Disusun Oleh:
GINASTIAR GADING R
111.210.157
PLUG 2
YOGYAKARTA
2024
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL........................................................................................................ vi
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Laboratorium GMB 2024
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu potensi minyak dan gas bumi di Indonesia ada di cekungan
Sumatera Selatan yang memiliki potensi besar dalam produksi minyak dan gas bumi.
Berlokasi di bagian selatan Pulau Sumatera, cekungan ini memiliki sejarah yang
panjang dalam industri minyak dan gas bumi Indonesia. Cekungan Sumatera Selatan
memiliki karakteristik geologi yang kompleks, dengan keberadaan berbagai jenis
batuan penghasil minyak dan gas bumi, termasuk batuan pasir reservoir yang
mengandung hidrokarbon dan batuan pembawa seperti batugamping dan batu
lempung. Keberagaman geologi ini menyebabkan adanya potensi yang beragam
untuk penemuan dan eksploitasi sumber daya minyak dan gas bumi.
Minyak dan gas bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat
penting dalam memenuhi kebutuhan energi global. Berbagai industri seperti
transportasi, manufaktur, dan energi bergantung pada pasokan minyak bumi untuk
menjalankan operasinya. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang
petroleum system menjadi kunci dalam menjelajahi, mengeksplorasi, dan
mengeksploitasi cadangan minyak dan gas bumi.
Petroleum system adalah suatu sistem geologi yang meliputi batuan induk
hidrokarbon dan semua yang berhubungan dengan minyak dan gas, dan termasukm
semua unsur dan proses geologi yang penting terhadap keberadaan
akumulasihidrokarbon. Unsur penting tersebut adalah source rock, reservoir rock,
seal rock, overburden rock, dan proses-proses termasuk formasi trap dan
pembentukan, migrasi, akumulasi dari minyak dan gas. Semua unsur-unsur penting
itu harus ada secara bersamaan sehingga proses yang diperlukan untuk akumulasi
minyak dan gas dapat terjadi (Magoon and Dow 1994).
BABII
METODE
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Formasi
Pada Sumur Rangerz 5 Lapangan Karno, dilihat dari data Mudlog dapat
diidentifikasi bahwa sumur ini masuk ke dalam stratigrafi regional Sumatera
Selatan yang memotong Basement, Formasi Lahat, Formasi Talang Akar, Formasi
Gumai, dan Formasi Air Bekanat.
• Basement
• Formasi Lahat
• Formasi Baturaja
• Formasi Gumai
Formasi Air Benakat ini berumur Miosen Akhir hingga Pliosen yang
Pada Sumur Rangerz 5 Lapangan Karno, dilihat dari data Mudlog, dapat
dikelompokkan menjadi beberapa satuan batuan, antara lain yaitu Satuan
Metamorf, Satuan Batupasir, Satuan Serpih dan Satuan Batulempung.
• Satuan Batupasir dan Satuan Serpih tersebar pada Formasi Talang Akar
dan Formasi Gumai. Satuan-satuan ini berseling dengan ketebalan
bervariasi dan didominasi oleh Satuan Serpih yang lebih tebal
dibanding Satuan Batupasir.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan interpretasi Mudlog sumur Rangerz 5, Lapangan Karno, Cekungan
Sumatera Selatan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ;
2. Satuan batuan pada sumur ini meliputi Satuan Metamorf, Satuan Serpih,
Satuan Batupasir, dan Satuan Batulempung.
3. Petroleum System pada daerah penelitian tersusun atas source rock, reservoir
rock,dan seal rock. Source rock berada pada Formasi Lahat dan Talang Akar
dengan litologi berupa shale dan batubara, sementara reservoir rock dan seal
rock berada pada Formasi Lahat, Formasi Talang Akar, Formasi Baturaja, dan
Formasi Air Benakat dengan litologi berupa batugamping dan batupasir untuk
reservoir rock, serta shale untuk seal rock.
DAFTAR PUSTAKA
Haqqi, A. S. F., dkk. Analisis Fasies dan Sikuen Stratigrafi Formasi Air Benakat
Berdasarkan Data Well Log, Pada Lapangan “EA”, Cekungan Sumatra
Selatan : Universitas Padjajaran.
Koesoemadinata, R. P. (1980). Geologi Minyak dan Gas Bumi, Jilid 1 Edisi Kedua.
Magoon, Leslie B., and Wallace G. Dow. 1994. Petroleum System - From Source
to Trap.Oklahoma: American Association of Petroleum Geologist.