hidrotermal
dipengaruhi
oleh
suhu,
tekanan,
dan
magnetit,
atau
hematit.
Ditemukan
juga
adanya
K+/zH+ tinggi.
2. Alterasi Propilitik
Alterasi propilitik merupakan alterasi yang dicirikan dengan
penambahan H2O, CO2, dan sedikit sulfur. Terjadi juga proses
metasomatisme pada kandungan alkali tanah atau leaching yang
tidak berpengaruh. Mineral penciri alterasi propilitik adalah
epidot, klorit, dan karbonat yang menggantikan komposisi
mineral plagioklas serta hornblende-biotit (klorit, montmorilonit,
dan epidot) pada batuan.
Alterasi propilitik mempunyai zona yang luas dan berada
pada bagian terluar dari zona alterasi pada sistem dengan
kedalaman menengah.
3. Alterasi Serisitik/Filik
Alterasi serisitik merupakan alterasi dimana semua mineral
asli batuan seperti feldspar, mika, dan mineral mafik terubah
Gambar 3. Alterasi filik ditandai dengan adanya kehadiran klorit dan muskovit
4. Alterasi Argilik
Alterasi argilik merupakan alterasi yang dicirikan dengan
adanya kehadiran mineral lempung berupa kaolin yang berasal
dari plagioklas dan montmorilonit yang berasal dari amfibol dan
plagioklas. Terdapat K feldspar yang tidak berpengaruh, terjadi
peluluhan kandungan alkali tanah dalam jumlah besar. Alterasi
argilik terjadi pada suhu rendah (<200 0C) dan pH netral dengan
rasio K+/H+ yang rendah.
Alterasi argilik merupakan zona alterasi di antara alterasi
propilitik dan argilik lanjut.
dan
hidro-kloro-flour-boro-aluminosilika.
Distribusi
6. Alterasi Greisen
7. Alterasi Skarn
Alterasi skarn merupakan alterasi yang tersusun oleh silikat
Ca-Fe-Mg-Mn yang terbentuk oleh penggantian batuan kaya
karbonat selama proses metamorfisme regional ataupun kontak
dan metasomatisme. Alterasi ini mengandung amfibol, piroksen,
garnet,
epidot-zoisit,
dan
piroksenid
yang
menggantikan
DAFTAR PUSTAKA
Dosen dan Staf Asisten Geologi Sumberdaya Mineral, 2013, Buku
Panduan Praktikum Geologi Sumberdaya Mineral, Jurusan
Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.