DISUSUN OLEH:
1801142
BALIKPAPAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah kerja ulang dan
komplesi ini dengan tepat waktu.
Makalah tersebut saya buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kerja Ulang Dan Komplesi. Selain itu, makalah ini nantinya juga akan bermanfaat
juga bagi siapapun yang membacanya.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aprilino Alfa Kurmasela,
S.Pd., M.Sc. yang telah memberikan tugas makalah ini dan juga kepada semua pihak
yang sudah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Saya juga menyadari bahwa makalahh ini terdapat banyak sekali kekurangan
didalamnya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun
bagi para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
3.1 Kesimpulan........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui tujuan dari KULP dan terdiri dari metode apa saja.
- Untuk mengetahui cara melakukan perencanaan KULP.
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Squeeze Cementing
Squeeze cementing merupakan salah satu jenis secondary cementing dimana
operasi ini dilakukan dengan menginjeksikan bubur semen (cement slurry)
dengan ditekan sampai tekanan tertentu pada suatu sumur minyak atau gas,
dapat dilakukan selama operasi pemboran berlangsung, komplesi, maupun
pada saat work over. Adapun beberapa metode Squeeze Cementing :
1. Brandenhead Squeeze
2. Packer Squeeze
2
3. Hesitation Squeeze
4. Running Squeeze
Squeeze cementing dilakukan dengan metode Bradenhead , dimana
metode ini digunakan dengan cara menempatkan cement slurry didepan
perforasi. Setelah slurry dicampur, slurry dipompakan kedalam tubing
dan diikuti oleh sejumlah fluida work over yang sudah dihitung
volumenya sehingga membentuk suatu keseimbangan atau kesamaan
tinggi kolom slurry didalam tubing dan annulus. Tubing diangkat diatas
cement slurry dan tubing dilakukan sirkulasi balik untuk membersihkan
kelebihan semen. Tekanan squeeze diberikan untuk menekan slurry
kedalam perforasi. Setelah final squeeze pressure didapat, tubing
kemudian diturunkan untuk sirkulasi balik kelebihan semen sampai
cement plug masih tinggal beberapa feet diatas perforasi. Jenis semen
yang digunakan pada operasi cementing ini adalah semen berjenis butiran
halus dengan densitas rendah, sehingga diharapkan dengan penggunaan
semen ini, operasi squeeze cementing dapat berjalan lebih mudah dan
sukses karena slurry cement dapat lebih mudah masuk kedalam formasi.
b. Logging
Logging adalah metode atau teknik untuk mengkarakterisasi formasi
dibawah permukaan dengan pengukuran parameter-parameter fisik batuan
dalam lubang bor, sedangkan log adalah hasil rekaman dalam fungsi
kedalaman terhadap proses swabbing.
c. Cement Bond Log
Cement Bond Log (CBL) menggunakan prinsip bahwa amplitudo
dalam gelombang suara yang melintas secara vertikal melalui dinding baja
dari casing mengurangi perbandingan daripada keefektifan daya ikat semen
antara casing dan kolom semen. Tujuan dilakukan CBL yaitu mengukur
keefektifan daya ikat semen antara casing , kolom semen dan formasi.
d. Perforasi
3
Perforasi adalah proses pelubangan dinding sumur (casing dan lapisan
semen) sehingga sumur dapat berkomunikasi dengan formasi. Minyak atau
gas bumi dapat mengalir kedalam lubang sumur melalui lubang perforasi
ini. Perforating gun yang berisi beberapa shape charge diturunkan kedalam
sumur sampai kedalaman formasi yang dituju. Penggunaan bahan peledak
(perforator) pada kegiatan perforasi bertujuan untuk membuat lubang antara
casing , lapisan semen dan formasi agar saling terhubung. Dalam proses
pelubangan tersebut diperlukan tekanan yang sangat besar, oleh karena itu
pemilihan jenis bahan peledak yang digunakan harus disesuaikan dengan cara
atau teknik perforasi yang akan diaplikasikan.
Perforasi dilakukan pada lapisan “L” dengan menggunakan jenis jet
perforator . Perforasi dilakukan pada lapisan L dengan tujuan membuka
lapisan produktif setelah dilakukannya squeeze cementing pada lapisan
produktif yang telah ditutup yaitu lapisan “S upper”. Tahapan dari perforasi
diawali dengan merangkai alat di permukaan. Rangkaian alat terdiri dari gun,
carrier gun, gun body, casing collar locator dan fire head . Selanjutnya, alat
dimasukkan kedalam lubang sumur. Kemudian, agar memperoleh kedalaman
yang diinginkan, dilakukan kalibrasi alat. Setelah perforating gun mencapai
target yang diinginkan, kemudian shape charges diledakkan dan
menghasilkan semacam semburan jet dengan tekanan dan kecepatan tinggi
yang mampu menembus lapisan casing baja dan semen.
e. Swabbing
Pekerjaan swabbing ialah suatu pekerjaan untuk menimba atau mengeluarkan
fluida dari dalam sumur melalui suatu rangkaian swab string , kemudian
fluida yang keluar ditampung dalam swab tank untuk dilakukan pengukuran
volume yang didapatkan pada tangki, kemudian ditransfer menuju stasiun
pengumpul terdekat. Adapun alasan dilakukannya Perforasi Pindah Lapisan
karena jika tidak direncanakan sedemikian rupa akan dapat menyebabkan
permasalahan terjadi selama pengoperasiannya serta memerlukan perhatian
4
secepatnya. Hal ini menyebabkan program workover pada industry minyak
dan gas dimasukkan ke dalam rencana anggaran investasi, Program workover
terdiri dari deepening, plugging back, pulling and resetting. Liners, dan
squeeze cementing.
Setelah dilakukan perforasi pada lapisan “L”, selanjutnya dilakukan
swabbing untuk mengangkat sisa-sisa perforasi dan membersihkan lubang
bor dari fluida komplesi agar sumur dapat segera siap untuk dipasang pompa
dan diproduksikan kembali. Rangkaian alat yang digunakan yaitu rope
socket , swivel, sinker bar, tubular jar, mandrel, swab cup, lubricator, dan oil
saver rubber . Pekerjaan swabbing ini hanya dapat dilakukan dari pagi hari
sampai sebelum matahari tenggelam, karena jika pada malam hari terjadi
penurunan suhu dan gas dapat naik ke permukaan, sehingga berbahaya bagi
pekerja, pekerjaan swabbing ini selesai apabila kadar sedimen dari fluida
yang yang diangkat berkisar dibawah 0.2 ml.
1. Plugging Back
5
Plugging back adalah proses penutupan lubang per"orasi dengan
dilakukan penyemenan (Squeeze Cementing). Pada Proses ini ada
beberapa hal yang harus dipertimbangkan:
a. Metode Squeeze Cementing
b. Jenis Semen
c. Densitas Semen
d. Volume Semen
e. Tekenan Pendorong Semen
2. Deepening
Deepening adalah proses mengebor untuk memperdalam sumur mencapai
lapisan yang akan dibuka. Sebelum dilakukan pengeboran, diperlukan data
kedalaman sumur atau lapisan yang akan ditutup dan data kedalaman lapisan yang
akan dibuka. Dalam proses deepening ada beberapa yang harus dipertimbangkan:
a. Program Sumur
b. Desain drill bit dan hidrolika
c. Desain BHA
d. Drilling Time & Cost
e. Masalah Pemboran
3. Pull out of hole
Pull out of hole adalah proses mengangkat kembali rangkaian BHA setelah target
pengeboran telah tercapai sesuai dengan kedalaman yang sudah ditentukan. Pada
proses ini harus diperhatikan jumlah volume serta densitas lumpur agar ketika
rangkaian BHA diangkat, tekanan hidrostatik dari lumpur lebih besar dari tekanan
reservoir. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi kick yg diakibatkan oleh
tekanan reservoir yang lebih besar dari tekanan hidrostatik lumpur.
4. Resetting Liner
Resetting liner adalah proses pemasangan liner atau production casing
sampai pada kedalaman lapisan yang akan dibuka. Hal yang harus
dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
a. Desain Casing
6
b. Program Cementing
5. Reperforating
Merupakan pekerjaan menembakan gun untuk membuat lubang perforasi
pada lapisan yang akan dibuka. Yang perlu dipertimbangkan pada proses ini
adalah:
a. Jenis Charge
b. Density Shot
c. Panjang Penetrasi
d. Diameter Perforasi
e. Phasing
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proyek workover juga sering disebut sebagai proyek Kerja Ulang Pindah
Lapisan (KULP) merupakan proyek yang bertujuan untuk menjaga integritas sumur
dengan melakukan berbagai operasi perbaikan pada produksi.
1. Plugging back
2. Deepening
3. Pull out of hole
4. Resetting Liner
5. Reperforating.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?
mod=download&sub=DownloadFile&act=view&typ=html&id=9844
4&ftyp=potongan&potongan=s2-2016-326772-introduction.pdf
http://repository.ubharajaya.ac.id/9121/1/Hasil
%Penelitian_Penentuan%20Zona%20Prospek.pdf
https://id.scribd.com/document/347406978/Paper-KP-Mei-2016-doc