Anda di halaman 1dari 50

I

Praktikum Teknik Peledakan


Laboratorium Tambang

BAB - VI
GEOMETRI PELEDAKAN SURFACE BLASTING

Disusun Oleh :

Nama : Roberto Wahab


NPM : 10070119089
Shift / Kelompok : IV (Empat) / 1 (Satu)
Hari/Tanggal Praktikum : Kamis / 17 November 2021
Hari/Tanggal Laporan : Kamis / 17 November 2021
Assisten : 1. Iswandaru S.T, M.T
2. Mohamad Rifki Alghifari S.T
3. Rama Adijaya

Acc Laporan Nilai Akhir

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1443 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Bismillahirahmanirohim
Alhamdullilah,segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah
SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan karunianya kepada kita semua. Atas
limpahan karunianya pula Laporan Akhir Praktikum Teknik Peledakan Bab-6 ini
yang berjudul” Geometri Peledakan Surface Blasting”. Saya kerjakan untuk
menjadi syarat mengikuti praktikum selanjutnya lagi. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.Dan dapat diterima pula dan di
beri nilai oleh instruktur saya praktikum Teknik Peledakan Amin Yarrabbalalamin
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatu

Bandung, 17 November 2021


Penulis

Roberto Wahab
100.70.119.089

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan....................................................................1
1.2.1 Maksud..............................................................................1
1.2.2 Tujuan ..............................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................3
2.1 Pendahuluan..............................................................................3
2.1.1 Pengertian Peledakan......................................................3
2.2 Diameter Lubang Ledak.............................................................3
2.2.1 Geometri Peledakan..........................................................4
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN..................................................8
3.1 Tugas.........................................................................................8
3.2 Pembahasan..............................................................................8
BAB IV ANALISA................................................................................12
BAB III KESIMPULAN.........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peledakan merupakan suatu serangkaian kegiatan dalam proses industri
pertambangan dimana masuk kedalam tahapan proses produksi dalam kegiatan
penambangan. Peledakan adalah kegiatan yang bertujuan untuk memecahkan
suatu padatan berupa batuan. Kegiatan peledakan dilakukan ketika alat berat
tidak mampu memecahkan atau membongkar suatu batuan yang keras, maka
untuk memecahkan batuan tersebut dilakukannya peledakan.
Secara kegunaan pembelajaran peledakan sebagai pemahaman suatu
serangkaian peledakan meliputi metode, pola peledakan, bahan serta alat yang
digunakan dalam kegiatan peledakan. Kegiatan peledakan sendiri kegiatan yang
sangat penting dalam industri pertambangan dimana suatu perusahaan
pertambangan memiliki target produksi. Untuk membantu dalam mencapai target
produksi tersebut salah satunya adalah menggunakan suatu kegiatan peledakan.
Dalam kegiatan peledakan dibutuhkan rencana serta persiapan, dimana
salah satu persiapan tersebut merupakan perencanaan geometri lubang ledak
berdasarkan hasil kegiatan lubang pemboran. Geometri lubang ledak sendiri
dapat menentukan suatu hasil ledakan serta baik atau buruknya kegiatan
peledakan dalam tambang. Geometri peledakan diukur pada lubang ledak dan
dihitung guna memenuhi segala yang dibutuhkan dalam kegiatan peledakan
berdasarkan dari geometri peledakan surface blasting.

1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum


1.2.1 Maksud Praktikum
Maksud dari praktikum ini yaitu dimaksudkan agar praktikan dapat
mengetahui dan memahami tentang pengukuran dan perhitungan meliputi suatu
geometri peledakan.
1.2.2 Tujuan Praktikum
1. Mempelajari dan mengenal suatu geometri peledakan.
2. Dapat merencanakan dan menghitung suatu geometri peledakan pada
kegiatan peledakan tambang terbuka.

1
2

3. Menentukan suatu geometri peledakan dengan penentuan jarak serta


jumlah lubang ledak hingga kebutuhan isian bahan peledak dalam
suatu
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pendahuluan
2.1.1 Pengertian Peledakan
Peledakan merupakan suatu kegiatan dimana bertujuan untuk
pemecahan suatu batuan yang memiliki kekerasan yang telah tidak dapat
dihancurkan oleh suatu alat mekanis. Kegiatan peledakan akan berjalan dengan
baik dan optimal dengan didukung beberapa alat serta bahan yang mendukung
kegiatan peledakan tersebut.
Pada dasarnya kegiatan peledakan dilakukan sebagai pembongkaran
overburden sebelum proses penambangan untuk mengambil dan memanfaatkan
bahan galian pada bawah permukaan. Kegiatan peledakan biasanya dilakukan
dalam industri pertambangan khususnya penambangan batubara. Kegiatan
peledakan identik dengan suatu proses pembakaran yang mana didalam
terdapat adanya tekanan serta temperature panas yang bereaksi dengan suatu
aksi atau pemantik.

sumber : Flysh, 2016


Foto 2.1
Contoh Proses Kegiatan Peledakan

2.2 Diameter Lubang Ledak


Diameter lubang ledak merupakan suatu jarak atau ukuran lubang
kegiatan peledakan dimana dibuat berdasarkan suatu letak serta tingkat produksi

3
4

yang direncanakan. Pada umumnya tujuan dari lubang ledak sendiri memiliki
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dari pembuatan diameter lubang
ledaknya salah satunya adalah fragmentasi batuan yang diharapkan pada
kegiatan peledakan. Selain itu diameter lubang ledak sendiri dapat menentukan
suatu jarak dari spasi dan burden setiap lubang ledak dengan bidang bebas.
Selain itu faktor-faktor dari pembuatan diameter lubang ledak adalah, besaran
volume batuan yang ingin diledakan, rencana pemuatan dengan kesesuaian dari
alat muat, serta besaran fragmentasi yang diinginkan.

sumber : Sunaryadi, 2011


Gambar 2.1
Diamter Lubang Ledak

2.2.1 Geometri Peledakan Berdasarkan R.L.Ash


Geometri peledakan merupakan suatu rencana meliputi suatu
perhitungan suatu jarak meliputi jarak burden,spasi hinggi suatu kebutuhan
jumlah isian bahan peledak yang mana didapat menggunakan perhitungan
berdasarkan teori-teori empiris. Dalam kegiatan peledakan dibutuhkan suatu
rencana guna dalam menerapkan pada kegiatan lapangan sebagai acuan yang
bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai keinginan. Geometri peledakan
sendiri meliputi :
1. Burden (B)
Merupakan suatu jarak yang terbentuk atau diukur dari tegak lurus dari
lubang ledak terhadap dengan bidang bebas atau free face. Hal ini
bergantung dari suatu pola peledakan dan pola pemboran pada
pembuatan lubang ledak, dimana burden ini dapat menentukan suatu
ukuran fragmentasi yang dihasilkan suatu kegiatan peledakan serta dapat
menentukan arah dari lontaran suatu batuan yang dihasilkan dari
kegiatan peledakan. Jarak burden sendiri memiliki ketentuan standar
yang dapat menghasilkan fragmentasi yang baik, dimana jarak burden
5

yang benar dapat memaksimalkan suatu ledakan dengan cara batuan


yang disekitarnya tersebut dapat tertekan secara sempuran guna
menghasilkan fragmentasi batuan yang sesuai.

Keterangan:
B = burden (ft)
Kb = burden ratio (14 – 49 ; harga rata-rata 30)
d = diameter mata bor (inch)
2. Spacing (S)
Merupakan jarak antar lubang dengan diukur berdasarkan sejajar dengan
bidang bebeas. Spacing juga dapat menentukan suatu ukuran dari
fragmentasi hasil peledakan. Ukuran bongkah atau bubuknya suatu
batuan terhadap hasil peledakan tergantung dari jarak spaci yang tepat.
Hal ini dibutuhkan suatu perhitungan yang benar guna menghasilkan hasil
ledakan yang benar.

Keterangan:
S = spacing (ft)
Ks = spacing ratio (1-3; rata-rata 1,5)
B = burden (ft)
3. Stemming (T)
Merupakan suatu jarak panjang ukuran lubang ledak yang tidak diisi oleh
bahan peledak, melainkan diisi oleh hasil cutting pemboran. Hal ini
merupakan salah satu tujuan dari stemming dimana adanya pengurangan
tekanan gas yang dapat menyebabkan suatu tekanan tinggi terhadap
batuan split yang menimbulkan adanya flying rock. Selain itu stemming
sendiri dapat membantu dalam pengurangan adanya tekanan dan
getaran atau ground vibration yang dapat menyebabkan suatu masalah
hasil kegiatan peledakan.

Keterangan:
T = stemming (ft)
Kt = stemming ratio (0,5-1; rata-rat 0,7)
6

B = burden (ft)
4. Subdrilling (J)
Subdrilling merupakan lubang ledak yang tidak diisi oleh bahan peledak
dan juga tidak diisi oleh cutting pemboran. Dikarenakan guna lubang ini
merupakan lubang yang dibuat melebihi dari suatu rencana lubang isian
bahan peledak, guna mendapatkan proses ledakan sesuai degan
kedalaman yang telah direncanakan.

Keterangan:
J = subdrilling (ft)
Kj = subdrilling ratio (rata-rata 0,33 dan minimum 0,3)
B = burden (ft)
5. Kedalaman Lubang Ledak (H)
Merupakan suatu jarak yang terbentuk dari permukaan tanah menuju
akhir batas kedalaman hasil kegiatan pemboran.
Pada lubang ledak vertikal, kedalaman lubang ledak dapat dihitung
sebagai berikut :
Keterangan:
H = kedalaman lubang ledak (m)
L = tinggi bench (m)
J = subdrilling (m)
Sedangkan pada lubang ledak memiliki kemiringan, dapat dihitung
sebagai berikut:
Keterangan:
H = kedalaman lubang ledak (m)
L = tinggi bench (m)
J = subdrilling (m)
α = sudut kemiringan lubang ledak terhadap bidang vertical.
6. Panjang Isian Bahan Peledak (PC)
Suatu jarak lubang yang diguanakan sebaga tempat isian bahan peledak.
Sedangkan panjang isian bahan peledak dapat dihitung sebagai berikut :
Charge Length = ≥ 20 x Blast Hole Diameter
7

sumber : Anonim, 2012


Gambar 2.2
Geometri Peledakan 3D

sumber : Anonim, 2012


Gambar 2.3
Geometri Peledakan

Pada dasarnya kegunaan dari perhitungan berdasarkan rumus empiris


yang digunakan oleh R.L.Ash merupakan suatu perhitungan guna untuk suatu
acuan dalam perancangan kegiatan peledakan, terkhusus dalam suatu geometri
peledakan yang mana mencangkup hal-hal yang menunjang suatu kegiatan
peledakan, serta hal ini dapat mempertimbangakan suatu hasil dari proses
kegiatan.
Sedangkan dalam penerapan dilapangannya sendiri dapat
mempertimbangakan suatu kondisi-kondisi yang mana dapat merubah dari suatu
geometri peledakan yang direncanakan. Dimana pada suatu rancangan
peledakan perhitungan ini hanya sebagai acuan dalam kegiatan peledakan. Dari
kegiatan peledakan salah satu tujuannya merupakan suatu target fragmentasi
yang telah diinginkan serta sesuai dengan rancangan kegiatan peledakan.
Fragmentasi sendiri dapat menentukan suatu muatan dari alat muat yang mana
hasil dari kegiatan peledakan butuh diperhatikan guna adanya ketidaksesuaian.
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
Tugas dari praktikum kali ini mengenai Geometri Peledakan surface
blasting, yaitu sebagai berikut :
3.1.1 Hitung Geometri Peledakan Berdasarkan Rumus R.L. Ash! Hitung
Powder Factor !
3.1.2 Hitung Powder Factor Jika di Ketahui Stiffness Ratio = 3
3.1.3 Hitung seluruh parameter Geometri Peledakan, jumlah bahan
peledak Total, Powder Factor, dan Tentukan Jumlah Lubang Ledak.
3.1.4 Hitung seluru parameter Geometri Peledakan, jumlah bahan peledak
Total, Powder Factor, dan Tentukan Jumlah Lubang Ledak.
3.1.5 Hitung seluruh parameter Semua Geometri Peledakan, jumlah bahan
peledak total dan Powder Factor dan Gambarkan Sketsa lubang
ledak

3.2 Pembahasan
3.2.1 Perhitungan Powder Factor Berdasarkan R.L. Ash
1. Diket : Kbstd = 28
Ksstd = 1,4
Kjstd = 0,3
Ktstd =1
Pe ANFO = 1,5 gr/cc
VOD ANFO = 12.00 Fps
Pestd =1,4 gr/cc
Pr = 2,75 ton/m3
Prstd = 2,8 ton/m3
de = 5,5 inch
H = 9,5 meter

8
9

a. AF1 =

= 0,945

b. AF2 =

= 1,006
c. Kb = Kbstd x AF1 x AF2
Kb = 2,8 x 0,945 x 1,006
= 26,618

d. B = x 0,3048

B= x 0,3048 = 3,757 m

e. S = Ksstd x B
S = 1,4 x 3,757 m = 5,259 m
f. J = Kjstd x B
J = 0,3 x 3,757 m = 1,427 m
g. T = Ktstd x B
T = 1 x 3,757 m = 3,757 m
h. LD = 0,508 x De2 x SGe ANFO
LD = 0,508 x (5,5 inch)2 x 1,5 gr/cc = 23,05 kg/m
i. PC = (H + J) – T
PC = (9,5 m + 1,127 m) – 3,757 m = 6,87 m
10

j. Whandak = LD x PC
Whandak = 23,05 kg/m x 6,87 m = 158,353 kg
k. V = B x S x H
V = 3,757 m x 5,259 m x 9,5 m = 187,7 BCM

l. PF =

PF = = 0,843 Kg/BCM

3.2.2 Menghitung Powder Factor Berdasarkan R.L. Ash dan C.J. Konya
1. Diket : TP = 25,500 ton
L = 11 meter
Θ = 70o
VOD = 11,482 Fps
SGe = 0,82 gr/cc
De = 3,5 inch
SGr = 2,7 ton/m3
Sr =3
Ditanya : Powder Factor ( PF )

a. B =

B= x sin 70o = 3,44 m

b. S = Ksstd x B
S = 1,1 x 3,44 m = 3,78 m
c. J = Kjstd x B
J = 0,4 x 3,44 m = 1,376 m
d. T = Ktstd x B
T = 1 x 3,44 m = 3,44 m
e. LD = 0,508 x De2 x SGe ANFO
LD = 0,508 x (3,5 inch)2 x 0,82 gr/c = 5,102 kg/m
11

f. PC = (L + J) – T
PC = (11 m + 1,376 m) – 3,44 m = 8,93 m
g. Whandak = LD x PC
Whandak = 5,102 kg/m x 8,93 m = 45,560 kg
h. V = B x S x H
V = 3,44 m x 3,78 m x 11 m = 143,0352 BCM

i. PF =

PF = = 0,3185 Kg/BCM

C.J. Konya

a. B =

B= x sin 70o = 3,44 m

b. De =

De =

= 3,44 m = 3,156 m
= 3,15 > 0,346

c. S =

S= = 5.96 m
12

d. J = Kj x B
J = 0.4 x 3.44 m = 1.376 m
e. T = Kt x B
T = 1 x 3,44 m = 3,44 m
f. LD = 0,508 x De2 x SGe ANFO
LD = 0,508 x (3,5 inch)2 x 0,82 gr/c = 5,102 kg/m
g. PC = (L + J) – T
PC = (11 m + 1,376 m) – 3,44 m = 8,93 m
h. Whandak = LD x PC
Whandak = 5,102 kg/m x 8,93 m = 45,560 kg
i. V=BxSxL
V = 3,44 m x 5,96 m x 11 m = 225,5264 BCM

j. PF =

PF =

= 0,20 Kg/BCM
BAB IV
ANALISA

Geometri peledakan pada kegiatan peledakan merupakan suatu hal yang


sangat penting dalam melakukan kegiatan peledakan, oleh sebab itu dibutuhkan
perhitungan dengan pendekatan secara teoritis dari berdasarkan rumus-rumus
yang telah ada oleh para ahli, diantaranya adalah R.L. Ash dan juga C.J Konya.
ukuran dari suatu geometri peledakan sangat berpengaruh terhadap pemecahan
dan nantinya dapat mempengaruhi suatu fragmentasi batuan yang dipecahkan.
Geometri peledakan sendiri penyesuaian dari suatu keadaan geologi pada
sekitar, dengan memperhatikan suatu karakteristik dari batuan penyusun sekitar,
hal ini untuk mendapatkan hasil dari peledakan yang diharapkan. Apabila burden
yang dibuat semakin besar terhadap freeface maka waktu yang ditempuh ketika
rambatan peledakan ke freeface juga semakin lama. Hal tersebut dapat
mempengaruhi gelombang tarik atau rambatan detonasinya yang dapat
berproses secara lama serta menghasilkan tekanan yang kurang, hal ini dapat
memperlambat proses pembongkaran dari batuan tersebut. Sebaliknya pada
spasi geometri peledakan, semakin jarak spasi yang kecil maka semakin banyak
pula lubang-lubang ledak, serta dapat mempengaruhi daya ledakan yang
diakibatkan adanya banyak lubang ledak pada suatu kegiatan peledakan.

12
BAB V
KESIMPULAN

1. Pada dasarnya geometri peledakan merupakan suatu rencana meliputi


suatu perhitungan suatu jarak meliputi jarak burden,spasi hinggi suatu
kebutuhan jumlah isian bahan peledak yang mana didapat menggunakan
perhitungan berdasarkan teori-teori empiris. Dalam kegiatan peledakan
dibutuhkan suatu rencana guna dalam menerapkan pada kegiatan
lapangan sebagai acuan yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang
sesuai keinginan.
2. Perancangan peledakan merupakan hal yang sangat penting dalam
kegiatanperencanaan dan pelaksanaan peledakan pada lapisan tanah
penutup. Disamping ituterkait erat dengan pencapaian target produksi
yang diinginkan, maka hal yang harusdiperhatikan adalah parameter dari
geometri peledakan yang terdiri atas burden,spacing, subdrilling, charge
length, loading density, kedalaman lubang ledak dan powder factor.
3. Pada dasarnya kegunaan dari perhitungan berdasarkan rumus empiris
yang digunakan oleh R.L.Ash merupakan suatu perhitungan guna untuk
suatu acuan dalam perancangan kegiatan peledakan, terkhusus dalam
suatu geometri peledakan yang mana mencangkup hal-hal yang
menunjang suatu kegiatan peledakan, serta hal ini dapat
mempertimbangakan suatu hasil dari proses kegiatan.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Abdullah Badawi, Juni 2016. “Kegiatan Peledakan”,


mineritysriwijaya.com. Diakses tanggal 17 November 2021 pukul 21.33
WIB

2. Abdillah Fikri, Juli 2016. “Geometri Peledakan” dokumentips.com.


Diakses tanggal 17 November 2021 pukul 21.41 WIB.

3. Munawir, Juli 2013. “Geometri Peledakan Surface Blasting”


jurnalgeomine.ac.id. Diakses pada tanggal 17 November 2021 pukul
21.48 WIB.

14
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai