Anda di halaman 1dari 7

Nama : Marten Lepong Manda

NIM : 2101139

Kelas : TP D 2021

Mata Kuliah : Teknik Pemboran

1. Jelaskan jenis-jenis pemboran yang umum digunakan dalam industri minyak dan gas. Berikan
contoh kasus penggunaan masing-masing jenis pemboran tersebut.
 Berdasarkan Tujuan Pengeboran
1. Pengeboran Eksplorasi
Tujuan Pengeboran Eksplorasi adalah untuk membuktikan suatu cekungan terdapat
minyak dan gas bumi. Data-data pengeboran belum ada sehingga memerlukan
perencanaan yang memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan selama proses
pengeboran. Selain itu pengamatan selama pengeboran harus dilakukan karena
kedalaman lapisan batuan dan sifat-sifat batuan yang akan ditembus belum diketahui,
bahkan kedalaman akhir masih akan berubah mengikuti serbuk bor serta data logging.
Sehingga casing, penyemenan, lumpur, bit dan material lainnya akan menyebabkan
biaya pengeboran lebih mahal. Sumur Eksplorasi sering disebut dengan sumur “Wild
Cat”. Bila pengeboran Eksplorasi tersebut tidak menemukan sesuatu, atau Reservoir
tersebut kosong, sumur pengeboran itu disebut Dry Hole.
2. Pengeboran Deliniasi
Pengeboran ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran Reservoir, mencari batas
dan ketebalan Reservoir tersebut. Pengeboran ini biasanya tidak terlalu menghabiskan
biaya karena sudah ada data dari pengeboran Eksplorasi sebelumnya. Untuk
menentukan bats Reservoir maka dilakukan pengeboran Deliniasi untuk jarak – jarak
tertentu dari sumur yang pertama. Sumur yang kedua menembus minyak sangat tipis,
dan air yang tebal. Ini dapat dikatakan sebagai Resesrvoir minyak.
3. Pengeboran Eksploitasi
Pengeboran ini bertujuan untuk meningkatkan pengurasan terhadap Reservoir
produksi sekaligus meningkatkan volume produksi. Pengeboran sumur Eksploitasi
memerlukan biaya yang jauh lebih murah karena data sumur sudah lengkap seperti
kedalaman dan ketebalan Reservoir, jenis dan sifat batuan yang ditembus mata bor.
Sumur Eksplorasi dapat diubah fungsinya menjadi sumur Eksploitasi . Sumur yang
memproduksikan minyak disebut dengan sumur produksi.
 Berdasarkan Lokasi
1. Pengerboran Darat (Onshore)
Pengeboran darat adalah pengeboran yang titik lokasinya berada didaratan. Istilah
lainnya adalah Onshore Drilling.
2. Pengeboran Lepas Pantai (Offshore)
Pengeboran lepas pantai adalah pengeboran yang titik lokasinya di lepas pantai.
Akan tetapi dapat dimasukkan juga untuk pengeboran lepas pantai jika lokasi
pengeborannya berada di lingkungan yang berair seperti di danau, sungai dan rawa.
 Berdasarkan Bentuk Lubang
1. Pengeboran Lurus (Straight Hole Drilling)
Dari titik permukaan, lubang dibuat lurus vertikal sampai menjangkau titik target.
Pengeboran yang digolongkan pada Straight Hole Drilling, apabila– Pengeboran masih
dalam suatu kerucut dengan sudut 5 derajat, untuk ketinggian kerucut 10000ft.
Lubang boleh membelok asal kemiringannya tidak kurang 3 derajat/100ft.
2. Pengeboran Berarah (Directional Drilling)
Pengeboran yang dilakukan dengan membelokan pipa ke arah titik target yang tidak
berada lurus dengan titik permukaan. Faktor penyebab dilakukan pengeboran berarah
adalah geografi dan pertimbangan ekonomi.

2. Gambarkan dan jelaskan sistem pemboran rotary dan sistem pemboran alat bergerak
(mobile rig). Apa kelebihan dan kelemahan masing-masing sistem pemboran tersebut?

Fungsi utama dari sistem putar (rotating system) adalah untuk memberikan puataran pada
rangkaian pipa bor dan juga memberikan beratan pada pahat dalam mengebor suatu formasi.
Putaran bersumber dari putaran rotary table (apabila menggunakan Kelly) atau dari putaran
motor pada top drive. Besarnya putaran yang diinginkan biasanya disebut dengan Rotation Per
Minutes(RPM). Besarnya beban rangkaian pemboran akan memberikan beratan yang berguna
untuk membantu mata bor dalam pemecahan batuan pada saat operasi pengeboran
berlangsung. Beban ini sering dinamakan denga Weight On Bit(WOB). Dengan kombinasi RPM
dan WOB yang tepat akan menghasilkan kecepatan pengeboran yang optimum (Rate of
Penetration optimum).

3. Apa itu lumpur pemboran dan mengapa lumpur pemboran penting dalam proses pemboran
sumur minyak dan gas? Jelaskan komposisi lumpur pemboran dan peranannya dalam menjaga
kestabilan sumur.
 Lumpur pemboran merupakan larutan (suspensi) berbagai drilling fluid chemicals (bahan
kimia) dan mineral di dalam air, minyak, gas, udara, atau busa dengan komposisi tertentu.
Lumpur berfungsi sebagai pelumas dan medium pendingin untuk pipa dan mata bor. Fluida
pemboran berupa lumpur ini merupakan komponen penting dalam pengendalian sumur
karena tekanan hidrostatisnya dipakai untuk mencegah fluida formasi masuk ke dalam
sumur. Tidak hanya itu, lumpur juga digunakan untuk membentuk lapisan solid sepanjang
dinding sumur yang berguna untuk mengontrol fluida yang hilang ke dalam formasi (fluid-
loss).
Komposisi Lumpur Pemboran
1. Fasa Cairan Lumpur
Komposisi cairan pada lumpur dapat berupa minyak atau air. Lumpur oil based biasanya
terdapat kadar minyak lebih dari 95% dengan kadar air rendah sekitar 3% – 5%. Jenis
lumpur oil based (minyak) dimanfaatkan untuk melepaskan drill pipe yang terjepit,
mempermudah pemasangan casing dan liner.
2. Padatan Bahan Dasar Lumpur
Padatan bahan dasar lumpur terdiri dari reactive solids dan inert solids. Reactive solids
merupakan padatan yang bereaksi dengan air membentuk koloid (clay). Lalu inert solid
merupakan padatan yang tidak bereaksi dengan lumpur dapat berupa barite atau biji besi
untuk menaikkan densitas. Biasanya inert solid berasal dari komponen yang terbawa
lumpur pada saat dibor, seperti chert, sand, clay, dan padatan yang tidak sengaja
terbawa. Komponen tersebut perlu dibuang secepat mungkin karena dapat
menyebabkan abrasi dan kerusakan pada pompa atau peralatan lainnya.
3. Bahan Kimia Lumpur
Drilling fluid chemicals atau bahan kimia berupa bahan yang diproduksi khusus untuk
proses pemboran atau umum.

4. Diskusikan teknik-teknik penyemenan yang digunakan dalam industri minyak dan gas. Jelaskan
tujuan dan proses dari masing-masing teknik penyemenan tersebut.
 Fungsi utama dari penyemenan pada sumur baik sumur gas maupun minyak adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan zona isolasi
2. Mendukung beban aksial casing string
3. Memberikan perlindungan terhadap fluida korosi pada casing
4. Memberikan dukungan/penahan lubang sumur penyemenan sumur tersebut.
Penyemenan sumur secara integral, merupakan salah satu aspek yangsangat penting
dalamsuatu operasi pemboran, baik sumur minyak maupun gas. Semen ter-sebut digunakan
untukmelekatkan rangkaian pipaselubung dan mengisolasi zona produksi serta
mengantisipasi adanya berbagai masalah pemboran.Perencanaanpenyemenan meliputi :
• Perkiraan kondisi sumur (ukuran, temperatur, tekanan, dsb.) Penilaian terhadap sifat
lumpur pemmboranPembuatan suspensi semen (slurry design) Teknik penempatan
Pemilihan peralatan,seperti centralizers, scratchers, dan float equipment Program
perencanaan penyemenan secara tepat, merupakan hal pokok yang akan mendukung
suksesnya operasi pemboran. Pada dasarnya operasi penyemenan bertujua nuntuk :
1. Melekatkanpipa selubung pada dinding lubang sumur,
2. Melindungi pipa selubung dari masalah-masalahmekanis sewaktu operasipem-boran
(seperti getaran),
3. Melindungi pipa selubung dari fluida formasi yang bersifat korosi,dan
4. Memisahkan zona yang satu terhadap zona yan lain dibelakang pipa selubung.

5. Bagaimana faktor-faktor geologi dan kondisi formasi dapat mempengaruhi pemilihan jenis
pemboran, sistem pemboran, penggunaan lumpur pemboran, dan teknik penyemenan? Berikan
contoh nyata dan jelaskan implikasinya.
6. Bandingkan dan kontraskan keuntungan dan kerugian antara pemboran konvensional (vertical)
dengan pemboran horizontal. Apa faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
salah satu metode pemboran tersebut?
 Tujuan Pemboran Horisontal Sesuai dengan sasaran pemboran horisontal, yaitu untuk
memperpanjang penembusan zona produktif, atau dengan kata lain untuk memperluas
daerah pengurasan suatu sumur,maka tujuan dilakukannya pemboran horisontal adalah
untuk :
1.Meningkatkan laju produksi sumur.
2.Meningkatkan recovery sumur.
3.Membuat reservoir yang sudah tidak ekonomis bila dikembangkan dengan pemboran
tegak, akan menjadi ekonomis kembali bila dikembangkan dengan pemboran horisontal.
4.Memperkecil terjadinya water dan gas coning.
5.Meningkatkan operasi Enhanced oil recovery
Pemboran vertikal Pemboran berarah adalah proses mengarahkan atau
membelokkan sumur bor dengan membentuk sebuah lintasan pemboran untuk menuju
target pemboran. Pengaturan deviasi adalah suatu proses mempertahankan sudut sumur
bor termasuk menentukan batas relatif sudut inklinasi yang diharapkan. Pada pemboran
vertikal arah lintasan lubang bor adalah tegak lurus dari kedudukan menara bor
dIpermukaan menuju target akhir pemboran. Sedangkan pemboran berarah dan pemboran
horizontal merupakan pemboran yang dilakukan pada kedalaman tertentu kemudian
diarahkan atau dibelokkan ke suatu target dengan arah dan sudut tertentu, namun terdapat
perbedaan yakni terletak pada sudut akhir pemboran dimana pada pemboran horizontal
sudut kemiringan bisa mencapai sekitar 90° menyusuri batuan reservoir pada kedalaman
tertentu.

7. Jelaskan peran teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan keselamatan dalam pemboran
minyak dan gas. Berikan contoh teknologi terbaru yang digunakan dalam pemboran dan
jelaskan manfaatnya.
 Peran Teknologi
Dikutip dari Oil and Gas IQ, Menurut Deloitte, industri migas memiliki peringkat
kematangan digital yang rendah atau terhitung lima dari sepuluh. Namun, angka ini
berubah semenjak harga investasi teknologi lebih terjangkau dan bisnis telah sadar
akan peran teknologi. Keinginan untuk investasi meningkat pada saat harga jatuh pada
tahun 2008 dan 2015. Solusi digital menjadi opsi bagi perusahaan yang mencari
keunggulan kompetitif.
Solusi digital yang efektif dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kelincahan
disertai dengan membuat keputusan bisnis yang tepat dengan lebih andal. Hal ini juga
menjadikan jumlah kolaborasi antara perusahaan migas serta teknologi meningkat. Solusi
teknologi yang membantu bisnis bekerja lebih cerdas daripada bekerja keras. Solusi ini
terbukti sangat membantu, misalnya memprediksi keadaan lapangan dengan teknologi.
Contoh Telnologi:
BLOCKCHAIN
Blockchain pada dasarnya adalah sistem buku besar digital yang memungkinkan
transaksi terdesentralisasi di seluruh bisnis. Meskipun ini mungkin terdengar berisiko,
keamanan sudah terpasang dan merupakan bagian penting dari kesuksesan yang dialami
blockchain dalam beberapa tahun terakhir. Karena perusahaan migas semakin banyak
menggunakan gadget seperti sistem sensor di seluruh rantai pasoknya, blockchain akan
memainkan peran penting dalam menghubungkan semua pihak yang berkepentingan tanpa
perlu melibatkan karyawan secara langsung.
8. Diskusikan tantangan dan risiko yang terkait dengan pemboran minyak dan gas di perairan
dalam (offshore drilling). Bagaimana industri tersebut mengatasi tantangan tersebut
ada empat tantangan utama yang harus dihadapi para pelaku usaha migas baik nasional
maupun internasional jika ingin mencari cadangan migas di laut. Tantangan pertama tentu
harus mencari lapangan-lapangan offshore yang mempunyai potensi untuk dikembangkan.
“Kedua, risiko yang besar di offshore. Terkadang Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) kurang
berani untuk melakukan eksplorasi di daerah baru,” kata Arcandra, Jumat (12/4). Tantangan
yang ketiga adalah ketersediaan rig di Indonesia yang terbatas. Hanya ada beberapa
perusahaan penunjang hulu migas yang berbisnis di penyediaan rig. Salah satunya, misalnya PT
Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero). “Dan
yang terakhir, besarnya investasi yang harus dikeluarkan,” tukas Arcandra.

9. Mengapa pemantauan dan pengendalian tekanan sumur sangat penting dalam kegiatan
pemboran? Jelaskan metode dan instrumen yang digunakan untuk memantau dan mengontrol
tekanan dalam sumur.
Pemantauan dan pengendalian tekanan sumur sngat penting dalam kegiatan pemboran
kana untuk mencegah efek berbahaya yang disebabkan oleh pelepasan cairan formasi yang
tidak terduga , seperti gas alam dan/atau minyak mentah , pada peralatan permukaan rig
pengeboran minyak atau gas dan lepas ke atmosfer. Secara teknis, kontrol sumur minyak
melibatkan pencegahan gas atau fluida formasi (hidrokarbon), biasanya disebut kick , agar tidak
masuk ke dalam lubang sumur selama pengeboran atau intervensi sumurMetode dan
instrumen yang digunakan untuk memantau dan mengontrol tekanan dalam sumur yaitu
A. Metode Reverse Circulation
Reverse Circulation, seperti namanya, adalah metode yang dilakukan dengan membalikkan
sirkulasi normal atau membalikkan arah pemompaan standar pada waktu mematikan sumur.
Pompa disambungkan ke arah casing line agar arah masuk pemompaan menuju
casing/Annulus,
dan kembali ke permukaan melalui string ke choke manifold.
B. Slow Circulating Rate (SCR)
Kehilangan tekanan dinamis dalam sumur diukur secara teratur. Pengukuran ini dilakukan
saat bersirkulasi dengan laju sirkulasi konstan dan lambat (SCR). Laju sirkulasi sesuai dengan
kisaran kecil dari kemungkinan laju pembunuhan yang telah ditentukan sebelumnya (2-3
direkomendasikan oleh API). Tipikal pump rates sekitar 20-50 spm. Tubing pressure dicatat
selama sirkulasi normal, dan sampai sirkulasi melalui chokeline.
C. Pertimbangan-Pertimbangan pada Reverse circulating
Reverse circulating memiliki beberapa perbedaan dengan penangan kick menggunakan
foward
circulation (Driller’s & Engineer’s Methods) yang harus dipertimbangkan.
10. Bagaimana faktor-faktor lingkungan dan keberlanjutan mempengaruhi industri pemboran
minyak dan gas? Jelaskan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan
dari kegiatan pemboran.
 Tiga faktor utama dalam pembentukan Minyak dan gas bumi yaitu, bebatuan asal (source
rock), perpindahan hidrocarbon dari bebatuan asal menuju bebatuan reservoir dan ketiga
adanya jebakan (entrapment) geologis.Komponen pendukung terbentuknya minyak bumi
berasal dari organisme tumbuhan dan hewan berukuran sangat kecil yang hidup dilautan
purba yang mati dan terkubur, kemudian tertimbun pasir dan lumpur didasar laut selama
jutaan tahun membentuk lapisan yang kaya zat organik yang akhirnya akan membentuk
batuan endapan (sedimentary rock), proses ini akan terus berulang dimana satu lapisan akan
menutupi lapisan sebelumnya selama jutaan tahun. Kemudian lapisan lautan tersebut ada
yang menyusut dan berpindah tempat akibat pergeseran bumi.
 Penanggulangan Tumpah Minyak
Pasca terjadinya kecelakaan tumpahan minyak, pertama, yang perlu dilakukan adalah
mengetahui secara cepat dan akurat wilayah persebarannya, baik secara visual langsung,
maupun hasil penginderaan jauh (remote sensing). Berbagai cara penanggulangan dilakukan
seperti in-situ burning, penyisihan secara mekanis, teknik bioremediasi, penggunaan
sorbent, dan penggunaan bahan kimia dispersan, serta metode lainnya tergantung kasus
yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai