Anda di halaman 1dari 12

METODE MARCOV CHAINS UNTUK ANALISA PERULANGAN LITOLOGI

FORMASI SAMBIPITU, KALI NGALANG, DESA NGALANG,

KECAMATAN GENDANG SARI, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, PROVINSI

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Alfian Maulana Anwar

Prodi Teknik Geologi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

alfianmaulanaanwa7@gmail.com

Abstrak

Formasi Sambipitu bawah di daerah Kali Ngalang, kecamatan gendangsari


yang terletak dikabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Formasi Sambipitu pada lokasi penelitian tersusun oleh batuan Breksi, Lanau,
Pasir, Lempung. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisa perulangan
litologi menggunakan metode Marcov Chain dari data stratigrafi terukur dengan
menunjukkan adanya pola. Hasil analisa dengan mnggunakan metode Marcov
Chain menunjukkan bahwa pada penelitian ini didapatkan hasil yaitu H0 ditolak
dengan kesimpulan bahwa data memiiki pola.

Kata kunci : Marcov Chain, Kali Ngalang, Formasi Sambiitu, Yogykarta


Abstract

Lower Sambipitu Formation in the Ngalang Kali area, Gendangsari sub-


district located in Gunung Kidul Regency, Yogyakarta Special Province. The
Sambipitu Formation in the study location is composed of Breccia, Lanau, Sand,
Clay rocks. The purpose of this study is to analyze lithology repetitions using the
Marcov Chain method from measured stratigraphic data by showing the existence
of a pattern. The results of the analysis using the Marcov Chain method show that
in this study the results were that H0 was rejected with the conclusion that the
data had a pattern.

Keywords : Marcov Chain, Kali Ngalang, Formasi Sambiitu, Yogykarta


1. Pendahuluan
Didaerah Kali Ngalang ditemukan litologi yang beragam dimulai
dari batu breksi, lanau, lempung, dan batupasir. Dari segi pandang di atas
daerah ini menarik untuk melakukan pengkajian perubahan lingkungan
pengendapan di daerah penelitian yang berlokasi di Kali Ngalang, Desa
Ngalang, Kecamatan Gedang Sari, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan langsung di
lapangan yaitu pengukuran stratigrafi terukur ( measuring section) dari
sebagian Formasi Sambipitu Atas menuju kontak Formasi Sambipitu di
Kali Ngalang dan pengambilan sampel untuk dianalisi di laboratorium
berupa analisis petrografi, analisis mikrofosil dan analisis fosil jejak.
3. Kajian Pustaka
Metode Markov (Markov Chain) merupakan salah satu metode
dalam ilmu terapan statistika yang dapat digunakan untuk melakukan
analisa pola atau siklus batuan. Hal ini juga menjadi alasan yang kuat
dimana pada daerah kali ngalang mejadi salah satu objek yang sangat
cocok dalam studi kasus geologi dengan menggunakan metode markov
chain.
4. Geologi Regional
Lokasi pada penelitian ini terletak pada kali ngalang pada bagian
atas begitu juga merupakan perbatasan antara formasi nglanggran da
formasi sambipitu, dan pada lokasi yang diambil pengamatannya masuk
kedalam formasi sambipitu.
Secara fisiografi lokasi tipe formasi ini terletak didesa
sambipitupada jalan raya patuk wonosari km.27,8. Secara lateral
penyebaran formasi ini sejajar disebelah selatan formasi nglanggran,
dengan batuan penyusun formasi ini terdiri dari batuasir kasar, kemudian
keatas berangsur menjadi batupasir halus yang berselang-seling dengan
batu serpih, batulanau dan batulempung. Namun diatasnya mengandung
bahan karbonat. Sehingga ketebalan formasi sambipitu mencapai 230
meter.
Tabel 1. Stratigrafi Pegunungan Selatan, Jawa Tengah ( Surono, dkk.
1992) dan Penarikan umur absolut menurut peneliti terdahulu.
Pembahasan

4.1.Deskripsi Data

Gambar 1. Kontak antara Formasi Nglanggran dan Formasi Sambipitu pada


daerah penelitian.

Siklus pengendapan daerah peneitian menunjukkan bahwa daerah ini


memiliki beberapa proses pengendapan batuan. Litologi didaerah ini diawali dari
breksi yang menunjukkan bahwa litologi tersebut dekat dengan sumbernya lalu
diikuti batupasir membuktikan adanya proses transportasi didaerah ini, semakin
jauh ditemukan pula lanau serta lempung yang menjadi bukti adanya proses
tranportasi.

Litologi penyusun pada bagian bawah formasi sambipitu pada daerah


penelitian disusun oleh breksi (Br), kearah atas terbentuk batupasir (Xxt),
batulempung(Lpg) serta batu lanau(Ln).
Tabel 2. Urutan litologi Formasi Sambipitu di Kali Ngalang

Br Ln Xxt Xxt Lpg Lpg Lpg Lpg Lpg Lpg


Lpg Lpg Xxt Xxt Xxt Xxt Br Br Ln Ln
Ln Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt
Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Lpg
Lpg Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Lpg Xxt Xxt
Xxt Xxt Lpg Xxt Xxt Lpg Lpg Lpg Xxt Xxt
Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt
Xxt Br Br Br Br Br Br Br Br Br
Br Br Br Br Br Br Br Br Br Br
Br Br Br Br Br Br Br xxt Lpg Xxt
Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt
Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt Xxt

4.2.Analisis da Pembahasan
A. Marcov Chain
Hasil penelitian menunjukkan adanya perulangan litologi
yaitu breksi(Br), batupasir(Xxt), batulempung(Lpg), dan
batulanau(Ln).
Selanjutnya dilanjutkan analisis marcov chain.
Berdasakan data pada tabel 2 didapatkan matriks
probabilitas transisi yang dapat diihat pada tabel 3, pada tabel
tersebut menunjukkan bahwa matriks probabilitasnya observasi
jumlah yang sama yaitu 129
Tabel 3. Matriks probabilitas transisi
br ln xxt lpg
br 26 2 3 0 31
ln 2 2 1 0 5
xxt 3 1 62 9 75
lpg 0 0 9 9 18
0
31 5 75 18 129

Setelah didapatkan matrik probabilitas observasi data tersebut diolah


kedalam matriks probabilitas transisi observasi yang dapat dilihat pada tabel 4.
Matriksprobabilitas transisi observasi menunjukkan pesentase kemungkinan
litologi akan berulang sebagai contohnya yaitu br – Xxt.
Tabel 4. Matriks Probabilitas transisi observasi

Br ln Xxt Lpg
Br 0,84 0,06 0,10 0,00
ln 0,40 0,40 0 0
Xxt 0,04 0 1 0
Lpg 0,00 0 1 1

Dari data matriks probabilitas transisi observasi dapat dibuat siklus transisi
antar litologi yang ada dan analisis rantai marcov didapatkan 4 siklus batuan
yaitu:

 Batubreksi-Batulanau-Batupasir-batulempung
 Batulempung-Batupasir-Batu Breksi-batulanau
 Batupasir-batubreksi-batulempung-Batulanau
 Batupasir-Batulempung-batubreksi

Gambar 2. Marcov chain siklus dari transisi observasi

setelah didapatkan pada marcov chain selanjutnya dari data tersebut


didapatkan vektor probbilitas pasti, kemudian data dimasukankedalam matriks
probabilitas transisi frekuensi.
Tabel 5. Vektor Probabilitas Pasti

Br 31 0,24
ln 5 0,04
Xxt 75 0,59
Lpg 18 0,14

Tabel 6. Matriks Probabilitas Transisi Frekuensi

Br ln Xxt Lpg
Br 0,24 0,04 0,59 0,14
ln 0,24 0,04 0,59 0,14
Xxt 0,24 0,04 0,59 0,14
lpg 0,24 0,04 0,59 0,14

Untuk interpretasi Chi kuadrat maka data dilanjutkan dengan memasukkan


nilai matriks transisi random, setelah didapatkan matriks transisi random
ditetapkan maka akan diketahui hasil dari chi kuadrat dari table chi kuadrat.

Tabel 7. Matriks Transisi Randonm Ditetapkan

Br ln xxt Lpg
Br 11,04 1,84 27,14 6,44 73,00
ln 10,08 1,68 24,78 5,88 5,00
xxt 1,20 0,20 2,95 0,70 6,00
Lpg 1,92 0,32 4,72 1,12 5,00
19,00
Tabel 8. Chi Kuadrat

Kelas oj ej (oj-ej)^2/ej
Br-br 33 11,40 40,93
Br-ln 9 10,08 0,12
Br-xxt 0 1,20 1,20
Br-lpg 2 1,92 0,00
ln-Br 2 1,84 0,01
ln-ln 8 1,68 23,78
ln-xxt 28 0,20 3864,20
ln-Lpg 2 0,32 8,82
Xxt-Br 1 27,14 25,18
Xxt-ln 3 24,78 19,14
Xxt-Xxt 2 2,95 0,31
Xxt-Lpg 0 4,72 4,72
Lpg-Br 2 6,44 3,06
Lpg-ln 0 5,88 5,88
Lpg-Xxt 1 0,70 0,13
Lpg-Lpg 2 1,12 0,69
Br-Br 1 11,04 9,13
br-ln 0 1,84 1,84
Br-Xxt 5 27,14 18,06
Br-Lpg 0 6,44 6,44
ln-Br 1 10,08 8,18
ln-ln 4 1,68 3,20
ln-Xxt 1 24,78 22,82
ln-Lpg 0 5,88 5,88
Xxt-Br 21 1,20 326,70
4400,42

Dari hasil chi table tersebut dapat dianalisis bahwa perulangan litologi
pada daerah kali ngalang pada bagian atas, formasi sambipitu memiliki pola
disebabkan f hitung (4400,30) > f table (19,00), dibuktikan dengan ditemukannya
dua pola pada rantai marcov. Sehingga kehadiran suatu litologi sangat bergantung
pada litologi sebelumnya.
6. Kesimpulan

 Hasil analisa denngan menggunakan marcov chain menunjukkan bahwa


pada daerah formasi sambipitu bawah mengalami proses transgresi dan
regresi.
 Analisa rantai marcov didapatkan 4 siklus batuan yaitu: Batubreksi-
Batulanau-Batupasir-batulempung, Batulempung-Batupasir-Batu Breksi-
batulanau, Batupasir-batubreksi-batulempung-Batulanau, Batupasir-
Batulempung-batubreksi.
 Dari hasil chi table tersebut dapat dianalisis bahwa perulangan litologi
pada daerah kali ngalang pada bagian atas, formasi sambipitu memiliki
pola disebabkan f hitung (4400,30) > f tabel (19,00), dibuktikan dengan
ditemukannya dua pola pada rantai marcov. Sehingga kehadiran suatu
litologi sangat bergantung pada litologi sebelumnya.

Ucapan Terimakasih

Ucapan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah geostatistik


Bapak Alhussein Flowers Rizqi S.T.,M.Eng dan Ibu Ani Apriani, S.Si.,M.Sc
yang telah membantu menyelesaikan paper ini dengan judul “ metode marcov
chain untuk analisa perulangan litologi formasi sambipitu, kali ngalang, desa
ngalang kecamatan gendang sari, kabupaten gunung kidul, provinsi daerah
istimewa Yogyakarta” serta teman-teman yang telah membantu dan
memberikan dukungan.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai