Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

Analisa Log Kuantitatif 2

COVER

Disusun Oleh :
A. Rizal Matufani Widya Laksana
111.170.028
PLUG 6

LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK BUMI


PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2020
Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemanfaatan minyak dan gas bumi sebagai sumber energi untuk menunjang
aktifitas manusia sudah dilakukan sejak beberapa ratus tahun lalu. Seiring
dengan meugkatnya kebutuhan energi, peran minyak dan gas bumi menjadi
sangan besar sehingga mendorong dilakukannya pencarian sumber munyak dan
gas bumi secara besar-besaran.
Teknologi sebagai penunjang dalam pencarian sumber minyak dan gas
bumi terus berkembang hingga saat ini. Sumber-sumebr data yang mendukung
dalam usaha pencarian migas pada sekarang umumnya berupa data geologi,
data geofisika dan data pemboran. Dalam aktivitas pemboran sumber data yang
diperoleh dapat berupa data log, cutting atau lumpur prmboran, dan core atau
inti batuan. Dimana data-data tersebut dimanfaatkan untuk mendapatkan
gambaran kedaan lapisan-lapisan batuan di bawah permukaan bumi.
Tahap Analisa data log sangat krusial dalam proses eksplorasi migas.
Tahap ini berguna untuk mengetahui susunan batuan serta jenis fluida
berdasarkan data log yang tersedia. Terdapat dua macam analisa. Yaitu Analisa
kualitatif dan Analisa kuantitatif. Analisa kualitatif akan mendapatkan hasil
inpretasi lithologi dan jenis kandungan fluida serta zona prospek. Sedangkan
Analisa kuantitatif akan menggunakan parameter pola kurva log GamaRay, log
resistivitas, dan log porositas. Metode kuantitatif akan mendukung interpretasi
dengan menggunakan hitungan untuk menentukan kemampuan gerak fluida.

Nama : A. Rizal Matufani Widya Laksana


NIM : 111.170.028
Plug :6
Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2020

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari kegiatan analisa batuan induk adalah mengetahui kondisi
dibawah permukaan, dan menggunakan daya log dengan parameterlog gamma
ray, log resistivitas, log densitas, dan log neutron Guna identifikasi zona target
di bawah permukaan.
Sedangkan tujuan analisa batuan induk adalah
 Menentukan porositas efektif
 Menentukan resistivitas water (Rw)
 Menentukan Saturasi Air (Sw)
 Menentukan Indx Movement Hidrocarbon (IMH)

Nama : A. Rizal Matufani Widya Laksana


NIM : 111.170.028
Plug :6
Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2020

BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Langkah Kerja


1. Data log Van Rnger Family, yang berisi informasi headlog, log Gamma
Ray (GR), log Resistivity (LLD/ILD, LLS/ILS, dan MSFL), log densitas,
dan log neutron.
2. Menentukan zona reservoar dengan melihat cross over. Terdapat
reservoal A, B, C,D,E. Penlulis menggunakan reservoar A.
3. Menentukan nilai midpoint pada interval reservoar A
4. Membaca nilai GRmax dan GRmin dari log GR. Menbaca nilai GRline
dan nilai LLD, LLS dan MSFL (log resistivitas), RHOB dan NPHI pada
log porositas..
5. Menentuakan nilai t dengan persamaan

6. Kemudian menentukan Correction factor GammaRay (CFGR) dengan


menggunakan chart GR-1 (Schlumberger, 1985).
7. Lalu menghitung nilai GammaRay terkoreksi. Yaitu dengan mengkalikan
CFGR x GRcorr, CFGR x Grmax, dan CFGR x Grmin.
8. Menghitung nilai Volume Shale (Vsh)

9. Kemudian menghitung porositas densitas ∅D. Menggunakan chart Por-5


(Schlumberger, 1985), serta menggunakan persamaan :

10. Selanjutnya menentukan nilai Correction Factor neutron (CFncorr)


menggunakan chart Por-14c.
11. Menghitung nilai ∅Ncorr dengan menggunakan persamaan
Nama : A. Rizal Matufani Widya Laksana
NIM : 111.170.028
Plug :6
Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2020

12. Kemudian menentukan porositas neutron menggunakan chart Por-13b


(Schlumberger, 1985).
13. Menghitung nilai porositas neutron yang dikoreksi dengan zona lempung

14. Menghitung porositas efektif ∅e dengan persamaan Dewan (1983):

15. Menentukan LLDcorr menggunakan chart Rcor-2b (Schlumberger, 1985)


16. Menentukan nilai Rt dan Rxo. Nilai Rt sama dengan nilai LLDcorr dan
nilai Rxo sama dengan nilai MSFL.
17. Menghitung nilai Gradien Thermal dengan persamaan :

18. Menentukan kedalaman interval midpoint zona jenuh air, kemudian


membaca nilai Rt, LLD, dan menentukan LLDcorr pada data log.
19. Menghitung Temperatur Formasi pada interval midpoint zona jenuh air
dan zona target dengan persamaan :

20. Menghitung nilai resistivity mudfillrate yang dipengaruhi oleh kondisi


temperatur formasi (Rmf@Tf) pada interval midpoint zona jenuh air dan
zona ttarget :

21. Menghitung resistivitas zona jenuh air (Rw) dengan persamaan :

22. Menentukan nilai Rti interval zona target dengan metode pickettplot
porositas efektif.
23. Menghitung nilai resistivitas air pada interval midpoint zona target
dengan persamaan Archie (1942) :

Nama : A. Rizal Matufani Widya Laksana


NIM : 111.170.028
Plug :6
Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2020

24. Menghitung nilai ssaturasi air (Sw)

25. Menghitung nilai saturasi air zona invasi (Sxo) dengan persamaan :

26. Menghitung nilai Saturasi hidrokarbon :

27. Menghitung nilai Saturasi hidrokarbon residu :

28. Menghitung Index Movement Hydrocarbon (IMH) dengan persamaan :

29. Menentukan hasil dan membuat kesimpulan pengerjaan analisa log


kuantitatif2.

