OLEH :
Diyafakhri Andriandita
111.160.124
PLUG 5
2019
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ................................................................................................................ 11
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak bumi adalah salah satu sumber energi yang sangat digunakan oleh
manusia. Minyak bumi terbentuk dalam kurun waktu tertentu dan terakumulasi
pada suatu kondisi geologi tertentu. Dengan mempelajari petroleum system,
maka akan dapat dimengerti bagaimana minyak bumi dapat terjadi.
Petroleum System adalah suatu sistem geologi yang meliputi batuan induk
hidrokarbon dan semua yang berhubungan dengan minyak dan gas, dan termasuk
semua unsur dan proses geologi yang penting terhadap keberadaan akumulasi
hidrokarbon. Unsur penting tersebut adalah Source Rock, Reservoir Rock, Seal
Rock, Overburden Rock, dan proses-proses termasuk formasi trap dan
pembentukan, migrasi, akumulasi dari minyak dan gas. Semua unsur-unsur
penting itu harus ada secara bersamaan sehingga proses yang diperlukan untuk
akumulasi minyak dan gas dapat terjadi (Magoon and Dow 1994).
Trap atau jebakan menurut Levorsen (1967) adalah suatu tempat dimana
minyak dan gas tidak dapat bergerak lebih jauh. Ada tiga kelompok trap yaitu;
trap struktur, trap stratigrafi, dan trap struktur-stratigrafi. (Selley 1985).
Model Sistem Minyak Bumi adalah sebuah model data digital dari sebuah
sistem minyak bumi yang mana proses yang saling terkait dan hasilnya dapat
disimulasikan dengan tujuan untuk memahami dan memprediksinya. Model
sistem minyak bumi bersifat dinamis yang berarti bahwa pemodelan sistem
minyak bumi menyediakan rekaman lengkap dan unik dari pembentukan,
migrasi, akumulasi, dan hilangnya minyak dan gas pada sistem minyak bumi
dalam waktu geologi (Hantschel and Kauerauf 2009).
BAB II
METODE
2.1 Langkah Kerja
1. Membaca dan memahami Mudlog
2. Mengelompokkan satuan-satuan batuan sesuai dengan data lapisan pada
Mudlog.
3. Mengelompokkan formasi-formasi batuan dengan cara mencocokkan
deskripsi batuan terhadap Stratigrafi Cekungan Sumatra Selatan menurut
Van Bemmelen (1973)
4. Mengidentifikasi unsur-unsur Petroleum System yaitu, source rock, reservoir
rock, seal rock, dan overburden rock, sesuai dengan deskripsi batuan pada
Mudlog.
5. Mengidentifikasi zona target berdasarkan reservoir rock dan juga kandungan
hidrokarbon pada Mudlog.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Formasi
Pada Sumur Rangerz 1 Lapangan Bosand, dilihat dari data Mudlog, dapat
diidentifikasi bahwa sumur ini memotong Batuan Dasar, Formasi Talang Akar,
Formasi Gumai, dan Formasi Air Bekanat.
Formasi Air Bekanat terletak pada kedalaman 0-70 meter dengan litologi
perselingan batulempung dan batupasir.
Satuan Batupasir dan Satuan Serpih tersebar pada Formasi Talang Akar
dan Formasi Gumai. Satuan-satuan ini berseling dengan ketebalan bervariasi dan
didominasi oleh Satuan Serpih yang lebih tebal disbanding Satuan Batupasir.
Sementara itu, Satuan Batulempung terdapat pada Formasi Air Bekanat.
Source Rock berada pada Formasi Talang Akar. Ditinjau dari litologinya
dimana terdapat batubara, menjadi indikasi akan keberadaan sumber
hidrokarbon. Dari kelimpahan batubara tersebut, maka Formasi Talang Akar
dapat menjadi Source Rock.
Reservoir Rock dan Seal Rock tersebar pada Formasi Gumai dan Formasi
Air Benakat. Reservoir Rock pada daerah ini cenderung lebih tipis apabila
dibandingkan dengan Seal Rock. Reservoir Rock pada Sumur Rangerz 1
menunjukkan adanya tanda-tanda minyak bumi. Terdapat pula Reservoir Rock
yang tidak menunjukkan tanda-tanda minyak bumi tetapi memiliki kandungan
gas yang besar.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sumur Rangerz 1 Lapangan Bosand berada pada Batuan Dasar, Formasi
Talang Akar, Formasi Gumai, dan Formasi Air Bekanat. Satuan batuan pada
sumur ini meliputi Satuan Metamorf, Satuan Serpih, Satuan Batupasir, dan
Satuan Batulempung.
Petroleum System pada daerah ini terdapat Source Rock, Reservoir Rock,
dan Seal Rock. Source Rock berada pada Formasi Talang Akar, sementara
Reservoir dan Seal Rock berada pada Formasi Gumai, dan Formasi Air Bekanat.
Reservoir Rock sebagian mengandung minyak dan sebagian mengandung gas.
Zona target ada pada reservoir pada kedalaman 445-465 meter, 635-645
meter, 695-725 meter, 955-960 meter, 975-980 meter, dan 1035-1060 meter.
Magoon, Leslie B., and Wallace G. Dow. 1994. Petroleum System - From Source to
Trap. Oklahoma: American Association of Petroleum Geologist.
10
LAMPIRAN
11