Abdillah Fikri
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
1.1 Latar Belakang..............................................................................3
1.2 Maksud dan Tujuan.......................................................................3
1.2.1 Maksud.............................................................................3
1.2.2 Tujuan..............................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................3
2.1 Pola Pengeboran...........................................................................3
2.1.1 Wedge cut atau V cut.......................................................4
2.1.2 Pyramid cut atau Diamond cut..........................................4
2.1.3 Fan Cut............................................................................5
2.1.4 Burn cut............................................................................5
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN.................................................................7
3.1 Tugas............................................................................................7
3.2 Pembahasan.................................................................................7
BAB IV ANALISA...............................................................................................12
BAB V KESIMPULAN........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
Dalam pembuatan lubang bukaan pada tambang bawah tanah dengan
cara peledakan, dibutuhkan suatu bidang bebas sebab pada pengeboran bukaan
bawah tanah umumnya hanya terdapat satu bidang bebas. Untuk itu, perlu
dibuat tambahan bidang bebas yang biasa disebut sebagai cut hole. Cut hole
merupakan suatu lubang buka yang dibuat pada suatu pemuka kerja atau face
yang tidak memiliki free face. Cut hole ini berupa lubang bor sedalam kemajuan
yang dibutuhkan. Pada kegiatan peledakan pada lubang bukaan pembuatan cut
hole dilakukan pertama, agar terbentuk bidang bebas baru disusul lubang-lubang
lainnya, sehingga lemparan batuan akan terarah. Urutan paling akhir peledakan
terjadi pada sekeliling sisi lubang bukaan, yaitu bagian atap dan dinding. Pada
bagian tersebut pengontrolan menjadi penting agar bentuk bukaan menjadi rata,
artinya tidak banyak tonjolan atau backbreak pada bagian dinding dan atap.
Permuka kerja suatu bukaan bawah tanah dibagi ke dalam beberapa kelompok
lubang, yaitu cut hole, cut spreader hole, stoping hole, roof hole, wall hole dan
floor hole.
Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.1
Kelompok Lubang Pada Pemuka Kerja Suatu Terowongan
14
2.1.1 Wedge cut atau V cut
Wedge cut atau V cut meupakan cut hole yang dibuat dengan
membentuk sudut kurang lebih 600 terhadap bidang bebas (free face) sehingga
membentuk seperti baji, setiap pasang dari empat atau enam lubang dengan
diameter yang sama dibor kearah satu titik, setiap sisi pasangan lubang bor
memiliki posisis yang saling sejajar sehingga terbentuk baji. Pola pengeboran ini
cocok untuk segala jenis batuan tetapi kurang efektif untuk batuan yang keras
Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.2
Pola Pengeboran Wedge cut
14
Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.3
Pola Pengeboran Pyramid cut
Sumber: http://www.realminers.com
Gambar 2.4
Pola Pengeboran Fan Cut
14
menjadi lebih efektif. Pola burn cut ini sangat cocok untuk batuan yang keras dan
regas seperti batupasir atau batuan beku dan tidak cocok untuk struktur berlapis.
Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.5
Pola Pengeboran Burn cut
14
BAB III
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA