Anda di halaman 1dari 7

Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Penelitian


Petroleum system adalah Sistem alami yang mencakup batuan sumber
aktif dan semua yang terkait dengan minyak dan gas dan yang mencakup semua
unsur geologi dan proses yang penting untuk akumulasi adanya hidrokarbon.
(Magoon and Dow 1994 ). Petroleum system terdiri dari lima unsur, yaitu source
rock, migration pathway, reservoir rock, trap, dan seal rock. Kelima unsur tersebut
berperan masing-masing dan saling mendukung dalam proses pembentukan minyak
dan gas bumi.
Pada eksplorasi minyak dan gas bumi, geologist yang berperan sebagai
mudloger harus menganalisa data cutting yang hasil akhirnya adalah untuk
menentukan zona target eksplorasi yang memiliki harga ekonomis.
Data mudlog ini diambil pada sumur Rangerz 1 di Lapangan Bosand yang
merupakan bagian dari Cekungan Sumatera Selatan oleh perusahaan GeoKecu.

I.2. Maksud dan Tujuan


Maksud :
Memenuhi tugas praktikum Geologi Minyak Bumi, materi Petroleum System.
Tujuan :
1. Menentukan satuan batuan.
2. Menentukan formasi batuan berdasarkan Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan.
3. Menentukan unsur Petroleum System.
4. Menentukan zona target eksplorasi.

Nama : Rizky Adi Prasetyo


Plug : 4
NIM : 111.160.152
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

BAB II
METODE

II.1. Langkah Kerja


Langkah kerja analisis sebagai berikut :
1. Membuat 3 kolom tambahan pada kanan data mudlog yg telah di print, yaitu
satuan batuan, formasi, dan petroleum system.
2. Menentukan batas satuan batuan yang dilihat dari kolom cuttings lithology dan
interpretive lithology.
3. Menentukan batas – batas formasi berdasarkan data pada soal di halaman
terakhir yaitu pada kolom stratigrafi Sumatera Selatan serta memperhatikan
deskripsi litologi pada data mudlog. Kedua data tersebut kemudian di
korelasikan.
4. Menentukan Petroleum System dengan melihat deskripsi data mudlog pada
setiap kedalaman dengan memperhatikan kandungan gas serta interpretasi
litologinya. Untuk reservoar rock dibagi menjadi 2 jenis yaitu reservoar rock
dengan kandungan gas, dan reservoar rock dengan kandungan minyak. Khusus
reservoar rock dengan kandungan minyak diberi tanda * (bintang) pada data
mudlog.
5. Menentukan Zona Target Eksplorasi.

Nama : Rizky Adi Prasetyo


Plug : 4
NIM : 111.160.152
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

BAB III
PEMBAHASAN

III.1. Formasi

III.1.1. Basement
Merupakan batuan dasar (basement rock) dari Cekungan Sumatera
Selatan. Berumur Pre-Tersier serta memiliki litologi perselingan Meta-
Volcanic serta Quartzite Sandstone. Pada data mudlog, formasi ini
terindikasi pada kedalaman 1180-1300an meter.

III.1.2. Formasi Talang Akar


Formasi ini memiliki keunikan tersendiri yaitu terdapatnya kandungan
batubara (Coal) yang cukup melimpah. Berumur Oligosen akhir - Miosen
awal serta memiliki litologi batupasir (Sandstone) dengan 2 jenis (no oil
show dan oil show), batubara (Coal), serta batulanau (Shale) yang
terendapkan pada lingkungan delta plain - laut. Pada data mudlog, formasi
ini terdapat pada kedalaman 1030-1180an meter.

III.1.3. Formasi Gumai


Pada data mudlog Formasi Gumai tersebar secara luas dan berumur
Miosen awal – Miosen tengah. Litologi yang tersapat pada formasi ini yaitu
perselingan batupasir (no oil show) dan batulananu (shale) yang
terendapkan pada lingkungan laut dangkal – laut dalam. Litologi pada
formasi ini secara khusus terdapat kandungan glauconite dengan persebaran
yang merata pada kedua litologi itu. Formasi ini terindikasi pada kedalaman
530-1030an meter.

III.1.4. Formasi Air Benakat


Terdapat pada kedalaman 70-530an meter, formasi ini diendapkan di
lingkungan laut – payau. Memiliki litologi batupasir (no oil show),
batugamping (Limestone) dan batulanau (Shale). Namun kandungan
batugamping pada formasi ini tipis pada kedalaman 340-370an meter.
Secara khusus, formasi ini terpisah akibat tidak adanya data cutting sehingga
tidak dapat di interpretasikan.
Nama : Rizky Adi Prasetyo
Plug : 4
NIM : 111.160.152
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

III.1.5. Formasi Muara Enim


Berada pada permukaan dengan kedalaman 0-70an meter, formasi ini
berumur Pliosen-Pleistosen yang terendapkan pada lingkungan laut
dangkal–non-marin. Formasi ini memiliki litologi perselingan batupasir (no
oil show) dan batulempung. Merupakan satu-satunya formasi yang tidak ada
kandungan gas serta kandungan minyaknya. Namun terindikasi terdapatnya
trace carbonaceous specks (kandungan hidrokarbon).

III.2. Satuan Batuan


Setelah dilakukannya identifikasi, data log ini disusun oleh beberapa satuan
batuan, satuan batuan tersebut antara lain :

II.2.1. Satuan Batuan Serpih


Didapatkan hampir disepanjang data mudlog yang berselingan dengan
satuan batuan batupasir dari Formasi Talang Akar hingga Formasi Muara
Enim.

II.2.2. Satuan Batuan Batupasir


Secara umum pada data mudlog satuan batupasir berselingan dengan satuan
batuserpih pada Formasi Talang Akar hingga Formasi Muara Enim. Namun
pada Batuan Dasar satuan ini berselingan dengan dengan Satuan Batuan
Metamorf Meta-Volcanic.

II.2.3. Satuan Batuan Metamorf


Satuan batuan metamorf hanya didapatkan pada bagian terbawah dari data
mudlog pada Batuan Dasar yang berselingan dengan Satuan Batuan
Batupasir .

III.3. Petroleum System

II.3.1. Source Rock


Batuan yang memiliki ciri khusus terdapatnya kandungan organik
hidrokarbon, yaitu batubara dengan persebaran yang cukup banyak di
Formasi Talang Akar yang disisipi oleh Seal Rock pada kedalaman 1060-
1100 meter dan 1140-1170 meter.

Nama : Rizky Adi Prasetyo


Plug : 4
NIM : 111.160.152
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

II.3.2. Seal Rock


Berdasarkan data mudlog dapat terdapat pada Formasi Air Benakat
yaitu pada satuan serpih dan batupasir yang terletak pada kedalaman 70-
190an meter, 250-440an meter, 450-460 meter dan 460-530an meter.
Pada formasi Gumai terletak pada kedalamn 530-630an meter,
640-690an meter, 700-810an meter, 830-880an meter (berselingan dengan
reservoar rock), 890-955an meter, 965-970 meter, dan 980-1030an meter.
Pada Formasi Talang Akar terletak pada kedalaman 1035-1040
meter, dan 1115-1140an meter. Sedangkan pada Batuan Dasar, tidak
ditemukan adanya indikasi keterdapatan Seal Rock.

II.3.3. Reservoir Rock dan Reservoar Rock*


Berdasarkan interpretasi data mudlog, reservoar rock dibagi
menjadi dua jenis, yaitu yang tidak mengandung minyak dan yang
mengandung minyak (dengan tanda “*” pada data mudlog). Keterdapatan
reservoar juga tidak merata pada semua formasi serta satuan batuan yang
ada.
Pada Formasi Air Benakat tidak adanya indikasi kandungan
minyak, namun terkandung gas di dalamnya. Yaitu pada kedalaman 445-
450 meter, dan 460-465 meter. Pada Formasi Gumai memiliki indikasi yang
sama dengan Formasi Air Benakat, pada kedalaman 640-645 meter, 695-
700 meter, 815-880an meter namun berselingan hampir merata dengan Seal
Rock, 955-965 meter, dan 970-985 meter.

Pada dua formasi terakhir, Formasi Talang Akar dan Batuan Dasar
adalah khusus reservoar rock dengan bertanda “*”. Yaitu pada kedalaman
1030-1035 meter, dan 1040-1050 meter pada Formasi Talang Akar. Dan
pada Batuan Dasar yang terdapat di kedalaman 1170-1235 meter pada
satuan batuan batupasir.

III.4. Zona Target Eksplorasi


Setelah saya menginterpretasi dari satuan batuan, formasi dan petroleum
system diatas, maka hal terakhir pada proses ini adalah menentukan zona target.
Zona target adalah tempat terkumpulnya akumulasi minyak dan gas bumi yang

Nama : Rizky Adi Prasetyo


Plug : 4
NIM : 111.160.152
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

melimpah. Dari interpretasi data mudlog tersebut, saya menemukannya pada


Formasi Talang Akar dan sebagian pada Batuan Dasar.
Penciri utama dari zona target tersebut adanya reservoar rock* (oil show)
pada kedua top formasi, lalu adanya kandungan gas tinggi yang merata pada kedua
formasi tersebut serta adanya kandungan batubara pada Formasi Talang Akar pada
Petroleum System : Source Rock. Kedalaman ditaksir pada 1030-1235an meter.

Nama : Rizky Adi Prasetyo


Plug : 4
NIM : 111.160.152
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

BAB IV
PENUTUP

IV.1. Kesimpulan
Dari analisis data log yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
 Ditemukan 5 satuan batuan yang terdapat pada Lapangan Bosand yaitu Satuan
Batuan Metamorf, Satuan Batuan Batupasir, Satuan Batuan Batupasir Kuarsit,
Satuan Batuan Serpih. Satuan Batuan Serpih merupakan satuan batuan yang
paling dominan.
 Ditemukan 3 formasi dan satu basement pada lapangan ini yaitu dari yang
paling tua adalah Batuan Dasar, Formasi Talang Akar, Formasi Gumai,
Formasi Air Benakat, dan Formasi Muara Enim. Formasi Gumai merupakan
formasi yang paling tebal.
 Dari analisis data juga dapat disimpulkan bahwa pada Lapangan Bosand
terdapat Petroleum System, dibuktikan dengan ditemukannya Source Rock
berupa perselingan batupasir, serpih, dan batubara pada Formasi Talang Akar.
Reservoir Rock pada Formasi Air Benakat, Formasi Gumai. Reservoar Rock*
pada Formasi Talang Akar dan Batuan Dasar. Dan Seal Rock tersebar pada
Formasi Talang Akar, Formasi Gumai, dan Formasi Air Benakat..
 Zona target yang mengandung minyak dan gas bumi serta batubara berada pada
Satuan batuan Batupasir Kuarsit di kedalaman 1170-1235 meter dengan
kandungan khusus minyak dan gas yang melimpah dan Formasi Talang Akar
pada kedalaman 1030-1170 meter dengan kandungan khusus minyak, gas, dan
batubara yang melimpah

Nama : Rizky Adi Prasetyo


Plug : 4
NIM : 111.160.152

Anda mungkin juga menyukai