JAM PENGAMATAN
Formulir Klimatologi 71
(FKlim71)
“REFERENSI”
TENTANG PENGAMATAN DAN PENCATATAN F_KLIM
71
(SUMBER : DRS. SOEROSO HADIJANTO, M.Si)
MANTAN DEPUTI KLIMATOLOGI, BMKG
Ass. Wr.wb
Times of observation are often different among networks.
Summary observations such as temperature extremes or
total precipitation made for one 24‑hour period (such as
from 0800 on one day to 0800 on the next day) are not
equivalent to those made for a different 24‑hour period
(such as from 0000 to 2400).
If changes are made to the times of observations across
a network, simultaneous
observations should be carried out at a basic network of r
epresentative stations for a period
covering the major climatic seasons in the area at
the old and new times of observation.
These simultaneous observations should be evaluated to
determine if any biases result from the changed
observa-tion times.
The station identifiers for the old and new times of
observations must be unique for reporting and archiving.
Table 2.1 summarizes the most common surface and subsurface climatic
elements that are observed for various networks or types of station
PERATURAN
KEPALA BADAN METEOROLOGI
DAN GEOFISIKA
NOMOR : SK.32/TL.202/KB/BMG-2006
TENTANG
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Pos Iklim adalah tempat atau lokasi pengamatan unsur-unsur iklim yang
pengelolaannya dilakukan bekerja sama dengan instansi lain.
2. Pos Meteorologi Pertanian Khusus, yang selanjutnya di dalam Peraturan
ini disebut PMPK adalah tempat atau lokasi pengamatan unsur-unsur
Hkm/MyDoc/RC/SK_dan_TTP/TTP_Iklim_dan_SMPK_ver_HKM 3
iklim untuk keperluan pertanian yang pengelolaannya dilakukan bekerja
sama dengan instansi lain.
3. Koordinator Pos Kerjasama adalah UPT yang ditugaskan Badan
Meteorologi dan Geofisika untuk mengkoordinir Pos-pos kerjasama
didaerahnya sesuai Keputusan Deputi Bidang Observasi Badan
Meteorologi dan Geofisika nomor SK.145/KT.401/PPT I/BMG tanggal 1
Juli 2005 tentang Penetapan Koordinator Pos Kerjasama Pengamatan
Klimatologi.
4. Waktu setempat ( WS ) adalah waktu yang ditentukan menurut posisi
tinggi matahari, atau dengan kata lain waktu setempat adalah waktu
yang didasarkan atas bujur, sehingga dua tempat yang berbeda
bujurnya akan memiliki waktu setempat ( WS ) yang berbeda.
5. Mingguan seragam adalah mingguan yang dipakai Badan Meteorologi
dan Geofisika untuk keseragaman pelaporan hujan, AgM-Ia, Agm-Ib dan
Fenologi.
6. Data Iklim adalah data hasil pengamatan dari peralatan yang terdapat
pada Pos Iklim dan PMPK yang tertuang dalam form Fklim 71, Kartu
Hujan, Form A dan Form B.
7. Data Agroklimat adalah data iklim dan data hasil pengamatan dari
peralatan yang terpasang pada PMPK yang tertuang dalam AgM I-a,
AgM I-b, Fklim 71, Form Panci Penguapan terbuka dan Fenologi.
8. Badan Meteorologi dan Geofisika, yang selanjutnya di dalam Peraturan
ini disebut BMG adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
9. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Balai
Besar Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi, Stasiun
Klimatologi, Stasiun Geofisika, Stasiun Pemantau Atmosfer Global dan
Akademi Meteorologi dan Geofisika.
BAB II
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
Pasal 2
Ruang lingkup Tata Cara Tetap Pelaksanaan Pengamatan dan Pelaporan
Data Iklim dan Agroklimat meliputi :
a. Pengamatan Iklim dan Agroklimat;
b. Pencatatan dan Pelaporan data Iklim dan Agroklimat;
c. Pemeliharaan peralatan;
d. Kalibrasi peralatan.
Pasal 3
Pengguna Tata Cara Tetap Pelaksanaan Pengamatan dan pelaporan data
Iklim dan Agroklimat meliputi UPT yang melaksanakan pengamatan Iklim
dan/atau Agroklimat, Pos iklim, PMPK.
Pasal 4
Tujuan Tata Cara Tetap Pelaksanaan Pengamatan dan pelaporan data
Iklim dan Agroklimat untuk :
a. memberikan petunjuk pengamatan untuk mendapatkan data Iklim dan
data Agroklimat;
b. memberikan petunjuk pemeliharaan peralatan untuk menjaga kondisi
peralatan agar tetap dapat beroperasi;
c. memberikan petunjuk kalibrasi peralatan untuk mendapatkan data Iklim
dan data Agroklimat yang akurat;
d. memberikan petunjuk pelaporan data Iklim dan data Agroklimat;
e. menjamin keseragaman pengamatan dan pelaporan data iklim dan
agroklimat;
f. meningkatkan kualitas dan ketepatan hasil pengamatan data iklim dan
agroklimat.
BAB III
PENGAMATAN IKLIM DAN AGROKLIMAT
Pasal 5
(1) Pengamatan Iklim meliputi pengamatan curah hujan, suhu udara,
kelembaban udara, penyinaran matahari dan angin.
(2) Pengamatan Iklim dilakukan sesuai petunjuk pengamatan Iklim
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini.
Pasal 6
(1) Pengamatan Iklim yang tertuang dalam formulir Fklim71 dilakukan pada
jam 07.00 WS, jam 13.00 WS dan jam 18.00 WS setiap hari.
(2) Pengamatan curah hujan dilakukan setiap hari pada pukul 07.00 WS dan
datanya dicatat dalam kartu hujan.
Pasal 7
(1) Pengamatan Agroklimat meliputi pengamatan iklim dan pengamatan
suhu tanah, suhu minimum rumput serta pengamatan penguapan.
(2) Pengamatan Agroklimat dilakukan sesuai petunjuk pengamatan
Agroklimat sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.
Pasal 8
(1) Pengamatan Agroklimat dilakukan setiap hari pada pukul 07.00 WS,
07.30 WS, 13.30 WS, 14.00 WS, 17.30 WS dan 18.00 WS dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Pengamatan yang dilakukan pada pukul 07.00 WS, 14.00 WS, 18.00
WS datanya dicatat dalam formulir AgM I-a.
b. Pengamatan yang dilakukan pada pukul 07.30 WS, 13.30 WS, 17.30
WS datanya dicatat dalam formulir AgM I-b.
(2) Pengamatan agroklimat yang tertuang dalam formulir Fenologi dilakukan
pada hari kedua setiap mingguan seragam.
Formulir Klimatologi 71
(FKlim71)
Halaman 1 (Depan)
Formulir Klimatologi 71
(FKlim71)
Halaman 2 (Belakang)
Terima Kasih