Anda di halaman 1dari 30

Praktikum Peledakan Tambang

Laboratorium Tambang

BAB V
POLA DAN ARAH PENGEBORA SURFACE BLASTING
Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Fadhila Rahman


NPM : 100.701.18.032
Shift : IV (Empat)
Hari/Tanggal Praktikum : Kamis / 29 Oktober 2020
Hari/Tanggal Laporan : Kamis / 05 November 2020
Assisten : 1. M Farhan Hidayat
2. Mohamad Rifki Alghifari

Acc Laporan Nilai Akhir

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1442H/2020M

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani maupun rohani sehingga laporan awal praktikum
Peledakan dapat dibuat dengan baik dan tepat pada waktu nya.
Dan juga saya ucapkan terimakasih kepada seluruh asisten laboratorium
Peledakan yang selalu memberikan saya bimbingan dengan penuh perhatian,
sehingga laporan awal ini dapat terselesaikan.
Dan yang terkahir, Mohon maap apabila laporan awal ini masih banyak
akan kekurangan, terimakasih atas perhatian dan sudah membaca laporan ini.
Saya berharap adanya masukan untuk lebih baik lagi dalam membuat laporan.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Bandung,28 Oktober 2020

Muhammad Fadhila Rahman

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1

1.2 Maksud dan Tujuan 1

1.2.1 Maksud 1

1.2.2 Tujuan 1

BAB II LANDASAN TEORI 2


2.1 Pendahuluan 2

2.2. Pola Pengeboran 2

2.3 Arah Pengeboran 4

2.4 Pola Peledakan 6

BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN 8


3.1 Tugas 8

3.2 Pembahasan 8

BAB IV ANALISA 13
BAB V KESIMPULAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam menunjang hasil produksi bahan galian untuk mencapai target
proudksi yang sudah di tentukan di awal, terdapat metode pemecahan suatu
material yang menutupi bahan galian (overburden) dilakukan dengan cara yang
ekonomis, cepat dan tidak mengurangi nilai harga dari bahan galian tersebut.
Pada metode ini biasanya digunakan dengan menggunakan alat-alat gali seperti
excavator,dragline,clamshell, dll. Jika pada saat proses kegiatan pemecahan
material batuan yang menghalangi bahan galian sudah tidak bisa dipecahkan
dengan.menggunakan alat gali, maka metode yang diterapkan adalah dengan
metode peledakan untuk memecahan material tersebut.
Pada kegiatan peledakan, terdapat beberapa perancangan peledakan
yang harus dilakukan agar kegiatan peledakan dapat berlangsung dengan baik
dan sesuai kebutuhan. Perancangan ini meliputi perancangan pola pengeboran,
arah pengeboran dan pola peledakan yang berfungsi untuk mengatur
fragmentasi batuan yang diinginkan, mengatur arah lemparan, dan mengatur
bentuk jenjang yang akan dibuat. Sehingga proses peledakan dapat dilakukan
secara efisien baik dalam hal biaya dan waktu serta dapat memenuhi aspek
keselamatan. Maka dari itu cukup penting bagi mahasiswa teknik pwrtambang
untuk mempelajari pola da arah pengeboran serta pola peledakan
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum kali ini adalah agar praktikan dapat memahami
cara pemilihan pola dan arah pengeboran pada kegiatan peledakan di
permukaan
1.2.2 Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis pola pengeboran lubang ledak di surface blasting
2. Mengetahui arah pengeboran lubang ledak di surface blasting
3. Mengetahui pola peledakan di surface blasting

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pendahuluan
Kegiatan penambangan adalah suatu proses kegiatan dalam
pengambilan bahan galian yang terdapat di luar atau pun di dalam permukaan
bumi berupa batuan atau material yang bernilai ekonomis sehingga dapat
menguntungkan.
Berikut ini merupakan tahap-tahap dalam kegiatan penambangan, yaitu :
1. Kegiatan pembongkaran / pemecahan
2. Kegiatan muat angkut
3. Kegiatan pengangkutan dan proses pengolahan batuan
Pada kegiatan pemecahan terdapat 2 metode yang dapat dilakukan yaitu
metode pemecahan mekanis (alat gali) dan metode secara kimiawi (peledakan).
Dalam menentukan metode pemecahan dapat berdasarkan sifat-sifat batuan,
karena litologi batuan yang berbeda sehingga kekuatan batuan tersebut berbeda.
Maka dari itu diperlukannya metode pemecahan yang tepat agar dapat ditangani
dengan baik. Dalam metode ini juga perlu diperhatikan mengenai sifat dan
karakteristik batuan, bidang kontinuitas pada batuan dan memaksimalkan harga
ekonomis dari bahan galian tersebut.
2.2. Pola Pengeboran
Pola pengeboran merupakan suatu pola dalam pengeboran dalam
menempatkan lubang – lubang ledak secara sistematis. Pola pengeboran dapat
dibagi menjadi :
1. Pola bujur sangkar, pola pengeboran ini dilakukan dengan penempatan
lubang-lubang bor antara baris satu dengan baris selanjutnya secara
sejajar dan membantuk segi empat. Pola ini dapat dibagi menjadi dua
yaitu:
a) Pola persegi, jika kedudukan lubang bor memiliki jarak spacing dan
burden yang sama antara satu dengan yang lainnya. Biasanya pola
ini digunakan untuk kegiatan peledakan bahan galian yang memiliki
kontinuitas dan homogenitas yang tinggi.

2
b) Pola persegi panjang, jika kedudukan lubang bor memiliki jarak
spacing dan burden yang tidk sama. Pola ini biasanya digunakan
untuk kegiatan peledakan bahan galian yang meiliki homogenitas
tinggi dan kontinuitas tinggi tapi hanya kesatu arah
2. Pola zig-zag, merupakan pola pengeboran yang setiap lubangnya
ditempatkan diantara dua lubang pada baris sebelumnya. Pola ini dapat
dibagi menjadi dua yaitu :
a) Pola zig-zag pesegi, bila kedudukan lubang bor memiliki jarak
spacing dan burden yang sama antara satu dengan yang lainnya.
b) Pola zig-zag persegi panjang, bila kedudukan bor memiliki jarak
spacing dan burden yang tidak sama antara satu dengan yang
lainnya.

Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.1
Macam-Macam Pola Pengeboran

3
2.3 Arah Pengeboran
Arah pengeboran merupakan arah yang digunakan untuk membuat
lubang bor untuk peledakan. Terdapat dua cara dalam membuat lubang bor
yaitu:
1. Lubang tegak, merupakan arah pengeboran yang lubang bornya dibuat
secara tegak lurus bidang horizontal. Dengan arah pengeboran seperti ini
maka bagian lantai jenjang akan menerima gelombang tekan terbesar.
Gelombang tekan tersebut kemudian akan dipantulkan pada bidang
bebas dan sebagian lagi akan diteruskan pada bagian bawah lanta
jenjang. Arah pengeboran tegak ini meiliki keuntungan dan kerugian yaitu:
a. Keuntungan
 Pada ketinggian jenjang yang sama dengan lubang bor miring,
memiliki kedalaman lubang yang lebih pendek
 Waktu pengeboran lebih cepat
 Lebih mudah menggerakkan alat bor
b. Kerugian
 Kemungkinan terjadinya bongkahan-bongkahan besar lebih
banyak
 Gelombang tekan yang dipantulkan lebih kecil
 Kemungkinan terjadi tonjolan batuan di permukaan dinding
jenjang lebih besar.

Sumber: fileq.wordpress.com
Gambar 2.2
Lubang Ledak Tegak

4
2. Lubang miring, merupakan arah pengeboran yang lubang bornya dibuat
dengan sudut tertentu terhadap bidang horizontal. Pada pola ini bidang
bebas akan menerima gelombang ledak yang dipantulkan dari lantai
dasar jenjang lebih besar, sedangkan gelombang tekan yang diteruskan
pada bagian bawah lantai jenjang lebih kecil. Berikut merupakan
keuntungan dan kerugian dari arah pengeboran miring, yaitu:
a. Keuntungan
 Fragmentasi seragam dan tumpukan hasil peledakan lebih baik,
karena dapat mengurangi terjadinyya bongkahan-bongkahan
besar
 Mengurangi terjadinya tonjolan pada jenjang
 Mengurangi terjadinya back break, permukaan jenjang lebih rata
dan stabil sehingga memperkecil terjadinya longsor yang akan
mengganggu kegiatan penambangan
 Memperkacil subdrilling sehingga dapat mengurangi terjadinya
cekungan akibat pemecahan batuan berlebih di lantai jenjang
b. Kerugian
 Pada ketinggian jenjang yang sama dengan lubang bor tegak,
memiliki kedalaman lubang bor yang lebih panjang
 Waktu pengeboran lebih lama
 Kemungkinan pelemparan batuan hasil peledakan lebih besar
serta lebih banyak gelombang tekan yang digunakan untuk
membongkar batuan
 Daya ledak hampir seluruhnya dapat tersalurkan secara penuh,
tapi dalam pengerjaannya terdapat beberapa kesulitan dalam
pembuatannya, seperti: kesulitan dalam pengisian bahan peledak,
masalah dengan struktur geologi seperti bidang perlapisan dan
kekar, dibutuhkan juru bor yang berpengalaman, sulit dilakukan
pengeboran secara akurat sebab dapat terjadi penyimpangan
kemiringan.

5
Sumber: fileq.wordpress.com
Gambar 2.3
Lubang Ledak Miring

2.4 Pola Peledakan


Pola peldakan merupakan pola yang dibuat untuk menentukan
fragmentasi batuan yang diinginkan, mengatur arah lemparan, dan mengurangi
serta menghindari terjadinya ground vibration, over break, dan flying rock. Pada
peledakan surface blasting terdapat beberapa pola peledakan yang biasa
digunakan, yaitu:
1. Box cut, merupakan pola peledakan yang digunakan untuk menghasilkan
arah lemparan batuan kearah depan dengan pola berbantuk kotak.

Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.4
Pola Peledakan Box Cut

2. V cut, merupakan pola peledakan yang membentuk huruf V dan


menghasilkan arah lemparan bataun ke arah depan

6
Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.5
Pola Peledakan V Cut

3. Corner cut, merupakan pola peledakan yang arah lemparan batuan hasil
peledakannya menuju salah saru arah bidang bebasnya.

Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.6
Pola Peledakan Corner Cut

7
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
Gambarkan dikertas millimeter blok dan gambar dengan
menggunakan software Coreldraw / Autocad dengan skala disesuaikan dengan
ukuran kertsa A3.
1. Pola pengeboran staggred square dengan,
Burden dan Spasi = 4 m Tinggi jenjang = 8 m
Arah pengeboran tegak TP (NPM genap) = 450.000 BCM/thn
Pola peledakan Corner Cut TP (NPM ganjil) = 370.000 BCM/thn
2. Pola pengeboran staggered rectangular dengan,
Burden = 3 m, Spasi = 6 m Tinggi jenjang = 8 m
Arah pengeboran miring 65o TP (NPM genap) = 685.000 BCM/thn
Pola peledakan V- Cut TP (NPM ganjil) = 590.000 BCM/thn
3. Pola pengeboran square dengan,
Burden dan Spasi = 3,5 m Tinggi jenjang = 8 m
Arah pengeboran miring 70o TP (NPM genap) = 290.000 BCM/thn
Pola peledakan V- Cut TP (NPM ganjil) = 350.000 BCM/thn
4. Pola pengeboran staggered rectangular dengan,
Burden = 4,5 m, Spasi = 5 m Tinggi jenjang = 8 m
Arah pengeboran tegak TP (NPM genap) = 740.000 BCM/thn
Pola peledakan Box Cut TP (NPM ganjil) = 855.000 BCM/thn
Note : sesuaikan skala, Kerja 25 hari/bulan dan peledakan 1 kali sehari

3.2 Pembahasan
1. Dik: Pola Pengeboran staggered square
Burden dan Spasi = 4m (B) (S)
Tinggi Jenjang = 8m (H)
Target Produksi = 450.000 BCM/Thn
Dit: Jumlah Lubang Bor Ledak?

8
Jawab:

Jumlah lubang ledak =

= = 11,71 ~ 12 lubang

Produksi tercapai = V x lubang ledak x 12 x 25


= 128 x 12 x 12x 25
= 460.800 BCM/tahun (Tercapai)

Sumber : Data Hasil Praktikum Peledakan, 2020


Gambar 3.1
Pola Pemboran Corner Cut
Pola Corner cut yaitu pola peledakan dimana peledakan diawali dari
sudut suatu jenjang dan memiliki tiga bidang bebas. Arah runtuhan pola
peledakan corner cut adalah kesalah satu sudut pada bidang bebasnya.
2. Dik: Pola Pengeboran staggered rectangular
Burden = 3m

9
Spasi = 6m
Tinggi Jenjang = 8m
Target Produksi = 685.000 BCM/Thn
Dit: Jumlah Lubang Bor Ledak?
Jawab:

Jumlah lubang ledak =

= = 15,86 ~ 16 lubang

Produksi tercapai = V x lubang ledak x 12 x 25


= 144 x 16 x 12x 25
=691.200 BCM/Tahun(Tercapai)

Sumber : Data Hasil Praktikum Peledakan, 2020


Gambar 3.2
Pola Staggered Rectangular (V-Cut)
Pola stanggered rectangular, mempunyai jarak burden dan spacing tidak

10
sama. Ketika peledakan berlangsung, material hasil peledakan akan berkumpul
ketengah berbentuk huruf V.
3. Dik: Pola pengeboran square
Burden = 3,5m
Spacing = 3,5m
H =8m
TP = 290.000 BCM/tahun
Dit: jumlah lubang ledak
Jawab:

Jumlah lubang ledak =

= = 9,86 ~ 10 lubang

Produksi tercapai = V x lubang ledak x 12 x 25


= 98 x 10 x 12x 25
= 294.000 BCM/tahun (Tercapai)

11
Sumber : Data Hasil Praktikum Peledakan, 2020
Gambar 3.3
Pola pengeboran square
Pada pola pengeboran square ini dapat diketahui pasti Burden dan
Spacing mempunyai nilai yang sama dan peledakan yang akan terjadi
membentuk huruf V.
4. Dik: Pola pengeboran staggered rectangular
Burden = 4,5m
Spacing = 5m
H =8m
TP = 740.000 BCM/tahun
Dit: jumlah lubang ledak
Jawab:

Jumlah lubang ledak =

12
= = 13,7 ~ 14 lubang

Produksi tercapai = V x lubang ledak x 12 x 25


= 180 x 14 x 12x 25
= 756.000 BCM/tahun

Sumber : Data Hasil Praktikum Peledakan, 2020


Gambar 3.4
Pola Pengeboran Staggered Rectangular (Box-cut)
Pola pengeboran Box Cut yaitu pola peledakan dimana peledakan diawali
dari bagian tengah suatu jenjang dan mempunyai dua bidang bebas. Arah
runtuhan pola Box cut ke depan dan membentuk kotak.

13
BAB IV
ANALISA

Terdapat perbedaan yang terlihat antara pola pengeboran Square dengan


Pola pengeboran Rectangular, pada pola pengeboran square akan mempunyai
Burden dan Spacing yang sama sedangkan pada pola pengeboran rectangular
mempunyai Burden dan Spacing yang berbeda.
Lubang ledak yang digunakan memiliki beberapa rancangan dengan
tujuan mendapatkan hasil ledak yang maksimal, dan mengurangi dampak
negative yang dapat merugikan perusahaan secara ekonomis. Pada pola
pemboran square jarak antar lubang ledak mempunyai ruang yang kosong
sehingga saat diledakan akan mengakibatkan batuan fragmentasi yang besar
(bongkahan) sedangkan, pada pola pengeboran rectangular jarak antar lubang
tidak mempunyai ruang yang kosong sehingga saat diledakan akan
menghasilkan fragmentasi yang kecil. Maka dari itu untuk keuntungan ekonomi
pola pengeboran rectangular lebih menguntungkan dibandingkan dengan pola
pengeboran square.

14
BAB V
KESIMPULAN

1. Pada kegiatan peledakan di surface blasting terdapat beberapa


perencanaan yang harus dilakukan agar hasil peledakan sesuai dengan
yang diinginkan. Perencanaan tersebut dapat berupa pola dan arah
pengeboran serta pola peledakan. Pola pengeboran merupakan pola dalam
pengeboran dalam menempatkan lubang-lubang ledak secara sistematis,
pola pengeboran ini dapat dibagi menjadi dua macam yaitu pola bujur
sangkar dan pola zig-zag yang keduanya memiliki dua jenis yaitu persegi
dan persegi panjang pola-pola tersebut dibedakan berdasarkan susunan tipa
baris lubang ledak serta jarak antar spacing dan burdennya.
2. Pada arah pengeboran merupakan arah yang ditentukan oleh arah lubang
ledak. Lubang ledak sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu lubang
tegak dan lubang miring, yang keduanya dibedakan berdasarkan bentuk
jenjang yang ingin dibuat.
3. Pola peledakan merupakan pola yang dibuat untuk menentukan fragmentasi
batuan, mengatur arah lemparan, dan menghindari terjadinya ground
vibration, over break, dan flying rock. Pola peledakan dapat dibagi menjadi
tiga jenis yaitu box cut yang arah lemparannya ke arah depan dan sejajar
baris lubang ledak, V cut yang arah ledaknya ke arah depan dan
membentuk huruf V, dan corner cut yang arah peledakannya ke arah salah
satu bidang bebasnya. Ketiga jenis pola peledakan ini dibedakan
berdasarkan arah lemparan batuan hasil peledakannya dan dilakukan
dengan memanfaatkan waktu delay detonator yang digunkan

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Irzan. 2013 .“Pola Pemboran Surface Blasting”.http:/www.slideshare.net/


Diakses pada tanggal 28 Oktober 2020

2. Putra, Ekky. 2009. “Pemboran Blasting”..


Diakses pada 28 Oktober 2020. Pukul 17.00 WIB.

3. Bhandari, S. (1997). “Engineering Rock Blasting Operations”.


A. A. Balkema. 388

14
LAMPIRAN

14
14
14
14
14
14
14
14
14

Anda mungkin juga menyukai