Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERENCANAAN SUMUR PEMBORAN

Disusun oleh :

Ahmad Fahmi Aulia (1801158)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN SEKOLAH


TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Perencanaan Sumur Pemboran” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Manajemen Pemboran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang bagaimana cara merencanakan sumur pemboran
yang baik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih bapak Aprilino Alfa Kurmasela selaku mata


kuliah Manajemen Pemboran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Muara Badak, 14 September 2021 

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................  1
1.1.    Latar Belakang................................................................................... 1
1.2.     Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3.     Tujuan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
2.1 Tahap Ekplorasi……………................................................................ 3
2.1.1 Studi Geologi…………………………………………………... 3
2.1.2 Studi Geofisika…………………………………………………. 3
2.1.3 Interpretasi Data………………………………………………... 4
2.1.4 Pengeboran Eksplorasi…………………………………………. 4

2.2 Tahap Perencanaan Sumur.................................................................... 4


2.2.1 Keamanan (Safety)……………………………………………... 4
2.2.2 Pembiayaan…………………………………………………….. 5
2.2.3 Usable Hole…………………………………………………….. 5
2.3  Tekanan Formasi...…........................................................................... 6
2.4  Persiapan Operasi Pengeboran Sumur................................................. 7
2.4.1 Persiapan Tempat………………………………………………. 7
2.4.2 Pengiriman Peralatan ke Lokasi………………………………... 7
2.4.3 Penunjukan Pekerja…………………………………………….. 7
2.4.4 Mendirikan Rig………………………………………………… 8
2.4.5 Peralatan Penunjang dan Pemasangannya……………………... 8
2.4.6 Persiapan Akhir………………………………………………… 9
BABA III PENUTUP............................................................................................. 12
A.    Kesimpulan ………………………………………...……………..... 12

ii
B.    Saran.................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam proses Drilling Engineering menuntut adanya perencanaan baik. Hal
ini membutuhkan integrasi yang baik, pengalaman seorang engineer serta perusahan
industry yang melaksanakan proses Drilling. Proses drilling dilakukan untuk
mengambil sumber daya alam yang ada di dalam tanah. Proses pengeboran yang
dilakukan dengan sangat hati- hati karena memiliki resiko kerja yang tinggi.
Sedangkan untuk well planning merupakan proses perencanaan mulai dari survei
lapangan, prosedur yang akan digunakan dan juga tahapan penyelesaian suatu sumur.
Proses perencanaan ini sangat penting karena menyangkut hasil dan juga pembiayaan,
sehingga perlu dilakukan kajian well planning yang baik.
Perencanaan sumur merupakan suatu hal yang sangat penting dalam persiapan
program pemboran. Untuk itu, diperlukan berbagai macam prinsip-prinsip teknik
disamping faktor pelaksanaan dan pengalaman. Walaupun suatu metode perencanaan
sumur sudah dipraktekan, tetapi masih memungkinkan terjadinya perubahan sejalan
dengan pelaksanaan pemboran itu sendiri.
Dalam suatu perencanaan sumur akan melibatkan berbagai disiplin keahlian,
yaitu para ahli yang berpengalaman dalam bidang pemboran yang dapat memadukan
semua aspek pemboran secara baik. Mereka menggunakan perlengkapan maupun
piranti teknik, seperti komputer dan beberapa alat bantu lainya dalam merencanakan
sumur.
Dalam perencanaan sumur diperlukan beberapa variabel seperti Keamanan
(safety), Biaya minimum (minimum cost), dan Usable Hole. Pada kenyataannya tidak
selalu faktor-faktor tersebut terdapat pada setiap sumur, karena adanya kendala-
kendala yang terkait dengan masalah geologi dan peralatan pemboran, seperti
tekanan, temperatur, keterbatasan ukuran casing, ukuran lubang bor, maupun
anggaran.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pemboran?
2. Bagaimana tahapan/proses perencanaan sumur yang baik?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui hal yang berpengaruh terhadap perencanaan sumur pemboran
2. Mengetahui tahapan/proses perencanaan yang baik

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tahap Eksplorasi


2.1.1 Studi Geologi
Studi Geologi merupakan ilmu tentang bumi dengan berbagai
aspeknya, termasuk di dalamnya adalah batuan, bentuk atau struktur
dan hubungan antar batuan serta proses kejadiannya. Studi ini menjadi
sangat penting pada proses awal penentuan sumur pemboran. Karena
dengan studi ini, kita akan mengetahui tentang struktur bawah tanah
serta jenis batuannya dan stratigrafinya. Stratigrafi sendiri adalah
komposisi dan umur relatif serta distribusi perlapisan tanah dan
interpretasi lapisan-lapisan batuan. Dari hasil perbandingan atau korelasi
antar lapisan yang berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi
mengenai litologi (litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan
umur relatif maupun absolutnya (kronostratigrafi).

2.1.2 Studi Geofisika

Studi Geofisika adalah kegiatan untuk membuat model bawah


bumi dengan mengandalkan Data lapangan yang diukur pada permukaan
bumi, bawah permukaan bumi dan/atau di atas permukaan bumi dari
ketinggian tertentu dengan menggunakan beberapa macam metode.
Metode yang biasa digunakan adalah dengan menggunakan gelombang
seismik. Hasil rekaman yang diperoleh dari metode ini disebut dengan
seismogram yang kemudian diproses menjadi penampang seismik.
Metode seismik atau eksplorasi dengan menggunakan metode seismik
banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk

3
melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa
melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan hidrokarbon berdasarkan
interpretasi dari penampang seismiknya.

2.1.3 Interpretasi Data

Dengan adanya data yang sudah didapatkan dari hasil survei


diatas, maka kita dapat mengolah data dan menentukan suatu daerah
yang terdapat cadangan hidrokarbon yang bernilai ekonomis

2.1.4 Pengeboran Eksplorasi

Dengan interpretasi data diatas, bila ditemukan titik yang


diduga mengandung cadangan migas, maka dilanjutkan dengan
pengeboran eksplorasi. Perlu kita ketahui bahwa, meski data seismicnya
akurat tapi belum tentu kenyataanya terdapat cadangan migas. Makin
dalam lapisan yang dibor, makin tinggi biaya yang diperlukan.

Pengeboran ini merupakan tahap paling penting dalam kegiatan


eksplorasi migas. Risiko terburuk dari dari proses pengeboran ini adalah
dry hole atau tidak ditemukan cadangan migas. Meskipun menggunakan
teknologi canggih, tidak ada jaminan keberhasilan. Sehingga diperlukan
biaya dan tenaga ahli yang berpengalaman.

2.2 Tahap Perencanaan Sumur

Dalam perencanaan sumur diperlukan beberapa variabel sebagai berikut :


2.2.1 Keamanan (safety)

Faktor keamanan harus mendapat prioritas yang paling tinggi


dalam perencanaan program pemboran. Pertimbangan manusia harus
ditempatkan diatas seluruh aspek. Dalam pelaksaanaan pemboran,
perencanaan sumur dapat dirubah, jika sampai terjadi problem

4
pemboran yang akan membahayakan para pekerja. Kegagalan faktor
keamanan ini dapat mengakibatkan kematian, kebakaran, dan cacat
pada individu . Prioritas selanjutnya dalam segi keamanan yang harus
selalu diperhatikan adalah perencanaan pemboran harus didesain agar
dapat meminimalkan resiko terjadinya semburan liar (blowout) dan
faktor kemungkinan terjadi problem pemboran (hole problems).
Desain ini harus berdasarkan pada sumber data yang terkait dalam
perencanaan sumur.

2.2.2. Pembiayaan

Dalam perencanaan sumur diusahakan untuk menekan biaya


sekecil mungkin, tanpa mengabaikan aspek keamanan. Hal Ini bukan
berarti membangun “Monumen baja” untuk faktor keamanan jika
biaya tambahan tidak diperlukan. Pada sisi lain,uang harus di
keluarkan untuk membangun sistem keamanan.

2.2.3 Usable Hole (Lubang Bor Terpakai)

Lubang bor yang mencapai target kedalaman tidak selalu


sesuai seperti yang di harapkan. Jika sumur yang dihasilkan pada
akhirnya tidak sesuai dengan konfigurasi, maka sumur tersebut tidak
dapat dilakukan komplesi dan akibatnya sumur tersebut tidak dapat
diproduksikan (gagal). Untuk itu, istilah “usable” tersebut harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Ukuran diameter lubang bor sesuai dengan komplesi sumur yang


akan dilakukan .

b. Formasi produksi tidak mengalami kerusakan yang tidak dapat di


perbaiki.

5
2.3 Tekanan Formasi

Tekanan formasi adalah tekanan yang dijumpai pada sumur dan sangat
berpengaruh dalam perencanaan sumur. Tekanan formasi dapat dikategorikan normal,
abnormal (tekanan tinggi) atau tekanan subnormal (tekanan rendah).

Sumur-sumur yang bekanan subnormal diperlukan casing tambahan untuk


melindungi zona lemah atau formasi yang bertekanan rendah. Tekanan yang lebih
rendah dari tekanan normal ini dihasilkan dari faktor geologi atau tektonik atau dari
hilangnya tekanan (pressure depletion) pada interval produksi. Tekanan abnormal
mempengaruhi perencanaan sumur, yaitu meliputi :

a. Casing and tubing design

b. Penentuan densitas dan jenis lumpur

c. Casing setting depth selection

d. Perencanaan semen

Berikut adalah masalah-masalah yang harus dipertimbangkan akibat adanya


formasi yang bertekanan tinggi (abnormal) :

a. Kick dan blowout

b. Terjadinya defferential pressure dan terjepitnya pipa

c. Hilang lumpur atau sirkulation akibat lumpur terlalu berat

d. Heaving shale

Karena kesulitan yang berkaitan dengan perencanaan sumur eksplorasi yang


bertekanan tinggi, maka kriteria desain, studi detail daerah, dan berbagai usaha harus
dijustifikasi. Seorang drilling engineer harus mampu membatasi permasalahan dalam
merencanakan parameter-parameter yang terkait dengan perencanaan sumur seperti
deliniasi ataupun infill.

6
2.4 Persiapan Operasi Pemboran Sumur

2.4.1 Persiapan Tempat

Pada tahap persiapan tempat ini, terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

a. Pembuatan sarana transpotasi

b. Pembutan kolam cadangan (reserve pit)

c. Persiapan lubang bor (Cellar)

d. Memasang Conductor Pipe

e. Penyediaan air

2.4.2 Pengiriman Peralatan ke Lokasi

a. Pengiriman peralatan melalui darat

b. Pengiriman peralatan melalui air

c. Pengiriman peralatan melalui udara

2.4.3 Penunjukan Pekerja

Dalam pelaksanaan operasi pemboran, kebutuhan personil


yang berpengalaman adalah merupakan kebutuhan mutlak yang harus
dipenuhi. Personil-personil tersebut terdiri dari kru kontraktor
pemboran dan kru perusahaan jasa (service company). Kebutuhan
personil tersebut adalah sebagai berikut :

a. Company man

b. Tool pusher

c. Driller

d. Derrickman

7
e. Rotary helper

f. Motor man

g. Rig mechanic.

h. Rig electrician

i. Mud engineer

j. Mud logger

k. Casing and cementing crew

2.4.4 Mendirikan Rig

Pengiriman unit rig ke lokasi pemboran biasanya berupa


bagian-bagian (modul-modul). Kontraktor pemboran dan kru-nya
dengan menggunakan mesin derek segera memulai pemasangan dan
pendirian menara bor atau rig “Rigging Up”.

2.4.5 Peralatan Penunjang dan Pemasangannya

Dengan selesainya pendirian rig, tahap berikutnya adalah mulai


memasang peralatanperalatan penunjang. Peralatan penunjang ini
biasanya dikirim dengan truck, tetapi untuk bebarapa komponen yang
besar, seperti mud pump biasanya dikirim dengan truck yang
dilengkapi dengan mesin derek atau dengan menggunakan flat bed
truck.

Dengan telah siapnya peralatan penunjang, kru pemboran


dengan tugasnya masing-masing mulai menyambung bagian-bagian
dari berbagai peralatan yang terangkai menjadi suatu sistem dari rotary
drilling yang siap untuk melaksanakan operasi pemboran. Material
pemboran, seperti bahan-bahan lumpur pemboran, dan peralatan-
pelatan lainnya seperti drill pipe, drill collar, tool joint juga diatur pada

8
tempat yang telah tersedia. Pada dasarnya persiapan tahap “rigging
up” ini dapat dikatakan mendekati penyelesaian, sehingga lokasi
pemboran tersebut telah berubah menjadi suatu komplek rotary
drilling yang modern.

2.4.6 Persiapan Akhir

Persiapan akhir ini meliputi 2 hal pokok, yaitu :

a. Persiapan Lumpur Pemboran, kru pemboran mulai mempersiapkan


lumpur pemboran untuk circulating system. Pada umumnya pada saat
pelaksanaan pemboran surface hole, tekanan formasi pada trayek ini
relatif kecil, sehingga cukup digunakan air tawar.

b. Pengecekan Komponen-komponen Sistem Pemboran, persiapan


akhir untuk memulai pemboran kini sudah hampir mendekati
penyelesaian. Persiapan akhir ini termasuk pengecekan untuk kedua
kalinya dari setiap komponen sistem pemboran yang ada pada sistem
rotary drilling. Pengecekan sistem pemboran tersebut meliputi :

1. Sistem Pengangakatan (Hoisting System)

Fungsi utamanya adalah memberikan ruang kerja yang cukup


bagi crew pengeboran dan untuk pengangkatan serta penurunan
rangkaian pipa bor dan peralatan lainnya. Alat yang perlu dicek antara
lain :

- Drawwork

- Overheads Tools

- Drilling Line

2. Sistem Pemutar (Rotating System)

9
Fungsi utama dari sistem putar (rotating system) adalah untuk
memberikan puataran pada rangkaian pipa bor dan juga memberikan
beratan pada pahat dalam mengebor suatu formasi. Alat yang perlu
dicek antara lain :

- Rotary Table

- Master Bushing

- Kelly Bushing

- Rotary Slip

- Swivel

3. Sistem Sirkulasi (Circulating System)

Fungsi utamanya adalah membantu sistem pemutar didalam


“mengebor sumur” dengan menyediakan perlengkapan-perlengkapan
yang sesuai untuk mengatur bahan-bahan lumpur dan tempat-tempat
kerja untuk mempersiapkan, merawat dan mengganti fluida
pengeboran. Alat yang perlu dicek antara lain :

- Mud Pit

- Mud Pump

- Stand Pipe

- Rotary Hose

- Pump Discharge and Return Lines

4. Sistem Tenaga (Power System)

Sistem tenaga dalam operasi pengeboran terdiri dari power


suplay equipment, yang dihasilkan oleh mesin-mesin besar yang biasa
dikenal dengan nama “prime mover” dan distribution equipment yang

10
berfungsi untuk meneruskan tenaga yang diperlukan untuk
mendukung jalannya kegiatan pengeboran.

5. Sistem Pencegah Semburan Liar (BOP System)

Lumpur pengeboran merupakan pencegah semburan liar (blow


out) yang utama atau primer, sedangkan blowout preventer (BOP)
system merupakan pencegah blowout sekunder. Apabila kick sudah
terjadi, segera penutupan sumur sesuai prosedur kemudian dilakukan
sirkulasi untuk mematikannya.

Setelah tahap persiapan akhir telah selesai, maka operasi pemboran


dapat dilaksanakan baik untuk membor sumur minyak atau gas.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Perencanaan Sumur merupakan suatu hal yang sangat penting dalam persiapan
program pemboran. Untuk itu, diperlukan berbagai macam prinsip-prinsip teknik
disamping faktor pelaksanaan dan pengalaman.

2. Variabel yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sumur antara lain :


Keamanan (Safety), pembiayaan, usable hole, dan tekanan formasi.

3. Proses persiapan operasi sumur yaitu : persiapan tempat, pengiriman peralatan


ke lokasi, penunjukan pekerja, mendirikan rig, peralatan penunjang dan
pemasangannya, persiapan akhir.

3.2 Saran

1. Sebagai seorang engineering, hendaknya kita terus belajar memahami tentang


perencanaan sumur pemboran.

2. Sebaiknya perbanyak lagi membaca dan mencari tahu agar wawasan semakin
luas terkhusus dalam merencanakan sumur bor.

12
Daftar Pustaka

https://www.eonchemicals.com/artikel/eksplorasi-migas-produksi-dan-
chemicals/

https://oilandgasmanagement.net/portfolio/eksplorasi-dan-produksi-migas/

https://duta-training.com/drilling-engineering-and-well-planning/

https://www.skkmigas.go.id/assets/PTK/f23dba1f3abd6391354ef8d9858f1b7d.pd
f

https://www.itb.ac.id/program-studi-sarjana-teknik-geologi

https://id.wikipedia.org/wiki/Eksplorasi_seismik

https://www.iatmismsttmigas.org/2018/02/5-sistem-pemboran.html

13

Anda mungkin juga menyukai