Anda di halaman 1dari 7

Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Minyak dan Gas Bumi merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi
keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu minyak dan gas bumi ini sangat
tinggi nilainya dalam kegiatan eksplorasi migas. Dengan bentuk zat mulai daric air,
padat, hingga gas, minyak bumi ini dianggap sangat praktis untuk menunjang
kehidupan sehari-hari.
Analisa data log merupakan salah satu dasar dalam pengambilan keputusan geologi
dalam eksplorasi migas. Hasil analisa tersebut digunakan untuk mengetahui zona zona
yang produktif, mengetahui fluida, serta litologi.Log merupakan gambaran terhadap
kedalaman dari suatu perangkat kurva yang mewakili parameter – parameter yang
diukur secara terus menerus di dalam suatu sumur (Schlumberger, 1986).
Interpretasi data log dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Metode
kualitatif digunakan untuk menentukan litologi, fluida, dan zona prospek dengan
memperhatikan beberapa parameter, sedangkan metode kuantitatif dilakukan untuk
mendukung interpretasi metode kualitatif dengan menggunakan perhitungan dan
diagram tertentu. Di dalam metode kuantitatif dapat menganalisa hingga mineral serta
matriksnya.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari dibuatnya laporan ini adalah sebagai syarat tugas minggguan serta
praktikan dapat menerapkan ilmu-ilmu yang dipelajari di laboratorium geologi minyak
dan gas bumi terutama tentang analisa kuantitatif 2.
Tujuan dari dibuatnya laporan ini agar praktikan dapat menentukan litologi,
fluida, zona prospek, porositas efektif, saturasi air, saturasi hidrokarbon, serta IMH
guna menganalisa pergerakan fluida pada analisa kuantitatif 2.

Nama : Guntor Suryo Putro


NIM : 111.170.044
Plug : 5
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2020

BAB II
METODOLOGI

2.1 Langkah Kerja


1. Menyiapkan data Log yang diperlukan.
2. Menentukan zona reservoar sesuai kode soal.
3. Menentukan midpoint dari interval pada reservoar target yang akan dianalisa.
4. Menentukan nilai GR maksimum dan minimum dari log GR.
5. Menentukan parameter tiap midpoint.
6. Menghitung nilai t.
7. Menentukan nilai CFgr menggunakan chart GR-1 (Schlumberger, 1985).
8. Menghitung nilai GRcorr, Grmaxcorr, dan Grmincorr.
9. Menentukan midpoint shale terdekat( atasnya).
10. Menghitung nilai Vsh
11. Menghitung nilai porositas densitas dengan menggunakan chart por-5
(Schlumberger, 1985).
12. Mencari nisai dari Dsh.
13. Menghitung nilai porositas Dc
14. Menentukan nilai Cfncorr pada midpoint zona target dan zona lempung dengan
menggunakan chart por-14c.
15. Menghitung nilsi poroditas Ncorr
16. Menentukan porositas neutron dengan menggunakan chart por-13b
(Schlumberger, 1985).
17. Menghitung nilai porositas neutron yang dikoreksi dengan zona lempung.
18. Menghitung nilai porositas neutron tanpa shale.
19. Menghitung nilai porositas efektif
20. Menentukan LLDcorr menggunakan chart Rcor-2b (Schlumberger, 1985).
21. Menentukan nilai Rt dan Rxo.
22. Menghitung nilai gradien thermal (GT).
23. Menentukan midpoint, Rt, LLD, LLDcorr dari water bearing sand.
24. Menhitung nilai termperatur formasi (Tf).
25. Menghitung nilai Rmf
26. Menghitung nilai Rw

Nama : Guntor Suryo Putro


NIM : 111.170.044
Plug : 5
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2020

27. Menentukan nilai Rti dengan menggunakan metode pickettplot dengan porositas
efektif.
28. Menghitung nilai Rwi
29. Menghitung nilai Sw (saturasi air), Sxo (saturasi zona air invasi), Sh (saturasi
hidrokarbon), Shr (saturasi hidrokarbon residu), dan IMH (index movement
hydrocarbon).

Nama : Guntor Suryo Putro


NIM : 111.170.044
Plug : 5
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2020

BAB III
PEMBAHASAN

III. 1. Hasil Interpretasi Litologi


Berdasarkan hasil interpretasi data Log GR didapatkan variasi litologi berupa
sandstone dan shale.
 Sebaran litologi batupasir yang berada pada kedalaman:
a. 440 – 445 m. e. 715 – 720 m.
b. 475 – 480 m f. 765 – 770 m. .
c. 615 – 625 m g. 785 – 790 m.
d. 690,5 – 700,7 m
 Sebaran litologi batupasir yang berada pada kedalaman:
a. 400 – 440 m. d. 625 – 690,5 m. g. 770 – 785m,
b. 445 – 475 m. e. 700,7 – 715 m. h. 790 – 800m,
c. 480 – 615 m. f. 720 - 765m,

III. 2. Hasil Interpretasi Kandungan Fluida


Berdasarkan hasil interpretasi data Log GR, Resistivitas, dan Porositas
didapatkan beberapa reservoar yang mengandung fluidan berupa air, minyak, dan
gas bumi.
a. Air (680 – 685 m, 685,5-690 m)
b. Minyak bumi ( 475 – 485 m, 490 – 490,5 m. 510 – 510,5 m, , 520 – 525 m, 525 –
535,5 m, 570 – 575,5 m, 610 – 640 m, 670 – 680 m, 685 – 685,5 m, 690 – 710 m,
715 – 720 m, 745 – 750 m, 765 – 800 m)
c. Gas Bumi (440 – 445 m).
Dan analisa log secara kuantitif 2 akan dianalisa pada kedalaman 785-790 m
yang mana hidrokarbon terperangkap pada kedalaman tersebut adalah minyak.

III.3. Hasil Perhitungan dan Petrofisika Reservoar


III.3.1. Porositas Efektif
Porositas ialah perbandingan antara volume rongga terhadap volume total
batuan, sedangkan porositas efektif adalah volume rongga yang saling terhubung

Nama : Guntor Suryo Putro


NIM : 111.170.044
Plug : 5
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2020

antara satu dengan yang lain sehingga memungkinkan untuk fluida tersimpan dan
bergerak.

Berdasarkan hasil perhitungan yang terlampir, midpoint 785m, 787,5m, dan


790m memiliki porositas efektif sebesar 0,241; 0,208; dan 0,198.

III.3.2. Saturasi Air


Saturasi air merupakan perbandingan antara volume air terhadap volume
rongga tempat air tersebut tersimpan.
Berdasarkan hasil perhitungan yang terlampir, midpoint 785m, 787,5m, dan
790m memiliki saturasi air sebesar 0,69; 0.79; dan 0.78.

III.3.3.Saturasi Hidrokarbon
Saturasi Hidrokarbon yaitu perbandingan antara volume hidrokarbon terhadap
volume rongga tempat hidrokarbon tersebut tersimpan.
Berdasarkan hasil perhitungan yang terlampir, midpoint 785m, 787,5m, dan
790m memiliki saturasi hidrokarbon sebesar 0,31; 0,21; dan 0,22

III.3.4.IMH (Index Movement Hidrocarbon)


IMH adalah nilai indeks pergerakan hidrokarbon dalam batuan reservoar.
Apabila nilai IMH > 1 maka fluida tidak bergerak sedangkan IMH = 1 fluida dapat
bergerak.
Berdasarkan hasil perhitungan yang terlampir, midpoint 434m, 435m, dan
436m memiliki nilai IMH sebesar 1,50; 1,52; dan 1,26, yang artinya fluida pada
midpoint tersebut tidak bergerak karena nilai IMH > 1.

Nama : Guntor Suryo Putro


NIM : 111.170.044
Plug : 5
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2020

Gambar tabel perhitungsn

Nama : Guntor Suryo Putro


NIM : 111.170.044
Plug : 5
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2020

BAB IV
KESIMPULAN

III.1 Kesimpulan

Pada sumur GMB-RM, terdapat 2 jenis litologi yaitu sandstone dan shale,
kemudian reservoar pada sumur ini mengandung air, minyak, dan gas bumi.
a. Pada soal D, tersusun oleh litologi sandstone
yang berperan sebagai batuan reservoar dan mengandung minyak.
b. Nilai porositas efektif rata-rata pada interval kedalaman ini adalah 0,216 .
c. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai rata-rata saturasi air dan hidrokarbon
yaitu 0,75 dan 0,25.
d. Berdasarkan perhitungan IMH, didapatkan nilai rata-rata IMH adalah 1,43 sehinga
dapat disimpulkan hidrokarbon pada kedalaman 785 – 790 m tersebut tidak dapat
bergerak.

Nama : Guntor Suryo Putro


NIM : 111.170.044
Plug : 5

Anda mungkin juga menyukai