Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN DAN PENGAMATAN KONDISI FISIK WILAYAH LEMBAH

ARAU

Oleh ;

Lidya Zahra Aprillia 19331067

Dosen pembimbing;

Drs. Helfia Ideal, M.T

TEKNOLOGI PENGINDRAAN JAUH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGRI PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memeberikan rahmat dan hidayah-Nya. Maha besar Allah SWT dzat yang telah membuka diri
untuk menuntun hamba-Nya agar tetap beristiqomah dijalan ALLAH. Shalawat beserta salam
semoga terlimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang merupakan suri
tauladan yang baik bagi umatnya, lewat ajarannya sehingga dapat kita jadikan sebagai titian
hidup.

Laporan ini merupakan tugas praktikum mata kuliahgeologi, geomorfologi telah saya
selesaikan. Segala kritik dan saran dari semua pihak sangat saya hargai agar laporan ini menjadi
lebih baik lagi.

Padang,9 Desember 2019

Penyusun

Lidya Zahra Aprillia


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geomorfologi adalah salah satu cabang dari ilmu Geologi yang berfokus pada studi mengenai
proses-proses/morfogenesa dan kondisi pembentukan dan bentuk-bentuk permukaan bumi,
untuk itu dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang materi-materi geomorfologi
(secara teori) yang telah diberikan dalam perkuliahan. Sehingga, diharapkan mahasiswa dapat
mengetahui bagaimana bentuk bentuk fisik dari permukaan bumi, bagaimana karakteristik suatu
daerah serta bagaimana proses terjadiannya bentang alam itu sendiri dalam proses
pembentukannya di alam.

Penelitian secara langsung ini dapat dilakukan melalui pemetaan geomorfologi. Selain
itu, penelitian di lapangan merupakan penelitian yang sesungguhnya. Karena pada dasarnya,
sebuah teori terlahir karena adanya penelitian dari alam. Sehingga untuk membuktikan serta
membandingkan kebenaran dari hasil teori yang telah ada. Sehingga, mahasiswa tidak hanya
memahami teori dengan menerima materi tersebut secara mentah saja. Namun, mahasiswa
dituntut untuk mampu menganalisa dengan baik apabila dihadapkan secara langsung di lapangan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pemetaan geomorfologi ini adalah, sebagai syarat kelulusan mata kuliah
geomorfologi. Yang merupakan mata kuliah wajib pada Program Studi D3 Teknologi
pengindraan jauh .Tujuan dari pemetaan geomorfologi yaitu agar mahasiswa dapat lebih
memahami dan dapat mendeskripsikan atau menginterpretasikan keadaan bentang alam serta
mampu menjelaskan morfogenesanya atau asal mula terjadinya suatu daerah di muka bumi ini
berdasarkan data-data lapangan dan kondisi geologi daerah penelitian.

1.3 Waktu Letak dan lokasi

Waktu Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama 1 hari ( tanggal november 2019). Kegiatan ini
dilakukan didaerah Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera
Barat.ditempuh dengan jarak ±141,7 km dari kota Pqqadang. Kesampaian daerah dapat ditempuh
dengan kendaraan roda dua dan roda empat dengan kondisi jalan beraspal. sedangkan untuk
mencapai lokasi pengamatan, dapat di tempuh dengan berjalan kaki, kendaraan roda dua dan
juga roda empat.
BAB II

PEMBAHASAN

Lembah arau merupakan panorama keindahan yang terletak di Luhak 50, Kabupaten
Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Lembah Harau ini merupakan tebing dengan
diameter mencapai 400 m, dikelilingi batu pasir yang terjal berwarna-warni, dengan
ketinggian 100 sampai 500 meter.
Lembah harau terjadi akibat pengangkatan daratan, dan juga
penurunan salah satu bukit. Bukan hanya turunny salah satu bukit,
tetapi juga pengangkatan sebuah datran juga. Hal tersebut tebukti dari
endapan batuan penyusun tebing-tebing harau itu adalah endapan
dataran rendah(sungai) yang sekarang sudah menjadi sebuah bukit,
tentu itu membuktikan kepadaseorang ahli geologi bahwa bukit ini
adalah akibat pengangkatan dan penurunan daratan terjadi akibat
gaya endogen bisa saja terjadi karena tektonisme.

Lembah arau merupakan daerah sesar patahan yang terbentuk karena proses uplif
yaitu didorong oleh tenaga tektonik sehingga terbentuk gunung atau bukit.yang terdiri
dari batu,kerikikil,batu intruksi.Lembah Harau ini terbentuk akibat adanya patahan turun
atau block yang turun membentuk lembah yang cukup luas dan datar. Salah satu tanda-
tanda atau untuk melihat dimana lokasi patahannya adalah dengan adanya air terjun. Ini
artinya dahulu ada sungai yang kemudian terpotong akibat adanya patahan turun,
sehingga membentuk air terjun. Secara geologi, batuan yang ada disitu berumur cukup
tua, kira-kira 30-40 juta tahun. Batuan seumur ini yang sangat halus berupa serpih (besar
butir lebih kecil dari pasir 1/16 mm) yang merupakan batuan yang banyak mengandung
organic carbon, yaitu batuan yang terbentuk dari sisa-sisa organisme.
Lembah arau memiliki tekstur batuan berupa tuff atau batu putih, adalah jenis
batuan piroklastik yang mengandung debu vulkanik yang dikeluarkan selama letusan
gunung berapi.
Lembah arau mengandug pasir sebanyak 0,25 berwarna coktal yang terletak di
sekitaran tepi sungai,kerikil sebanyak 20% bewarna hitam kecoklatan yang terletak di
arah dalam sungai,batuan konglomerat bewarna hitam keabu abuan yang terletak hampir
di setiap bagian tebing,batuan karst yang bewarna abu abu keputihan terletak di tebing
baagian arah air terjun.
Sikapan batuan pada lembah arau yaitu tidak ada kipasan koluvial,memiliki
banyak lereng kaki,banyak dinding terjal,banyak rombakan kaki lereng dan memiliki
banyak lahan rusak.

Dari hasil survey diketahui bahwa batuan yang ada di perbukitan Lembah Harau adalah
batuan Breksi dan Konglomerat yang merupakan jenis bebatuan yang umumnya
terdapat di dasar laut.

1. Batu Konglomerat

Konglomerat merupakan suatu bentukan fragmen dari proses sedimentasi, batuan yang
berbutir kasar, terdiri atas fragmen dengan bentuk membundar dengan ukuran lebih
besar dari 2mm yang berada ditengah-tengah semen yang tersusun oleh batupasir
dan diperkuat & dipadatkan lagi kerikil. Dalam pembentukannya membutuhkan energi
yang cukup besar untuk menggerakan fragmen yang cukup besar biasanya terjadi pada
sistem sungai dan pantai.
2. Batu Breksi

Breksi merupakan batuan sedimen klastik yang memiliki ukuran butir yang cukup besar
(diameter lebih dari dua milimeter) dengan tersusun atas batuan dengan fragmen
menyudut (tajam). Ruang antara fragmen besar bisa diisi dengan matriks partikel yang
lebih kecil atau semen mineral yang mengikat batu itu bersama-sama.

Diatas lembah harau terdapat:

1. Karet

2. Kulit manis

3. Gambir

4. Aliran sungai

5. Air terjun

Adapun jenis patahan yang ditemukan di lokasi penelitian adalah


patahan reverse fault.

Patahan reverse fault (patahan berlawanan) jenis patahan ini adalah patahan
yang blok batuannya

mempunyai arah gerak berlawanan dengan arah gerak patahan normal,


yakni mengarah ke atas.

Sehingga dapat diketahui bahwa patahan berlawanan merupakan lawan dari


patahan normal
Adapun di lembah harau terdapat berbagai macam batuan yang ditemukan
yaitu:

1. Batu kapur,yaitu batuan sedimen yang tersusun dari mineral kalsit dan aragonit, yang
merupakan dua varian yang berbeda dari kalsium karbonat.

2. Batu konglomerat terdapat pada dinding gunung/bukit lembah harau

3. Batu kars,yaitu sebuah bentuk permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan
adanya depresi tertutup, drainase permukaan, dan gua. Daerah ini dibentuk terutama oleh
pelarutan batuan, kebanyakan batu gamping.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kawasan Lembah arau merupakan daerah sesar patahan yang terbentuk karena
proses uplif yaitu didorong oleh tenaga tektonik sehingga terbentuk gunung atau
bukit.yang terdiri dari batu,kerikikil,batu intruksi.Lembah Harau ini terbentuk akibat
adanya patahan turun atau block yang turun membentuk lembah yang cukup luas dan
datar.

Anda mungkin juga menyukai