Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

ESTIMASI CADANGAN

Dosen Pengampu:
A A. Inung Arie Adnyano, S.T., M.M.

Daftar Nama Kelompok:


Ketua :
Yoel Dolofart Pesiwarissa (710018106)
Anggota :
1. Bram Lanjaya (710018022)
2. Khindyarti Izulkhaq (710018081)
3. Jepriansyah (710018089)
4. Juan A. Mataheru (710018002)
5. Agustinus D Masela (710016105)

PROGAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2020
DAFTAR ISI

Halaman

COVER ............................................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Tujuan .............................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 4

2.1 Pemetaan Geologi dan Sejarah Geologi .......................................... 4

2.2 Pemodelan Umum Geometri Endapan ............................................ 6

2.3 Model Genetik Endapan .................................................................. 8

2.4 Mineralogi........................................................................................ 8

2.5 Kontinuitas....................................................................................... 9

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan ................................................................................... 11

3.2 saran ................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1: Penampang model endapan molibdenit utara-selatan (A) dan


timur-barat (B) central British Columbia menunjukkan tiga fase
mineralisasi pada breksi, stringer zone, dan high-grade vein (Sinclair
& Blackwell, 2005). ........................................................................................ 5

2.2: Model geometri endapan tembaga-timah di tambang Neves-


Corvo Portugal yang berubah-ubah sesuai tambahan data
geologi dan penambangan (sinclair & blackwell,2005 ................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Investasi di bidang pertambangan memerlukan jumlah dana yang sangat
besar yaitu puluhan sampai ratusan miliar dolar. Agar investasi yang akan
dikeluarkan tersebut menguntungkan maka komoditas endapan mineral yang
keterdapatannya masih insitu harus mempunyai kualitas maupun kuantitas
yang cukup untuk mempengaruhi keputusan investasi. Sistem penambangan
dan pengolahan yang digunakan untuk mengekstrak komoditas insitu tersebut
harus dapat beroperasi dengan baik untuk menghasilkan pendapatan.
Disamping itu semua teknologi dan pembiayaan yang direncanakan dengan
matang juga dipertimbangkan terhadap aset mineral yang dimiliki. Dengan
demikian perhitungan cadangan mineral harus dapat dilakukan dengan derajat
kepercayaan yang dapat diterima dan dipertanggungjawabkan.
Perhitungan cadangan merupakan sebuah langkah kuantifikasi formal
terhadap suatu material yang keterdapatannya secara alamiah. Perhitungan
dilakukan dengan berbagai metode/prosedur yang didasarkan pada
pertimbangan empiris maupun teoritis. Volume, tonase, kadar, dan kuantitas
mineral merupakan atribut-atribut (variabel/parameter) umum yang
diperhitungkan. Perhitungan atribut tersebut harus optimal dalam arti takbias
dan kesalahan acak tidak melebihi kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan.
Metode perhitungan dapat berbeda untuk endapan yang akan ditambang
secara terbuka dengan endapan yang akan ditambang secara underground mine.
Metode perhitungan cadangan juga berbeda sesuai dengan tujuan
penambangan, maksudnya apakah jumlah cadangan yang diperoleh akan
dipergunakan untuk perencanaan tambang jangka panjang, jangka pendek atau
untuk keperluan lain.

1
Perhitungan secara global diaplikasikan untuk memperoleh kadar rata-rata
dan tonase dari sebuah volume endapan yang sangat besar. Umumnya
digunakan untuk memperkirakan kontinuitas produksi tambang dalam
kaitannya dengan perencanaan jangka panjang. Perhitungan ini masih bersifat
insitu karena hanya berdasar pada faktor ekonomi yang masih bersifat umum.
Hasil perhitungan dalam tahapan ini umumnya dikategorikan sebagai
sumberdaya dan masih membutuhkan tambahan data eksplorasi.
Perhitungan secara lokal dilakukan baik pada tahapan studi kelayakan
maupun pada saat kegiatan penambangan sedang dilakukan. Hasil perhitungan
umumnya dipakai untuk perencanaan jangka pendek atau menengah dan
diklasifikasikan sebagai cadangan. Pengertian tentang sumberdaya dan
cadangan selanjutnya akan dijelaskan lebih rinci pada makalah ini.
Perhitungan cadangan merupakan proses yang kompleks, karena itu
membutuhkan ahli-ahli yang profesional. Sebuah tim yang besar dibutuhkan
untuk proses ini, tidak hanya ahli eksplorasi, teknisi pertambangan dan ahli
metalurgi tetapi juga melibatkan ahli ekonomi mineral, keuangan dan lain
sebagainya.
Pada dasarnya, perhitungan cadangan merupakan pengetahuan mengenai
distribusi spasial kadar dan penentuan lokasi batuan mineral yang bernilai di
atas cut off grade (cog). Apapun tujuan dari perhitungan cadangan, proses ini
harus dilakukan berdasarkan aturan-aturan yang terstruktur.
Topik-topik yang berhubungan dengan proses perhitungan cadangan
antara lain:
1. Pemodelan geologi
2. Dokumentasi kontinuitas, baik secara geologi dan nilai-nilainya.
3. Evaluasi data dan kualitas kontrolnya.
4. Evaluasi data umum seperti penggunakan ukuran kuantitatif (misalnya
histogram, kecendrungan, korelasi dan lain-lain)
5. Perhitungan sumberdaya secara global
6. Sumberdaya lokal
7. Simulasi, dll

2
Dalam makalah ini akan disampaikan aspek pengaruh aspek geologi dalam
perhitungan cadangan.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahu Pengaruh aspek geologi pada perhitungan cadangan antara
lain terletak pada topik sebagai berikut:

1. Pemetaan geologi dan sejarah geologi


2. Pemodelan 3 dimensi (bentuk geometri endapan)
3. Model genetik endapan bijih
4. Sifat-sifat mineralogi
5. Kemenerusan

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pemetaan Geologi dan Sejarah Geologi


Informasi fakta geologi merupakan dasar untuk membuat model 3 dimensi dari
endapan mineral.Informasi geologi diperoleh dari batuan yang tersingkap di
permukaan, paritan, sumur, dan pengeboran serta kegiatan bawah tanah. Sumber-
sumber informasi tersebut memberikan pengamatan langsung terhadap batuan dan
mineral tetapi hanya merepresentasikan sebagian sedikit dari semua tubuh batuan
atau endapan minera. Walaupun diperoleh informasi geologi dari proses
pemercontoan yang benar tetapi conto yang diperoleh hanya merupakan sepersejuta
dari seluruh volume endapan.
Unsur-unsur geologi yang diperoleh dari pengamatan dan hasil interpretasi
diplot dalam sebuah peta dan penampang dengan skala yang representatif. Jenis-
jenis informasi yang harus dimasukkan dalam peta dan penampang diantaranya
adalah:
1. Jenis batuan, komposisi batuan mempengaruhi reaktivitas terhadap larutan
pembawa mineral dan mengontrol proses mineralisasi.
2. Patahan (sesar), salah satu unsur struktur geologi yang mengganggu susunan
litologi.
3. Lipatan, sebagaimana sesar, lipatan dapat membuat geometri endapan
mineral menjadi lebih kompleks.
4. Kerapatan dan arah rekahan atau urat
5. Porositas dan permeabilitas, permeabilitas penting untuk penyebaran fluida
pembawa mineral, dikontrol oleh struktur (misalnya rekahan) dan
karakteristik litologi (misalnya lapisan karbonat reaktif yang mempunyai
porositas dan permeabilitas).
6. Urutan fase mineralisasi (paragenesa), banyak endapan merupakan hasil dari
beberapa fase mineralisasi. Memilah-milah fase mineralisasi secara spasial
berguna dalam perhitungan cadangan

4
Informasi geologi yang mempengaruhi prosedur perhitungan cadangan dan
perencanaan tambang pada open pit diantaranya:
1. Kedalaman dan karakter overburden
2. Penyebaran mineralisasi yang meliputi dimensi geometri dan kedalaman
3. Batas endapan alamiah(gradasi,tajam,lurus, berkelok,bergerigi,dll)
4. Karakter kemenerusan bijih
5. Kekerasan batuan dalam hubungannya dengan kemampugaruan dan
6.kemudahan untuk dibuat lubang bor (drillability)
7.Karakteristik peledakan
8. Kemantapan lereng
9. Penyebaran jenis batuan (dalam kaitannya dengan dilusi internal
dan eksternal)
10. Karakteristik hidrologi dan hidrogeologi

Gambar 2.1: Penampang model endapan molibdenit utara-selatan (A) dan timur-barat
(B) central British Columbia menunjukkan tiga fase mineralisasi pada breksi, stringer
zone, dan high-grade vein (Sinclair & Blackwell, 2005).

5
Informasi geologi yang mempengaruhi prosedur perhitungan cadangan dan
perencanaan tambang pada underground mine diantaranya:

1. Dimensi geometri endapan


2. Jenis batuan
3. Perlapisan meliputi ketebalan, jurus, dan kemiringan
4. Lipatan dan patahan
5. Kontak geologi
6. Rekahan, belahan, dan kekerasan
7. Karakteristik dinding
8. Karakteristik hidrogeologi
Faktor geologi sangat penting pada keseluruhan proses eksplorasi, evaluasi,
development, dan penambangan endapan mineral. Pada awalnya informasi geologi
diperoleh dari observasi langsung yang hanya merepresentasikan bagian kecil dari
keseluruhan tubuh endapan sehingga interpretasi sangat diperlukan. Hasil
interpretasi dapat berubah seiring dengan semakin banyaknya informasi geologi
selama proses penambangan berlangsung. Dengan demikian informasi faktual
harus dimasukkan untuk mereview hasil interpretasi yang telah dilakukan secara
periodik selama proses penambangan. Hal ini juga akan menyebabkan perubahan
terhadap hasil perhitungan cadangan yang telah dilakukan (perhitungan cadangan
bersifat dinamis).

2.2 Pemodelan Umum Geometri Endapan


Secara praktis geometri zona mineralisasi dan batuan yang
berasosiasidiilustrasikan dalam rangkaian penampang atau peta secara sistematis.
Penampang dapat langsung dibuat tepat melewati penampang lubang bor, tetapi
dalam beberapa kasus penampang juga bisa dibuat sebagai hasil interpolasi di
antara penampang-penampang lubang bor. Penampang umumnya dibuat tegak
lurus terhadap arah kemenerusan atau penyebaran endapan bijih. Peta dibuat pada
berbagai elevasi (level) dengan cara men- transfer informasi dari penampang-
penampang yang telah ada, kemudian melakukan interpolasi pada daerah antar
penampang.

6
Pemodelan geometri endapan juga dapat dilakukan secara tiga dimensi dengan
bantuan komputer. Pemodelan dengan cara ini akan memudahkan dalam berbagai
hal diantaranya manajemen data, visualisasi, perhitungan cadangan, perencanaan
tambang, dll. Disamping kemudahan-kemudahan tersebut pemodelan ini juga dapat
dilakukan dalam waktu yang lebih singkat dan lebih fleksibel apabila ada perubahan
atau penambahan data.

Gambar 2.2: Model geometri endapan tembaga-timah di tambang Neves-Corvo


Portugal yang berubah-ubah sesuai tambahan data geologi dan penambangan

(sinclair & blackwell,2005)

2.3 Model Genetik Endapan


Model genetik adalah model konseptual analisis komponen-
komponen utama endapan bijih, dan menjelaskan hubungan komponen-
komponen tersebut (Babcock,1984). Model genetik ini dikembangkan
dari model empiris (model geologi) yang berdasarkan pada proses
pembentuk endapan mineral tersebut.

7
Komponen-komponen genetik utama, antara lain :
- Batuan induk (host rock) dan umumnya
- Mineralisasi dan alterasi hidrotermal
- Sifat fisika-kimia dan komposisi fluida pembawa biji
- Sekuen paragenesa
- Geometri endapan (bentuk dan dimensi)
- Kontrol struktur, dsb

2.4 Mineralogi
Studi mineralogi detil memberikan gambaran kelimpahan mineral-mineral
yang ada, variasi spasial jenis mineralisasi, distribusi ukuran butir, hubungan antar
butir (tekstur), variasi batuan samping, dll. Hasil dari studi mineralogi juga
merupakan hal penting dalam menentukan pola zona mineral bijih dan gangue,
perolehan logam (metal recovery), kehadiran mineral yang berbahaya, distribusi
oksida-sulfida, kemungkinan produk samping (by product), dll. Semua hal
tersebut penting dalam perhitungan cadangan karena mempengaruhi perolehan
logam dan keuntungan operasional.

Variasi mineralogi yang signifikan harus dipertimbangkan dalam proses


perhitungan cadangan. Sebagai contoh kasus pengaruh studi mineralogi sangat
berpengaruh pada endapan sulfida masif Woodlawn (Australia) dimana produksi
logam tidak pernah sesuai dengan hasil perhitungan cadangan. Hal ini disebabkan
tidak dilakukannya studi mineralogi pada tahap studi kelayakan tambang
tersebut.Gambar 4.8 menunjukkan variasi mineralogi yang ditekankan pada
daerah bijih kompleks dan daerah kaya tembaga pada bench 2760. Tipe bijih
bergradasi dari yang kaya talk sampai yang miskin talk, dari yang kaya pirit sampai
moderat.Variasi yang bergradasi tersebut tidak diperhatikan selama perhitungan
cadangan kaitannya dengan proses pengolahan.

8
2.5 Kontinuitas
Istilah kontinuitas dalam endapan mineral diartikan menjadi dua yaitu untuk
mendeskripsikan bentuk fisik dari komponen geologi yang mengontrol proses
mineralisasi. Disamping itu istilah kontinuitas juga dapat diartikan sebagai
kemenerusan nilai kadar endapan. Tabel II.1 memberikan definisi dan contoh dari
dua makna kontinuitas dalam pengertian endapan mineral.

Tabel 2.1: Dua kategori kontinuitas dalam perhitungan cadangan.

Kontinuitas geologi Kontinuitas nilai

Bentuk fisik geometri secara spasial dari Distribusi spasial ukuran kualitas atau kondisi
komponen geologi seperti endapan mineral dan fisik endapan seperti kualitas, ketebalan dalam
fenomenanya.Primer: urat, shear fracture yang zona kontinuitas geologi. Dalam hal ini besaran
termineralisasi, perlapisan yang termineralisasi yang ditentukan adalah nugget effect dan jarak
Sekunder: perlipatan atau pergeseran badan pengaruh yang ditunjukkan dalam variogram
endapan mineral berbagai arah.

Kontinuitas geologi adalah keterdapatan geometri atau fisik rdapatan geometri


atau fisik dari gejala geologi yang mengontrol lokalisasi dan disposisi dari gejala
geologi yang mengontrol lokalisasi dan disposisi mineralisasi. mineralisasi.
Gejala geologi tersebut dapat berupa tatanan litologi atau struktur baik secara
primer struktur baik secara primer maupun sekunder Kontinuitas geologi
merupakan gejala geometri dan Kontinuitas geologi merupakan gejala geometri
dan merupakan fungsi dari skala, kontinuitas yang semakin naik merupakan fungsi
dari skala, kontinuitas yang semakin naik dalam zona mineralisasi dapat
dipadankan dengan tekstur dalam zona mineralisasi dapat dipadankan dengan
tekstur bijih dari semi masif hingga masif dan juga semakin besarnya bijih dari
semi masif hingga masif dan juga semakin besarnya butiran mineralisasi.
Pengamatan geologi yang meliputi gejala primer maupun pengamatan geologi
yang meliputi gejala primer maupun sekunder menjadi informasi penting bagi
kontinuitas fisik sekunder menjadi informasi penting bagi kontinuitas fisik

9
endapan mineral. Informasi geologi tersebut diperoleh dari pengamatan
permukaan, pengeboran, maupun bawah tanah permukaan, pengeboran, maupun
bawah tanah (underground underground yang meliputi pengamatan intrusi,
perlapisan sedimen atau volkanik, patahan, geseran, lipatan, sedimen atau
volkanik, patahan, geseran, lipatan, stockwork stockwork, dll. Metode yang paling
umum untuk menggambarkan kontinuitas Metode yang paling umum untuk
menggambarkan kontinuitas tersebut adalah korelasi stratigrafi yang memasukkan
zona tersebut adalah korelasi stratigrafi yang memasukkan zona alterasi, profil
komposisi kimia tegak lurus struktur alterasi, profil komposisi kimia tegak lurus
struktur mineralisasi, pola mineral asosiasi.
Kontinuitas nilai adalah ukuran karakteristik Kontinuitas nilai adalah ukuran
karakteristik spasial kadar, kelimpahan mineral, ketebalan spasial kadar,
kelimpahan mineral, ketebalan urat, atau nilai kualitas sejenis yang lain. urat, atau
nilai kualitas sejenis yang lain. Kadar mempunyai kontinuitas dalam jarak tertentu
apabila menunjukkan kemiripan nilai kadar. Homogenitas nilai kadar berkaitan
dengan proporsi atau kadar endapan.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan materi di atas dapat di simpulkan bahwa pengaruh
aspek geologi sangat berperan secara signifikan dalam menentukan perhitungan
suatu cadangan , aspek aspek geologi tersebut terdiri dari :

1. Pemetaan geologi dan sejarah geologi


2. Pemodelan 3 dimensi (bentuk geometri endapan)
3. Model genetik endapan bijih
4. Sifat-sifat mineralogi
5. Kemenerusan

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah di atas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sinclair, Alastair J & Blackwell, Garston H. Applied Mineral Inventory


Estimation. Cambridge University Press. 2005.

Annels EA. Mineral Deposit Evaluation, a Practical Approach. Chapman &


Hall.1991.

Carras, Spero. Sampling Evaluation and Basic Principles of Ore Reserve


Estimation. Carras Mining and Associates.

Badan Standarisasi Nasional. Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan.SNI.


1998.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral. Kamus Pertambangan


Umum. PPTM. 1997.

12

Anda mungkin juga menyukai