Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN METODE MARKOV CHAIN UNTUK ANALISA PERULANGAN LITOLOGI

PADA FORMASI SAMBIPITU BAGIAN BAWAH, KALI NGALANG, DESA


NGALANG, KECAMATAN GEDANG SARI, KABUPATEN GUNUNG KIDUL,
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Muhammad Isna Almuzakki

Prodi Teknik Geologi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

muhammadisnaalmuzakki@gmail.com

Abstrak

Formasi Sambipitu memiliki keunikan dari sisi pelamparan perlapisan yang bisa
dibilang ideal, Formasi Sambipitu yang menjadi objek penelitian ini terletak di Formasi
Sambipitu bawah pada daerah Kali Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung
Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Formasi Sambipitu pada lokasi penelitian
tersusun oleh breksi, batu pasir, batulempung, batupasir karbonatan, dan serpih. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk menganalisa perulangan litologi menggunakan metode Markov
Chain dari data stratigrafi terukur dengan menunjukan adanya pola atau tidak adanya pola.
Hasil analisa dengan menggunakan metode Markov Chain menunjukan bahwa pada daerah
Formas Sambipitu bagian bawah mengalami 12 kali proses transgresi dan 12 kali proses
regresi serta perulangan litologi pada daerah ini memiliki pola / tidak random.

Kata Kunci : Formasi Sambipitu, Kali Ngalang, Markov Chain


Abstract

Sambipitu Formation have a uniqueness from layering litology which can be said
ideals, Bottom Sambipitu Formation is became to be object from study its located at Kali
Ngalang, Sub-district Gedangsari, Gunung Kidul regency, Special Region of Yogyakarta.
Study location from Sambipitu Formation litological composed by breccia, sandstone,
claystone, kalkarenit, and shale. This study aimed to determine litology repetitions using the
markov chains method from measured stratigraphic data by showing a pattern or no pattern.
The result of the analysis using the markov chain method show this area of bottom sambipitu
formation experieenced 12 times transgression process and 12 times the regression process
and the litology repetition in this area has a pattern / not random.

Keywords : Sambipitu Formation, Kali Ngalang, Markov Chain


Pendahuluan

Kali Ngalang memiliki keunikan dari sisi perselingan lapisan batuan yang bisa
dibilang ideal, di daerah ini dapat di temukan litologi yang beragam mulai dari batulempung,
lanau, serpih, breksi polimict, selain itu dapat ditemukan beberapa struktur geologi didaerah
ini. Formasi sambipitu yang menjadi formasi daerah ini, Formasi ini tersusun oleh batupasir
yang bergradasi menjadi batulanau atau batulempung. Di bagian bawah, batupasirnya masih
menunjukkan sifat volkanik, sedang ke arah atas sifat vulkanik ini berubah menjadi batupasir
yang bersifat gampingan. Pada batuan berbutir halus umumnya akan dijumpai fragmen
berupa fosil.

Analisa perulangan litologi daerah ini menjadi hal yang sangat menarik pada daerah
ini dikarenakan perselingan yang ideal tersebut. Metode markov menjadi salah satu metode
yang paling cocok dalam penelitiaan ini, dengan metode ini akan dibuktikan bahwa pada
daerah ini terdapat siklus perulangan atau tidaknya. Dari segi pandang tersebutlah daerah ini
menjadi daerah yang sangat bagus untuk diteliti.

Metode Penelitian
Kajian Pustaka

Metode markov chain merupakan metode statistika yang digunakan dalam mencari
pola dalam suatu permasalahan, dalam konteks geologi metode markov chain ini dapat
digunakan dalam menganalisis pola perulangan dalam suatu perlapisan batuan. Hal ini
menjadi alasan kuat dimana daerah Kali Ngalang ini menjadi salah satu objek yang cocok
dalam studi kasus geologi dengan metode markov chain

Geologi Regional

Lokasi geologi pada penelitian ini berada di Kali Ngalang bagian atas, yang
merupakan perbatasan antara formasi Nglanggran dan formasi Sambipitu, namun pada lokasi
termasuk kedalam formasi Sambipitu.

Secara fisiografi lokasi tipe formasi ini terletak di Desa Sambipitu pada jalan raya
Yogyakarta-Patuk-Wonosari kilometer 27,8. Secara lateral, penyebaran formasi ini sejajar di
sebelah selatan Formasi Nglanggran, di kaki selatan Subzona Baturagung, namun menyempit
dan kemudian menghilang di sebelah timur. Ketebalan Formasi Sambipitu ini mencapai 230
meter.

Batuan penyusun formasi ini di bagian bawah terdiri dari batupasir kasar, kemudian
ke atas berangsur menjadi batupasir halus yang berselang-seling dengan serpih, batulanau
dan batulempung. Pada bagian bawah kelompok batuan ini tidak mengandung bahan
karbonat. Namun di bagian atasnya, terutama batupasir, mengandung bahan karbonat.
Formasi Sambipitu mempunyai kedudukan menjemari dan selaras di atas Formasi
Nglanggran.
Formasi yang hanya tersusun oleh batupasir tuff serta meningkatnya kandungan
karbonat di dalam Formasi Sambipitu ini diperkirakan sebagai fase penurunan dari kegiatan
gunungapi di Pegunungan Selatan pada waktu itu (Bronto dan Hartono, 2001).

Tabel 1.1 Tatanan Stratigrafi Pegunungan selatan berdasarkan beberapa penulis

Anda mungkin juga menyukai