Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM PENILAIAN FORMASI


“REVIEW LOGGING TOOLS”

DISUSUN OLEH :

NAMA : YOVAN DWI ANDHIKA P


NIM : 113170133
PLUG : A

STUDIO PENILAIAN FORMASI


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
YOGYAKARTA
2018
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
“REVIEW LOGGING TOOLS”

Disusun untuk memenuhi prasyarat mengikuti Praktikum Penilaian Formasi,


Tahun Akademik 2018/2019, Jurusan Teknik Perminyakan,Fakultas Teknologi
Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

DISUSUN OLEH :

Nama : YOVAN DWI ANDHIKA P


NIM : 113170133
Plug :A

Disetujui untuk Laboratorium


Penilaian Formasi
Oleh:
Asisten Laboratorium

(Fakhri Khaulany)
2.6 Pembahasan

Praktikum ini berjudul ”Pendahuluan dan Review Logging Tools” yang


akan menjelaskan tentang definisi penilaian formsi tahapan-tahapan pada
penilaian formasi, serta apa saja yang diperlukan untuk logging termasuk
peralatan logging berserta prinsip kerja dan parameter yang digunakan sebagai
bahan pertimbangan perencanaan dan pengembangan suatu lapangan.
Penilaian formasi adalah suatu proses analisis ciri dan sifat batuan di
bawah tanah dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur. Tujuan dari
penilaian formasi adalah mengidentifikasi formasi (litologi, WOC/GOCI,
abnormal pressure dan lain-lain), menentukan ada tidaknya hirokarbon di dalam
batuan, menghitung kandungan hirdrokarbon, menentukan letak reservoir, dan
menentukan sifat-sifat batuan dan fluida reservoir.
Pada saat melakukan penilaian formasi dibagi mejadi 3 tahapan, yang
dilakukan pada sebelum, saat, dan sesudah pemboran berlangsung. Untuk sebelum
pemboran ada 2 kegiatan yang dilakukan yaitu: survei permukaan dan survei
bawah permukaan. Survei permukaan adalah kegiatan pengumpulan dan analisa
dari data yang didapatkan di permukaan bumi yang berupa survei geologi.
Sedangkan survei bawah permukaan adalah kegiatan pengumpulan data dari
bawah permukaan untuk eksplorasi minyak dan gas bumi dengan menggunakan
survei geofisika dengan menggunakan metode seismic, pengukuran graviti dan
metode resistivity.
Tahapan penilaian formasi saat pemboran berlangsung dibagi menjadi 5
bagian diataranya: Mud Logging, Drilling Time Log, Analisa Cutting, Coring,
dan Well Logging. Untuk Mud logging sendiri adalah mengumpulkan, merekam
dan menganalisa data yang ada pada lumpur yang disirkulasikan. Drilling time
log adalah pencatatan data sumur mengenai segala aspek pemboran secara
kontinu. Analisa cutting dilakukan dalam rangka perkerjaan mud logging yang
terutama digunakan untuk mengidentifikasi saturasi hirdrokarbon dan
memperkirakan karakteristik dari batuan reservoir. Coring adalah mengambil
contoh batuan formasi dari lubang sumur. Terakhir adalah well logging yaitu
kegiatan perekaman sumur sifat batuan dan fluida dari lubang sumur.
Tahapan sesudah pemboran terdiri dari 3 kegiatan yaitu: Drill Stem Test,
Analisa PVT, Well Testing. Drill Stem Test adalah metode eksplorasi migas
dengan mengisolasikan, menstimulasi dan mengalirkan formasi dasar sumur
untuk mengetahui fluida yang ada dan laju produksinya. Analisa PVT adalah jenis
logging yang dilakukan untuk mendapatkan profil tekanan, tempratur dan volume
sepanjang sumur. Well testing adalah penentuan kemampuan suatu lapisan
reservoir atau formasi untuk produksi.
Lebih jelas membahas tentang well logging. Well Logging adalah kegiatan
merekam karakteristik batuan sebagai fungsi kedalaman. Tujuan utama well
logging adalah mencari kandungan minyak dan gas yang bisa diproduksikan
secara ekonomis di dalam batuan. Dari hasil well logging dapat dilakukan:
evalusai formasi, analsia kualitas sumur, korelasi antar sumur, pemeriksaan dan
pemantauan reservoir, deteksi daerah dengan tekanan, analisa mekanika reservoir,
dan penentuan reservoir.
Ada 3 jenis logging tools dalam melakukan logging yang dibagi
berdasarkan fungsinya yaitu lithology tool, porosity tool dan resistivity tool.
Lithology tool dibagi menjadi 2 jenis log yaitu Spontaneus Potensial Log
yang memiliki prinsip kerja mengukur tegangan lapisan dengan kedalaman.
Parameter yang diperoleh yaitu identivikasi lapisan-lapisan permiabel, memberi
indikasi lapisan serpih. Yang kedua adalah Gamma Ray Log: suatu kurva yang
menunjukan besaran intensitas radioaktif yang ada dalam formasi. Parameter yang
diperoleh antara lain korelasi antara sumur, menentukan lapisan permeabel,
evaluasi biji mineral yang radioaktif.

Resistivity tool ada 4 jenis log yang digunakan seperti: induction,


laterolog, MSFL log dan microlog. Induction: tujuan dari induction log adalah
mendeteksi lapisan-lapisan fisis yang jauh untuk menentukan harga Rt dan
korelasi tanpa memandang jenis lumpur pemboran. Laterolog: Prinsip kerjanya
adalah arus pada alat log ini dialirkan langsung ke dalam formasi secara lateral
yang lebih rendah. Log lateral dipakai pada sumur yang resistivitas lumpur
pemboran yang rendah dan resistivitas batuan yang tinggi. Log ini dapat secara
akurat untuk mengukur resistivitas batuan dalam ukuran 0,2-40000 ohm-m.
Microspherically focused log (MSFL) : merupakan alat microlog yang paling
banyak digunakan untuk mengukur resistivity pada flush zone (Rxo). Prinsip
kerjanya adalah dengan memancarkan arus listrik pada elektroda-elektroda yang
terdapat bantalan (pod) yang ditekan menggunakan pegas sehingga pod dapat
mempel pada dindinng lubang sumur. Tujuan dari menempel pod pada dinding
luang bor yaitu untuk menghitung pengaruh resistivitas lumpur (Rm) dan diameter
lubang terhadap hasil pengukuran. Microlog: dirancang untuk mengukur secara
tepat lapisan tipis dan permeabel, karena dengan pengukuran ini dapat ditentukan
secara tepat net pay dalam suatu interval total. Pada prinsipnya microlog ini
menggunankan 3 elektroda dengan ukuran.
Jenis tool yang terakhir adalah porosity tool. Porosity tool dibagi menjadi
3 jenis log yaitu Neutron log, Density Log, dan Sonic Log. Neutron Log : Prinsip
kerja dari alat ini yaitu menembakkan partikel neurton berenergi tinggi ke dalam
formasi secara terus menerus dan konstan dari suatu sumber radioaktif. Neutron
log dibagi lagi menjadi 2 yaitu : Side wall neutron porosity (SNP) dan
Comprensated neutron log (CNL). Density Log adalah kurva yang menunjukan
besarnya desitas (bulk density) dari batuan yang tembus lubang bor. Prinsip
kerjanya adalah suatu sumber radioaktif dari alat pengukur dipancarkan gamma
ray dengan intensitas energi tertentu menemus formsi atau atuan. Partikel gamma
ray membentur elektron-elektron dalam batuan. Nergi yang kembbali setelah
mengalami benturan akan diterima oleh defektor yang berjarak tertentu dengan
sumbernya. Semakin lemahnya energi yang kembali menunjukan makin
banyaknya elektron dalam batuan, yang berari makin banyak/pada butiran mineral
penyusun batuan perstuan volume.
Jenis log yang terakhir pada porosity log adalah sonic log. Sonic Log
adalah log yang menggambarkan waktu kecepatan suara yang dikirim dan
dipancarkan kedalam formasi sehingga pantulan suara yang kembali diterima oleh
receiver. Waktu yang diperlukan gelombang suara untuk sampai receiver disebut
”Interval Transit Time” atau ΔT. Besar atau kecilnya ΔT yang melalui suatu
formasi tergantung dari jenis batuan dan besarnya porositas batuan serta isi
kandaungan dalam batuan ( Harsono, 1997).
Aplikasi lapangan dari logging tools adalah untuk menentukan zona
prospek dan nonprospek berdasarkan parameter-parameter yang diukur, dihitung
dan dianalisa yang berasal dari data logging.
2.7 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum ”Pendahuluan dan Review Logging Tools”


maka didapat atau ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penilaian formasi adalah suatu proses analisis ciri dan sifat batuan di
bawah tanah dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur.
2. Tahapan saat melakukan penilaian formasi dibagi menjadi 3 bagian yaitu
saat, sebelum dan sesudah pemboran.
a. Sebelum Pemboran
 Survei permukaan
 Survei bawah permukaan
b. Saat Pemboran\
 Mud Logging
 Drilling Time Log
 Analisa Cutting
 Coring
 Well Logging
c. Sesudah Pemboran
 Drill Stem Test
 Analisa PVT
 Well Testing
3. Logging tools dibagi menjadi 3 bagian yaitu lithology tools, resistivity tools,
dan porosity tools. Dari 3 looging tools tersebut dibagi lagi menjadi
beberapa bagian log seperti:
a. Lithology tools
 Spontaneus Potensial Log
 Gamma ray log
b. Resistivity tools
 Induction
 Laterolog
 MSFL
 Microlog
c. Porosity tools
 Neutron log
 Density log
 Sonic log
4. Setiap logging tools parameter -parameter hasil pengukuran yang berbeda,
dimana evalusai, analisa dan interpretasi dari parameter-parameter tersebut
akan menghasilkan zona prospek pada kedalaman tertentu.
5. Aplikasi lapangan dari logging tools adalah untuk menentukan zona prospek
dan nonprospek berdasarkan parameter-parameter yang diukur, dihitung dan
dianalisa yang berasal dari data logging.
6. Aplikasi di lapangan dari logging dapat digunakan untuk menghitung OOIP
(Original Oil In Place).

Anda mungkin juga menyukai