Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahhirrabil a’lamin puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat


Allah SWT, serta shalawat dan salam saya junjungkan kepada nabi besar
Muhammad SAW karena berkat rahmat dan hidayahnya saya dapat
menyelesaikan pembuatan laporan tentang Pola Pengeboran Underground
Blasting ini.
Saya ucapkan juga terima kasih kepada orang tua saya yang senantiasa
selalu mendukung dan mendoakan saya sehingga saya mampu menyelesaikan
setiap permasalahan, saya ucapkan juga terimakasih kepada asisten
Laboratorium Tambang yang telah membimbing saya selama proses pembuatan
laporan ini, serta saya ucapkan juga terimakasih kepada teman-teman saya yang
telah memberikan inspirasi dalam pembuatan laporan ini.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat untuk semua orang dan bisa
menunjang pengetahuan tentang peledakan di tambang bawah tanah untuk
mahasiswa lain. Penulis mengucapkan terimakasih banyak untuk semuanya dan
mohon maaf jika ada kesalahan kata ataupun informasi yang tercantum dalam
laporan ini. Karena penulis tidak luput dari kesalahan karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT.

Bandung, 14 Desember 2016

Abdillah Fikri

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
1.1 Latar Belakang..............................................................................3
1.2 Maksud dan Tujuan.......................................................................3
1.2.1 Maksud.............................................................................3
1.2.2 Tujuan..............................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................3
2.1 Pola Pengeboran...........................................................................3
2.1.1 Wedge cut atau V cut.......................................................4
2.1.2 Pyramid cut atau Diamond cut..........................................4
2.1.3 Fan Cut............................................................................5
2.1.4 Burn cut............................................................................5
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN.................................................................7
3.1 Tugas............................................................................................7
3.2 Pembahasan.................................................................................7
BAB IV ANALISA...............................................................................................12
BAB V KESIMPULAN........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kegiatan penambangan terdapat dua metode penambangan yang
biasa digunakan, yaitu tambang terbuka dan tambang bawah tanah. Proses
pemberaian material pada kadua metode penambangan tersebut hamper sama,
yaitu tegantung kekersan material yang akan diberai. Untuk material yang keras
dan tidak dapat diberai secara mekanis maka proses pemberaian dilakukan
dengan cara peledakan. Namun untuk kegiatan peledakan, pada tambang
terbuka dan tambang bawah tanah memiliki perbedaan, untuk tambang bawah
tanah luas area, keselamatan kerja, volume dan suplai udara segar relatif lebih
terbatas dibandingkan pada tambang terbuka. Sehingga mulai dari pola
pengeboran, pola peledakan, geometri peledakan dan penggunaan bahan
peledak pada kegiatan peledakan di tambang bawah tanah berbeda dengan
kegiatan peledakan di tambang terbuka. Maka dari itu penting bagi mahasiswa
teknik pertambangan untuk mempelajari tentang pola pengeboran pada kegiatan
peledakan di tambang bawah tanah ini.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum kali ini adalah agar praktikan dapat memahami
pemilihan pola peledakan pada kegiatan peledakan di tambang bawah tanah.
1.2.2 Tujuan
 Mengetahui macam-macam pola pengeboran pada kegiatan peledakan di
tambang bawah tanah sesuai dengan kondisi lapangan

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pola Pengeboran


Terdapat perbedaan teknik peledakan antara sistem penambangan
terbuka dengan sistem penambangan bawah tanah, perbedaan tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor seperti luas area, volume hasil ledakan, suplai
udara segar, dan keselamatan kerja.
Tabel 2.1
Faktor yang Menyebabkan Perbedaan Pola Pengeboran Pada Tambang Terbuka
dan Tambang Bawah Tanah
Faktor Tambang Bawah Tanah Tambang Terbuka
Terbatas, sesuai luasnya Lebih luas karena ada di
yang dipengaruhi oleh permukaan tanah dan
Luas area
kestabilan bukaan dapat dipilih area yang
tersebut cocok
Terbatas, karena Lebih besar, dapat
Volume hasil dibatasi oleh luas mencapai ratusan meter
peledakan permukaan lubang kubik dalam setiap
bukaan peledakan,
Tidak bermasalah, karena
Dipengaruhi jaringan
Suplai udara segar dilakukan pada udara
ventilasi ynag baik
terbuka
Kritis, sebab ruang Relatif lebih amna karena
terbatas, dan dapat seluruh pekerjaan
Keselamatan kerja
menyebabkan guguran dilakukan pada area yang
batuan. terbuka.
Sumber: Diktat Penuntun Praktikum Teknik Peledakan

2
Dalam pembuatan lubang bukaan pada tambang bawah tanah dengan
cara peledakan, dibutuhkan suatu bidang bebas sebab pada pengeboran bukaan
bawah tanah umumnya hanya terdapat satu bidang bebas. Untuk itu, perlu
dibuat tambahan bidang bebas yang biasa disebut sebagai cut hole. Cut hole
merupakan suatu lubang buka yang dibuat pada suatu pemuka kerja atau face
yang tidak memiliki free face. Cut hole ini berupa lubang bor sedalam kemajuan
yang dibutuhkan. Pada kegiatan peledakan pada lubang bukaan pembuatan cut
hole dilakukan pertama, agar terbentuk bidang bebas baru disusul lubang-lubang
lainnya, sehingga lemparan batuan akan terarah. Urutan paling akhir peledakan
terjadi pada sekeliling sisi lubang bukaan, yaitu bagian atap dan dinding. Pada
bagian tersebut pengontrolan menjadi penting agar bentuk bukaan menjadi rata,
artinya tidak banyak tonjolan atau backbreak pada bagian dinding dan atap.
Permuka kerja suatu bukaan bawah tanah dibagi ke dalam beberapa kelompok
lubang, yaitu cut hole, cut spreader hole, stoping hole, roof hole, wall hole dan
floor hole.

Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.1
Kelompok Lubang Pada Pemuka Kerja Suatu Terowongan

Pola pengeboran cut hole yang digunakan dalam peledakan tambang


bawah tanah ada empat jenis yaitu Wedge cut atau V cut, Pyramid cut atau
Diamond cut, Fan cut, dan Burn cut.

14
2.1.1 Wedge cut atau V cut
Wedge cut atau V cut meupakan cut hole yang dibuat dengan
membentuk sudut kurang lebih 600 terhadap bidang bebas (free face) sehingga
membentuk seperti baji, setiap pasang dari empat atau enam lubang dengan
diameter yang sama dibor kearah satu titik, setiap sisi pasangan lubang bor
memiliki posisis yang saling sejajar sehingga terbentuk baji. Pola pengeboran ini
cocok untuk segala jenis batuan tetapi kurang efektif untuk batuan yang keras

Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.2
Pola Pengeboran Wedge cut

2.1.2 Pyramid cut atau Diamond cut


Pyramid cut atau diamond cut adalah pola pengeboran pada lubang
bukaan tambnag bawah tanah yang merupakan wariasi dari wedge cut atau V
cut. Pola pengeboran ini dilakukan dengan mengarahkan ujung lubang ledak
pada suatu titik pusat dari face yang berbentuk pyramid. Pola pengeboran ini
sangat efektif untuk batuan yang keras, namun penggunaan bahan peledak lebih
banyak dan memiliki efek getaran yang tinggi serta dapat menyebabkan
lemparan batuan-batuan kecil.

14
Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.3
Pola Pengeboran Pyramid cut

2.1.3 Fan Cut


Pola pengeboran fan cut merupakan pola pengeboran pada kegiatan
pembuatan lubang bukaan yang bentuknya mirip dengan wedge cut atau V cut,
perbedaannya terletak pada posisi bajinya yang tidak berada ditengah-tengah
bukaan, tetapi terletak pada bagian lantai atau dinding bukaan. Cara membuat
pola ini adalah dengan membuat lubang bor secara miring untuk membentuk
rongga di lantai atau di dinding. Cara ini efektif pada batuan berlapis dan tidak
keras ata pada vein yang tipis.

Sumber: http://www.realminers.com
Gambar 2.4
Pola Pengeboran Fan Cut

2.1.4 Burn cut


Burn cut merupakan pola pengeboran pada pembuatan lubang bukaan
yang lubang ledaknya dibuat secra tegak lurus terhadap bidang vertical atau
bidang free face. Beberapa lubnag tertentu sengaja dikosongkan untuk
memperoleh bidang bebas yang kecil, sehingga proses pelepasan kompresi

14
menjadi lebih efektif. Pola burn cut ini sangat cocok untuk batuan yang keras dan
regas seperti batupasir atau batuan beku dan tidak cocok untuk struktur berlapis.

Sumber: www.realminers.com
Gambar 2.5
Pola Pengeboran Burn cut

14
BAB III
KESIMPULAN

Pola pengeboran pada kegiatan peledakan lubang bukaan tambang


bawah tanah dibagi menjadi 4 jenis yaitu Wedge cut atau V cut, Pyramid cut atau
Diamond cut, Fan cut, dan Burn cut. Pada Wedge cut atau V cut lubang-lubang
bor yang dibuat akan membentuk baji dengan sudut sekitar 600 terhadap suatu
titik pusat, pada Pyramid cut, lubang-lubang bor akan membentuk piramida.
Pada Fan cut, lubang-lubang bor diarahkan ke salah satu sisi dinding sehingga
membentuk seperti kipas, dan pada Burn cut lubang-lubang bor dibuat secara
tegak lurus pemuka kerja (face).

Pemilihan pola pengebiran underground blasting dipengaruhi oleh


beberapa faktor, diantaranya kekerasan batuan, keberadaan struktur,
karakteristik batuan dan lain sebagainya. Terkadang ketika dilapangan pemilihan
pola pengeboran tidak semudah konsep awal, dikarenakan kondisi front kerja
yang baik, sehingga dalam pendesainannya diperlukan keahlian serta
pengalaman terutama untuk juru bor.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonimous. 2014. “Pola Pengeboran Pada Bukaan Bawah Tanah”.


www.realminers.com. Diakses pada 14 Desember 2016. Pukul 21.09
WIB.

2. Staff Asisten Laboratorium Tambang. 2015. “ Diktat Penuntun Praktikum


Teknik Peledakan”. Bandung: Universitas Islam Bandung.

3. Wibawa, Ponjan. 2013. “Pola Pengeboran”. pojanwibawa.wordpress.com.


Diakses pada 14 Desember 2016. Pukul 21.24 WIB.

Anda mungkin juga menyukai