Petroleum System
Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANGKAH KERJA
Mulai
Data
Satuan batuan
pada mud log
Penentuan satuan batuan
Petroleum system
pada mudlog Penentuan Petroleum
System
Selesai
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Formasi
Dari hasil penentuan formasi, maka didapatkan dari tua ke muda, sebagai
berikut:
1. Batuan dasar (Basement)
Formasi ini merupakan batuan dasar (basement rock) dari Cekungan
Sumatra Selatan. Tersusun atas batuan beku Mesozoikum, batuan metamorf
Paleozoikum, Mesozoikum, dan batuan karbonat yang termetamorfosa.
Hasil dating di beberapa tempat menunjukkan bahwa beberapa batuan
berumur Kapur Akhir sampai Eosen Awal. Batuan metamorf Paleozoikum-
Mesozoikum dan batuan sedimen mengalami perlipatan dan pensesaran
akibat intrusi batuan beku selama episode orogenesa Mesozoikum Tengah
(Mid-Mesozoikum).
Pada mudlog, batuan pra-tersier ini terlihat dengan kehadiran batuan
metamorf, dimana terdapat meta-vulkanik dan kuarsit.
2. Formasi Talang Akar
Formasi Talang Akar terdiri dari batupasir yang berasal dari delta
plain, serpih, lanau, batupasir kuarsa, dengan sisipan batulempung karbonat,
batubara dan di beberapa tempat konglomerat. . Ketebalan dari Formasi
Talang Akar bervariasi 1500-2000 feet (sekitar 460- 610 m). Umur dari
Formasi Talang Akar ini adalah Oligosen Atas-Miosen Bawah
Pada mudlog, formasi ini ditandai dengan adanya batubara yang
juga menjadi sumber hidrokarbon bersama dengan batuan serpih.
3. Formasi Gumai
Formasi Gumai diendapkan secara selaras di atas Formasi Baturaja
dimana formasi ini menandai terjadinya transgresi maksimum di Cekungan
Sumatera Selatan. Bagian bawah formasi ini terdiri dari serpih gampingan
dengan sisipan batugamping, napal dan batulanau. Sedangkan di bagian
atasnya berupa perselingan antara batupasir dan serpih. Ketebalan formasi
ini secara umum bervariasi antara 150 m - 2200 m dan diendapkan pada
2. Reservoir
Reservoar merupakan batuan reservoar dengan kandungan
hidrokarbon di dalamnya yang membuat kenampakan kromatolog bernilai
tinggi. Batuan reservoar itu sendiri merupakan batuan yang memiliki
porositas dan permeabilitas yang baik, sehingga zat hidrokarbon dapat
tersimpan dan terakumulasi dalam pori batuannya dan terkoneksi satu sama
lain.
Pada mudlog, reservoar terlihat pada hampir setiap formasi, akan
tetapi, pada formasi selain talang akar, jarang ditemukan berupa minyak.
Reservoar yang terlihat pada mudlog kebanyakan berupa batupasir yang
besar butirnya berukuran sedang-kasar .Ditemukannya minyak (oil-show)
pada interpretasi deskripsi litrhologi serta adanya fluorescence menjadi
bukti kuat bahwa lapisan reservoar dari Formasi Talang Akar mempunyai
potensi hidrokarbon yang besar
3. Cap/Seal rock
Batuan tudung merupakan batuan yang memiliki porositas dan
permeabilitas yang sangat kecil sehingga membuat hidrokarbon tidak dapat
berpindah, hal tersebut yang menjadikan batuan serpih menjadi batuan
tudung. Pada mudlog, terlihat adanya hidrokarbon yang terakumulasi
dibawah batuan tudung, hal itu yang menjadikan batuan reservoar menjadi
reservoar, karena kandungan hidrokarbon yang tertahan oleh batuan tudung.
BAB IV
KESIMPULAN
Ginger, David., 2005. The Petroleum System And Future Potensial Of The South
De Coster, G. L., 1974, The Geology of the Central and South Sumatra Basin,
Proceedings 3rd Annual Convention IPA, Juni 1974, Jakarta.