Laboratorium Tambang
BAB V
POLA DAN ARAH PENGEBORA SURFACE BLASTING
Disusun Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani maupun rohani sehingga laporan awal praktikum
Peledakan dapat dibuat dengan baik dan tepat pada waktu nya.
Dan juga saya ucapkan terimakasih kepada seluruh asisten laboratorium
Peledakan yang selalu memberikan saya bimbingan dengan penuh perhatian,
sehingga laporan awal ini dapat terselesaikan.
Dan yang terkahir, Mohon maap apabila laporan awal ini masih banyak
akan kekurangan, terimakasih atas perhatian dan sudah membaca laporan ini.
Saya berharap adanya masukan untuk lebih baik lagi dalam membuat laporan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2.1 Maksud 1
1.2.2 Tujuan 1
3.2 Pembahasan 8
BAB IV ANALISA 13
BAB V KESIMPULAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pendahuluan
Kegiatan penambangan adalah suatu proses kegiatan dalam
pengambilan bahan galian yang terdapat di luar atau pun di dalam permukaan
bumi berupa batuan atau material yang bernilai ekonomis sehingga dapat
menguntungkan.
Berikut ini merupakan tahap-tahap dalam kegiatan penambangan, yaitu :
1. Kegiatan pembongkaran / pemecahan
2. Kegiatan muat angkut
3. Kegiatan pengangkutan dan proses pengolahan batuan
Pada kegiatan pemecahan terdapat 2 metode yang dapat dilakukan yaitu
metode pemecahan mekanis (alat gali) dan metode secara kimiawi (peledakan).
Dalam menentukan metode pemecahan dapat berdasarkan sifat-sifat batuan,
karena litologi batuan yang berbeda sehingga kekuatan batuan tersebut berbeda.
Maka dari itu diperlukannya metode pemecahan yang tepat agar dapat ditangani
dengan baik. Dalam metode ini juga perlu diperhatikan mengenai sifat dan
karakteristik batuan, bidang kontinuitas pada batuan dan memaksimalkan harga
ekonomis dari bahan galian tersebut.
2.2. Pola Pengeboran
Pola pengeboran merupakan suatu pola dalam pengeboran dalam
menempatkan lubang – lubang ledak secara sistematis. Pola pengeboran dapat
dibagi menjadi :
1. Pola bujur sangkar, pola pengeboran ini dilakukan dengan penempatan
lubang-lubang bor antara baris satu dengan baris selanjutnya secara
sejajar dan membantuk segi empat. Pola ini dapat dibagi menjadi dua
yaitu:
a) Pola persegi, jika kedudukan lubang bor memiliki jarak spacing dan
burden yang sama antara satu dengan yang lainnya. Biasanya pola
ini digunakan untuk kegiatan peledakan bahan galian yang memiliki
kontinuitas dan homogenitas yang tinggi.
2
b) Pola persegi panjang, jika kedudukan lubang bor memiliki jarak
spacing dan burden yang tidk sama. Pola ini biasanya digunakan
untuk kegiatan peledakan bahan galian yang meiliki homogenitas
tinggi dan kontinuitas tinggi tapi hanya kesatu arah
2. Pola zig-zag, merupakan pola pengeboran yang setiap lubangnya
ditempatkan diantara dua lubang pada baris sebelumnya. Pola ini dapat
dibagi menjadi dua yaitu :
a) Pola zig-zag pesegi, bila kedudukan lubang bor memiliki jarak
spacing dan burden yang sama antara satu dengan yang lainnya.
b) Pola zig-zag persegi panjang, bila kedudukan bor memiliki jarak
spacing dan burden yang tidak sama antara satu dengan yang
lainnya.
Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.1
Macam-Macam Pola Pengeboran
3
2.3 Arah Pengeboran
Arah pengeboran merupakan arah yang digunakan untuk membuat
lubang bor untuk peledakan. Terdapat dua cara dalam membuat lubang bor
yaitu:
1. Lubang tegak, merupakan arah pengeboran yang lubang bornya dibuat
secara tegak lurus bidang horizontal. Dengan arah pengeboran seperti ini
maka bagian lantai jenjang akan menerima gelombang tekan terbesar.
Gelombang tekan tersebut kemudian akan dipantulkan pada bidang
bebas dan sebagian lagi akan diteruskan pada bagian bawah lanta
jenjang. Arah pengeboran tegak ini meiliki keuntungan dan kerugian yaitu:
a. Keuntungan
Pada ketinggian jenjang yang sama dengan lubang bor miring,
memiliki kedalaman lubang yang lebih pendek
Waktu pengeboran lebih cepat
Lebih mudah menggerakkan alat bor
b. Kerugian
Kemungkinan terjadinya bongkahan-bongkahan besar lebih
banyak
Gelombang tekan yang dipantulkan lebih kecil
Kemungkinan terjadi tonjolan batuan di permukaan dinding
jenjang lebih besar.
Sumber: fileq.wordpress.com
Gambar 2.2
Lubang Ledak Tegak
4
2. Lubang miring, merupakan arah pengeboran yang lubang bornya dibuat
dengan sudut tertentu terhadap bidang horizontal. Pada pola ini bidang
bebas akan menerima gelombang ledak yang dipantulkan dari lantai
dasar jenjang lebih besar, sedangkan gelombang tekan yang diteruskan
pada bagian bawah lantai jenjang lebih kecil. Berikut merupakan
keuntungan dan kerugian dari arah pengeboran miring, yaitu:
a. Keuntungan
Fragmentasi seragam dan tumpukan hasil peledakan lebih baik,
karena dapat mengurangi terjadinyya bongkahan-bongkahan
besar
Mengurangi terjadinya tonjolan pada jenjang
Mengurangi terjadinya back break, permukaan jenjang lebih rata
dan stabil sehingga memperkecil terjadinya longsor yang akan
mengganggu kegiatan penambangan
Memperkacil subdrilling sehingga dapat mengurangi terjadinya
cekungan akibat pemecahan batuan berlebih di lantai jenjang
b. Kerugian
Pada ketinggian jenjang yang sama dengan lubang bor tegak,
memiliki kedalaman lubang bor yang lebih panjang
Waktu pengeboran lebih lama
Kemungkinan pelemparan batuan hasil peledakan lebih besar
serta lebih banyak gelombang tekan yang digunakan untuk
membongkar batuan
Daya ledak hampir seluruhnya dapat tersalurkan secara penuh,
tapi dalam pengerjaannya terdapat beberapa kesulitan dalam
pembuatannya, seperti: kesulitan dalam pengisian bahan peledak,
masalah dengan struktur geologi seperti bidang perlapisan dan
kekar, dibutuhkan juru bor yang berpengalaman, sulit dilakukan
pengeboran secara akurat sebab dapat terjadi penyimpangan
kemiringan.
5
Sumber: fileq.wordpress.com
Gambar 2.3
Lubang Ledak Miring
Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.4
Pola Peledakan Box Cut
6
Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.5
Pola Peledakan V Cut
3. Corner cut, merupakan pola peledakan yang arah lemparan batuan hasil
peledakannya menuju salah saru arah bidang bebasnya.
Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.6
Pola Peledakan Corner Cut
7
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
Gambarkan dikertas millimeter blok dan gambar dengan
menggunakan software Coreldraw / Autocad dengan skala disesuaikan dengan
ukuran kertsa A3.
1. Pola pengeboran staggred square dengan,
Burden dan Spasi = 4 m Tinggi jenjang = 8 m
Arah pengeboran tegak TP (NPM genap) = 450.000 BCM/thn
Pola peledakan Corner Cut TP (NPM ganjil) = 370.000 BCM/thn
2. Pola pengeboran staggered rectangular dengan,
Burden = 3 m, Spasi = 6 m Tinggi jenjang = 8 m
Arah pengeboran miring 65o TP (NPM genap) = 685.000 BCM/thn
Pola peledakan V- Cut TP (NPM ganjil) = 590.000 BCM/thn
3. Pola pengeboran square dengan,
Burden dan Spasi = 3,5 m Tinggi jenjang = 8 m
Arah pengeboran miring 70o TP (NPM genap) = 290.000 BCM/thn
Pola peledakan V- Cut TP (NPM ganjil) = 350.000 BCM/thn
4. Pola pengeboran staggered rectangular dengan,
Burden = 4,5 m, Spasi = 5 m Tinggi jenjang = 8 m
Arah pengeboran tegak TP (NPM genap) = 740.000 BCM/thn
Pola peledakan Box Cut TP (NPM ganjil) = 855.000 BCM/thn
Note : sesuaikan skala, Kerja 25 hari/bulan dan peledakan 1 kali sehari
3.2 Pembahasan
1. Dik: Pola Pengeboran staggered square
Burden dan Spasi = 4m (B) (S)
Tinggi Jenjang = 8m (H)
Target Produksi = 450.000 BCM/Thn
Dit: Jumlah Lubang Bor Ledak?
8
Jawab:
= = 11,71 ~ 12 lubang
9
Spasi = 6m
Tinggi Jenjang = 8m
Target Produksi = 685.000 BCM/Thn
Dit: Jumlah Lubang Bor Ledak?
Jawab:
= = 15,86 ~ 16 lubang
10
sama. Ketika peledakan berlangsung, material hasil peledakan akan berkumpul
ketengah berbentuk huruf V.
3. Dik: Pola pengeboran square
Burden = 3,5m
Spacing = 3,5m
H =8m
TP = 290.000 BCM/tahun
Dit: jumlah lubang ledak
Jawab:
= = 9,86 ~ 10 lubang
11
Sumber : Data Hasil Praktikum Peledakan, 2020
Gambar 3.3
Pola pengeboran square
Pada pola pengeboran square ini dapat diketahui pasti Burden dan
Spacing mempunyai nilai yang sama dan peledakan yang akan terjadi
membentuk huruf V.
4. Dik: Pola pengeboran staggered rectangular
Burden = 4,5m
Spacing = 5m
H =8m
TP = 740.000 BCM/tahun
Dit: jumlah lubang ledak
Jawab:
12
= = 13,7 ~ 14 lubang
13
BAB IV
ANALISA
14
BAB V
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
14
14
14
14
14
14
14
14
14