Anda di halaman 1dari 10

Nama : M Rallupy Meyraldo Alan

Nim : 073001700036
Tugas : Resume Undang-undang Kebijakan Tambang
Narasumber : Dr. Eng., Ir. SYAFRIZAL., ST., MT. ,

“PRINSIP-PRINSIP DASAR ENDAPAN BAHAN GALIAN DAN


TEKNIK ESKPORASI”
1. Pendahuluan
Dalam memahami genesa bahan galian secara umum ada beberapa hal
yang harus di perhatikan, yaitu:
 Distribusi Unsur di Alam
Mengetahui bagaimana keterdapatan unsur di alam.

 Kontrol Geologi
Mengetahui proses factor-faktor geologi yang mengontrol
pembentukan endapan.

 Proses Pengkayaan
Mengetahui proses pengkayaan alamiah sehingga dapat
diindentifikasi batas ore dan wastenya.

 Model Genetik
Mengetahui cara membuat dan membaca model genetic endapan
bahan galian tersebut.
Dari beberapa point di atas dasar yang harus terpenuhi untuk
memahami genesa bahan galian yaitu
1. Geologi dasar
2. Mineral dan Petrologi
3. Geokimia dan Geofisika
4. Pemetaan dan inderaja
Sehingga Ketika elemen dasar dan pemahaman mengenai genesa
bahan galian akan dapat menerapkan dari berbagai aspek diantaranya:
 Ekonomi Mineral
 Metode dan Sistem penambangan
 Metode Eksplorasi
 Pengolahan Bahan Galian

Sebagai contoh awal dalam pemahaman genesa bahan galian


i. Hubungan antara intesitas patahan dengan mineralisasi dan kekuatan
batuan.

Gambar 1. Hubungan antara intensitas fractures dengan mineralisasi dan


kekuatan batuan.

Pada gambar di atas menjelaskan masa batuan mengenai kerapatan


fracture yang terisi oleh larutan pembawa bijih. Dimana Semakin tinggi
intensitas dan kerapatan veinlets dan stockworks maka kadar akan
cenderung lebih tinggi namun kekuatan batuan akan menurun
(berkurang). Jika dilihat berdasarkan perbedaan bentuk butiran untuk
menjelaskan letak asal mineral.

ii. Perbedaan butiran untuk menjelaskan letak asal mineral


Dimana pada gambar 2. menjelaskan jarak transportasi atau sumber
mineral tersebut yang disimpulkan bahwa jarak tertransportnya mineral
tersebut akan mempengaruhi jumlah dari pengotor pada mineral
tersebut.
Gambar 2. Perbedaan bentuk butiran untuk menjelaskan letak asal mineral
iii. Bentuk badan bijih untuk pemilihan metoda penambangan
Pemilihan metode penambangan harus berdasarkan pada bentuk
geometri endapan dengan mengikuti pit limit yang menjadi pondasi
seberapa banyak mineral atau batubara yang masih ekonomis dapat
diambil. Jika metode penambagnan Open Pit tidak bisa dilakukan lagi
maka metode Underground harus dilakukan.

Gambar 3. Bentuk badan bijih untuk pemilihan metode penambangan

Pada endapan dengan bentuk dike/tubular dari sebuah intrusi akan


ditambang dengan open pit atau tambang bawah tanah tergantung
padaposisi atau letak badan bijihnya. Sebagai contoh open pit pada
Tambang Batu hijau (kiri) dan kombinasi tambang open pit dan bawah
tanah Grasberg (kanan)

iv. Tekstur & Hubungan Antara Mineral

Gambar 4. Tekstur dan Hubungan Antar Mineral


Ukuran butiran mineral berharga serta bentuk keterdapatan dan
hubungannya dengan mineral-mineral lain (tekstur) akan sangat
membantu dalam merencanakan proses pengolahan. Hal ini seperti
perencanaan pengecilan ukuran serta pemilihan metode pengolahan
yang tepat. Selain itu juga dapat diketahui logam logam berharga yang
terdapat Bersama-sama dengan logam utama untuk mengetahui aspek
keekonomiannya.

Dalam penentuan mineral dan batubara termaksud sumber daya atau


cadangan harus didasari pada
 Karakteristik
Dalam karakteristik mineral dan batubara harus dilihat
berdasarkan sifat fisik, kimia, kualitas dan kuantitasnya.
 Keterdapatan
Hal yang perlu di perhatikan yaitu lokasi keterdapatannya,
geografis, geometri batuan, serta struktur geologi batuan yang
ada disekitarnya.
 Teknologi
Hal ini berhubungan secara teknis dimulai dari tahapan
pengembangan ekpslorasi, pemilihan metode penambangan,
pengolahan , pemurnian sampai infrastruktur untuk menunjang
keberhasilan dalam kegiatan pertambangan
 Harga
Harga mineral maupun batubara bergantung pada supply atau
ketersediaan, dan demand atau kebutuhan, dimana semakin
sedikit ketersedian dan kebutuhannya banyak maka harga akan
semakin mahal, dan begitu juga sebaliknya.
 Biaya
Dalam kegiatan pertambangan perlu biaya yang harus
dikeluarkan. Mulai dari biaya eksplorasi sampai biaya

infrastruktur.
Gambar 5. Tahapan dan Konsep Dasar Eksplorasi Minerba yang Terintegrasi
B. Prinsip Dasar Endapan
Konsep dasar untuk memahami endapan batuan yaitu lapisan
pembentukan bumi. Lapisan bumi terdiri dari kerak bumi, mantel bumi, dan
inti bumi. Hal tersebutlah asal mula terciptanya lapisan-lapisan batuan yang
ada di bumi yang terbentuk dari siklus batuan. Siklus batuan adalah suatu
proses yang menggambarkan:
 Pembentukan batuan beku yang berasal dari magma
 Pembentukan batuan sedimen akibat dari perombakan batuan
yang telah ada sebelumnya,
 Pembentukan batuan metamorph akibat adanya tekanan dan
temperature, dan
 Akhirnya kembali menjadi magma dan begitu seterunya.
Dalam factor konsentrasi ada beberapa tahapan yang harus dilakukan
yaitu:
1. Mineral Bijih-Ore Minerals
Suatu unsur logam pada umumnya akan terdapat suatu mineral yang
kemudian memiliki kelimpahan tertentu sehingga selanjutnya disebut
sebagai mineral bijih.
2. Bijih-Ore
Dalam Kondisi kelimpahan unsur tertentu yang terkonsentrasi mencapai
kadar yang ekonomis sehingga disebut bijih (ore)
3. Proses Konsentrasi
Suatu mineral akan mengalami proses-proses geologi tertentu sehingga
kandungan unsur (logam)-nya terkonsentrasi mencapai kadar yang
ekonomis
4. Faktor Konsentrasi
Suatu factor yang menyatakan tingkat pengkayaan dari konsentrasi rata-
rata di kerak bumi sehingga mencapai suatu konsentrasi yang ekonomis.

Dalam hal tersebut maka perlu diklasifikasikan endapan bahan galian


tersebut:
 Dibuar sederahana sehingga dapat diterapkan dengan muda dan
fleksibel
 Kesamaan karakteristik dan deskripsi endapan
 Kesamaan proses pembentukan dan posisi atau letak endapan
serta interaksi dengan batuan di sekitarnya.
 Kesesuaian teori yang di dasarkan pada konsep geologi serta
lingkungan pengendapannya.
Berikut pengelompoka endapan bijih secara sederahan

Gambar 6. Pengelompokan endapan bijih secara sederhana


C. Prinsip Dasar Eksplorasi
Pada tahapan eksplorasi harus memahami konsep awal dalam kegiatan
eksplorasi. Mulai dari sumber endapan, proses, serta wadah/ media
batuannya sehingga kegiatan eksplorasi untuk mencari endapan batuan
tersebut akan dilakukan yang nantinya akan memperoleh data di lapangan
serta fakta lapangan yang akan dianalisis dan selanjutanya akan dilakukan
akan dilakukan kegiatan pengeboran untuk pembuktian serta
kemenerusannya yang akan diindentifikasi hasil pengeboran tersebut.
Berikut konsep eksplorasi.
Gambar 7. Konsep Eksplorasi
Konsep eksplorasi terbagi menjadi 2 yaitu:
 Known Area
Suatu informasi permukaan (misal singkapan + Pemboran)yang akan
diekspansi dengan basis kemenerusan geologi
 Unknown Area
Dari sautu manifestasi atau indikasi untuk menentukan anomaly-
anomaly yang nantinya akan dilakukan ekspansi dengan basis
kemenerusan geologi
Langkah selanjutnya adalah pengambiilan keputusan secara umum
1. Pemilihan Daerah
Pada tahapan didasarakan pada data yang telah dikumpulkan seperti
peta geologi, peta toppgrafi, peta stratigrafi,dll. Untuk menentukan
daerah yang berpotensi memiliki endapan batuan yang diinginkan.
2. Penseleksian Daerah
Setelah pemilihan daerah dilakukan maka Langkah selanjutnya yaitu
penseleksian daerah atau cangkupan wilayah ekspolarsi diperkecil
untuk meningkatkan penemuan endapan batuan yang akan dicari
3. Pra Studi Kelayakan
Evaluasi proyek yang komperhensif dan dilakukan bila masih ada
banyak ketidakpastiian dari evaluasi scoping study yang masih belum
memenuhi tujuan perusahaan.
4. Studi Kelayakan
Studi teknis dan ekonomi yang komprehensif dari opsi
pengembangan yang dipilih untuk proyek mineral yang mencakup
penilaian rinci yang tepat dari Faktor Pengubah yang berlaku
bersama dengan faktor operasional lain yang relevan dan analisis
keuangan terperinci yang diperlukan untuk menunjukkan pada saat
pelaporan bahwa ekstraksi dibenarkan secara wajar (dapat
(ditambang secara ekonomis)

Berikut gambar tahapan dan pengambilan keputusan (Perspektif Umum)

Gambar 9. Tahapan dan Pengambilan Keputusan (Perspektif Umum)

Jika dilihat berdasarkan Kode KCMI untuk mineral dalam hal hasil eksplorasi

Gambar 9. Hubungan umum antara hasil eksplorasi,sumberdaya mineral


dan cadangan mineral
Dan untuk batubara yaitu SNI 5015:2019 mengenai hasil eksplorasi

Gambar 10. Hubungan antara inventori, sumberdaya, dan cadangan


batubara

Anda mungkin juga menyukai