Disusun oleh :
Purwana Adi Nugraha
NIM :
071001900076
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Kegiatan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Geologi Lapangan Migas
2.2 Operasi Pemboran Migas
2.3 Operasi Produksi Migas
2.4 Operasi Kilang Minyak Pusdiklat Migas Cepu
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan Kuliah Lapangan yang di adakan oleh Universitas Trisakti merupakan bagian dari
awal pengenalan dari lapangan migas yang mencakup survey geologi, Eksplorasi yang termasuk
kegiatan pengeboran dan Produksi migas. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan awal yang
dilakukan pada saat kuliah lapangan yang dilaksanakan di Cepu,Blora,Jawa Tengah.
Survey geologi itu sendiri merupakan suatu pekerjaan tahap awal untuk memulai pencarian
minyak dan gas bumi yang tersimpan atau terakumulasi di dalam batuan berpori didalam perut
bumi. Pada prinsipnya geologi adalah ilmu yang mempelajari batuan sehingga pengetahuan
geologi dan konsep geologi sangat diperlukan dalam dunia perminyakan.
Kegiatan operasi pengeboran ialah merupakan suatu pekerjaan yang membutuhka biaya
yang tidak sedikit, itu disebabkan karena menggunakan teknologi tinggti dan beresiko. Para
pekerja yang berada pada operasi pemboran juga harus mempunyai ilmu atau pengetahuan yang
baik karena untuk keselamatan kerja, sehingga operasi pengeboran dapat berjalan dengan lancer
dan untuk kecelakaan dapat dihindari.
Dan untuk tahap operasi produksi itu sendiri dimulai apabola sumur yang telah selesai
di kompleksi, tipe kompleksi disini yang digunakan tergantung pada karakteristik dan
konfigurasi antara formasi produksi dengan formasi diatas dan dibawahnya. Metoda produksi
yang selama ini dikenal meliputi metoda sembur alam (Natural Flow) dan Metoda
pengangkatan buatan (artificial lift). Metoda sembur alam diterapkan apabila tenaga alami
reservoir masih mampu mendorong fluida ke permukaan, sedangkan metoda pengangkatan
buatan diterapkan apabila tenaga alami reservoir sudah tidak mampu mendorong fluida ke
permukaan atau untuk maksud-maksud produksi.
Setelah fluida sampai dipermukaan, fluida dialirkan ke blockstation melalui pipa-pipa alir
(flow line) untuk dilakukan pemisahan antara air, minyak, dan gas. Gas hasil pemisahan dapat
langsung dimanfaatkan untuk industri dan juga digunakan untuk injeksi gas lift, sedangkan
minyak bumi (crude oil) umumnya ditampung terlebih dahulu di pusat pengumpulan minyak
(PPM) sebelum dikirim ke pengilangan atau terminal untuk dikapalkan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan topik “Kegiatan Kuliah Lapangan” di PPSDM Migas Cepu, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1.2 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah pada topik “Kegiatan Kuliah Lpangan” di PPSDM Migas
Cepu, maka laporan ini bertujuan:
PEMBAHASAN
Keberadaan migas di suatu tempat sangat ditentukan oleh kondisi geologi daerah itu
sendiri, dimana pada daerah tersebut harus ada minyak dan gas bumi nya. Terutama didasarkan
pada adanya beberapa parameter yang menjadi persyaratan mutlak terperangkapnya atau
terjebaknya hydrocarbon, yaitu:
1. Batuan Induk
Batuan Induk adalah batuan sedimen berbutir halus kaya akan material organic,
merupakan produk sedimentasi akuatik lingkungan sangat tenang dan bersifat reduksi,
misalnya rawa-rawa,delta,lagunal dan sebagainya.
2. Migration (migrasi)
Migrasi adalah proses pergerakan minyak dan gas bumi, migrasi juga di bagi menjadi 2
macam yaitu :
Migrasi Primer
Migrasi primer adalah berpindahnya minyak dan gas bumi dari batuan induk masuk ke
dalam batuan reservoir lapisam penyusun.
Migrasi Sekunder
Migrasi Sekunder adalah pergerakan minyak dalam lapisan reservoir itu sendiri menuju
ke tempat akumulasi nya. Dan berikut ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi
migrasi yaitu:
Kompaksi
Daya Kapiler
Tekanan Hidrostatis
Sementasi
Pelarutan Oleh Gas
3. Batuan Reservoi (Reservoir Rocks)
Batuan Reservoir adalah suatu batuan dimana minyak bumi terperangkap di dalamnya.
Maka semua jenis batuan bisa bertindak sebagai reservoir, padahal umunya minyak dan gas
bumi yang ekonomis terdapat di batuan reservoir yang berupa batuan sedimen berbutir kasar,
bersifat permeable dan tidak menunjukkan adanya sumber material organik.
4. Trap (Perangkap)
Ada 2 tipe perangkap yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi. Perangkap struktur
banyak dijumpai dilapangan minyak tua berupa perangkap antiklin sedangkan perangkap
statigrafi berupa batugamping terumbu yang ditemukan pada reservoir dari formasi Prupuh.
Cap Rock adalah lapisan batuan yang karena sifat fisiknya dapat bertindak sebagai
penghalang yang tidak dapat ditembus oleh fluida (Impermiabel) dan fungsinya sebagai penutup
akumulasi migas, sehingga migas tidak bisa merembes ke tempat lain.
Berdasarkan konsep tektonik lempeng, posisi cekungan sedimen di Indonesia yang kaya
akan potensi migas dapat ditentukan dan kegiatan eksplorasi migas dapat diprioritaskan. Di
Indonesia terdapat 60 cekungan dengan berbagai status. Setelah itu ada Fisiografi Cekungan
Jawa Timur Utara. Van Bemmelen (1949) membagi jawa timur menjadi 7 zona fisiografi yaitu
Zona Alluvial Jawa Timur Utara, Zona Perbukitan Rembang dan Madura, Zona Randublatung,
Zona Kendeng, Zona dataran tengan Jawa Timur, Zona Gunung Api dan Zona Pegunungan
Selatan.
Untuk kegiatan operasi pemboran ini membutuhkan teknologi tinggi dan beresiko tinggi
itu kenapa untuk pemboran itu sendiri membutuhkan biaya yang besar dan padat modal.
Dan untuk para pekerja yang berada dalam bidang pemboran harus memilika
pengalaman dan ilmu yang baik untuk keseslamatan kerja agar kecelakaann kerja dapat
di hindari.
Setelah mempersiapkan segala hal sebelum melakukan pemboran maka inilah tujuan
secara umum dibuat nya lubang bor adalah untuk:
1) Unutuk membuktikan ada atau tidak nya minyak dan gas di dalam suatu
reservoir yang di buat lubang
2) Jalan untuk mengalirkan minyak atau gas dari reservoir ke permukaan bumi.
Untuk membuktikan keberadaan minyak dan gas bumi dalam reservoir maka
diperlukan suatu pengeboran terlebih dahulu, untuk pengeboran itu sendiri mempunyai
jenis jenis sesuai dengan tujuan nya, berikut ini adalah jenis pengeboran beserta tujuan
nya adalah:
1) Pengeboran Ekplorasi
Tujuan dari pengeboran ekplorasi ini adalah untuk mengetahui suatu
cekunganapakah terdapat minyak dan gas bumi.
2) Pengeboran Eksploitasi
Tujuan dari pengeboran jenis eksploitasi adalah untuk menigkatkan pengurasan
terhadap reservoir produksi.
3) Pengeboran Deliniasi
Tujuan dari pengeboran delinasi ini dalah untuk mencari batas batas dan
ketebelan pada suatu reservoir.