Anda di halaman 1dari 7

Fence Diagram

A. PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Pada dasarnya analisa well log sangatlah penting dalam dunia pertambangan, well log
dapat mempermudah dalam mencari potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan,
well log atau sering disebut sumur pemboran/ borehole logging adalah suatu carabuntuk
mendapatkan rekaman log yang detail mengenai formasi geologi dengan menggunakan
alat ukur yang dimasukkan kedalam lubang sumur atau lubang bor untuk evaluasi
formasi dan identifikasi ciri ciri batuan dibawah permukan (Schlumberger, 1958)
Analisa well log didasarkan pada pembacaal log SP atau Spontaneous Potential, log
Gamma Ray, log resistivitas, log densitas serta log neutron. Datayang diambil berupa
satuan formasi, reservoir, serta kandungan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan
setelahnya.
 Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui litologi tiap sumur wel log
- Untuk mengetahui potensi reservoir yang ada
- Korelasi bertujuan untuk mengetahui kemenerusan litologi tiap well log di sumur
yang berbeda
 Rumusan Masalah
- Bagaimana hubungan korelasi litologi pada sumur log terseut?
 Letak dan Peta Lokasi Sumur
Intrepetasi

Well Log

INTERPRETASI WELL A

Dapat diinterpretasikan bahwa pada Well log A terdapat 2 megasekuen yaitu


megasekuen Batupasir dan megasekuen batulempung. Yang dimana batupasir ditunjukkan
dengan refleksi log gamma ray yang lebih rendah dan nilai LLD yang relatif rendah pula.
Sedangkan batulempung ditunjukkan dengan refleksi log gamma ray yang lebih tinggi dan
nilai LLD yang relatif lebih tinggi.

Berdasarkan data lapangan A terdapat indikasi tektonik berupa sesar naik yang
ditandai adanya offset batupasir dan batulempung yang mengalami kenaikan pada well log
A3 dan sekitar A1 dan A2 batuannya turun, serta di A5 juga turun. Sehingga terdapat
anomaly di well log antara A2 dan A3 diinterpretasikan well log A2 dan A3 merupakan sesar
naik 1.

Jika dilihat dari litologinya terdapat 2 lingkungan pengendapan yaitu lingkungan


pengendapan laut dalam dan lingkungan pengendapan laut dangkal. Lingkungan
pengendapan laut dangkal yang dicirikan dengan litologi berupa batupasir dan batugamping.
Sedangkan laut dalam dicirikan dengan adanya batulempung. Namun, jika dilihat
berdasarkan log gamma ray yang mempunyai bentukan cylindrical dapat dicirikan daerah
tersebut termasuk pada lingkungan chanel.

INTERPRETASI WELL B

Dari data gamma ray memiliki keanehan, sehingga dari kelompok kami berinterprtasi
sesuai dengan data yang ada, sebab dalam interpretasi banyak faktor yang menyangkut tidak
sekedar dari gamma ray saja.

Pada korelasi antara well B1 dengan Well B2 yang dinterpretasikan berdasarkan garis
korelasi antara well B1 dan Well B2 memilki perbedaan litologi padahal kedalaman sama,
diamana litologi ini mengalami perubahan yang signifikan ( gamma ray) diinterprtasikan
adanya struktur geologi berupa sesar turun, Dilihat dari kedalaman sebagai datum
(memberikan gambaran posisi batuan/litologi) setelah aktivitas dari tektonik (struktur geologi
berupa sesar maupun lipatan) yang mengakibtkan perubahan sebuah litologi yang tidak
menerus antar ke dua log setelah dikorelasi, pada jarak antar well B1 dan B2 cukup jauh
dapat dimungkinkan ketika proses sedimetasi terganggu oleh struktur geologi maupun suplai
sedimen’nya berhenti maupun berkuruang sebab aktivitas tektonik. Dilihat dari pola litologi
(elektofacies) menurut C.G. St. G. Kendal 2013, modifikasi dari emery 1996, memiliki
pola yang mencerminkan atau menafsirkan lingkungan pengendapan. Pada korelasi well B1
dan Well B2 terdapat pola cylindrical dan serrated dimana dari 2 pola ini terdapat (even
block with sharp top and base dan terdapat saw teeth). Dimana pada pola cylindrical
menunjukkan sedimen cukup tebal (batupasir bagian atas log) dimana asossianya pada
endapan sedimen pada braided channel,estuarine atau sub-marine channel fill, anastomose
chanel, eolian dune,tidal sand. Sedangkan pada pola serrated menunujukkan perlapisan yang
tipis-tipis ( gergaji) dimana assosianya pada endapan sedimen pada fluvial floodplan, distal
deep marine slope. Dari interperetasi tersebut diindikasikan facies berdasar pola tersebut
(Menurut C.G. St. G. Kendal 2013, modifikasi dari malcom Rider 1999) yaitu clastic
marine settings ( marine shelf ) yaitu terdapat penembalan batuapasir dan semakin ke bawah
semakin tipis batupasir atau menghilang tergantikan batulempung.

Pada korelasi antara well B2 dengan Well B3 yang dinterpretasikan berdasarkan garis
korelasi antara well B2 dan Well B3 memilki litologi hampir sama dengan kedalaman yang
hampir sama pula, diamana litologi ini tidak begitu mengalami perubahan yang signifikan (
gamma ray) tidak adanya struktur geologi , Dilihat dari kedalaman sebagai datum
(memberikan gambaran posisi batuan/litologi) setelah aktivitas dari tektonik (struktur geologi
berupa sesar maupun lipatan) yang mengakibtkan perubahan sebuah litologi yang tidak
menerus antar ke dua log setelah dikorelasi, pada jarak antar well B2 dan B3 tidak jauh dapat
dimungkinkan ketika proses sedimetasi tidak terlalu terganggu oleh struktur geologi maupun
suplai sedimen’nya berhenti maupun berkuruang sebab aktivitas tektonik, walupun jarak
antar log tidak dapat dibagai acuan utama dalam menggambarkan struktur geologi yang
berimbas pada proses sedimentasi, sebab pada well B2 dan wel B3 memiliki datum sama
yang litolignya juga sama. Dilihat dari pola litologi (elektofacies) menurut C.G. St. G. Kendal
2013, modifikasi dari emery 1996, memiliki pola yang mencerminkan atau menafsirkan
lingkungan pengendapan. Pada korelasi well B2 dan Well B3 terdapat pola cylindrical
serrated dimana dari pola ini terdapat (even block with sharp top and base yang terdapat
saw teeth sedikit ). Dimana pada pola cylindrical menunjukkan sedimen cukup tebal
(batupasir bagian atas log dan batulempung bagian bawah ) dimana asossianya pada endapan
sedimen pada braided channel,estuarine atau sub-marine channel fill, anastomose chanel,
eolian dune,tidal sand. Dari interperetasi tersebut diindikasikan facies berdasar pola tersebut
(Menurut C.G. St. G. Kendal 2013, modifikasi dari malcom Rider 1999) yaitu clastic marine
settings ( marine shelf ) yaitu terdapat penembalan batuapasir dan semakin ke bawah semakin
tipis batupasir atau menghilang tergantikan batulempung.

Pada korelasi antara well B3 dengan Well B4 yang dinterpretasikan berdasarkan garis
korelasi antara well B3 dan Well B4 memilki perbedaan litologi padahal kedalaman sama,
diamana litologi ini mengalami perubahan yang signifikan ( gamma ray) diinterprtasikan
adanya struktur geologi berupa sesar naik, Dilihat dari kedalaman sebagai datum
(memberikan gambaran posisi batuan/litologi) setelah aktivitas dari tektonik (struktur geologi
berupa sesar maupun lipatan) yang mengakibtkan perubahan sebuah litologi yang tidak
menerus antar ke dua log setelah dikorelasi, pada jarak antar well B3 dan B4 relatif tidak jauh
dapat dimungkinkan ketika proses sedimetasi terganggu oleh struktur geologi maupun suplai
sedimen’nya berhenti maupun berkuruang sebab aktivitas tektonik. Dilihat dari pola litologi
(elektofacies) menurut C.G. St. G. Kendal 2013, modifikasi dari emery 1996, memiliki pola
yang mencerminkan atau menafsirkan lingkungan pengendapan. Pada korelasi well B3 dan
Well B4 terdapat pola Bell ini terdapat (fine up and sharp base). Dimana asossianya pada
endapan sedimen pada fluvial point bar, tidal point bar, deep tidal channel fill, tidal flat dan
transgressive shelf. Dari interperetasi tersebut diindikasikan facies berdasar pola tersebut
(Menurut C.G. St. G. Kendal 2013, modifikasi dari malcom Rider 1999) yaitu clastic marine
settings ( transgressive marine shelf ) yaitu terdapat penipisan ke atas batulempung dan
semakin ke bawah semakin tebal batupasir.

Pada korelasi antara well B4 dengan Well B5 yang dinterpretasikan berdasarkan garis
korelasi antara well B4 dan Well B5 memilki litologi relatif sama dengan kedalaman yang
relatif sama, diamana litologi ini tidak mengalami perubahan yang signifikan ( gamma ray)
diinterprtasikan tidak adanya struktur geologi, Dilihat dari kedalaman sebagai datum
(memberikan gambaran posisi batuan/litologi) setelah aktivitas dari tektonik (struktur geologi
berupa sesar maupun lipatan) yang mengakibtkan perubahan sebuah litologi yang tidak
menerus antar ke dua log setelah dikorelasi, pada jarak antar well B4 dan B5 cukup jauh
dapat dimungkinkan ketika proses sedimetasi terganggu oleh struktur geologi maupun suplai
sedimen’nya berhenti maupun berkuruang sebab aktivitas tektonik. Dilihat dari pola litologi
(elektofacies) menurut C.G. St. G. Kendal 2013, modifikasi dari emery 1996, memiliki pola
yang mencerminkan atau menafsirkan lingkungan pengendapan. Pada korelasi well B4 dan
Well B5 terdapat pola cylindrical pola ini terdapat (even block with sharp top and base).
Dimana pada pola cylindrical menunjukkan sedimen cukup tebal (batupasir bagian bawah
log setelah diinterpretasi ) dimana asossianya pada endapan sedimen pada braided
channel,estuarine atau sub-marine channel fill, anastomose chanel, eolian dune,tidal sand.
Dari interperetasi tersebut diindikasikan facies berdasar pola tersebut (Menurut C.G. St. G.
Kendal 2013, modifikasi dari malcom Rider 1999) yaitu clastic marine settings ( marine shelf
) yaitu terdapat penembalan batuapasir dan semakin ke bawah semakin tebal batupasir atau
menghilang tergantikan batulempung semakin ke atas.
FENCE DIAGRAM
Intrepetasi

Anda mungkin juga menyukai