Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

             Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia antara lain : banjir, kemarau

panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor. Hal ini disebabkan karena

letak wilayah Indonesia diatas lempeng bumi yang labil dan dilalui oleh dua jalur

pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan

Sirkum Pasifik di sebelah timur menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang

aktif dan rawan terjadi bencana.

           Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam

mengantisipasi terjadinya bencana alam. Mulai dari persiapan peralatan untuk mendeteksi

terjadinya bencana seperti misalnya pada bencana tsunami dan gunung meletus, pembuatan

jenis bangunan yang tahan terhadap bencana gempa, pengelolaan tata kota dan kesadaran

warga masyarakat untuk menanggulangi bencana banjir ataupun pemeliharaan daerah hulu

sungai dan pegunungan serta hutan untuk mencegah terjadinya tanah longsor.

 B.Pengertian Tanah Longsor 

Tanah longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang

terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti

jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan

oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-

faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor

yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini

adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor

lainnya yang turut berpengaruh.

1
BAB II

PEMBAHASAN DAN ISI

  A.     Bencana Tanah Longsor

Tanah longsor terjadi karena oleh adanya gerakan tanah sebagai akibat dari

bergeraknya masa tanah atau batuan yang bergerak di sepanjang lereng atau di luar lereng

karena faktor gravitasi. Kekuatan-kekuatan gravitasi yang dipaksakan pada tanah-tanah

miring melebihi kekuatan memecah ke samping yang mempertahankan tanah-tanah tersebut

pada posisinya. Kandungan air yang tinggi menjadikan tanah menjadi lebih berat, yang

meningkatkan beban, dan mengurangi kekuatan memecah ke sampingnya. Dengan kondisi-

kondisi ini curah hujan yang lebat atau banjir lebih mungkin terjadi tanah longsor. 

B. Definisi Tanah Longsor Menurut Para Ahli

Mengutip dari Atika (2009), definisi tanah longsor telah mengalami

perkembangan dari tahun ke tahun. Berikut ini adalah define dari beberapa tokoh

yang telah dipublikasikan di berbagai pustaka:

1. Skempton dan Hutchinson (1969), tanah longsor atau gerakan tanah didefinisikan sebagai

gerakan menuruni lereng oleh massa tanah dan atau batuan penyusun lereng akibat terganggunya

kestabilan tanah atau batuan peyusun lereng tersebut.

2. Varnes (1978) mengusulkan terminologi gerakan lereng (slope movement) yang dianggap lebih

tepat untuk mendifinisikan tanah longsor yaiitu sebagai II-2 gerakan material penyusun lereng ke

arah bawah atau keluar lereng di bawah pengaruh gravitasi bumi.

2
3. Brunsden (1984) mengusulkan gerakan massa (mass movement) yang dianggap lebih tepat

dipakai dalam mendefinisikan proses gerakan massa penyusun lereng, daripada istilah tanah

longsor (landslide) yang lebih popular dikenal di masyarakat.

4. Arsyad (1989) mengemukakan bahwa longsor terjadi sebagai akibat meluncurnya suatu

volume di atas suatu lapisan agak kedap air yang jenuh air. Dalam hal ini lapisan terdiri dari

tanah liat atau mengandung kadar tanah liat tinggi dan juga dapat berupa lapidan batuan seperti

napal liat (clay shale) setelah jenuh air akan bertindak sebagai peluncur.

5. Crudden (1991) mendifinisikan tanah longsor (landslide) sebagai pergerekan suatau massa

batuan , tanah atau bahan rombakan, material penyusun lereng (yang merupakan pencampuran

tanah dan batuan) menuruni lereng.

6. Brook dkk. (1991) mengatakan bahwa tanah longsor adalah selah satu bentuk dari gerak massa

tanah, batuan, dan runtuhan batuan/tanah yang terjadi seketika yang bergerak menuju lereng

bawah yang dikendalikan oleh gaya gravitasi dan meluncur dari atas suatu lapisan kedap yang

jenuh air (bidang luncur). Oleh Karena itu tanah longsor dapat juga dikatakan sebagai bentuk

erosi.

7. Selby (1993) menjelaskan bahwa tanah longsor (landslide) hanya tepat diterapkan pada proses

pergerakan massa yang melalui suatu bidang gelincir (bidang luncur) yang jelas.

8. Karnawati (2005) sebenarnya tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah

ataupun batuan ataupun bahan rombakan yang menuruni lereng.

3
Bencana Tanah Longsor di 1 Kecamatan, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur

C.     Sebab terjadinya tanah longsor/gerakan tanah

Banyak faktor semacam kondisi-kondisi geologi dan hidrologi, topgrafi, iklim, dan

perubahan cuaca dapat mempengaruhi stabilitas lereng yang mengakibatkan terjadinya tanah

longsor. Gerakan massa tanah terjadi jika dipenuhi tiga keadaan, yaitu:

1. Kelerengan cukup curam.

2. Terdapat bidang peluncur di bawah permukaan tanah yang kedap air.

3. Terdapat cukup air (dari hujan) di dalam tanah di atas lapisan kedap,

sehingga tanah jenuh air. Air hujan yang jatuh di atas permukaan tanah yang kemudian

menjenuhi tanah, sangat menentukan kestabilan lereng, yaitu menurunnya tanah ketahanan

geser (t) yang jauh lebih besar dari penurunan tekanan geser tanah (s), sehingga faktor

keamanan lereng (F) menurun tajam (F=t/s), menyebabkan lereng rawan longsor.

4
D. Proses Terjadinya Gerakan Massa Tanah

Karnawati (2005) menjelaskan bahwa pergerakana massa tanah/batuan pada lereng

dapat terjadi akibat interaksi pengaruh beberapa kondisi yang meliputi kondisi morfologi,

geologi, struktur geologi, hidrogeologi dan tata guna lahan. Kondisi-kondisi tersebut saling

berpengaruh sehingga mengkondisikan suatu lereng menjadi rentan dan siap bergerak.

Lereng yang rentan dan siap bergerak akan benar-benar bergerak apabila ada faktor pemicu

gerakan. Faktor pemicu

terjadinya gerakan dapat berupa hujan, getaran-getaran atau aktifitas manusia pada lereng,

seperti pemotongan dan penggalian, pembebanan yang berlebihan dan sebagainya. 

5
E. Dampak yang diakibatkan tanah longsor

Dampak yang diakibatkan oleh bencana tanah longsor adalah korban meninggal dan

hancurnya rumah yang tertimpa tanah longsor tanah. Dampak negative yang lain yaitu

rusaknya lahan hutan dan pertanian yang berada dilokasi tanah longsor. Akibat tanah

longsor tanah kadang menutup badan jalan sehingga terhambatnya arus lalu lintas yang

menghubungkan ke wilayah yang lain.

Salah satu rumah warga yang terimpa bencana gerakan tanah di Desa Beruk, Karanganyar,

Solo

6
F. Analisa

Untuk ketepatan suatu analisis keamanan dan pengamanan suatu lereng terhadap bahaya

longsor, perlu dilakukan diagnosis terhadap faktor-faktor ketanah longsor.  Dari pengamanan,

maka perlu diketahui lebih rinci penyebab terjadinya suatu longsor, antara lain :

i. Perubahan lereng suatu tebing, secara alami karena erosi dan lain-lain atau secara

disengaja akan mengganggu stabilitas yang ada, karena secara logis dapat dikatakan

semakin terjal suatu lereng akan semakin besar kemungkinan untuk longsor.

ii. Perubahan tinggi suatu tebing, secara alami karena erosi dan lain-lain atau disengaja

juga akan merubah stabilitas suatu lereng.  Semakin tinggi lereng akan semakin besar

longsornya.

iii. Perubahan kadar air, baik karena air hujan maupun resapan air tempat lain dalam

tanah.  Ini akan segera meningkatkan kadar air dan menurunkan kekuatan geser dalam

lapisan tanah.

iv. Aliran air tanah akan mempercepat terjadinya longsor, karena air bekerja sebagai

pelumas.  Bidang kontak antar butiran melemah karena air dapat menurunkan tingkat

kelekatan butir.

v. Pengaruh getaran, berupa gempa, ledakan dan getaran mesin dapat mengganggu

kekuatan geser dalam tanah.

vi. Pengaruh pelapukan, secara mekanis dan kimia akan merubah sifat kekuatan tanah

dan batuan hingga mengganggu stabilitas lereng.Kekuatan Geser Tanah dan

Hubungannya Dengan Kemantapan Lereng Jika tanah dibebani, maka akan

mengakibatkan tegangan geser.  Apabila tegangan geser akan mencapai harga batas,

maka massa tanah akan mengalami deformasi dan cenderung akan runtuh.  Keruntuhan

tersebut mungkin akan mengakibatkan tanah longsor timbunan tanah.  Keruntuhan geser

7
dalam tanah adalah akibat gerak relatif antara butir-butir massa tanah.  Jadi kekuatan

geser tanah ditentukan untuk mengukur kemampuan tanah menahan tekanan tanpa

terjadi keruntuhan.cara-cara menstabilkan Lereng Pada prinsipnya, cara yang dipakai

untuk menjadikan lereng supaya lebih aman (lebih mantap) dapat dibagi dalam dua 

golongan, yaitu :Memperkecil gaya penggerak atau momen penggerak

Ada enam jenis tanah longsor, yakni:

a.  Tanah longsor translasi adalah bergeraknya massa tanah.

Tanah longsor jenis ini merupakan kondisi dimana bergeraknya material tanah

pada kondisi tanah yang bertopografi rata atau menggelombang landai. Jadi, pada

daerah tanah yang landai pun bisa terjadi tanah longsor ini terutama jika berbagai

penyebab tanah longsor sudah mulai nampak. Anda harus sangat waspada

pada jenis jenis tanah longsor yang satu ini.

b.  Tanah longsor rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan.

Jenis tanah longsor yang kedua adalah tanah longsor rotasi. Dinamakan demikian

karena tanah longsor ini merupakan pergerakan material tanah yang terjadi di

dalam bidang yang berbentuk cekung sehingga seringkali terjadi perputaran atau

rotasi di dalam bidang cekung tersebut. Pada bidang cekung yang terkena tanah

longsor dapat menjadi hal yang sangat berbahaya apalagi jika ada pemukiman di

atasnya karena akan rawa tertimbun dan mengakibatkan korban jiwa.

c.  Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak.

Agak berbeda dengan jenis tanah longsor yang sudah disebutkan. Pergerakan blok

ini merupakan pergerakan batuan yang ada di dalam tanah pada bidang yang datar

atau landai. Kondisi ini juga seringkali dinamakan degan tanah longsorn blok batu

dengan jumlah batu yang biasanya tidak sedikit. Ini akan sangat berbahaya bagi

8
manusia jika terkena tanah longsor ini karena sebagian besar materialnya adalah

batuan.

d.  Runtuhan batu terjadi ketika sejumlah besar batuan jatuh bebas.

Seperti namanya, runtuhan batu ini merupakan kondisi dimana terjadi runtuhan

batu secara langsung dan terjun bebas dari atas ke bawah. Hal ini biasanya terjadi

pada bukit yang terjal dengan lereng yang cukup curam dan ini sering ditemukan

di tebing pantai. Jika di bawah tebing ini terdapat pemukiman warga maka akan

sangat berbahaya karena material yang jatuh biasanya berupa batu besar yang

pasti akan membuat kerusakan pada apa yang dijatuhinya.

e.  Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. 

Tanah longsor jenis ini bukan berarti tanah longsor yang terjadi karena hewan

rayap ya. Namun tanah longsor ini terjadi karena adanya rayapan atau pergerakan

tanah yang sangat lambat dan halus. Ini biasanya terjadi pada tanah yang memiliki

butiran kecil halus dan namun memiliki struktur yang cukup kasar. Biasanya jenis

tanah longsor ini hampir tidak bisa dikenali dan kalau longsor sudah terjadi dalam

waktu yang cukup lama baru bisa dikenali dengan miringnya tiang-tiang listrik,

rumah dan lainnya yang berada di atasnya. Jika anda mengalami hal ini sebaiknya

untuk berhati-hati dan menggunakan pondasi yang cukup kuat untuk menahan

tanah longsor tersebut.

f. Aliran Bahan Rombakan

  jenis tanah longsor terakhir adalah aliran bahan rombakan dimana kondisi ini

terjadi karena adanya pergerakan tanah dan metarialnya yang disebabkan oleh

dorongan air yang sangat kuat. Kecepatan dari aliran air sendiri akan sangat

9
tergantung pada kemiringan lereng, volume air, tekanan air, kecepatan air serta

jenis material tanahnya itu sendiri apakah mudah terangkut oleh air atau tidak.

garakan dari tanah longsor ini lumayan cepat dan bisa mencapai seluruh lembah

dengan jarak ratusan meter jauhnya. Bahkan jarak yang bisa ditempuhnya bisa

dalam jumlah yang sangat banyak dan jaraknya ribuan meter. Jika ini terjadi bisa

merusak berbagai hal yang dilewatinya termasuk juga jika ada pemukiman di

lewatinya pasti akan ikut terhanyut. Jenis tanah longsor ini biasanya terjadi pada

lereng gunung berapi dan menyebabkan banyaknya korban jiwa.

Bencana tanah longsor / gerakan tanah di Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat,

Provinsi Jawa Barat, sebagai berikut: 

1. Lokasi dan waktu kejadian:

Gerakan tanah terjadi di Jalan Tol Cipularang KM 118, Desa Sukatani, Kecamatan

Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Lokasi tanah longsor terletak

pada koordinat 107° 29' 37.11" BT dan  6° 49' 57.57"LS. Gerakan tanah ini terjadi pada hari

Minggu 10 April 2016 pukul 02.50 WIB.

10
 2. Jenis gerakan tanah:

Jenis gerakan tanah berupa tanah longsor, panjang mahkota tanah longsor 10 meter,

tinggi tebing yang longsor 5 m,  panjang landaan mencapai 6 meter dengan arah tanah

longsor utama N 230° E.

3. Akibat yang ditimbulkan:

 Sebagian jalur tol Cipularang km 118 arah bandung tertimbun material longsor.

4.Kondisi daerah bencana:

a. Morfologi, Secara umum topografi di sekitar lokasi gerakan tanah berupa bukit

dengan ketinggian lebih dari 768 meter diatas permukaan laut. Tebing yang mengalami

longsor merupakan tebing jalan tol dengan kelerengan 28o.

b. Geologi dan Keairan, Berdasarkan pengamatan lapangan daerah bencana tersusun

oleh batuan gunungapi tua yang terdiri dari breksi, dengan ketebalan tanah pelapukan

mencapai 5 meter. Sedangkan menurut Peta Geologi Lembar Cianjur (Sudjatmiko, 2003)

daerah bencana tersusun atas breksi, lahar, lava (Qob).

c. Tata Guna Lahan dan Keairan, Tata guna lahan daerah bencana adalah pada bagian

atas adalah persawahan lahan basah sedangkan pada bagian bawah adalah Jalan Tol

Cipularang. Kedalaman muka air tanah berkisar 6 meter. Namun pada lokasi ini terdapat

saluran pengairan/irigasi untuk persawahan yang ada pada lokasi tersebut.

d. Berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah di Provinsi Jawa

Barat bulan April 2016 (Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana

Geologi), Kecamatan Ngamprah termasuk zona potensi terjadi gerakan tanah menengah-

11
tinggi artinya pada bulan april di Kecamatan Ngamprah berpotensi menengah sampai

tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Sedangkan berdasarkan peta zona kerentanan gerakan

tanah Kabupaten Bandung Barat lokasi gerakan tanah terletak pada zona kerentanan

gerakan tanah menengah artinya daerah tersebut dapat terjadi gerakan tanah jika curah

hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai,

gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

5. Faktor penyebab terjadinya gerakan tanah:

 Tata guna lahan pada bagian atas tebing jalan tol berupa persawahan lahan basah

 Tanah pelapukan yang tebal sekitar 4 meter dan batuan penyusun yang bersifat sarang

dan mudah meloloskan air

 Curah hujan yang tinggi dan lama pada saat dan sebelum terjadi bencana gerakan

tanah.

 Kemiringan lereng yang terjal, menyebabkan material mudah bergerak.

 Sistem drainase yang kurang baik

 Melimpahnya air dari saluran irigasi sehingga lahan menjadi jenuh air

 6. Mekanisme terjadinya bencana gerakan tanah di daerah ini adalah:

Curah hujan yang tinggi meresap pada area sawah disamping itu melimpah air dari

saluran irigasi ke area persawahan. Tanah timbunan/pelapukan tersebut bersifat sarang

sehingga air mudah masuk dan tanah menjadi mudah jenuh air. Keadaan tersebut

mengakibatkan bobot masa tanah dan kejenuhan tanah meningkat. Tanah pelapukan yang

tebal terletak diatas breksi andesit, lava dan andesit menjadikannya sebagai bidang gelincir.

12
Dengan adanya bobot massa tanah yang tinggi, kemiringan tebing yang terjal (28o) dan

melimpahnya air sehingga mendorong tiang penahan lereng dan terjadilah gerakan tanah.

Tanah longsor /gerakan tanah di Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa
Barat

13
Peta Petunjuk Lokasi Gerakan Tanah

14
BAB III

PENUTUP

3.1.      Kesimpulan

  Tanah hongsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang

terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti

jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan

oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-

faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor

yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini

adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor

lainnya yang turut berpengaruh.

Karnawati (2005) sebenarnya tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa

tanah ataupun batuan ataupun bahan rombakan yang menuruni lereng.

Pengaruh getaran, berupa gempa, ledakan dan getaran mesin dapat mengganggu

kekuatan geser dalam tanah.

Tanah longsor translasi merupakan kondisi dimana bergeraknya material tanah

pada kondisi tanah yang bertopografi rata atau menggelombang landai. Jadi, pada daerah

tanah yang landai pun bisa terjadi tanah longsor ini terutama jika berbagai penyebab tanah

longsor sudah mulai nampak. Anda harus sangat waspada pada jenis jenis tanah longsor yang

satu ini.

  Tanah longsor Aliran Bahan Rombakan adalah aliran bahan rombakan dimana kondisi

ini terjadi karena adanya pergerakan tanah dan metarialnya yang disebabkan oleh dorongan

air yang sangat kuat. Kecepatan dari aliran air sendiri akan sangat tergantung pada

kemiringan lereng, volume air, tekanan air, kecepatan air serta jenis material tanahnya itu

15
sendiri apakah mudah terangkut oleh air atau tidak. garakan dari tanah longsor ini lumayan

cepat dan bisa mencapai seluruh lembah dengan jarak ratusan meter jauhnya. Bahkan jarak

yang bisa ditempuhnya bisa dalam jumlah yang sangat banyak dan jaraknya ribuan meter.

Jika ini terjadi bisa merusak berbagai hal yang dilewatinya termasuk juga jika ada

pemukiman di lewatinya pasti akan ikut terhanyut. Jenis tanah longsor ini biasanya terjadi

pada lereng gunung berapi dan menyebabkan banyaknya korban jiwa.

16
DAFTAR PUSTAKA

1.      http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam

2.      http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam

3.      http://rovicky.wordpress.com/2010/10/18/banjir-bandang-bagaimana-terjadinya/

4.      http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor

5. http://www.vsi.esdm.go.id/index.php/gerakan-tanah/kejadian-gerakan-tanah

17

Anda mungkin juga menyukai