Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL TUGAS AKHIR

STUDI PENENTUAN ZONA PERFORASI PADA SUMUR “ZX”


Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik pada
Jurusan Teknik Perminyakan Konsentrasi Teknik Geologi

Di susun oleh:

LUCKY RAHMAD ADI SURYA

NIM : 15.01.406

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN


KONSENTRASI TEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI
BALIKPAPAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dunia perminyakan adalah sebuah industri yang sangat kompleks,
menguntungkan, tetapi juga sangat beresiko. Industri ini melibatkan beberapa
disiplin ilmu seperti geologi, geofisika, kimia, ilmu perminyakan serta ilmu-ilmu
lain yang berhubungan dengan dunia perminyakan. Dalam tahapan eksplorasi di
butuhkan peran ahli geologi, geofisika, dan ilmu perminyakan untuk menentukan
ada tidaknya kandungan hidrokarbon di suatu tempat kemudian akan dibuktikan
dengan melakukan pemboran eksplorasi dan analisa data sehingga dapat dipastikan
tentang ada tidaknya kandungan serta nilai ekonomis dari kandungan hidrokarbon
tersebut.
Fokus utama dari industri ini beberapa tahun belakangan adalah untuk
mengeksplorasi cadangan-cadangan hidrokarbon baru, membuktikan cadangan
terkira, serta menambah produksi pada cadangan terbukti guna menambah
cadangan hidrokarbon yang mampu menambah kekurangan produksi migas
Indonesia yang disisi lain, permintaan semakin meningkat. Dalam tahapan
eksplorasi, pemetaan geologi merupakan kunci awal dalam proses pencarian pada
suatu daerah yang terduga memiliki potensi cadangan hidrokarbon.
Dalam pekerjaan sumur minyak, dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu tahap
eksplorasi, pemboran, komplesi, dan produksi. Tahapan eksplorasi biasanya
dilakukan oleh ahli geologi, berupa proses penelitian lapisan batuan, lingkungan
pengendapan, serta survei seismik. Setelah dipastikan bahwa lapangan berpotensi
untuk diproduksi, maka dilakukan pemboran sumur wild cat untuk mendapat
rekaman log dan sampel batuan reservoir.
Kemudian dilakukan tahap pemboran sumur produksi. Ketika proses
pemboran selesai, lubang bor harus dipersiapkan sedemikian rupa sebelum
dimulainya proses produksi. Tahap ini disebut proses komplesi, yaitu mulai dari
pemasangan casing, cementing, dan perforasi.
Perforasi adalah salah satu tautan utama dalam kegiatan komplesi sumur.
Untuk memenuhi persyaratan pengembangan berbagai jenis lapangan minyak dan
gas, setelah lebih dari sepuluh tahun penelitian dan pengembangan, serangkaian
metode perforasi dan proses penyesuaian telah ditetapkan, yang di satu sisi
meningkatkan hasil dan efisiensi penyelesaian perforasi dan stimulasi, dan di sisi
lain memperpanjang masa produktif reservoir dengan melindungi reservoir itu
sendiri.
PT. PERTAMINA EP ASSET V Field Hulu Sangasanga merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi serta pengolahan
minyak dan gas bumi yang telah menggunakan teknologi serta peralatan canggih
untuk mendukung proses produksinya. Keahlian dan keterampilan operator
pelaksana merupakan persyaratan yang tidak bisa ditawar agar proses produksi
dapat berjalan dengan aman, efektif, efisien serta aman lingkungan. Berdasarkan
hal diatas tentunya salah satu teknologi yang digunakan oleh PT. Pertamina dalam
kegiatan eksploitasi minyak dan gas bumi yaitu perforasi sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas hasil produksi minyak dan gas bumi.

1.2 Identifikasi Masalah


Pada penelitian ini terdapat pengetahuan baru yang patut untuk dipelajari
yaitu: Menentukan zona perforasi yang akan didapatkan melalui data survei bawah
permukaan suatu sumur.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud dari penelitian ini yaitu mengetahui letak titik-titik sumur yang akan
dilakukan kegiatan perforasi untuk memproduksi minyak dan gas bumi. Sedangkan
tujuan yang akan dicapai yaitu adalah penentuan zona untuk dilakukan perforasi
pada suatu sumur berdasarkan pada data-data hasil survei yang diperoleh.

1.4 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini diperoleh menggunakan data-data yang didapat dari PT.
Pertamina EP Asset V, Field Hulu Sangasanga, Kalimantan Timur. Penelitian ini
akan dimulai pada tanggal 1 Oktober 2019 s/d 31 Oktober 2019.
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Pengertian Perforasi


Setelah operasi pemboran mencapai target yang ditentukan maka tahap
selanjutnya yaitu pelaksanaan operasi produksi. Tahap awal dimulainya suatu
operasi produksi adalah dengan dilaksanakannya tahap penyelesaian sumur atau
well completion. Well completion adalah pekerjaan tahap akhir atau pekerjaan
penyempurnaan untuk mempersiapkan suatu sumur pemboran menjadi sumur
produksi. Metode well completion ini dapat dibagi berdasarkan jenis-jenisnya yang
meliputi pertimbangan penerapan formation completion, well head completion dan
tubing completion atau perforasi (Alexandri, 2018).
Perforasi memiliki peranan penting pada komplesi sumur. Perforasi akan
membentuk media penghubung antara reservoir dan lubang sumur. Tanpa adanya
desain dan eksekusi yang benar, maka lubang perforasi dapat mengakibatkan
adanya kehilangan tekanan yang sangat besar. Hal tersebut akan merugikan karena
produksi yang diharapkan tidak akan tercapai dan kandungan cadangan terambil
dari satu sumur yang diharapkan tidak akan pernah tercapai.
Ketika target formasi telah selesai dibor, maka production casing atau
liner akan dipasang dan dilanjutkan dengan penyemenan. Agar terjadi komunikasi
aliran antara reservoir dan lubang sumur, maka perlu dibuat lubang yang menembus
dinding casing, semen dan formasi. Kegiatan pembuatan lubang tersebut disebut
perforasi.
Menurut Apolianto dan Mucharam (2012) kegiatan perforasi memerlukan
bahan peledak (explosive charges) yang diturunkan kedalam sumur baik dengan
menggunakan electric conductor wireline cable, tubing atau drill pipe. Ketika
charges telah mencapai kedalaman yang telah ditentukan maka peledakan bisa
segera dilakukan untuk menghasilkan lubang yang menghubungkan antara lubang
bor dengan target formasi yang dituju.
Gambar 2.1 Skema Peralatan Perforasi Bawah Permukaan

2.2 Penentuan Reservoir Berdasarkan Interpretasi Well Logging


Untuk menemukan lokasi dengan sumber daya migas yang potensial, perlu
dilakukan berbagai kegiatan eksplorasi yang melingkupi berbagai disiplin ilmu.
Salah satu pendekatan disiplin ilmu yang dilakukan adalah petrophysics yang
mengaplikasikan pendekatan geologi dan fisika batuan. Petrofisik merupakan studi
yang dilakukan untuk memperoleh sifat fisik batuan reservoir dan fluida. Salah satu
cara untuk mendapatkan sifat fisik reservoar adalah dengan melakukan well logging
pada sumur eksplorasi.
Menurut Pratama dkk. (2013) well logging merupakan suatu teknik untuk
mendapatkan data bawah permukaan dengan menggunakan alat ukur yang
dimasukkan kedalam lubang sumur, untuk evaluasi formasi dan identifikasi ciri-ciri
batuan di bawah permukaan. Tujuan dari well logging adalah untuk mendapatkan
informasi litologi, pengukuran porositas, pengukuran resistivitas, permeabilitas dan
kejenuhan hidrokarbon. Well logging dapat dilakukan pada saat pengeboran sedang
berlangsung maupun pada saat setelah selesai pemboran. Metode well logging
merupakan suatu metode yang dapat memberikan data yang diperlukan untuk
mengevaluasi secara kualitatif dan kuantitatif adanya hidrokarbon.
Berdasarkan kemampuannya, logging dibedakan menjadi log listrik, log
radioaktif, log sonic dan log caliper. Dimana log listrik merupakan suatu plot antara
sifat fisik listrik lapisan yang ditembus lubang bor setiap kedalaman yang bertujuan
mengidentifikasi lapisan yang mengandung garam dengan konduktivitas tinggi.
Log radioaktif memanfaatkan pancaran radioaktif yang nantinya akan dipantulkan
ke lapisan formasi dan elektron formasi akan terlepas dan kemudian terbaca oleh
detektor sebagai kurva logging. Caliper log, merupakan suatu alat yang dapat
memberikan gambaran kondisi pada lubang sumur yang berguna saat proses
pengeboran. Sedangkan untuk mengukur besarnya nilai porositas dari data log
sonik, log density dan log neutron (Budiman dan Harisun, 2016).
Pada Gambar 3 merupakan tampilan kurva log dari data log dan hasil
perhitungan sifat petrofisika. Pada kolom pertama adalah gambar kurva log sinar
gamma (log GR), log SP, dan log caliper. Pada kolom ketiga dan keempat
merupakan flag dari zona-zona yang telah dibatasi oleh cut off. Flag berwarna
kuning adalah flag untuk net sand, sedangkan flag berwarna oranye adalah net
reservoir dan flag berwarna hijau adalah net pay/pay zone (zona hidrokarbon). Pada
kolom kelima adalah log resistivity. Kolom keenam adalah kolom kedalaman
dengan satuan nya adalah feet. Kolom ketujuh adalah kolom yang berisi log density
(RHOB) dan log porosity (NPHI) serta ada log syintetic (Ulum dkk. 2014).
Gambar 2.2 Contoh Grafik Hasil Dari Well Logging
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Salah satu metode yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu metode
deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi obyek sesuai dengan apa adanya. Jenis metode deskriptif yang
digunakan diantaranya studi kasus yaitu dengan memberikan gambaran secara
detail dari hasil studi kasus yang didapatkan pada penelitian yang meliputi
gambaran sifat fisik dari sebuah reservoir dan penelitian perpustakaan dan
dokumentasi yaitu dengan melakukan kajian pustaka yang diperoleh dengan cara
membaca dan mengolah data yang diperoleh dari studi pustaka atau studi literatur.
Berikut ini adalah metode penelitian yang akan dilakukan meliputi:
1. Langkah awal yaitu proses pengumpulan data yang akan diolah seperti data
umum sumur, data logging sumur, data properti batuan pada sumur, dan data
tekanan sumur.
2. Langkah kedua adalah mempelajari data umum sumur.
3. Langkah ketiga yaitu interpretasi data well logging seperti untuk mengetahui
letak kedalaman reservoir hidrokarbon, karakter batuan reservoir, kondisi
formasi batuan sekitar sumur dan interpretasi lainnya.
4. Berikutnya yaitu menganalisa data kondisi tekanan sumur seperti kondisi
tekanan underbalance ataupun kondisi tekanan overbalance.
5. Langkah akhir yaitu membuat laporan terkait interpretasi maupun analisa
langkah-langkah diatas untuk menentukan hasil akhir tentang penentuan letak
zona yang akan dilakukan perforasi.

3.2 Data Penelitian


Data-data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah:
a. Data umum sumur
b. Data well log
c. Data properti batuan sumur
d. Data tekanan sumur
3.3 Laporan Akhir
Langkah-langkah akhir dalam penelitian ini adalah menuliskan laporan akhir.
Penulisan ini dibagi menjadi dua tahap:
a. Laporan akhir untuk PT. Pertamina EP Asset V Field Hulu Sangasanga yang
telah memberikan nasehat dan bimbingan dari pihak perusahaan yang terkait.
b. Laporan akhir penulis untuk STT Migas Balikpapan dibawah bimbingan dan
saran dari dosen pembimbing di STT Migas Balikpapan.
BAB IV

RENCANA TAHAPAN TUGAS AKHIR


4.1 Jenis Kegiatan
Adapun kegiatan yang akan saya lakukan adalah mengetahui secara rinci
mengenai operasi produksi dan mekanisme perforasi pada PT. Pertamina EP Asset
V Field Hulu Sangasanga.

4.2 Lokasi Kegiatan


Mengenai kegiatan yang akan saya lakukan adalah meliputi kegiatan yang ada
di departemen Pemboran, Departemen Reservoir, Departemen Produksi,
Departemen Operasi dan bidang-bidang lainnya yang berhubungan di PT.
Pertamina EP Asset V Field Hulu Sangasanga, Kalimantan Timur.

4.3 Waktu Pelaksanaan


Saya berharap pengerjaan tugas akhir ini dapat berlangsung kurang lebih
selama sebulan dan diharapkan dapat dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2019
sampai dengan 31 Oktober 2019. Saya sebagai pemohon tugas akhir berharap agar
pihak dari PT. Pertamina EP Asset V Field Hulu Sangasanga agar dapat menerima
permohonan ini.

4.4 Usulan Jadwal


1. Orientasi umum (Sejarah perkembangan dan manajemen perusahaan secara
umum).
2. Orientasi khusus I (pemahaman konsep, proses analisis, dan penyajian data-data
pada operasi lapangan).
3. Orientasi khusus II (pemahaman konsep, proses analisis dan penyajian data-data
pada operasi lapangan).
4. Orientasi khusus III (pemahaman konsep, proses analisis, dan penyajian data-
data pada proses produksi).
5. Pembuatan laporan dan tugas-tugas lainnya serta presentasi di depan
pembimbing lapangan dan pihak terkait.
BAB V

PENUTUP
Demikianlah proposal usulan kegiatan tugas akhir yang akan dilakukan di PT.
PERTAMINA EP ASSET V. Saya berharap agar usulan kegiatan ini mendapat
sambutan yang baik dari pihak perusahaan. Melihat keterbatasan dan kekurangan
yang saya miliki, maka saya sangat mengharapkan bantuan dan dukungan dari
pihak perusahaan untuk melancarkan tugas akhir ini.
Saya berharap selama dalam pelaksanaan tugas akhir ini diberikan bimbingan
agar mendapatkan kelancaran hingga akhir kegiatan. Selain itu saya juga
mengharapkan kemudahan dalam mengadakan penelitian atau mengambil data-
data yang diperlukan selama kegiatan tugas akhir berjalan.
Terima kasih kepada PT. PERTAMINA EP ASSET V yang telah memberi
saya kesempatan untuk mengajukan proposal kegiatan tugas akhir ini. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan berkah dan rahmat-Nya sehingga
kegiatan penelitian ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi
kedua belah pihak.

Balikpapan, 21 September 2019

Lucky Rahmad Adi Surya


DAFTAR PUSTAKA

Sasmita, E, P. 2012. “Pemilihan Metode Perforasi Berdasarkan Jenis dan Kondisi


Batuan Reservoir”. Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan
Energi. Universitas Trisakti Jakarta.
Liu, H., Wang, F., Wang, Y., Gao, Y., Cheng, J. 2014. “Oil Well Perforation
Technology: Status and Prospects”. Petroleum Exploration and
Development.
Pratama, A., Suharno., Zainudin, A. 2013. “Analisis Petrofisika Untuk Mentukan
Potensi Hidrokarbon Pada Sumur ELP-23 Lapangan Prabumulih
Menggunakan Metode Inversi”. Jurusan Teknik Geofisika Universitas
Lampung.
Alexandri, A. 2018. “Peran Penting Perencanaan Komplesi Formasi dalam
Keberhasilan Komplesi Sumur”. Swara Patra. Majalah Ilmiah PPSDM Migas.
Apolianto, E., Mucharam, L. 2012. “Evaluasi Perencanaan dan Hasil Perforasi
Berdasarkan Target Performa Lapangan Z”. Program Studi Teknik
Perminyakan Institut Teknologi Bandung.
Budiman, H., Harisun, D, P. 2016. “Interpretasi Data Log Sumur X-15 Lapangan
Y Untuk Penentuan Awal Isi Hidrokarbon Di Tempat”. Program Studi
Teknik Eksploitasi Produksi Migas Jurusan Teknik Perminyakan Politeknik
Akamigas Palembang.
Ulum, Y, N., Hastuti, E, W, D., Herlina, W. 2014 “Studi Evaluasi Data Logging
dan Sifat Petrofisika Untuk Menentukan Zona Hidrokarbon Pada Lapisan
Batu Pasir Formasi Duri Lapangan Balam South, Cekungan Sumatera
Tengah”. Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas
Sriwijaya.
Septianingrum, R., Nugroho, H., Hidajat, W, K., Rachman, H., Heriadji, Y. 2014.
“Penentuan Zona Prospek Reservoir Hidrokarbon Pada Tahap Eksplorasi
Dengan Analisis Petrofisika Formasi Baturaja Lapangan “IRFA” Blok
Sekayu Cekungan Sumatera Selatan”. Geological Engineering E-Journal

Anda mungkin juga menyukai