PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
RANCANG BANGUN DHT (DUCTED HELICAL TURBINE) :
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS (LAUT DAN SUNGAI)
BEREFISIENSI TINGGI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK
DAERAH TERPENCIL
BIDANG KEGIATAN :
PKM-KARSA CIPTA
Diusulkan oleh :
Zain Amarta (2412100123) Angkatan 2012
Abdi Ismail (2412100027) Angkatan 2012
Muhammad Syarifuddin (2413031053) Angkatan 2013
Ayu Fitriyah Wahyuni (2413100063) Angkatan 2013
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
RANCANG BANGUN DHT (DUCTED HELICAL TURBINE) :
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS (LAUT DAN SUNGAI)
BEREFISIENSI TINGGI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK
DAERAH TERPENCIL
BIDANG KEGIATAN :
PKM-KARSA CIPTA
Diusulkan oleh :
Zain Amarta (2412100123) Angkatan 2012
Abdi Ismail (2412100027) Angkatan 2012
Muhammad Syarifuddin (2413031053) Angkatan 2013
Ayu Fitriyah Wahyuni (2413100063) Angkatan 2013
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
RINGKASAN ......................................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan .............................................................................. 2
1.5 Manfaat Program .......................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
2.1 Turbin Helical............................................................................................... 3
2.2 Solidity dan Kemiringan Blade Turbin Helical ............................................ 4
2.3 Turbin Darrieus dengan Ducting .................................................................. 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................... 5
3.1 Studi Literatur............................................................................................... 5
3.2 Penentuan Geometri dan Spesifikasi Turbin Helical ................................... 6
3.3 Fabrikasi DHT .............................................................................................. 6
3.4 Penyesuaian Komponen Turbin dengan Alat Ukur ...................................... 7
3.5 Pemasangan dan Pengujian .......................................................................... 7
3.6 Pengambilan Data......................................................................................... 8
3.7 Analisis dan Pembahasan ............................................................................. 8
3.8 Penyusunan Laporan .................................................................................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................ 8
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 11
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ringkasan Keunggulan Penggunaan Ducting (Ibnu Mulkan, 2012) ...... 4
Tabel 4.1 Anggaran Biaya ...................................................................................... 8
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 9
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Perbandingan moment dan daya dari Turbin Helical (kiri) dan
Darrieus (kanan) (Tsai, 2014) ............................................................ 3
Gambar 2.2 Efisiensi dari berbagai tipe Turbin Arus Air (Gorban & Gorlov,
2001) .................................................................................................. 3
Gambar 2.3 Sudut kemiringan blade Turbin Helical (δ) (Niblick, 2012) ............. 4
Gambar 2.2 Efisiensi dari berbagai tipe Turbin Arus Air (Gorban & Gorlov,
2001) .................................................................................................. 5
Gambar 3.1 Diagram alir rancang bangun DHT ................................................... 3
Gambar 3.2 Desain Ducted Helical Turbine (DHT) ............................................. 6
Gambar 3.3 Detail Desain Ducted Helical Turbine (DHT), tampak samping
(kiri) dan tampak atas (kanan)............................................................ 7
Gambar 3.4 Towing tank dan control room Laboratorium Hidrodinamika ITS ... 7
iv
RINGKASAN
v
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberlangsungan berbagai macam bentuk aktivitas di masyarakat sangat
tergantung kepada tersedianya energi listrik. Permintaan terhadap energi listrik
pun semakin hari semakin meningkat. Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian
ESDM menyatakan pada September 2013 tersisa 20% masyarakat Indonesia yang
belum menikmati listrik, terutama pada daerah pedalaman dan kepulauan
terpencil, seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur. Padahal daerah tersebut
memiliki potensi energi yang dapat dimanfaatkan seperti aliran sungai pada
daerah pedalaman dan arus laut pada kepulauan terpencil. Energi arus air (sungai
dan laut) selain ramah lingkungan, energi ini juga mempunyai nilai 830 kali lipat
lebih besar dibandingkan dengan energi angin (Andrianto, 2009). Selain itu,
teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Arus (PLTA) memiliki biaya investasi yang
relatif terjangkau dan dengan teknologi yang sederhana sehingga mudah
diterapkan.
Teknologi untuk mengkonversi energi pada arus sungai maupun arus laut
untuk menjadi energi listrik adalah turbin arus air. Turbin arus air yang banyak
dikembangkan ialah tipe Darrieus dan tipe Helical. Dari kedua tipe turbin tersebut,
Turbin Helical memiliki daya yang nilainya lebih tinggi, torsi yang lebih stabil
dan dapat berputar pada kecepatan arus rendah. Turbin Helical memiliki semua
karakteristik unggul dari Turbin Darrieus tanpa karakteristik lemah dari Turbin
Darrieus. Selain itu dari berbagai tipe turbin arus air yang lain, Turbin Helical
memiliki efisiensi tertinggi (Gorban & Gorlov, 2001).
PLTA harus memiliki turbin dengan efisiensi yang tinggi, agar energi arus
air dapat semaksimal mungkin dikonversi menjadi energi listrik. Semakin tinggi
efisiensi turbin arus air, maka semakin tinggi energi listrik yang dihasilkan oleh
PLTA. Semakin tinggi efisiensi sebuah turbin arus air, maka semakin kecil luasan
sungai / laut yang dibutuhkan dan semakin sedikit jumlah turbin yang dibutuhkan
untuk menghasilkan beberapa Megawatt dalam skala besar serta diharapkan biaya
listrik yang dihasilkan oleh PLTA semakin murah.
Metode yang telah digunakan untuk meningkatkan efisiensi turbin adalah
dengan memasang selubung (ducting) pada turbin. Desain Turbin Darrieus dengan
ducting mampu meningkatkan efisiensi turbin, efisiensi yang didapatkan yaitu
67% (Ibnu Mulkan, 2012). Sehingga rancang bangun Turbin Helical dengan
ducting atau DHT (Ducted Helical Turbine) diharapkan akan menghasilkan turbin
yang memiliki efisiensi lebih dari 67%. Selain memiliki efisiensi tinggi, DHT
juga dirancang dapat menyesuaikan perubahan arah arus (laut dan sungai) dengan
menambahkan 2 sirip pada sisi atas ducting dan 2 sirip pada sisi bawah ducting,
sehingga DHT akan senantiasa menghasilkan daya listrik yang maksimal. DHT
akan dilakukan uji performansi pada arus air yang deras maupun arus air yang
lemah, agar nantinya dapat diterapkan di daerah terpencil yang memiliki
kecepatan arus air yang berbeda-beda. Sehingga kebutuhan listrik daerah terpencil
2
dapat tercukupi dengan penerapan DHT. Oleh karena itu, pada Program
Kreatifitas Mahasiswa ini akan dilakukan rancang bangun DHT (Ducted Helical
Turbine) sebagai pembangkit listrik tenaga arus (laut dan sungai) berefisiensi
tinggi untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah terpencil.
Gambar 2.1 Perbandingan moment dan daya dari Turbin Helical (kiri) dan
Darrieus (kanan) (Tsai, 2014)
Turbin Helical memiliki semua karakteristik unggul dari Turbin Darrieus
tanpa karakteristik lemah dari Turbin Darrieus. Turbin Helical memiliki torsi yang
stabil pada berbagai kecepatan arus dan dapat berputar pada kecepatan arus
rendah (Gorlov, 1998). Selain itu dari berbagai tipe turbin arus air yang lain,
Turbin Helical memiliki efisiensi tertinggi (Gorban & Gorlov, 2001).
Gambar 2.3 Sudut kemiringan blade Turbin Helical (δ) (Niblick, 2012)
Pada sudut kemiringan 65,30 didapatkan efisiensi 30 % dan pada sudut
kemiringan 66,40 didapatkan efisiensi 33 % (Han, 2013). Selain itu, diantara sudut
kemiringan 43,70 , 500 dan 600 didapatkan efisiensi tertinggi (24,4 %) pada 600.
Semakin besar sudut kemiringannya maka torsi dan efisiensi turbin Helical akan
semakin tinggi (Shiono, 2002). Penelitian lain juga menyatakan turbin dengan
efisiensi tertinggi (24%) didapatkan pada kemiringan blade 600 (Niblick, 2012).
Berdasarkan ketiga penelitian tersebut, kemiringan blade yang dipilih sebagai
variabel tetap pada karsa cipta ini ialah 670.
Sedangkan dari sisi solidity, diantara solidity 0,2, 0,3, 0,4 dan 0,5, efisiensi
turbin helical tertinggi yaitu didapatkan pada solidity 0,4 sedangkan efisiensinya
akan menurun pada solidity 0,5 (Shiono, 2002). Hal berbeda menyatakan bahwa
diantara solidity 0,41, 0,48 dan 0,55 efisiensi tertinggi dicapai pada solidity 0,55
(Wright, 2011). Dengan demikian, masih diperlukan metode lain untuk
meningkatkan efisiensi turbin Helical sebab didapatkan hasil yang berbeda dan
tidak saling mengkonfirmasi pada penerapan metode dari sisi solidity.
2.3 Turbin Darrieus dengan Ducting
Metode yang telah digunakan untuk meningkatkan efisiensi turbin adalah
dengan memasang selubung (ducting) pada turbin. Penggunaan ducting pada
turbin arus sungai maupun arus laut sangat bermanfaat untuk meningkatkan
efisiensi dari turbin, mengingat kecepatan aliran perairan terbuka relatif rendah
(Ibnu Mulkan, 2012). Berikut adalah ringkasan keunggulan dari penggunaan
ducting pada turbin arus sungai dan arus laut.
Tabel 2.1 Ringkasan Keunggulan Penggunaan Ducting (Ibnu Mulkan, 2012)
Turbin Arus Sungai tanpa Selubung Turbin Arus Sungai dengan Selubung
(Ducting) (Ducting)
Tambahan daya dari selubung dapat
Ukuran rotor yang besar
mengurangi ukuran dari rotor
Sistem pengapungan hanya berfungsi sebagai Sistem pengapungan adalah bagian dari
kerangka mekanisme koversi energy, dan biaya dari
5
plant
Ukuran dan biaya dari system transmisi tetap Ukuran dan biaya dari system transmisi
meskipun kecepatan rotor dan kecepatan berkurang dengan meningkatnya kecepatan
aliran yang melalui rotor meningkat rotor dan kecepatan aliran yang melalui rotor
Efek dari self-regulation menstabilkan
Daya output bergantung pada kecepatan aliran
kecepatan aliran pada bagian sebelum rotor,
yang ada, dan perlu system control
dan tidak memerlukan system control
Harus memperhatikan rasio panjang dan lebar
Lebar dari selubung dapat ditingkatkan sampai
rotor yang dapat diterima karena ketinggian
didapatkan nilai yang diinginkan
turbin sangat bergantung dari kedalaman air
Ibnu Mulkan (2012) telah mendesain Turbin Darrieus dengan ducting untuk
meningkatkan efisiensi turbin. Penelitian dilakukan terhadap 3 variasi panjang
ducting, yaitu 110 cm, 130 cm, dan 150 cm serta 3 variasi rasio luasan, yaitu 1,29
, 1,31 dan 1,33. Rasio luasan ialah luas output ducting (Do) dibagi dengan luas
input ducting (Di). Ducting dengan panjang 150 cm dan rasio luasan ducting 1,29
menghasilkan efisiensi turbin yang paling tinggi. Berdasarkan desain tersebut
didapatkan kenaikan daya mekanik mencapai 90,7%, kenaikan RPM 38.4%, dan
kenaikan torsi 38.2% daripada turbin tanpa ducting. Sedangkan untuk efisiensi
didapatkan nilai sebesar 67%.
dengan mencari beberapa referensi berupa jurnal, paper, dan buku yang
berhubungan dengan Turbin Helical.
3.2 Penentuan Geometri dan Spesifikasi DHT
Pada tahap ini dilakukan penentuan spesifikasi dan geometri guna
memaksimalkan efisiensi Turbin Helical sebelum nantinya ditingkatkan lebih
tinggi lagi efisiensi dari turbin tersebut dengan adanya penambahan ducting.
Selain itu, ditentukan jenis material yang akan digunakan yaitu dengan serat
fiberglass untuk bahan pembuatan blade dan bahan baja anti karat (stainless steel)
untuk poros turbin dan ducting. Berikut adalah parameter desain untuk rancang
bangun DHT :
- Dimensi ducting : lebar output (lo) = 110,1 cm, lebar input (li) = 85,3 cm,
lebar straight channel = 74 cm, panjang (p) = 150 cm
- Rasio luasan ducting : 1,29
- Dimensi turbin : 90 cm (tinggi, simbol : h) x 60 cm (diameter, simbol : d)
- Jumlah blade (N) : 3
- Tipe airfoil blade : NACA 0018
- Panjang chord (c) : 15 cm
- Kemiringan blade (δ) : 670
- Solidity : N.c / π.d = 0,238
3.3 Fabrikasi DHT
Berdasarkan parameter desain yang telah ditentukan maka dilakukan
pembuatan dan perakitan DHT. Mulai dari blade dengan airfoil NACA 0018,
poros turbin, end plate turbin, ducting dan struktur penghubung turbin dengan
ducting. Bentuk ducting ditambahkan 2 sirip pada sisi atas dan 2 sirip pada sisi
bawah agar dapat menyesuaikan perubahan arah arus laut sehingga DHT akan
senantiasa menghasilkan daya listrik yang maksimal. Berikut ialah desain dari
DHT.
Gambar 3.3 Detail desain Ducted Helical Turbine (DHT), tampak samping (kiri)
dan tampak atas (kanan)
3.4 Penyesuaian Komponen Turbin dengan Alat Ukur
Pada tahap ini dilakukan pembelian alat ukur RPM (tachometer) dan torsi
(torsimeter). Agar tachometer dan torsimeter dapat mengukur besaran RPM dan
torsi, dilakukan penyesuaian antara poros Turbin Helical dengan kedua alat ukur
tersebut.
3.5 Pemasangan dan Pengujian
Tahap pengujian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana performansi dari
DHT yang telah dirancang. Pengujian performansi DHT dilakukan di towing tank
Laboratorium Hidrodinamika Fakultas Teknologi Kelautan Jurusan Teknik
Perkapalan ITS. Towing tank tersebut memiliki panjang 30 m, lebar 3 m dan
kedalaman 2 m.
Gambar 3.4 Towing tank dan control room Laboratorium Hidrodinamika ITS
8
Seluruh bagian DHT yang diuji akan dimasukkan dalam air, lalu poros turbin
ditarik menggunakan motor train dengan kecepatan tertentu sesuai dengan input
tegangan (2-10 volts) yang diberikan oleh kontrol room. Pada tahap ini, dilakukan
juga kalibrasi input tegangan terhadap keluaran kecepatan motor train pada
control room agar dihasilkan output kecepatan yang sesuai dengan harapan.
Dengan metode pengujian seperti ini, peneliti dapat lebih mudah mendapatkan
kecepatan arus yang akurat dan presisi sesuai dengan yang diharapkan.
3.6 Pengambilan Data
Data yang diambil pada program karsa cipta ini ialah RPM, torsi dan
efisiensi pada kecepatan arus air 0,6 m/s, 0,8 m/s, 1 m/s, 1,2 m/s dan 1,4 m/s.
Nilai RPM (ω) dan torsi (T) didapatkan dari alat ukur secara langsung saat
eksperimen. Efisiensi (η) dari persamaan berikut:
No Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
Penentuan Geometri
2
dan Spesifikasi DHT
3 Fabrikasi DHT
Penyesuaian
4 Komponen Turbin
dengan Alat Ukur
Pemasangan dan
5
Pengujian
6 Pengambilan Data
Analisis dan
7
Pembahasan
8 Penyusunan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, John. 2011. Design and Manufacture of a Cross-Flow Helical Tidal
Turbine. Capstone Project Report.
Andrianto, M.W. 2009. Studi Teknis Pemilihan Turbin Kobold pada Pembangkit
Listrik Tenaga Arus Bawah Laut di Selat Madura. Tugas Akhir. Teknik
Sistem Perkapalan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM. 2013. Per September 2013, Rasio
Elektrifikasi 80,1 Persen. [online] <http://www.esdm.go.id/berita/listrik/39-
listrik/6586-per-september-2013-rasio-elektrifikasi-801-persen.html>,
[diakses tanggal 12 September 2014].
Gorban, A.N. & Gorlov, A. 2001. Limits of the Turbine Efficiency for Free Fluid
Flow. Journal of Energy Resources Technology, Vol. 123 (317).
Gorlov, A. 1998. Development of Helical Reaction Hydraulic Turbine. Technical
Report, MIME Department of Northeast University.
10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
12
13
14
15
16
17
turbin agar
dapat berputar
Sebagai
komponen
Ducting turbin untuk 2 buah 400.000,00 800.000,00
peningkatan
efisiensi
Sebagai
komponen
Sirip Ducting turbin untuk 4 buah 60.000,00 240.000,00
penyesuaian
arah arus air
Sebagai
Lengan komponen
4 buah 100.000,00 400.000,00
Ducting penguat posisi
Ducting
Sub Total 4.980.000,00
3. Perjalanan
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Transportasi Pembelian
ke tempat bahan baku
5 kali 60.000,00 300.000,00
pembelian untuk
bahan baku pembuatan alat
Transportasi Perakitan bahan
ke tempat baku untuk 10 kali 60.000.000 600.000,00
perakitan alat pembuatan alat
Transportasi Menguji alat
ke tempat yang telah 2 kali 60.000,00 120.000,00
pengujian alat selesai dibuat
Jasa
Sebagai sarana
pengiriman 10 kali 85.000,00 850.000,00
pengiriman alat
alat
Sub Total 1.870.000,00
4. Lain - lain
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Penggandaan Sebagai
4 anggota 20.000,00 80.000,00
proposal dan pegangan dan
19
22