Anda di halaman 1dari 25

PENJELASAN

JAM PENGAMATAN
Formulir Klimatologi 71
(FKlim71)
“REFERENSI”
TENTANG PENGAMATAN DAN PENCATATAN F_KLIM
71
(SUMBER : DRS. SOEROSO HADIJANTO, M.Si)
MANTAN DEPUTI KLIMATOLOGI, BMKG
Ass. Wr.wb
 

Yth. Pak Nuryadi


 

Pada awal tahun 1990 an saya pernah berdiskusi dengan


Alm. pak Sudjono (saat itu sebagai Kabid Ramalan dan
Jasa) mengenai FKlim 71 termasuk “suhu rata-rata
harian”. Beliau menjelaskan bahwa sebelum menjadi
Stasiun Klimatologi spt sekarang ini, pada awalnya berupa
pos pengamatan meteorologi yang dikhususkan untuk
pertanian (kira2 seperti “SMPK” sekarang) yang
dioperasikan oleh pemerintah Belanda.
Sesuai dengan kebutuhan unsur meteorologi untuk
pertanian, “pengamatan hanya dilakukan pada siang
hari” yaitu dari jam 07.00 - 18.00 WS, karena dianggap
bahwa tanaman beraktifitas aktif pada siang hari.
Pengamatan “hanya dilakukan 3 kali sehari” yaitu jam
07.00, 13.00, dan 18.00 (kira2 sekarang seperti  AgM),
dan juga sedikit disesuaikan dengan pengamatan sinop
utama pada stasiun meteorologi (Jam 00.00, 06.00, 12.00
UTC) . 
 

Setelah kemerdekaan dan terbentuk organisasi


meteorologi nasional (sekarang BMKG) pos pengamatan
tersebut “ditingkatkan menjadi Stasiun Klimatologi”
sebagai jaringan pengamatan dan sekaligus sebagai UPT.
Salah satu contohnya sekarang adalah Stasiun
Klimatologi Darmaga Bogor.
Data unsur meteorologi di Staklim Darmaga “sebetulnya
sudah ada sejak tahun 1920an”.  Pada saat itu stasiun
klimatologi jam operasionalnya juga hanya siang hari
mulai jam 07.00 - 19.00 WS yang ditetapkan dengan “SK
KBMG” (saya lupa nomornya) dan diimplementasikan
oleh semua staklim antara lain dilaporkan dalam
“Laporan Bulanan Staklim” (apa sekarang masih ada...? ).
Saat itu Alm. Pak Sudjono selaku Kasubid Iklim melakukan
pengamatan terhadap data suhu harian tahun 1940 -
1970 (kalau tidak salah sampelnya data staklim Bogor)
diketahui bahwa sesuai kondisi lingkungan saat itu, suhu
terendah (minimum) terjadi pada jam 07.00, sedangkan
jam 13.00 dan 18.00 perbedaannya tidak terlalu tinggi.  
Agar diperoleh “homogenitas data dalam sehari”, maka
untuk menghitung rata-rata suhu harian : data suhu jam
07.00 dikalikan 2 ditambah data jam 13.00 dan 18.00
dibagi 4 seperti yang tercantum dalam Fklim 71 (Format
pencatatan data iklim harian yang diterbitkan dan
“dioperasionalkan mulai tahun 1971”).
 

Kebutuhan data dan informasi iklim mulai medio 1990an


mulai sangat beragam (tidak hanya untuk pertanian),
maka Alm. Pak Karyoto (Kepala BMG saat itu)
menginstruksikan agar mulai tahun 1995 semua stasiun
meteo dan klim secara bertahap beroperasi selama 24
jam sesuai dengan kemampuan masing-masing dan
pengamatan dilakukan setiap jam.  
Oleh karena itu saya kira semua stasiun klimat saat ini
sudah memiliki data pengamatan setiap jam selama 24
jam dalam sehari (pengamatan sinop) yang kalau tidak
salah dicatat dalam form ME 48.

Merujuk pada “operasional stasiun klimat saat ini”,


perhitungan suhu rata2 harian seperti pada Fklim 71
“rasanya sudah tidak tepat lagi” karena “tidak
memperhitungkan data pada malam hari”.

“Mungkin” perlu dilakukan penelitian lagi atau dihitung


seperti rata-rata meteorologi, “sehingga Fklim 71 bisa
diganti atau diperbaharui ??” mungkin juga bisa sebagai
PR untuk teman-teman di Kedeputian Klimatologi. 
Demikian pak, mudah2an bisa sedikit memberikan
gambaran, “sayang dokumen/referensinya sudah
tidak ada lagi”.  Terima kasih, 
 
Wass. wr wb
 
Soeroso H.
WMO : GUIDE TO CLIMATOLOGICAL PRACTICES
“THIRD EDITION”
2.6 Station and network operations 
operations
Guidance material in this section concerns ”mainly obser-
vations at Ordinary Climatological 
Stations” (at which observations are usually made twice a d
ay, but in some cases
only once a day, and include readings of extreme tempe-
rature and precipitation). 
Guidance is also given ”regarding precipitation stations” 
(stations at which one or more observations of precipitatio
n
only are made each day). Regulatory and guidance material 
for Principal Climatological  Stations  (which usually  also 
2.6.1 Times of observations 
Observations at ”Ordinary Climatological and Precipitation
Stations”  should  be  made  at  least once (and preferably
twice) ”each day at fixed hours” that remain unchanged 
throughout  the year. 
At ”Principal Climatological Stations” ”observations must 
bemade at least three times daily” in addition to an hourly
tabulation  from  autographic  records, “but nonautogra-
phic observations are usually taken hourly”. 
From a practical viewpoint, times of observation should fit
the observers’ working day, usually ”one morning observa
tion and  one afternoon or evening observation”. 
If daylight saving time is used for a part of the year,  the 
observations should continue to be made according ”at 
the fixed local time”; the dates when daylight saving time
commences and ends must be recorded.
If at all possible, the times of observation should  coincide
with  either  the  main  or  intermediate  standard  times 
for  synoptic  observations (0000,  0300,  0600  UTC  etc.).
If conditions  dictate  that  only  one 
observation a day is possible, this observation ”should be 
taken between  0700 and 0900 local standard time”. 
In selecting the schedule  for  climatological  observations,
times at or near the normal occurrence of daily minimum 
and maximum temperatures ”should be avoided”. 
Minimum temperatures observed at an early morning obs
ervation should be credited to the previous calendar day, 
while  maximum  temperatures  recorded at an 
afternoonor evening observation should be credited to the
 day on  which they are observed. 

Times of observation are often different among networks. 
Summary observations such as  temperature extremes or 
total precipitation made for one 24‑hour period (such as
from 0800  on one day to 0800 on the next day) are not 
equivalent to those made for a different 24‑hour  period 
(such as from 0000 to 2400).
If changes are made to the times of  observations  across 
a network,  simultaneous 
observations should be carried out at a basic network of r
epresentative stations for a  period 
covering the major climatic seasons in the area at 
the old and new times of observation. 
These simultaneous observations should be evaluated to 
determine if any biases result from  the  changed 
observa-tion  times. 
The  station  identifiers  for  the  old  and  new  times  of 
observations must be unique for reporting  and archiving.
Table 2.1 summarizes the most common surface and subsurface climatic
elements that are observed for various networks or types of station
PERATURAN
KEPALA BADAN METEOROLOGI
DAN GEOFISIKA
NOMOR : SK.32/TL.202/KB/BMG-2006

TENTANG

TATA CARA TETAP PELAKSANAAN


PENGAMATAN DAN PELAPORAN
DATA IKLIM DAN AGROKLIMAT

JAKARTA, JANUARI 2006


BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Pos Iklim adalah tempat atau lokasi pengamatan unsur-unsur iklim yang
pengelolaannya dilakukan bekerja sama dengan instansi lain.
2. Pos Meteorologi Pertanian Khusus, yang selanjutnya di dalam Peraturan
ini disebut PMPK adalah tempat atau lokasi pengamatan unsur-unsur
Hkm/MyDoc/RC/SK_dan_TTP/TTP_Iklim_dan_SMPK_ver_HKM 3
iklim untuk keperluan pertanian yang pengelolaannya dilakukan bekerja
sama dengan instansi lain.
3. Koordinator Pos Kerjasama adalah UPT yang ditugaskan Badan
Meteorologi dan Geofisika untuk mengkoordinir Pos-pos kerjasama
didaerahnya sesuai Keputusan Deputi Bidang Observasi Badan
Meteorologi dan Geofisika nomor SK.145/KT.401/PPT I/BMG tanggal 1
Juli 2005 tentang Penetapan Koordinator Pos Kerjasama Pengamatan
Klimatologi.
4. Waktu setempat ( WS ) adalah waktu yang ditentukan menurut posisi
tinggi matahari, atau dengan kata lain waktu setempat adalah waktu
yang didasarkan atas bujur, sehingga dua tempat yang berbeda
bujurnya akan memiliki waktu setempat ( WS ) yang berbeda.
5. Mingguan seragam adalah mingguan yang dipakai Badan Meteorologi
dan Geofisika untuk keseragaman pelaporan hujan, AgM-Ia, Agm-Ib dan
Fenologi.
6. Data Iklim adalah data hasil pengamatan dari peralatan yang terdapat
pada Pos Iklim dan PMPK yang tertuang dalam form Fklim 71, Kartu
Hujan, Form A dan Form B.
7. Data Agroklimat adalah data iklim dan data hasil pengamatan dari
peralatan yang terpasang pada PMPK yang tertuang dalam AgM I-a,
AgM I-b, Fklim 71, Form Panci Penguapan terbuka dan Fenologi.
8. Badan Meteorologi dan Geofisika, yang selanjutnya di dalam Peraturan
ini disebut BMG adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
9. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Balai
Besar Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi, Stasiun
Klimatologi, Stasiun Geofisika, Stasiun Pemantau Atmosfer Global dan
Akademi Meteorologi dan Geofisika.
BAB II
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
Pasal 2
Ruang lingkup Tata Cara Tetap Pelaksanaan Pengamatan dan Pelaporan
Data Iklim dan Agroklimat meliputi :
a. Pengamatan Iklim dan Agroklimat;
b. Pencatatan dan Pelaporan data Iklim dan Agroklimat;
c. Pemeliharaan peralatan;
d. Kalibrasi peralatan.
Pasal 3
Pengguna Tata Cara Tetap Pelaksanaan Pengamatan dan pelaporan data
Iklim dan Agroklimat meliputi UPT yang melaksanakan pengamatan Iklim
dan/atau Agroklimat, Pos iklim, PMPK.
Pasal 4
Tujuan Tata Cara Tetap Pelaksanaan Pengamatan dan pelaporan data
Iklim dan Agroklimat untuk :
a. memberikan petunjuk pengamatan untuk mendapatkan data Iklim dan
data Agroklimat;
b. memberikan petunjuk pemeliharaan peralatan untuk menjaga kondisi
peralatan agar tetap dapat beroperasi;
c. memberikan petunjuk kalibrasi peralatan untuk mendapatkan data Iklim
dan data Agroklimat yang akurat;
d. memberikan petunjuk pelaporan data Iklim dan data Agroklimat;
e. menjamin keseragaman pengamatan dan pelaporan data iklim dan
agroklimat;
f. meningkatkan kualitas dan ketepatan hasil pengamatan data iklim dan
agroklimat.
BAB III
PENGAMATAN IKLIM DAN AGROKLIMAT
Pasal 5
(1) Pengamatan Iklim meliputi pengamatan curah hujan, suhu udara,
kelembaban udara, penyinaran matahari dan angin.
(2) Pengamatan Iklim dilakukan sesuai petunjuk pengamatan Iklim
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini.
Pasal 6
(1) Pengamatan Iklim yang tertuang dalam formulir Fklim71 dilakukan pada
jam 07.00 WS, jam 13.00 WS dan jam 18.00 WS setiap hari.
(2) Pengamatan curah hujan dilakukan setiap hari pada pukul 07.00 WS dan
datanya dicatat dalam kartu hujan.
Pasal 7
(1) Pengamatan Agroklimat meliputi pengamatan iklim dan pengamatan
suhu tanah, suhu minimum rumput serta pengamatan penguapan.
(2) Pengamatan Agroklimat dilakukan sesuai petunjuk pengamatan
Agroklimat sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.
Pasal 8
(1) Pengamatan Agroklimat dilakukan setiap hari pada pukul 07.00 WS,
07.30 WS, 13.30 WS, 14.00 WS, 17.30 WS dan 18.00 WS dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Pengamatan yang dilakukan pada pukul 07.00 WS, 14.00 WS, 18.00
WS datanya dicatat dalam formulir AgM I-a.
b. Pengamatan yang dilakukan pada pukul 07.30 WS, 13.30 WS, 17.30
WS datanya dicatat dalam formulir AgM I-b.
(2) Pengamatan agroklimat yang tertuang dalam formulir Fenologi dilakukan
pada hari kedua setiap mingguan seragam.
Formulir Klimatologi 71
(FKlim71)
Halaman 1 (Depan)
Formulir Klimatologi 71
(FKlim71)
Halaman 2 (Belakang)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai