Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

ANALISA LOG KUANTITATIF 2

COVER

Disusun Oleh:
Ardhan Arana
111.170.088
PLUG 5

LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2020
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengukuran log/logging, yaitu perekaman dan pengukuran data bawah permukaan
(sifat-sifat fisik batuan) di sepanjang lubang pemboran, guna membuktikan keberadaan
Minyak dan Gas Bumi/Hidrokarbon yang kemungkinannya terindikasi dari interpretasi
data bor. Data log yang diperoleh, kemudian dilakukan evaluasi/analisa, baik
secara kualitatif maupun kuantitatif. Pada analisa kuantitatif, lebih ditujukan untuk
mengetahui parameter-parameter fisik batuan reservoar yang telah terindikasi dari analisa
kualitatif. Parameter tersebut berupa porositas efektif, saturasi air, dan permeabilitas.

Evaluasi secara kuantitatif membutuhkan beberapa data log, yang utamanya berupa
Log Gamma Ray, Log Resistivitas, Log Densitas, Log Neutron, dan Log Sonik. Pada
mulanya, analisa secara kuantitatif dilakukan dengan menghitung volume serpih (shale),
yang merupakan jumlah kandungan serpih pada batuan reservoar. Karena serpih memiliki
porositas non-efektif, maka akan mempengaruhi hasil pengukuran log Porositas/Neutron,
dan menyebabkan nilai porositasnya menjadi lebih tinggi. Oleh karenanya, perhitungan
volume serpih dilakukan sebagai koreksi pada porositas total sehingga dapat diperoleh
porositas efektif batuan reservoar.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari pembuatan laporan Analisa Kuantitatif 2 adalah untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah praktikum Geologi Minyak dan Gas bumi serta dapat memahami
interpretasi data bor metode kuantitatif.

Tujuan dari pembuatan laporan Analisa kuantitatif 2 yaitu untuk menginterpretasi


saturasi air, menginterpretasi saturasi hidrokarbon dan menentukan Index Movement
Hydrocarbon.

Nama : Ardhan Arana


NIM : 111.170.088
Plug : 3
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2020

BAB II
METODOLOGI

2.1 Langkah Kerja


1. Menyiapkan data Log yang diperlukan.
2. Menentukan zona reservoar sesuai kode soal.
3. Menentukan midpoint dari interval pada reservoar target yang akan dianalisa.
4. Menentukan nilai GR maksimum dan minimum dari log GR.
5. Menentukan parameter tiap midpoint.
6. Menghitung nilai t.
7. Menentukan nilai CFgr menggunakan chart GR-1 (Schlumberger, 1985).
8. Menghitung nilai GRcorr, Grmaxcorr, dan Grmincorr.
9. Menentukan midpoint shale terdekat( atasnya).
10. Menghitung nilai Vsh
11. Menghitung nilai porositas densitas dengan menggunakan chart por-5
(Schlumberger, 1985).
12. Mencari nisai dari Dsh.
13. Menghitung nilai porositas Dc
14. Menentukan nilai Cfncorr pada midpoint zona target dan zona lempung dengan
menggunakan chart por-14c.
15. Menghitung nilsi poroditas Ncorr
16. Menentukan porositas neutron dengan menggunakan chart por-13b
(Schlumberger, 1985).
17. Menghitung nilai porositas neutron yang dikoreksi dengan zona lempung.
18. Menghitung nilai porositas neutron tanpa shale.
19. Menghitung nilai porositas efektif
20. Menentukan LLDcorr menggunakan chart Rcor-2b (Schlumberger, 1985).
21. Menentukan nilai Rt dan Rxo.
22. Menghitung nilai gradien thermal (GT).
23. Menentukan midpoint, Rt, LLD, LLDcorr dari water bearing sand.
24. Menhitung nilai termperatur formasi (Tf).
25. Menghitung nilai Rmf
26. Menghitung nilai Rw

Nama : Ardhan Arana


NIM : 111.170.088
Plug : 3
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2020

27. Menentukan nilai Rti dengan menggunakan metode pickettplot dengan porositas
efektif.
28. Menghitung nilai Rwi
29. Menghitung nilai Sw (saturasi air), Sxo (saturasi zona air invasi), Sh (saturasi
hidrokarbon), Shr (saturasi hidrokarbon residu), dan IMH (index movement
hydrocarbon).

Nama : Ardhan Arana


NIM : 111.170.088
Plug : 3
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2020

BAB III
PEMBAHASAN

III. 1. Hasil Interpretasi Litologi


Berdasarkan hasil interpretasi data Log GR maka didapatkan beberapa variasi
litologi yaitu berupa batupasir dan shale. Berikut adalah sebaran litologi bererta
kedalamannya (interval TVDSS) pada sumur GMB-RM:
 Sebaran litologi batupasir yang berada pada kedalaman:
a. 434 – 436 m. d. 670 – 695 m. g. 780 – 795 m
b. 470 – 475 m e. 705 – 710 m. .
c. 605 – 617 m. f. 755 – 770 m.
 Sebaran litologi batuserpih yang berada pada kedalaman:
a. 400 – 434 m. d. 617 - 670m, g. 770 – 780m.
b. 436 – 470 m. e. 695 – 705m,
c. 475 – 605 m. f. 710 – 755m,

III. 2. Hasil Interpretasi Kandungan Fluida


Berdasarkan hasil interpretasi data Log GR, Resistivitas, dan Porositas
maka didapatkan beberapa reservoar yang mengandung air, minyak, dan gas bumi.
Berikut adalah sebaran reservoar dengan kandungan fluida bererta kedalamannya
(interval TVDSS) pada sumur GMB-RM:
a. Air (470 – 475 m, 480-483 m, 505 m, 520 m, 785-795 m)
b. Minyak bumi ( 605 – 632 m, 660 – 700 m. 710– 715 m)
c. Gas Bumi (434 – 436 m).
Dan perhitungan log secara kuantitif akan dilakukuan pada interval
kedalaman 434-436 m yang mana hidrokarbon terperangkap pada kedalaman
tersebut adalah gas.

Nama : Ardhan Arana


NIM : 111.170.088
Plug : 3
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2020

III.3. Hasil Perhitungan dan Petrofisika Reservoar

III.3.1. Porositas Efektif


Porositas ialah perbandingan antara volume rongga terhadap volume total
batuan, sedangkan porositas efektif adalah volume rongga yang saling terhubung
antara satu dengan yang lain sehingga memungkinkan untuk fluida tersimpan dan
bergerak.
Nilai porositas efektif dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

∅e = (∅ Nc)2 + (∅ Dc)2
2
Berdasarkan hasil perhitungan log secara kuantitatif, midpoint 434m, 435m,
dan 436m memiliki porositas sebesar 0,262, 0,283 , 0,242.

III.3.2. Saturasi Air


Saturasi air merupakan perbandingan antara volume air terhadap volume
rongga tempat air tersebut tersimpan.
Berdasarkan hasil perhitungan log secara kuantitatif, midpoint 434m, 435m,
dan 436m memiliki saturasi air sebesar 0,227, 0.311, dan 0.235.

III.3.3.Saturasi Hidrokarbon
Saturasi Hidrokarbon yaitu perbandingan antara volume hidrokarbon terhadap
volume rongga tempat hidrokarbon tersebut tersimpan. Saturasi Hidrokarbon dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

Sh = 1 - Sw

Berdasarkan hasil perhitungan log secara kuantitatif, midpoint 434m, 435m,


dan 436m memiliki saturasi hidrokarbon sebesar 0,773, 0,689, 0,765.

Nama : Ardhan Arana


NIM : 111.170.088
Plug : 3
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2020

III.3.4.IMH (Index Movement Hidrocarbon)


IMH adalah nilai indeks pergerakan hidrokarbon dalam batuan reservoar.
Nilai IMH dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
IMH = Sw/Sxo
Berdasarkan hasil perhitungan log secara kuantitatif, midpoint 434m, 435m,
dan 436m memiliki nilai IMH sebesar 1,787, 1,532, 1,780, yang artinya fluida pada
midpoint tersebut tidak bergerak.

Gambar tabel perhitungsn

Nama : Ardhan Arana


NIM : 111.170.088
Plug : 3
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2020

BAB IV
KESIMPULAN

III.1 Kesimpulan

Pada sumur GMB-RM, terdapat 2 jenis litologi yaitu batupasir dan shale, kemudian
reservoar pada sumur ini mengandung air, minyak, dan gas bumi.
a. Pada soal A, tersusun oleh litologi batubasir
yang berperan sebagai batuan reservoar dan mengandung fluida berupa gas.
b. Nilai porositas efektif rata-rata pada interval kedalaman ini adalah 0,262.
c. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai rata-rata saturasi air dan hidrokarbon
yaitu 0,257 dan 0,742.
d. Berdasarkan perhitungan IMH, didapatkan nilai rata-rata IMH adalah 1,729 sehinga
dapat disimpulkan hidrokarbon pada interval kedalaman tersebut tidak dapat bergerak.

Nama : Ardhan Arana


NIM : 111.170.088
Plug : 3
DAFTAR PUSTAKA

Sukandarrumidi. 2017. Geologi Minyak dan Gas Bumi untuk Geologist Pemula. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.

Tim Dosen. 2019. Buku Panduan Praktikum Geologi Minyak dan Gas Bumi. Yogyakarta: UPNVY.

Anda mungkin juga menyukai