad 3 macam

1. Duduk Tengah Muka Laut Seluruh pengukuran vertikal dari ketinggian tanah dan kedalaman laut serta variasi permukaan air laut harus direferensikan terhadap titik nol atau disebut juga bidang datum. Secara umum dipakai istilah duduk tengah permukaan laut (duduk tengah) atau mean sea level (MSL) sebagai titik nol. Namun sering juga dipakai bidang lainya (seperti chart datum) sebagai acuan vertikal.
17

2. Muka Surutan
Muka surutan merupakan sebuah bidang khayal yang diletakan serendah mungkin. Penggunaan muka surutan banyak digunakan untuk peta-peta di amerika. Untuk pantai di amerika dipakai rata-rata air rendah. S0 - M 2 Sekitar 50% dari seluruh air rendah dibawah paras ini yaitu acuan rata-rata air rendah terendah (mean lower low water level)
18

3. Air Tinggi Tertinggi Rata-Rata


Datum pasut lainya yang biasa dipakai untuk keperluan hidrografi adalah air tinggi tertinggi rata-rata (mean higher high water),biasanya disebut sebagai datum elevasi yang didefinisikan sebagai berikut : HHWL = S0+M2+S2+N2+K2+K1+O1+P1

19

PENGAMATAN/PENGUKURAN PASANG SURUT Tujuan Pengamatan/pengukuran pasang surut:


1. 2. Menentukan elevasi muka air laut (MHWL, MLWL, MSL) Memberikan data untuk peramalan pasang surut dan arus serta mempublikasikannya dalam tabel tahunan untuk pasang surut dan arus Menyelidiki perubahan kedudukan air laut dan gerakan kerak bumi Menyediakan informasi yang menyangkut keadaan pasang surut untuk proyek teknik. Memberikan data yang tepat utnuk studi muara sungai
20

3. 4. 5.

PENGAMATAN/PENGUKURAN PASANG SURUT (lanjutan)

Pengamatan minimal dilakukan 15 hari, mencakup satu siklus pasang surut yang meliputi pasang purnama (spring tide) dan pasang perbani Pengamatan dapat dilakukan secara manual dengan tide staff, atau pengamatan otomatis dengan automatic water level recorder (AWLR) baik floating gauge, atau pressure tide gauge
Pengamatan secara manual dilakukan dengan interval satu jam selama 24 jam/hari
21

PENGAMATAN/PENGUKURAN PASANG SURUT (lanjutan)


Penempatan tide staff yang baik:
1. Terletak di daerah terbuka, tetapi terlindung dari hempasan gelombang. Kecepatan arus tidak melebihi 0,25 m/detik. Proses pendangkalan di dekat lokasi harus dihindari. Tidak terletak di daerah akresi maupun erosi. Pada sisi dermaga yang tidak dilewati kapal. Kedalaman air di lokasi harus menjangkau LLWL. Diikatkan ke titik tetap yang sudah ada yang mempunyai ketinggian MSL. Tidak dipengaruhi aliran sungai yang dapat merubah densitas air pada siklus pasang surut. Tidak terletak di muara sungai. Lokasi tidak dipengaruhi oleh pantulan gelombang oleh adanya struktur bangunan pantai. 22

2. 3. 4. 5. 6. 7.
8. 9. 10.

PENGAMATAN/PENGUKURAN PASANG SURUT (lanjutan) Alat Ukur Pasang Surut

Muka air tinggi tertinggi (HHWL)

Rambu pasut Dinding dermaga

Muka air rendah terendah (LLWL)

Palem Pasut yang Digunakan untuk Mencatat Data Pasang Surut

23

PENGAMATAN/PENGUKURAN PASANG SURUT (lanjutan) Data Pengamatan Pasang surut


palem otomatis
STASIUN PEMILIK WAKTU
Tgl/jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 00.00 106 108 107 102 110 124 129 131 117 126 133

: SEMARANG : PERUMPEL III Cab. Tanjung Emas SMG : GMT + 7 JAM


01.00 116 115 110 100 105 116 126 130 111 122 137 02.00 131 117 113 100 100 108 119 129 105 116 136 03.00 137 129 113 102 94 100 110 122 100 110 134 04.00 140 130 116 105 92 94 99 109 94 102 129 05.00 140 130 116 108 94 87 92 94 88 89 120 06.00 129 125 116 109 92 87 84 85 83 82 107 07.00

BULAN : Desember 1991 LINTANG : 06-56-30 S BUJUR : 110-25-20 E


08.00 100 105 97 102 90 87 76 81 74 66 73 09.00 78 90 89 93 86 86 74 78 78 64 74 10.00 62 77 76 88 88 88 72 83 79 64 72 11.00 50 66 66 79 86 87 71 83 86 68 69 12.00 50 58 60 71 76 80 70 84 88 76 68

115 113 108 108 92 87 77 84 77 74 90

24

PETA PASUT DI INDONESIA

Peta pasang surut di Perairan Indonesia (Thabet, 1980)


25

PEMANFAATN PASANG SURUT DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL


Dalam perencanaan bangunan pantai, elevasi muka air laut rencana merupakan parameter sangat penting. Elevasi muka air laut rencana diperoleh dari penjumlahan beberapa parameter, yaitu pasang surut, tsunami, wave setup, wind setup, dan perubahan muka air akibat pemansan global

Muka air rencana pemanasan global wave set up wind set up tsunami MHWL atau HHWL up global Muka air rencana

pemanasan global wave set up wind set up MHWL atau HHWL up global

(a)

(b)

26

Anda mungkin juga menyukai