Anda di halaman 1dari 12

COVER LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI MIGAS

Petroleum System

Disusun Oleh :

Zakiy Jadid Achmadi


111.160.101
PLUG 5

LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi
2019

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Minyak dan gas bumi adalah senyawa hidrokarbon atau gabungan komposisi
dari hidrogen dan karbon yang berasal dari bahan organik dalam batuan induk yang
mengalami proses pematangan. (Lesley, 1865). Kata petroleum berasal dari bahasa
latin, yaitu petro yang artinya batuan dan oleum yang artinya minyak. Berdasarkan
arti tersebut minyak dan gas bumi merupakan hasil yang didapat pada batuan di
dalam kerak bumi.
Petroleum system adalah Sistem alami yang mencakup batuan sumber aktif dan
semua yang terkait dengan minyak dan gas dan yang mencakup semua unsur
geologi dan proses yang penting untuk akumulasi adanya hidrokarbon (Magoon and
Dow 1994).
Pada kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi, diperlukan beberapa analisis
dari data mudlog untuk membuktikan adanya indikasi hidrokarbon di tempat
kegiatan eksplorasi. Dalam mencari minyak dan gas bumi diperlukanya suatu
eksplorasi. Eksplorasi merupakan kegiatan mencari dan menemukan sumberdaya
hidrokarbon dan memperkirakan potensi hidrokarbon dialam sebuah cekungan.
Namun untuk melakukan suatu eksplorasi perlu adanya suatu sistem. System ini
disebut dengan Basic Petroleum System. Didalam Basic Petroleum System
terdapat komponen komponen penting yang harus ada, yaitu: Source rock,
Migration route, Reservoir rock, Trap, dan Seal.
Kegiatan eksplorasi kali ini berlokasi di Lapangan Bosand yang terletak di
Cekungan Sumatera Selatan dimana lapangan ini adalah milik salah satu
perusahaan migas dengan nama GeoKecu Company. Sumur Rangerz 1 adalah
sumur pertama yang dibor dalam tahap eksplorasi. Lokasi ini mempunyai aktifitas
struktur yang aktif dengan adanya antiklin dan juga. Didapatkan Mudlog hasil dari
cutting pemboran untuk dianalisa dan dievaluasi lebih lanjut.

Nama : Zakiy Jadid Achmadi


NIM : 111.160.101
Plug : 5
1
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi
2019

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
praktikum Geologi Minyak dan Gas Bumi Tahun 2019.
Tujuan dari praktikum ini ialah menentukan jenis satuan batuan, formasi,
serta petroleum system pada daerah penelitian. Kemudian dari data-data tersebut,
ditentukan zona target yang cocok untuk dieksploitasi.

Nama : Zakiy Jadid Achmadi


NIM : 111.160.101
Plug : 5
2
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi
2019

BAB II
LANGKAH KERJA

2.1. Diagram Alir

Mulai

Data

Satuan batuan
pada mud log
Penentuan satuan batuan

Formasi pada Penentuan formasi


mudlog

Petroleum system
pada mudlog Penentuan Petroleum
System

Penentuan zona target

Selesai

Gambar 2.1 Diagram Alir Metodologi Pengolahan Data

Nama : Zakiy Jadid Achmadi


NIM : 111.160.101
Plug : 5
3
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi
2019

2.2. Langkah Kerja


Berikut merupakan langkah dalam penelitian ini:
1. Langkah pertama menentukan satuan batuan yang diinterpretasikan
berdasarkan litologi yang mendominasi dengan data log.
2. Selanjutnya menentukan batas – batas pada formasi batuan dengan
menggunakan data log, penentuan formasi batuan berdasarkan data
stratigrafi dan seismik yang didapatkan.
3. Menentukaan Petroleum System yang terbentuk berdasarkan interpretasi
data log, dilihat berdasarkan deskripsi litologi dan data log sehingga
dapat menentukan Source Rock, Reservoir Rock, dan Seal.
4. Menentukan zona prospek untuk dilakukan eksploitasi.
5. Membuat Laporan berdasarkan data yang didapatkan melalui data log,
stratigrafi, deskripsi litologi, dan seismik.

Nama : Zakiy Jadid Achmadi


NIM : 111.160.101
Plug : 5
4
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi
2019

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Formasi
Dari hasil penentuan formasi, maka didapatkan dari tua ke muda, sebagai
berikut:
1. Batuan dasar (Basement)
Formasi ini merupakan batuan dasar (basement rock) dari Cekungan
Sumatra Selatan. Tersusun atas batuan beku Mesozoikum, batuan metamorf
Paleozoikum, Mesozoikum, dan batuan karbonat yang termetamorfosa.
Hasil dating di beberapa tempat menunjukkan bahwa beberapa batuan
berumur Kapur Akhir sampai Eosen Awal. Batuan metamorf Paleozoikum-
Mesozoikum dan batuan sedimen mengalami perlipatan dan pensesaran
akibat intrusi batuan beku selama episode orogenesa Mesozoikum Tengah
(Mid-Mesozoikum).
Pada mudlog, batuan pra-tersier ini terlihat dengan kehadiran batuan
metamorf, dimana terdapat meta-vulkanik dan kuarsit.
2. Formasi Talang Akar
Formasi Talang Akar terdiri dari batupasir yang berasal dari delta
plain, serpih, lanau, batupasir kuarsa, dengan sisipan batulempung karbonat,
batubara dan di beberapa tempat konglomerat. . Ketebalan dari Formasi
Talang Akar bervariasi 1500-2000 feet (sekitar 460- 610 m). Umur dari
Formasi Talang Akar ini adalah Oligosen Atas-Miosen Bawah
Pada mudlog, formasi ini ditandai dengan adanya batubara yang
juga menjadi sumber hidrokarbon bersama dengan batuan serpih.
3. Formasi Gumai
Formasi Gumai diendapkan secara selaras di atas Formasi Baturaja
dimana formasi ini menandai terjadinya transgresi maksimum di Cekungan
Sumatera Selatan. Bagian bawah formasi ini terdiri dari serpih gampingan
dengan sisipan batugamping, napal dan batulanau. Sedangkan di bagian
atasnya berupa perselingan antara batupasir dan serpih. Ketebalan formasi
ini secara umum bervariasi antara 150 m - 2200 m dan diendapkan pada

Nama : Zakiy Jadid Achmadi


NIM : 111.160.101
Plug : 5
5
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi
2019

lingkungan laut dalam.Formasi Gumai berumur Miosen Awal-Miosen


Tengah.
Pada mudlog, formasi ini ditandai dengan kehadiran batuan serpih
yang tebal, serta pada perselingan batupasir dan serpih
4. Formasi Air Benakat
Formasi Air Benakat diendapkan secara selaras di atar Formasi
Gumai, dan merupakan awal fase regresi. Didominasi oleh shale sisipan
batulanau, batupasir dan batugamping. Ketebalannya antara 100 – 1000
meter. Berumur Miosen Tengah sampai Miosen Akhir, dan diendapkan di
lingkungan laut dangkal.
Pada mudlog, formasi ini diperlihatkan dengan adanya batugamping
yang tipis, serta batuan serpih dan batupasir yang cukup tebal.

Gambar 2. Kolom startigrafi Cekungan Sumatra Selatan (De Coster, 1974)

Nama : Zakiy Jadid Achmadi


NIM : 111.160.101
Plug : 5
6
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi
2019

3.2. Satuan Batuan


1. Satuan Batuan Metamorf (Meta Volcanic)
Satuan batuan ini ditandai dengan adanya batuan meta vulkanik
yang tebal pada batuan pra-tersier. Terdapat sekis hijau tufaan yang menjadi
ciri batuan metamorf.
2. Satuan Batuan Batupasir
Satuan batuan ini ditandai dengan adanya batupasir yang tebal,
dimana memiliki ciri yang hampir sama pada lapisan yang beda-beda
sekalipun. Sedikit perbedaan hanya terlihat dari adanya sifat karbonatan dan
ukuran butir
3. Satuan Batuan Serpih
Satuan batuan yang dicirikan dengan shale yang tebal dengan
karakteristik yang hampir sama dimana memiliki warna yang gelap abu-abu
hingga gelap hijau
4. Satuan Batulempung
Terdapat pada formasi air benakat, sebagai seal dari Petroleum
System Lapangan Bosand.

3.3. Petroleum System


1. Source Rock
Batuan induk merupakan batuan yang dapat menghasilkan
hidrokarbon. Suatu endapan yang kaya akan material organik dapat
menghasilkan minyak dan gas bumi, ketika endapan tersebut telah
terpanaskan dan terkena tekanan hingga terjadi proses pematangan hingga
akhirnya terjadi proses migrasi.
Pada data mudlog, batuan induk ditunjukkan pada Formasi Talang
Akar, dimana kecenderungannya akan gas sangat tinggi. Hal tersebut dapat
dikatakan akibat jenis dari endapan material organik yang berasal dari darat
sebagaimana formasi talang akar yang berdekatan dengan darat serta
kemunculan batubara yang menghasilkan gas hidrokarbon.
Pada Formasi Gumai juga terdapat beberapa source rock yang
mempunyai potensi untuk menghasilkan hidrokarbon. Namun dari data gas

Nama : Zakiy Jadid Achmadi


NIM : 111.160.101
Plug : 5
7
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi
2019

yang relatif rendah batuan tersebut masih memiliki kemungkinan yang


rendah.

2. Reservoir
Reservoar merupakan batuan reservoar dengan kandungan
hidrokarbon di dalamnya yang membuat kenampakan kromatolog bernilai
tinggi. Batuan reservoar itu sendiri merupakan batuan yang memiliki
porositas dan permeabilitas yang baik, sehingga zat hidrokarbon dapat
tersimpan dan terakumulasi dalam pori batuannya dan terkoneksi satu sama
lain.
Pada mudlog, reservoar terlihat pada hampir setiap formasi, akan
tetapi, pada formasi selain talang akar, jarang ditemukan berupa minyak.
Reservoar yang terlihat pada mudlog kebanyakan berupa batupasir yang
besar butirnya berukuran sedang-kasar .Ditemukannya minyak (oil-show)
pada interpretasi deskripsi litrhologi serta adanya fluorescence menjadi
bukti kuat bahwa lapisan reservoar dari Formasi Talang Akar mempunyai
potensi hidrokarbon yang besar

3. Cap/Seal rock
Batuan tudung merupakan batuan yang memiliki porositas dan
permeabilitas yang sangat kecil sehingga membuat hidrokarbon tidak dapat
berpindah, hal tersebut yang menjadikan batuan serpih menjadi batuan
tudung. Pada mudlog, terlihat adanya hidrokarbon yang terakumulasi
dibawah batuan tudung, hal itu yang menjadikan batuan reservoar menjadi
reservoar, karena kandungan hidrokarbon yang tertahan oleh batuan tudung.

Nama : Zakiy Jadid Achmadi


NIM : 111.160.101
Plug : 5
8
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi
2019

3.4. Zona Target


Zona target merupakan zona yang mempunyai prospek hidrokarbon yang
tinggi, dimana hidrokarbon (minyak atau gas) tersebut dapat diambil dan juga
bernilai ekonomis. Berdasarkan analisa data log dan petroleum systemnya, di lihat
bahwa pada reservoir pada kedalaman Daerah prospek teradapat pada Formasi
Talang Akar pada kedalaman 1030-1070m, 1110-1135m, dan 1170-1235m dimana
terdapat dan diperkirakan kandungan hidrokarbon terbanyak berada pada formasi
itu, diliat dari kehadiran oil stan, atau oil show yang mencirikan hadirnya minyak
bumi pada kedalaman tersebut.

Nama : Zakiy Jadid Achmadi


NIM : 111.160.101
Plug : 5
9
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi
2019

BAB IV
KESIMPULAN

Dari analisis data mudlog yang telah dilakukan, maka dapat


disimpulkan sebagai berikut :
 Ditemukan 4 satuan batuan pada pemboran ini yaitu : Satuan batupasir,
Satuan Serpih, dan Satuan Metamorf (Meta Volcanic), Satuan Batulempung
 Terdapat 4 formasi pada data mudlog yaitu (tua  muda): Basement,
Formasi Talang akar, Formasi Gumai, Formasi Air benakat.
 Daerah prospek teradapat pada Formasi Talang Akar pada kedalaman 1030-
1070m, 1110-1135m, dan 1170-1235m dimana terdapat dan diperkirakan
kandungan hidrokarbon terbanyak berada pada formasi itu, diliat dari
kehadiran oil stain, odor dan poor- fair oil show yang mencirikan hadirnya
minyak bumi pada kedalaman tersebut.

Nama : Zakiy Jadid Achmadi


NIM : 111.160.101
Plug : 5
0
DAFTAR PUSTAKA

Ginger, David., 2005. The Petroleum System And Future Potensial Of The South

Sumatera Basin. Indonesian Petroleum Association.

De Coster, G. L., 1974, The Geology of the Central and South Sumatra Basin,
Proceedings 3rd Annual Convention IPA, Juni 1974, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai