Anda di halaman 1dari 1

Essai Geomorfologi dalam rangka Kuliah Umum Geomorfologi

MENGAPA PEMAHAMAN TERHADAP GEOMORFOLOGI ITU PENTING?

Geomorofologi merupakan salah satu cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang bentuk
muka bumi mulai dari tingkatan yang umum yaitu bentang alam (landscape) sampai satuan terkecil
sebagai bentuk lahan (landform) atau Land element. Proses-proses endogen yang terjadi pada suatu
tempat akan mempengaruhi karakteristik geomorfologinya, sehingga pemahaman dan pengkajian
terhadap aspek geomorfologi suatu tempat sangat penting untuk dilakukan.

Bagaimana suatu tempat dikembangkan, dimanfaatkan, dan digunakan akan lebih baik jika
mempertimbangkan aspek geomorfologinya. Oleh karena itu, kajian terhadap geomorfologi
mencakup pada berbagai bidang aplikasi. Beberapa aplikasi kajian geomorfologi yang dapat dilakukan
seperti untuk aplikasi tata ruang dan pembangunan wilayah, hidrologi, geologi, eksplorasi mineral,
pertanian, perkebunan, kehutanan, hingga kebencanaan.

Pengkajian terhadap geomorfologi suatu wilayah, dapat melihat dari 4 aspek utama
geomorfologi, yaitu (1) Morfologi, (2) Morfogenesa, (3) Morfokronologi, dan (4) Morfokonservasi.
Aspek Morfologi berkaitan dengan pemahaman terhadap bentukan dari bentuk lahan baik secara
deskriptif (morfografi; dataran, perbukitan, pegunungan,dsb) maupun kuantitatif (morfometri;
kelerengan, bentuk lereng, panjang lereng, dsb). Aspek Morfogenesa berkaitan dengan asal usul
perkembangan bentuk lahan dan proses-proses geomorfologi yang terjadi. Aspek Morfokronologi
menekankan pada evolusi pertumbuhan bentuk lahan serta Aspek Morfokonservasi menekankan
pada hubungan antara bentuk lahan dengan lingkungan penyusunnya (batuan, struktur geologi,
tanah, air, vegetasi, dan penggunaan lahan).

Morfometri merupakan salah satu unsur dari keempat aspek diatas, yaitu pada aspek
morfologi. Morfometri ini termasuk dalam kategori geomorfologi kuantitatif karena melihat dan
menganalisa bentuk lahan dengan mengukur dan menghitung aspek lerengnya, seperti panjang
lereng, bentuk lereng, sudut lereng, beda tinggi, bentuk lembah, pola aliran, dan lain sebagainya.
Aspek geomorfologi kuantitatif ini menjadi suatu hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut karena
dapat melengkapi analisis-analisis geomorfologi yang kebanyakan dilakukan secara kualitatif
deskriptif.

Dalam aplikasinya, metode geomorfologi kuantitatif ini dapat diterapkan dalam analisis
morfotektonik (Rafighian,A.2016) dan (Rendra,P.2016) untuk mengetahui struktur patahan. Hasil
analisis ini utamanya digunakan untuk aplikasi kebencanaan. Namun, tidak hanya terbatas pada
aplikasi tersebut. Hasil analisis dari metode geomorofologi kuantitatif ini sifatnya hitungan atau angka
sehingga dapat digunakan untuk aplikasi keteknikan, misalnya dalam pembuatan jalan, pembuatan
jaringan irigasi utamanya pada daerah pegunungan atau perbukitan, pembuatan dam, dan yang
sejenisnya.

Dari sedikit penjelasan diatas, sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari analisa
geomorfologi suatu tempat. Jika ditarik benang merahnnya, analisis terhadap kondisi geomorfologi
suatu daerah, khususnya sebelum daerah tersebut dikembangkan lebih jauh, sangat penting dilakukan
agar pengembangan yang dilakukan pada daerah tersebut dapat memberikan manfaat yang
sebanyak-banyaknya dan memperkecil kerugian yang dapat ditimbulkan akibat perencanaan
pengembangan yang tidak sesuai dengan kondisi lahannya.

Oleh:
Amalia Hadiyanti

Anda mungkin juga menyukai