Anda di halaman 1dari 12

Tugas

BANGUNAN PELINDUNG PANTAI


BREAKWATER

OLEH:

MUHAMMAD SALMAN
E1G120038

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang.............................................................................................1
1.2  Rumusan masalah........................................................................................1
1.3  Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Breakwater.....................................................................................2
2.2 Fungsi Breakwater.......................................................................................3
2.3 Keuntungan Dan Kerugian Dari Breakwater...............................................4
2.4 Daerah Yang Menggunakan Breakwater.....................................................6
2.5 StudiKasus Breakwater................................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................8
3.2 Saran............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah

memberikan limpahan kesehatan, rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah

matakuliah Manajemen Sumberdaya Perairan yang berjudul “Breakwater

(pemecah gelombang)” dapat diselesaikan dengan baik.

Pentusun menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.

Tak lupa, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat

membangun guna memperbaiki kesalahan demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan

juga bermanfaat pada lingkungan sekitar. Amin yaa rabbal alamin.

Gorontalo, oktober 2016

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pantai adalah wilayah yang harus dilindungi keindahan alamnya dengan
mempertahankan pola garis pantainya. Saat ini banyak yang dilakukan untuk
mengelola kawasan pesisir dengan membuat tempat wisata di pinggir pantai mau-pun
membuat bangunan di tengah laut. Pesisir sering juga digunakan sebagai pe-labuhan,
pemukiman, dan industri. Oleh karena itu, kawasan pesisir perlu diberi perlindungan
dari serangan gelombang supaya tidak terjadi abrasi. Ada berbagai macam jenis
pelindung pantai, misalnya breakwater, groin, revetment, dan jetty. Masalah yang
sering timbul pada daerah pesisir pantai adalah abrasi, erosi, dan sedimentasi. Untuk
melindungi kawasan pesisir dari erosi dan abrasi serta terjan-gan langsung dari
gelombang laut dibutuhkan sebuah bangunan penahan gelom-bang yaitu breakwater.
Breakwater berfungsi untuk mengurangi abrasi atau erosi pantai dan mengurangi
besar gelombang yang langsung menerjang wilayah pesisir pantai yang dapat
mengakibatkan perubahan garis pantai secara besar-besaran di waktu yang lama.
Faktanya sekarang breakwater juga memegang peran kunci penting untuk
pengoperasian pada pelabuhan (Shigeo Takahashi, 1996).

1.2  Rumusan Masalah
Pada makalah ini membahas tentang :
1. Apa pengertian dari breakwater ?
2. Bagaimana fungsi dari breakwater ?
3. Apa saja keuntungan dan kerugian dari breakwater ?
4. Daerah mana yang sudah menggunakan breakwater ?

1.3  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui pengertian dari breakwater
2. Dapat mengetahui fungsi dari breakwater
3. Dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dari breakwater
4. Dapat mengetahui fungsi dari breakwater daerah mana yang sudah menggunakan
breakwater
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Breakwater


Salah satu aspek dari pelabuhan dan juga ilmu-ilmu aplikasi sipil laut adalah
pemecah gelombang yang juga disebut sebagai breakwater. Pada pelabuhan fungsi
pemecah gelombang sangat diperlukan untuk membuat kolam labuh di mana kapal-
kapal dapat bersandar dengan tenang. Pada hakekatnya fungsi pemecah
gelombang,sesuai namanya, memecah energi potensial gelombang air laut
berkecepatan tertentu dengan korelasi tinggi gelombang tertentu sehingga gelombang
yang ditransmisikan berenergi lemah. Kelemahan ini direkayasa dengan maksud
tertentu, misalnya tadi untuk pelabuhan agar kapal merapat dengan tenang, di sisi lain
agar gelombang tidak erosif (abrasi) akibatnya daratan tidak “termakan” laut, atau
untuk maksud tertentu seperti untuk wisata bahari.

Gambar 1. Pemecah gelombang (breakwater)

Pemecah gelombang atau dikenal sebagai juga sebagai pemecah ombak atau


bahasa  Inggris breakwater adalah prasanana yang dibangun untuk memecahkan
ombak  /  gelombang, dengan menyerap sebagian energi gelombang. Pemecah
gelombang digunakan untuk mengendalikan abrasi yang menggerus garis pantai dan
untuk menenangkan gelombang dipelabuhan sehingga kapal dapat merapat
dipelabuhan dengan lebih mudah dan cepat.
Pemecah gelombang harus di desain sedemikian sehingga arus laut tidak
menyebabkan pendangkalan karena pasir yang ikut dalam arus mengendap di kolam
pelabuhan. Bila hal ini terjadi maka pelabuhan perlu dikeruk secara reguler. Pada
pelabuhan fungsi pemecah gelombang sangat diperlukan untuk membuat kolam labuh
di mana kapal-kapal dapat bersandar dengan tenang.
Sebenarnya breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama
banyak digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua
untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi perencanaan kedua
tipe adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau karakteristik gelombang di
beberapa lokasi di sepanjang pemecah gelombang, seperti halnya pada perencanaan
groin dan jetty. Penjelasan lebih rinci mengenai pemecah gelombang sambung pantai
lebih cenderung berkaitan dengan palabuhan dan bukan dengan perlindungan pantai
terhadap erosi. Selanjutnya dalam tinjauan lebih difokuskan pada pemecah
gelombang lepas pantai.
2.2 Fungsi Breakwater
Bangunan ini berfungsi untuk melindungi pantai yang terletakdibelakangnya
dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan erosipada pantai. Perlindungan
oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadikarena berkurangnya energi
gelombang yang sampai di perairan dibelakang bangunan. Karena pemecah
gelombang ini dibuat terpisah kearah lepas pantai, tetapi masih di dalam zona
gelombang pecah (breaking zone). Maka bagian sisi luar pemecah gelombang
memberikan perlindungan dengan meredam energi gelombang sehingga
belakangnyadapat dikurangi.
Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam
gelombang sebagian energinya akan dipantulkan (refleksi), sebagian
diteruskan (transmisi) dan sebagian dihancurkan (dissipasi) melalui
pecahnya gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar dan lain-lainnya.
Pembagian besarnya energi gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan
diteruskan tergantung karakteristik gelombang datang (periode, tinggi,
kedalaman air), tipe bangunan peredam gelombang (permukaan halus dan kasar,
lulusair dan tidak lulus air) dan geometrik bangunan peredam (kemiringan,elevasi,
dan puncak bangunan).
Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan
mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman
sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan
diendapkan dibelakang bangunan. Pantai belakang struktur akan stabil
dengan terbentuknya endapan sediment tersebut.
Maka dapat disimpulkan fungsi dari Pemecah Gelombang (Breakwater) yaitu :
1. Perlindungan terhadap gelombang.
2. Perlindungan terhadap pengendapan lumpur (Silting).
3. Jaminan keselamatan pelayaran.
4. Mengarahkan arus (Guidance of Currents).
2.3 Keuntungan Dan Kerugian Dari Breakwater
Break water terdiri dari 3 tipe, yang masing-masing tipe memiliki kekurangan dan
kelebihannya sebagai beikut :
a. reakwater sisi miring
Pemecah gelombang biasanya dibuat dari tumpukan batu alam yang dilindungi oleh
lapis pelindung berupa batu besar atau beton dengan bentuk tertentu.
Keuntungan :
1.      Elevasi puncak bangunan rendah
2.      Gelombang refleksi kecil/meredam energi gelombang
3.      Kerusakan berangsur-angsur
4.      Perbaikan mudah
5.      Murah
Kerugian :
1.      Jumlah material besar
2.      Pelaksanaan pekerjaan lama
3.      Kemungkinan kerusakan saat pelaksanaan besar
4.      Lebar dasar besar

b. Breakwater sisi tegak

Gambar 2. Berbagai jenis break water sisi tegak


Pemecah gelombang sisi tegak biasanya ditempatkan pada laut dengan kedalaman
lebih besar dari tinggi gelombang.
Keuntungan :
1.      Pelaksanaan pekerjaan cepat
2.      Kemungkinan kerusakan saat pelaksanaan kecil
3.      Luas perairan pelabuhan lebih besar
4.      Sisi dalamnya dapat digunakan sebagai dermaga/tambatan
5.      Biaya perawatan kecil
Kerugian :
1.      Mahal
2.      Elevasi puncak bangunan tinggi
3.      Tekanan gelombang besar
4.      Perlu tempat pembuatan kaison yang luas
5.      Jika rusak sulit diperbaiki
6.      Diperlukan peralatan berat
7.      Erosi kaki pondasi

c. Breakwater campuran
Pemecah gelombang tipe ini dibuat apabila kedalaman air sangat besar dan tanah
dasar tidak mampu menahan beban dari pemecah gelombang sisi tegak.