Nama : A. Rizal Matufani Widya Laksana


NIM : 111.170.028
Plug :6
Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2020

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Interpretasi Litologi


Interpretasi litologi dengan menggunakan kurva Log GR, Log,
Densitas, Log Resistivitas, dan Log neutron. Berdasarkan analisa kualitatif
didapatkan 2 jenis litologi yaitu batu pasir dan shale. Dengan dominasi shale
sepanjang log. Litologi shale memiliki ciri-ciri yaitu nilai GR log yang
tinggi, tidak terjadi defleksi pada kurva log SP, dan pemebentukan caving
pada log kapiler. Sedangkan litologi batu pasir memiliki ciri-ciri memiliki
nilai GR log yang rendah, terjadi defleksi curva pada log SP.

3.2 Interpretasi Kandungan Fluida


Kandungan fluida diketahui dengan menggunakan log NPHI dan
RHOB. Apabila terdapat kandungan hidrokarbon maka terdapat crossover
antara curva log NPHI dan RHOB dimana nilai dari kedua log tersebut
kecil. Jenis fluida yang ditemukan adalah air, minyak dan gas. Gas
ditemukan pada reservoar A pada kedalaman 432-437m, sedangkan minyak
ditemukan pada reservoar B,C,D pada kedalaman 470-475m, 607-615m,
657-660m, 686-695m, 710-715m, 765-770m, 780-785m. Air pada
kedalaman 564m.

3.3 Hasil Perhitungan Analisa Kuantitatif


Tabel 3.1.Tabel Hasil Perhitungan Analisa Kuantitatif

Nama : A. Rizal Matufani Widya Laksana


NIM : 111.170.028
Plug :6
Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2020
3.4 Petrofisik Reservoir
3.4.1 Porositas
Porositas merupakan volume pori-pori persatuan volume dari suatu
formasi. Porositas efektif dalam kode soal B didapatkan hasil minyak.
Dengan nilai porositas efektif yaitu (1) 0,1516 (2) 0,1688 (3) 0,2062.

3.4.2 Saturasi Air


Saturasi air digunakan untuk dapat mengetahui kejenuhan suatu
lapisan yang mengandung air. Saturasi atau kejenuhan air adalah nilai
kejenuhan suatu cairan yang berada di dalam pori. Saturasi merupakan
rasio volume cairan dengan volume ruang pori (Crain, E. R., 2012).
Nilai saturasi air dikategorikan sedang yaitu (1) 0,897 (2) 0,8073 (3)
0,674.

3.4.3 Saturasi Hidrokarbon


Saturasi hidrokarbon untuk menentukan lapisan mengandung
prospek hidrokarbon atau tidak. Kejenuhan hidrokarbon adalah
presentase dari rongga pori pada batuan reservoir yang terisi oleh
hidrokarbon (Kamel dan Mabruk, 2002 dalam Alimoradi, et al., 2011).
Nilai saturasi hidrokarbon pada kode soal yaitu (1) 0,1024 (2) 0.1927.
(3) 0,3259.

3.4.4 Index Movement Hydrocarbon


Harga index movement atau mobilitas hidrokarbon yang
terakumulasi dalam suatu formasi dapat ditentukan dari perbandingan
harga Sw dan Sxo. Nilai IMH pada kode soal B yaitu (1) 1,59. (2)
1,2887. (3) 1,3533. Sehingga nilai IMH menunjukan bahwa minyak
yang terdapat dalam reservoir termasuk minyak yang tidak dapat
bergerak.

Nama : A. Rizal Matufani Widya Laksana


NIM : 111.170.028
Plug :6
Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2020
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa log secara kuantitatif yang dilakukan maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:

1. Didapatkan dua jenis litologi yaitu shaele dan batupasir.


2. Jenis fluida yang ditemukan adalah air, minyak, dan gas.
3. Porositas efektif dalam kode soal B didapatkan hasil berupa Oil. Dengan
nilai porositas efektif yaitu (1) 0,1516 (2) 0,1688 (3) 0,2062..
4. Nilai saturasi air dikategorikan sedang yaitu (1) 0,897 (2) 0,8073 (3) 0,674.
5. Nilai saturasi hidrokarbon pada kode soal B yaitu (1) 0,1024 (2) 0.1927. (3)
0,3259.
6. Nilai IMH pada kode soal B yaitu (1) 1,59. (2) 1,2887. (3) 1,3533.
Sehingga nilai IMH menunjukan bahwa minyak yang terdapat dalam
reservoir termasuk minyak yang tidak dapat bergerak.

Nama : A. Rizal Matufani Widya Laksana


NIM : 111.170.028
Plug :6
DAFTAR PUSTAKA

Syaifudin, M. dkk. 2018. Buku Panduan Praktikum Geologi Minyak dan Gas
Bumi. Yogyakarta : Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi Teknik
Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai