TEKNIK
PONDASI
Sifat-Sifat Teknis Tanah & Batuan
Muh. Idhil Maming, ST., MT
Ir. M. Reza Hasrul, ST., MT
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
MAKSUD DAN TUJUAN
PENULISAN
Sifat-Sifat Teknis Tanah & Batuan
DEFINISI
01 -TANAH
- BATUAN
SIFAT-SIFAT TEKNIS
02 -TANAH
- BATUAN
A. PENGERTIAN
Tanah adalah material yang terdiri dari
agregat (butiran) mineral-mineral padat yang
tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu
sama lain dari bahan-bahan organik yang telah
melapuk (yang berpartikel padat) disertai
dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-
ruang kosong di antara partinkel-partikel padat
tersebut.
Tanah berasal dari hasil pelapukan
fisis maupun kimiawi dari batu-
batuan yang kemudian butirbutir
mineralnya membentuk bagian
yang padat dari tanah.
ASAL DAN FORMASI
TANAH
Berdasarkan asalnya, batuan dapat dibagi
atas tiga tipe dasar :
1. Batuan Beku (Igneous Rock)
2. Batuan Sedimen/Endapan (Sedimentation
Rock)
3. Batuan Metamorf/Batuan Malihan
(Metamorphic Rock)
JENIS DAN UKURAN PARTIKEL TANAH
•Kerikil (gravels) adalah kepingan-kepingan dari batuan yang kadang-kadang juga mengandung partikel-partikel mineral
quartz, feldspar dan mineral-mineral lain, Diameter butiran > 5 mm.
•Pasir (sand) sebagian besar terdiri dari mineral quartz dan feldspar. Butiran dari mineral yang lain mungkin juga masih
ada pada golongan ini , Diameter butiran 0,0075 – 5,0 mm.
•Lanau (silt) sebagian besar merupakan fraksi mikroskopis (berukuran sangat kecil) dari tanah yang terdiri dari butiran-
butiran quartz yang sangat halus, dan sejumlah partikel-partikel berbentuk lempengan-lempengan pipih yang merupakan
pecahan dari mineral-mineral mika, Diameter butiran 0,002 – 0,0075 mm.
•Lempung (clays) sebagian besar terdiri dari partikel mikroskopis dan submikroskopis (tidak dapat dilihat dengan jelas
bila hanya dengan mikroskopis biasa) yang berbentuk lempengan-lempengan pipih dan merupakan partikel-partikel dari
mika. Lempung didefinisikan sebagai golongan partikel yang berukuran kurang dari 0,002 mm (= 2 mikron).
Halus
Unified Soil Classification System (U.S. Army Corps of
(yaitu lanau dan lempung)
Engineers, U.S. Bureau of Reclamation) 76,2-4,75 4,75-0,075
< 0,0075
Komposisi Tanah
Transported soil:
Non kohesif
Non kohesif
Non plastis
Karakteristik Non plastis Kohesif
Berbutir
Berbutir Plastis
Berdasarkan Warna dan Bau. Kadar pori (void ratio = e), Vp/Vb
Warna Porositas (porosity = n), Vp/V
1. Kuning Kadar air (w)
2. Coklat pengaruh basah, oksidasi Berat isi (volume weight = g)
3. Merah dan hidrasi •Kering
4. Hitam : banyak kandungan organis •Jenuh
5. Abu-abu : adanya kuarsa •Butir
6. Hijau/biru : adanya senyawa besi •Efektif
Bau Berat jenis
1. Tanah Organik mempunyai bau busuk/menyengat
SIFAT – SIFAT TEKNIS
01 02 03 4
1. Merupakan material yang baik untuk mendukung bangunan dan badan jalan, karena
mempunyai kapasitas dukung yang tinggi dan penurunan kecil,
2. Merupakan material yang baik untuk tanah urug pada dinding penahan tanah, struktur
bawah tanah,
3. Tanah yang baik untuk timbunan, karena mempunyai kuat geser yang tinggi.
4. Bila tidak dicampur dengan material kohesif, tidak dapat digunakan sebagai bahan
tanggul, bendungan, kolam, dan lain- lain, karena permeabilitasnya besar. Galian pada
tanah granuler yang terendam air memerlukan penanganan air yang baik.
2. Tanah Kohesif
Tanah kohesif, seperti: lempung, lempung berlanau, lempung berpasir atau berkerikil yang sebagian besar
butiran tanahnya terdiri dari butiran halus. Kuat geser tanah jenis ini ditentukan terutama dari kohesinya.
A. PENGERTIAN
Batuan (rock) memiliki sifat ikatan
internal (kohesi) dan kemampuan
mempertahankan ikatan butiran mineral yang
kuat.
SIKLUS BATUAN – PEMBENTUKAN TANAH
BATUAN BEKU
Hornblende
Quartz (kwarsa)
MINERAL KOMPOSISI
BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen detrital atau klastik, batuan ini terbentuk dari unsur-unsur sementasi
yang mengisi ruang-ruang di antara butiran dan membentuk batuan sedimen. Contohnya
konglomerat, breccia, sandstone,mudstone, dan shale.
Batuan sedimen kimia, batuan jenis ini terbentuk dari proses pengendapan bersama air
dan mengalami proses reaksi kimia, dikelompokkan berdasarkan kandungan mirealnya,
contohnya limestone, gipsum, dolomite, gamping, bitominous coal
Mengubah mineral dan hubungan antar
butiran/kristalnya bila batas kestabilannya terlampaui
BATUAN METAMORF
Batu pualam (marmer) terbentuk dari batuan calcite dan dolomite yang mengalami proses kristalisasi
ulang. Butiran mineral pada marmer umumnya lebih besar dari pada yang terdapat pada batuan
induknya.
Quartzite adalah sejenis batuan metamorf yang terbentuk dari sandstone yang kaya akan mineral quatz.
Bahan silika kemudian memasuki pori-pori batuan dan ruang-ruang diantara butiran pasir dan quartz,
dan menjadi unsur-unsur sementasi antar butiran. Quartzite merupakan salah satu dari batuan yang
sangat keras. Pada tekanan dan panas yang besar sekali, batuan metamorf mungkin mencair menjadi
magma dan siklus batuan berulang kembali.
Braja M.Das, Noor Endah, Indrasurya B Mochtar,
Lampiran Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa
Geoteknis), jilid 1, Erlangga
Pustaka Craig . R.F, Budi Susilo, Mekanika Tanah,
Erlangga1989
Holtz & WD Kovacs, An Introduction to
Geotechnical Engineering.
Joseph E.Bowlesh, Physical and Geotechnical
Properties of Soils, McGraw Hill,1984.
Terima Kasih