Anda di halaman 1dari 11

7 KONSEP DASAR GEOLOGI LINGKUNGAN

GEOLOGI LINGKUNGAN

Oleh :

Nama : Miftakhul Ulumuddin


NPM : 12.2017.1.00319

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

2019
1 Konsep Pertama
Pada dasarnya bumi merupakan suatu sistem tertutup.
“The earth is essentially a closed system”

Suatu sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa


bagian atau komponen sehingga membentuk suatu kelompok besar yang
menjalankan suatu fungsi tertentu. Contohnya adalah sistem yang meliputi
planet, vulkanik atau daur air. Sebagian besar sistem saling berhubungan
dan saling mempengaruhi satu sama lain. Contohnya adalah bumi, bumi
merupakan sistem yang terdiri dari 4 komponen yaitu atmosfer, hidrosfer,
biosfer, dan litosfer. Komponen-komponen tersebut saling berpengaruh
dan membentuk permukaan bumi ini. Setiap perubahan yang terjadi pada
suatu bagian akan berimbas pula pada bagian yang lain. Kecenderungan
tersebut merupakan prinsip suatu kesatuan lingkungan.
Contohnya, apabila terjadi letusan gunung berapi, maka juga dapat
mempengaruhi atmosfer, yaitu karena keluarnya gas vulkanik, dan selain
itu juga akan berpengaruh pada komponen hidrosfer karena akan terjadi
hujan pada daerah sekitarnya. Perubahan pada komponen biosfer dapat
merubah kondisi lingkungan juga, dan kadang kondisi yang curam di
daerah lereng dapat menyebabkan erosi atau tanah longsor. Hubungan-
hubungan antar komponen bukanlah sesuatu yang acak, namun dapat
dipelajari dengan mengidentifikasi setiap bagian, yaitu dengan mengetahui
bagaimana komponen tersebut dapat mempengaruhi komponen yang lain
serta pengaruhnya terhadap daerah sekitar. Contohnya adalah hidrosfer,
daur atau siklus air laut yang merupakan pengaruh dari cahaya matahari
sehingga terjadi evaporasi. Hal tersebut dapat mempengaruhi kadar air
atau kelembaban atmosfer.
Kita sama-sama mengetahui bahwa bumi tidak statis tetapi lebih
bersifat dinamis. Berkembangnya sistem yang membuat perubahan
material dan energi. Terjadi perpindahan energi dari matahari ke bumi
yang mempengaruhi proses-proses dalam kehidupan di bumi, selama
matahari memancarkan energinya ke bumi. Hal ini menunjukkan bahwa
bumi merupakan suatu sistem terbuka karena menerima energi dari luar
bumi itu sendiri.
Namun, jika melihat daur alamiah yang terjadi di bumi itu sendiri,
misalnya daur air dan batuan maka kita dapat berpikir bahwa bumi adalah
suatu sistem tertutup karena adanya daur yang kontinu dari material-
material yang ada di bumi itu. Misalnya, air laut akan mengalami
daur/siklus hidrologi dimana air laut tersebut akan berubah menjadi uap
air yang kemudian menjadi awan, dan kemudian turun kembali ke bumi
sebagai hujan dan pada akhirnya mengalir lagi ke laut. Atau siklus batuan
dimana batuan/sedimen pada akhirnya juga akan menjadi padat. Oleh
karena itu, meskipun nampaknya bumi ini merupakan suatu sistem terbuka
terkait hubungannya dengan energi dan material, tetapi pada
dasarnya bumi adalah suatu sistem tertutup dalam hubungannya dengan
siklus atau daur alami.
Semakin banyaknya kebutuhan, menyebabkan terbatasnya jumlah
sumber daya yang ada. Hal ini akan terus menerus bertambah karena
adanya proses untuk tetap menjaga siklus atau daur alami. Misalnya, jika
kita ingin menjaga sumber daya air di suatu daerah, kita harus mengetahui
proses alami yang mengalirkan air bawah tanah dan juga air permukaan.
Atau jika kita ingin berkonsentrasi pada bahaya dari pembuangan limbah
kimia, maka kita harus mengetahui bagaimana hubungan antara prosedur
pembuangan limbah dengan daur alami untuk memastikan bahwa tidak
akan ada kontaminasi sehingga menjadi bahan kimia yang berbahaya. Oleh
karena itu, sangatlah penting untuk menjaga daur atau siklus alami dan
kelangsungan setiap bagian dari siklus tersebut.

2 Konsep Kedua
Bumi adalah satu-satunya tempat kehidupan manusia, tetapi
sumber daya alamnya terbatas.
“The earth is the only suitable habitat we have and it resources are
limited”

Bumi yang kita tempati ini merupakan satu-satunya tempat yang


cocok untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya karena bumi
didukung oleh kondisi yang memungkinkan untuk berlangsungnya
kehidupan yaitu adanya air, udara (dalam hal ini adalah oksigen), suhu
yang sesuai yang memungkinkan terjadinya kehidupan, adanya lapisan
atmosfer yang komposisinya dapat mendukung adanya kehidupan, dan
faktor-faktor lain serta segala sumber daya yang tidak dimiliki oleh planet
ataupun tempat manapun di alam semesta ini.
Namun sayangnya, sumber daya yang ada di bumi ini baik yang
dapat diperbarui maupun yang tidak dapat diperbarui jumlahnya terbatas
jika dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia yang semakin hari
semakin bertambah. Dewasa ini, semakin banyak saja pihak-pihak yang
melakukan pengekspolitasian sumber daya alam tanpa memperhatikan
upaya pelestariannya. Hal ini adalah suatu hal yang sangat berbahaya
karena dapat menjadi ancaman bagi manusia dan kehidupannya. Oleh
karena itu, manusia sebagai makhluk yang dikaruniai akal harus dapat
menjaga dan melestarikan sumber daya yang ada demi kelangsungan
hidup dan kelangsungan bumi di masa mendatang.
3 Konsep Ketiga
Proses-proses alam yang terjadi sekarang mengubah bentang alam
yang telah tersusun selama periode geologi, baik secara alamiah maupun
buatan.
“Todays physical processes are modifying our landscape and have
operated troughtout much of geologi time. However the magnitudeand
frequency of these processes are subject to natural and artificially
induved change”

Proses-proses alam pada saat ini dapat dijadikan acuan atau rujukan
untuk mengetahui proses alam yang telah terjadi pada masa lampau, dan
dapat dijadikan prediksi untuk proses alam yang akan terjadi di masa
mendatang. Konsep tersebut adalah konsep dasar dari 'Teori Keseragaman'
yang pertama kali dicetuskan oleh James Hudson pada tahun 1985 dan
dinyatakan kembali oleh Charles Lyell pada awal abad ke-19 yang secara
sederhana dapat dinyatakan sebagai 'The present is the key to past'.
Proses-proses perubahan yang dapat mengubah bentang alam ini
dapat terjadi secara alamiah ataupun karena perbuatan manusia. Proses
yang terjadi secara alamiah ini contohnya suatu lembah sungai karena
terkena erosi secara terus-menerus dan berkesinambungan dapat berubah
atau terangkat menjadi suatu puncak pegunungan. Atau suatu contoh nyata
yaitu peristiwa terpecahnya lempeng benua yang sebelumnya merupakan
suatu kesatuan daratan menjadi beberapa benua dan pulau-pulau yang ada
di bumi pada saat ini, serta adanya fakta bahwa masing-masing lempeng
tersebut mengalami pergerakan secara perlahan-lahan. Fenomena seperti
ini dapat menjadi sukar dipastikan dengan teliti bila hal itu bukan prinsip
kesergaman.
Selain dari proses alamiah, proses perubahan tersebut juga dapat
berasal dari faktor aktivitas manusia. Namun, besarnya dampak yang
ditimbulkan juga tergantung pada aktivitas itu sendiri. Pada dasarnya, efek
dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia itu dapat dikatakan kecil dalam
skala global, tetapi dalam skala lokal efek tersebut akan sangat teras.
4 Konsep Keempat
Selalu ada proses alam yang membahayakan dan mengancam
kehidupan manusia.
“There have always been earth processes that are hazardous to people.
These natural hazards must be recognized and avoided where possible
and their theart to human life and property must be minimized”
Di bumi ini terkadang terjadi proses yang dapat membahayakan
kehidupan manusia. Proses tersebut terjadi karena aktivitas alamiah bumi
itu sendiri. Proses tersebut ada 2 macam, yaitu :
 Proses eksogen : jika proses itu terjadi di permukaan
bumi. Contohnya : erosi, banjir, cuaca, krisis air, dll.
 Proses endogen : jika proses itu terjadi di dalam kerak bumi.
Contohnya : aktivitas gunung berapi, gempa bumi, pergeseran
lempeng, dll.
Proses-proses tersebut pada umumnya merugikan bagi kehidupan
manusia. Oleh karena itu, kita harus dapat memprediksi untuk
meminimalkan ancaman yang ditimbulkan dari proses alam tersebut.
5 Konsep Kelima
Perencanaan tata guna lahan dan penggunaan air harus
diusahakan agar mendapatkan keseimbangan antara pertimbangan
ekonomi dan penilaian estetika
“Land and water use planning must strive to obtain in balance between
economic considerations and the less tangible variable such as
aesthetics”

Saat ini, pemandangan alam dapat dianggap sebagai sumber daya


alam karena saat ini keindahan mempunyai nilai yang tinggi dalam
kehidupan manusia disamping nilai-nilai vital lainnya. Pertimbangan
faktor abstrak seperti estetika dewasa ini menjadi lazim, seperti halnya
untung rugi. Namun, masih banyak proyek-proyek yang hanya didasarkan
pada pertimbangan keuntungan, tanpa memperhatikan aspek lingkungan.
Pada kenyataannya memang sulit untuk menyelaraskan antara
pertimbangan ekonomi dengan penilaian estetika. Salah satu cara
menyelaraskan pertimbangan ekonomi dengan penilaian estetika adalah
dengan memperhatikan tahap-tahap berikut :
1) Mengatur skala tingkat ekonomi dengan menyamakan skala tingkat
evolusi estetika
2) Mengembangkan metode kuantitatif, tentang analisis data yang
diperoleh
3) Mengembangkan teknik pemetaan dan mengembangkan sumbar daya
alam yang berestetika tersebut.
6 Konsep Keenam
Efek dari penggunaan tanah sifatnya kumulatif, oleh karena itu kita
mempunyai kewajiban untuk menerima dan menanggungnya
“The effects of land use tend to be cumulative, and therefore we have an
obligation to those who follow”
Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah-pindah. Mereka
hidup bergantung kepada alam dengan mengumpulkan bahan makanan
dari tumbuhan dan berburu hewan. Kemudian, seiring dengan
bertambahnya populasi dan kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat
tinggal, mereka mulai membuka daerah baru dan pada akhirnya mereka
mengembangkan pertanian di daerah tersebut. Hal ini diikuti budaya
bertempat tinggal secara menetap/ permanan. Hal ini merupakan contoh
awal dari sebuah penggunaan lahan buatan yang mampu memodifikasi
lingkungan alami.
Ini merupakan awal dari timbulnya masalah-masalah pembuangan
limbah, polusi, erosi karena pembukaan lahan, dsb. Point yang terpenting
dari seluruh proses pembangunan umat manusia adalah peningkatan
permintaan pengolongan penggunaan tanah yang cenderung menjadi
kumulatif seiring dengan waktu.
7 Konsep Ketujuh
Komponen dasar dari setiap lingkungan manusia adalah faktor
geologi, dan pemahaman terhadap lingkungannya membutuhkan
wawasan dan penafsiran yang luas terhadap ilmu bumi dan ilmu lain yang
berkaitan.
“The fundamental component of every persons environment is the
geologic factor, and understanding of this environment requires aboard
based comprehension and appreciation of the earth siences and other
related disciplines”
Lingkungan yang kita tempati ini berkaitan erat dengan ilmu
geologi. Secara langsung ataupun tidak langsung, sadar atau tidak sadar,
kehidupan kita dipengaruhi oleh proses-proses geologi. Untuk memahami
tentang lingkungan kita yang kompleks ini diperlukan bantuan dari disiplin
ilmu yang lain, seperti :
1) Geomorfologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang bentang alam dan
proses pembentukan permukaan bumi.
2) Petrologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan dan mineral.
3) Sedimentologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
sedimen.
4) Tektonik, adalah studi yang mempelajari proses terjadinya cekungan
laut, gunung dan kenampakan struktur alam lainya.
5) Hidrologi, adalah studi yang mempelajari tentang permukaan dan
subpermukaan air.
6) Pedologi, adalah studi yang mempelajari tentang tanah.
7) Geologi ekonomi, adalah aplikasi tentang penempatan dan pegujian
tentang bahan mineral.
DAFTAR PUSTAKA
http://catatantulisku.blogspot.com/2012/03/7-konsep-geologi-
lingkungan.html

Anda mungkin juga menyukai