Keuntungan :
1.      Pelaksanaan pekerjaan cepat
2.      Kemungkinan kerusakan saat pelaksanaan kecil
3.      Luas perairan pelabuhan besar
Kerugian :
1.      Mahal
2.      Diperlukan peralatan berat
3.      Perlu tempat pembuatan kaison yang luas
2.4 Daerah Yang Menggunakan Breakwater
Di indonesia sendiri daerah yang sudah menggunakan breakwater, diantaranya :
1.      Daerah Pelabuhan Merak, Banten
2.      Daerah Lamongan, Jawa Timur
3.      Teluk Bayur, Padang
Sedangkan diluar negri, negara yang menggunakan breakwater adalah di Port de
Sein (portugal).
Gambar 3. Breakwater di Portugal

2.5 Studi Kasus Breakwater

ANALISIS BREAK WATER PADA PELABUHAN TELUK BAYUR DENGAN


MENGGUNAKAN BATU ALAM, TETRAPOD, DAN A-JACK

                Setelah kejadian gempa pada September 2009, propinsi Padang Sumatera


Barat terus berbenah memperbaiki sarana dan prasarana daerahnya, diantaranya
fasilitas Pelabuhan. Sebagai propinsi yang maju serta berkembang dengan potensi
sumber daya alam yang berlimpah baik dalam bentuk curah cair (Curde Palm Oil,
CPO) maupun curah kering (Batu Bara, Biji Besi, Semen dll), PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero) selaku Badan Usaha Negara (BUMN) yang ditunjuk oleh
pemerintah untuk mengolah serta mengembangkan fasilitas Pelabuhan secara
maksimal. Terdapat banyak fasilitas yang sedang atau akan dibangun di Pelabuhan
tersebut salah satunya akan dibangun breakwater untuk menahan/meredam
gelombang serta meminimalisir sendimentasi yang akan masuk ke kolam pelabuhan.
Kajian ini membahas tentang breakwater di Pelabuhan Teluk Bayur dengan
bentuk breakwater sisi miring (breakwater rubblemound). Dalam Kajian ini,
digunakan tiga macam armor pada lapisan armornya, yaitu batu, tetrapod, dan A-
Jack. Hasilnya menunjukkan bahwa armor batu memiliki berat yang paling besar
daripada armor tetrapod dan A-Jack. Selain itu desain breakwater dengan
menggunakan lapisan armor batu memiliki elevasi puncak breakwater yang paling
besar dibandingkan dengan breakwater yang menggunakan lapisan armor tetrapod
atau A-Jack. Tinggi run up pada batu yang lebih besar akan menjadikan elevasi
puncak dari breakwater dengan armor batu lebih besar dari kedua jenis armor
lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa, breakwater adalah suatu
struktur bangunan kelautan yang berfungsi khusus untuk melindungi pantai atau
daerah sekitar pantai terhadap pengaruh gelombang laut. Jadi, perlu adanya
pembangunan breakwter didaerah pesisir pantai agar menghindari kapasitas
gelombang yang besar.
3.2 Saran 
Dengan adanya pemecah gelombang (breakwater) ini, arus laut dan gelombang
akan tereduksi dan hal ini justru akan memicu terjadinya sedimentasi di sekitar
pemecah gelombang. Hal ini perlu dikaji lebih lanjut, agar tidak terjadi pendangkalan
dasar laut khususnya yang merupakan area alur pelayaran masuk dan keluarnya kapal
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Triatmojo, ( 1999 ), Teknik Pantai.


Goda, Yoshima. 2000. Random Seas and Design of Maritime Structure. Singapore:
World Scientific.
BMKG, Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur,
Padang http://stamartlb.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai