Anda di halaman 1dari 77

Metode Perkiraan Cadangan

 Perkiraan cadangan dapat dilakukan melalui beberapa


metode:
1. Metode Volumetrik; dapat digunakan sebelum maupun
sesudah reservoir diproduksikan.
2. Metode Material Balance (Keseimbangan Materi);
digunakan setelah resevoir diproduksikan dan sudah ada
penurunan tekanan reservoir.
3. Metode Decline Curve (Kurva Penurunan Produksi);
digunakan setelah resevoir diproduksikan dan sudah ada
penurunan laju produksi maupun tekanan reservoir.

1
2. PERKIRAAN HYDROCARBON IN PLACE
DENGAN METODE MATERIAL BALANCE
• Metode ini digunakan untuk memperkirakan hydrocarbon in
place dari reservoir pada suatu lapangan minyak atau gas
yang telah dikembangkan, dimana data produksi yang
diperoleh sudah cukup banyak.
• Metode material balance merupakan cara yang umum untuk
mengkonfirmasi hasil perkiraan dengan metode volumetrik.
• Persamaan material balance umum pertama kali
dikemukakan oleh Schilthuis pada tahun 1941(Dake, L.P.,1978)
dengan mendasarkan pada hukum kekekalan massa dalam
bentuk volume balance.
• Yaitu kesetimbangan volume antara produksi kumulatif fluida
(minyak, gas dan air), yang dinyatakan sebagai underground
withdrawal, dengan pengembangan fluida di dalam
reservoir akibat penurunan tekanan reservoir.

2
Original Hydrocarbons in Place

Gas Zone: OGIP = G

Oil Zone: OOIP = N & OGIP = NRsi

Water Zone

3
Pengaruh proses produksi
• Suatu reservoir akan tetap berada dalam keadaan kesetimbangan seperti
pada saat reservoir tersebut ditemukan kecuali ada gangguan, yaitu proses
produksi yang dilakukan melalui sumur-sumur.
• Sebagai akibat dari proses produksi, yang dalam hal ini dilakukan di zona
minyak, maka reservoir (yang berisi gas, minyak dan air) akan mengalami
perubahan, antara lain:
– Tekanan reservoir turun sehingga gas cap mengembang dan Gas Oil
Contact (GOC) turun.
– Terjadi perembesan air (water influx) dari lapisan aquifer sehingga Water
Oil Contact (WOC) naik.
– Volume pori batuan berkurang akibat peningkatan “net compaction
pressure” (selisih tek. overburden dengan tek. pori).
– Untuk reservoir minyak tak-jenuh, bila tekanan reservoir turun di bawah
tekanan gelembung (bubble point pressure) maka gas yang semula
terlarut dalam minyak akan memisahkan diri dari minyak.
4
• Pada reservoir bertenaga dorong kombinasi, perubahan di dalam reservoir sebagai
akibat dari proses produksi yang menyebabkan tek. reservoir turun sebesar Dp, dapat
digambarkan sebagai berikut.

5
Asumsi-Asumsi Metode Material Balance:
• Reservoir merupakan satu kesatuan sehingga perhitungannya tidak
tergantung pada jumlah sumur produksi.
• Proses produksi dianggap proses isothermal.
• Kesetimbangan antara semua fasa adalah sempurna.
• Hubungan antara tekanan dan volume tidak tergantung pada masing-
masing fluida reservoir.
• Reservoir dianggap sebagai suatu wadah (tangki) dengan volume yang
konstan dan homogen.
• Tidak terjadi reaksi antara fluida hidrokarbon dengan batuan.
• Kesetimbangan tekanan terdapat pada seluruh bagian reservoir
sehingga tidak terdapat gradient tekanan yang besar pada reservoir.
• Pengaruh gravitasi diabaikan.
• Saturasi, porositas, dan permeabilitas efektif batuan terdistribusi
merata di seluruh bagian reservoir.

6
1. Penurunan Persamaan Material Balance

Prinsip dasar penurunan persamaan Material Balance:


• Hukum kekekalan massa dalam bentuk volume balance, yaitu
kesetimbangan volume antara produksi kumulatif fluida (minyak,
gas dan air), yang dinyatakan sebagai underground withdrawal,
dengan pengembangan fluida di dalam reservoir akibat penurunan
tekanan reservoir.

Underground withdrawal (rb) = Ekspansi minyak dan gas terlarut


(rb) + Ekspansi tudung gas + pengurangan volume pori yang terisi
hidrokarbon (HCPV) akibat ekspansi air konat (formasi) dan
penyusutan volume pori (rb).
............ (13)

7
• Secara skematis dapat diilustrasikan seperti gambar berikut:

• A : penambahan vol. akibat ekspansi minyak dan solution gas.


• B : penambahan vol. akibat ekspansi gas pada gas cap.
• C : pengurangan vol. akibat ekspansi air konat dan penyusutan volume pori.
• Underground withdrawal = Volume minyak dan gas terproduksi (dalam kondisi
reservoir) = Volume A+B+C.
8
Prinsip di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kondisi Mula-Mula

• Volume minyak dan gas = N Boi + G Bgi


GBgi
• Rasio vol gas cap dan vol minyak awal = m 
NBoi
• Volume tudung gas awal = G Bgi = mN Boi, maka

• Volume minyak dan gas = N Boi + mN Boi

= (1+m)(N Boi)

9
Setelah diproduksi minyak sebesar Np
dan gas sebesar NpRp di permukaan maka:

• Pengembangan minyak dan gas terlarut di dalam


reservoir =
N ( Bo  Boi )  N ( Rsi  Rs ) Bg

 mNBoi   Bg 
• Pengembangan tudung gas =
 

Bg  mNBoi  mNBoi 

 1

 B gi   B gi 

 Cw S wi  C f 
• Pengembangan air dan batuan = (1  m) NBoi   Dp
 1  S wi 
• Perembesan air (net w.influx) = We – WpBw

• Minyak sisa = (N - Np)Bo

10
Dengan memperhitungkan ada air yang masuk dari luar
reservoir (We) dan air yang ikut terproduksi (Wp) maka
Pers. (13) menjadi :
 Bg 
N p Bo  N p R p  Rs Bg  N Bo  Boi   N Rsi  Rs Bg  mNBoi   1
B 
 gi 
 Cw S wi  C f 
 1  m NBoi  Dp  We  W p Bw ……………(14)
 1  S wi 

Per. (14) kemudian dikumpulkan term-termnya menjadi:

NBoi  mNBoi 
mNBoi Bg
Bgi
  
 N p Bo  R p  Rs Bg  N Bo  Rsi  Rs Bg 
 Cw S wi  C f 
 1  mNBoi  Dp  We  W p Bw ………………(15)
 1  S wi 
11
Persamaan (15) dapat disederhanakan menjadi:

N
 
N p Bo  ( R p  Rs ) Bg  (We  W p Bw )
……………(16)
B  C S  C f 
( Bo  Boi )  ( Rsi  Rs ) Bg  mBoi  g  1  (1  m) Boi  w wi  DP
 Bgi   1  S wi 

Produksi kumulatif gas (Gp) dapat dinyatakan dalam bentuk


cumulative gas-oil ratio (Rp) dan kumulatif produksi minyak
(Np), yaitu Gp = Rp Np
Persamaan (16) dapat ditulis menjadi:
N p Bo  (G p  N p Rs ) Bg  (We  W p Bw )
N ………(17)
 Bg   Cw S wi  C f 
( Bo  Boi )  ( Rsi  Rs ) Bg  mBoi   1  (1  m) Boi   DP
 Bgi   1  S wi 
12
Persamaan (14) bila ditambah dan dikurangi dengan
NpRsiBg menjadi :

N p Bo  N p R p  Rs Bg  N p Rsi Bg  N p Rsi Bg  N Bo  Boi   N Rsi  Rs Bg

 Bg   Cw S w  C f 
 mNBoi   1  1  m NBoi 
 Dp  We  W p Bw ………(14a)
B 
 gi   1  S wi 

Persamaan (14a) kemudian dapat dikumpulkan term-


termnya menjadi:

NBoi  mNBoi 
mNBoi Bg
Bgi
   
 N p Bo  Rsi  Rs Bg  N Bo  Rsi  Rs Bg  N p Bg R p  Rsi 

 Cw S w  C f 
 1  mNBoi  Dp  We  Wp Bw ………… (15a)
 1  S wi 
Pers. (15) dan (15a) adalah Pers. Material Balance Umum 13
Perubahan faktor volume formasi minyak dan gas di dalam
reservoir.

Np STB oil
Rp Np SCF gas
Wp Bbl water

Gas cap G = m N Boi / Bgi


Initial Bgi Current Bg RB/SCF

Oil rim OOIP = N STB oil


Initial Bti =Boi + (Rsb-Rsi)Bgi RB/STB , Rsi SCF/STB
Current Bt =Bo + (Rsb – Rs)Bg RB/STB , Rs SCF/STB

Water influx We Bbl

14
Faktor volume formasi dua fasa, Bt = [Bo+(Rsb-Rs)]. Bila Pi≥Pb
maka Rsi = Rsb sehingga Bti = Boi dan Pers. (15a) menjadi:

C S  Cf 
 N B  NB  N B R 
mNBti Bg
NBti  mNBti   
 R  1  m NB 
w wi
Dp  We  Wp Bw
 1  S wi 
p t t p g p si ti
Bgi
…………………………(18)
Kemudian disederhanakan menjadi:
 Bg   Cw S wi  C f 
 
N Bti  Bt   mNBti 1    N p Bt  R p  Rsi Bg  1  mNBti 
 B 
Dp  We  Wp Bw
 gi   1  S wi 
…………………………(19)

Pers. (19) adalah Pers. Material Balance untuk Pi≥Pb yang


dapat juga ditulis dalam bentuk:
 Cw S wi  C f 
 
N p Bt  R p  Rsi Bg  Wp Bw  1  mNBti  Dp  We 
mNBti
Bgi  Bg  N Bti  Bt 
 1  S wi  Bgi

…………………………(20)
15
Persamaan Material Balance untuk Pi ≥ Pb, Pers. (19)
dapat juga ditulis dalam bentuk sebagai berikut:

N p{Bt  (R p - Rsi )Bg } - {We - BwW p }


N ………(21)
 Cw S wi  C f 
(Bt - Bti )  1  m Bti 
mBti
 
 Δp  (Bg - Bgi )
 1  S wi  Bgi

16
PERSAMAAN MATERIAL BALANCE
UNTUK UNDER SATURATED- RESERVOIR,
SATURATED- RESERVOIR
DAN
KONSEP DRIVE INDEX

17
Bila Pi ≥ Pb maka Persamaan Umum Material Balance
dapat ditulis dalam bentuk:

N p Bt  R p - Rsi Bg  - We - BwW p 


N ………(21)
 Cw S wi  C f 
Bt - Bti   1  mBti   Δp 
mBti
Bg - Bgi 
 1  S wi  Bgi

Sedangkan, bila Pi < Pb maka Persamaan Umum


Material Balance dapat ditulis dalam bentuk:
 
N p Bo  ( R p  Rs ) Bg  (We  W p Bw )
N ………(16)
 Bg   Cw S wi  C f 
( Bo  Boi )  ( Rsi  Rs ) Bg  mBoi   1  (1  m) Boi   DP
 Bgi   1  S wi 
18
Berdasarkan tekanan reservoir, pers. Material Balance dapat
dibagi menjadi dua, yaitu tekanan di atas bubble point ( Pi > Pb
) dan di bawah bubble point ( Pi < Pb ).

Pi>Pb :
Oil Oil
N Boi = (N – Np) Bo

Pi Pi>P>Pb

Pi<Pb :
Oil Free Gas
NBoi+GBgi =  
(N - Np) Bo GBgi + NRsi  (N  N p )Rs  G p Bg
Pi P<Pb
19
A. Reservoir Tak Jenuh (Undersaturated Reservoir), Pi > Pb

Bila P reservoir di atas Pb, maka dalam reservoir belum


terbentuk gas bebas dan tidak memiliki tudung gas awal,
sehingga Rs = Rsi = Rp dan m = 0.
• Jika ekspansi air konat dan penyusutan pori diabaikan dan
tidak ada perembesan air maupun produksi air, sehingga
We = 0 dan Wp = 0, maka Pers. (16) atau (21) menjadi:
N p Bo
N ……………………(22)
Bo  Boi
• Jika ekspansi air konat dan penyusutan pori diabaikan
tetapi ada perembesan air ke dalam reservoir dan ada
produksi air di permukaan (We ≠ 0, Wp ≠ 0) maka Pers. (16)
atau (21) menjadi :
N p Bo  We  W p Bw ……………………(23)
N
Bo  Boi 20
• Jika volume pori dianggap tidak mengalami perubahan
tetapi We ≠ 0, Wp ≠ 0, maka Pers. (16) atau (21) menjadi:
N p Bo  W p Bw  We
N ……………………(24)
BoiCo D P

1  Bo 
……………………(25)
Co  
  1
D P  Boi 

• Jika ada ekspansi air konat, volume pori mengalami


perubahan dan We ≠ 0, Wp ≠ 0, maka berlaku pers.:
N p Bo  W p Bw  We ……………………(26)
N
BoiCe D P

Co So  Cw S w  C f
Ce  ……………………(27)
1  Sw
21
B. Reservoir Jenuh (Saturated reservoir), Pi < Pb

N
 
N p Bo  ( R p  Rs ) Bg  (We  W p Bw )
………16)
 Bg   Cw S wi  C f 
( Bo  Boi )  ( Rsi  Rs ) Bg  mBoi   1  (1  m) Boi   DP
 Bgi   1  S wi 

Karena untuk saturated reservoir kompresibilitas formasi


dan connate water dapat diabaikan, maka persamaan
menjadi :

N
 
N p Bo  ( R p  Rs ) Bg  (We  W p Bw )
……(28)
 Bg 
( Bo  Boi )  ( Rsi  Rs ) Bg  mBoi   1
 Bgi 

N p Bo  (G p  N p Rs ) Bg  (We  W p Bw )
atau: N
 Bg  ………(29)
( Bo  Boi )  ( Rsi  Rs ) Bg  mBoi   1
 Bgi  22
Nomenclature
Np = cumulative oil produced at reservoir pressure p, STB
N = initial oil in place, STB
GBgi
m=
NBoi
Rs = ratio of gas in place to oil in place under standard conditions,
SCF/STB
G = initial gas in place, SCF
We = cumulative water influx, RB
Wp = cumulative water produced, STB
Rp = cumulative producing gas oil ratio, SCF/STB = Gp/Np
Gp = cumulative gas produced, SCF
Nomenclature
Bt = two phase FVF, bbl/STB
Ce = effective compressibility, psi-1.
D p = (pi-p), psia, where pi is the initial pressure
Rs = solution gas ratio, SCF/STB
Bo = oil formation volume factor, bbl/STB
ZT
Bg = gas formation volume factor, bbl/SCF = 0.00503
p
Bw = water formation volume factor, bbl/STB
Cw = compressibility of water, psi-1
Cf = compressibility of formation, psi-1
Sw = water saturation, fraction
subscript i = initial conditions
(for example, Boi = initial formation volume factor, bbl/STB).
Contoh 1.
The Big Butte field is a combination-drive reservoir. The current
reservoir pressure is estimated at 2500 psi. The reservoir production
data and PVT information are given below:
Initial reservoir condition Current reservoir condition
p, psi 3000 2500
Bo, bbl/STB 1.35 1.33
Rs, scf/STB 600 500
Np, MMSTB 0 5
Gp, MMMscf 5.5
Bw, bbl/STB 1.00 1.00
We, MMbbl 0 3
Wp, MMbbl 0 0.2
Bg, bbl/scf 0.0011 0.0015
Cf, Cw 0 0

The following additional information is available:


Volume of bulk oil zone = 100,000 ac-ft
Volume of bulk gas zone = 20,000 ac-ft
25
Calculate the initial oil in place.
Penyelesaian

26
Solution

Step 1. Assuming the same porosity and connate water for the oil and gas
zones, then calculate m.

20000
m   0.2
100000

Step 2. Calculate the cumulative gas-oil ratio, Rp.

5.5x109
Rp  6
 1100 scf / STB
5x10

Step 3. Solve for the initial oil-in-place by applying Equation 16:

5 x106 1.33  (1100  500)0.0015  (3x106  0.2 x106 )


N
 0.0015 
(1.33  1.35)  (600  500)0.0015  (0.2)(1.35)   1
 0.0011 
= 16.82 MMSTB

27
2. Konsep Indeks Tenaga Pendorong (Drive Index)
• Tenaga pendorong yang bekerja dalam reservoir dapat diketahui
dengan menggunakan konsep drive index.
• Harga drive index menggambarkan kemampuan masing-masing
tenaga pendorong untuk memproduksikan hidrokarbon.
• Menurut Craft, bila tenaga pendorong depletion, gas cap dan water
drive bekerja maka kompresibilitas pada Pers. (21) dapat diabaikan,
sehingga Craft mengemukakan konsep drive index berdasarkan
persamaan Material Balance sebagai berikut :

N
 
N p Bt  R p  Rsi Bg  W p Bw  We
……………………(30)
Bt  Bti   mBti Bg  Bgi / Bgi

N Bt  Bti  
mNBti
Bgi
Bg  Bgi   We  W p Bw 
1 ……………………(31)

N p Bt  R p  Rsi Bg 
28
Dari Persamaan (31) dapat diperoleh persamaan drive index untuk
depletion (solution gas) drive, segregation (gas cap expansion) drive
dan water drive sebagai berikut :
• Depletion Drive Index (DDI)
N Bt  Bti 
DDI 

N p Bt  R p  Rsi Bg  ……………………(32)

• Segregation Drive Index (SDI)


mNBti
Bgi
Bg  Bgi 
SDI  ……………………(33)

N p Bt  R p  Rsi Bg 
• Water Drive Index (WDI)

WDI 
W
e  W p Bw 
……………………(34)

N p Bt  R p  Rsi Bg 
DDI + SDI + WDI = 1 ……………………(35) 29
Persamaan (31) merupakan persamaan drive index untuk
kombinasi depletion drive, segregation drive dan water
drive.

• reservoir yang tidak terdapat tudung gas (no gas


cap), akan berlaku persamaan :

DDI + WDI = 1

• reservoir yang tidak terdapat perembesan air ( We


= 0 ) akan berlaku persamaan :

DDI + SDI = 1

30
Contoh Soal:
A combination-drive reservoir contains 30 MMSTB of oil initially in
place. The ratio of the original gas-cap volume to the original oil volume,
i.e., m, is estimated as 0.25. The initial reservoir pressure is 3000 psia at
150°F. The reservoir produced 3 MMSTB of oil, 3300 MMscf of 0.8 specific
gravity gas, and 5,000 STB of water by the time the reservoir pressure
dropped to 2800 psi. The following PVT is available:
Physical Properties 3000 psi 2800 psi
Bo, bbl/STB 1.58 1.48
Rs, scf/STB 1040 850
Bg, bbl/scf 0.00080 0.00092
Bt, bbl/STB 1.58 1.655
Bw, bbl/STB 1.000 1.000

The following data is also available:


Swi = 0.20, Cw = 1.5x10−6 psi−1 , Cf = 1x10−6 psi−1.
Calculate:
a. Cumulative water influx.
b. Net water influx.
31
c. Primary driving indexes at 2800 psi.
Penyelesaian:
a). Cumulative Water Influx
Persamaan (16)
NpBo  ( Rp  Rs ) Bg   (We  WpBw)
N
 Bg   CwSwi  Cf 
( Bo  Boi )  ( Rsi  Rs ) Bg  mBoi   1  (1  m) Boi   DP
 Bgi   1  Swi ) 

dapat diubah menjadi pers. untuk menghitung Cumulative Water Influx (We):

  Bg   CwSwi  Cf  
We  WpBw  NpBo  ( Rp  Rs ) Bg   N  Bo  Boi  ( Rsi  Rs ) Bg  mBoi   1  (1  m) Boi   DP
  Bgi   1  Swi  

We = 50000x1.0 + 1000000x(1.48 + (1100000000/1000000 –


850)x0.00092) - 10000000x((1.48-1.58) + (1040-850)x0.00092 +
0.25x1.58x(0.00092/0.0008 - 1) + (1+0.25) x 1.58 x ((1.5x10-6 x
0.2 + 1x10-6)/(1-0.2))x(3000-2800))
= 413081 bbl.
b). Net Water Influx
Net water influx = We – Wp Bw = 413081 – 50000 X 1.0 = 363081 bbl.
32
c). Drive Indexes
N Bt  Bti 
DDI 

N p Bt  R p  Rsi Bg 
= 10000000x(1.655-1.58)
/(1000000x(1.655 + (1100000000/1000000-1040) x 0.00092))
= 0.438545 .

mNBti
Bgi
Bg  Bgi 
SDI 

N p Bt  R p  Rsi Bg 
=(0.25x10000000x1.58/0.0008)x(0.00092-0.0008)
/(1000000x(1.655 + (1100000000/1000000-1040)x0.00092))
= 0.346451

WDI 
W
e  W p Bw 

N p Bt  R p  Rsi Bg 
=(413081 – 50000 X 1.0 )
/(1000000x(1.655 + (1100000000/1000000-1040)x0.00092))
= 0.212303
DDI+SDI+WDI= 0.997299 33
METODE GARIS LURUS HAVLENA-ODEH
 Biasanya, dalam menggunakan pers. Material Balance, setiap pasangan
data tekanan dan data produksi diperlakukan sebagai titik yang terpisah
dari titik pasangan data yang lain. Dari setiap titik pasangan data,
perhitungan terhadap dependent variabel dilakukan. Kemudian, hasil
perhitungan dari masing-masing titik dirata-rata.
 Pada metode Havlena-Odeh, semua titik data digunakan, kemudian dari
titik-titik itu dicari solusi terhadap persamaan Material Balance secara
linier untuk memperoleh harga-harga independent variable.
 Metode Garis-Lurus Havlena-Odeh didasarkan pada pers. Material
Balance:
 
N p Bo  ( R p  Rs ) Bg  W p Bw
  Cw S wi  C f   Bg 
 N ( Bo  Boi )  ( Rsi  Rs ) Bg  (1  m) Boi  Dp  mBoi   1  We …(16)
B 
  1  S wi   gi 
 Havlena-Odeh mendefinisikan term-term berikut dan menulis Pers. (16)
menjadi Pers. (36) sebagai berikut:

 
F  N p Bo  ( R p  Rs ) Bg  BwW p
Eo  Bo  Boi   ( Rsi  Rs ) Bg
 Cw S wi  C f 
Ec  (1  m) Boi   Dp
 1  S wi 
 Bg 
E g  Boi   1
B 
 gi 

F  N Eo  mEg  Ec  We  ………….……(36)

dimana:
F = net production dari reservoir (minyak, gas, dan air), Eo = ekspansi minyak,
Eg = ekspansi gas, Ec = ekspansi formasi dan air.
KRITERIA METODE HAVLENA ODEH

A. Closed Undersaturated-Oil Reservoirs


B. Volumetric Saturated-Oil Reservoirs
C. Gas-Cap-Drive Reservoirs
D. Water-Drive Reservoirs
A. Closed Undersaturated-Oil Reservoirs
 Untuk reservoir minyak tak-jenuh (undersaturated):
– We = 0,
– m = 0,
– Rs = Rsi = Rp.

 Sehingga pers. Garis lurus Havlena-Odeh, Pers. (36) menjadi:

…….…(37)
F  N ( Eo  Ec )  0

y
  
a x b
dimana:
F  N p Bo  BwW p
Eo  Bo  Boi 
 Cw S wi  C f 
Ec  Boi   Dp
 1  S wi 
N = slope

Gambar 1. Plot F vs (Eo+Ec)


Contoh Soal
The Virginia Hills Beaverhill Lake field is a closed undersaturated
reservoir. Volumetric calculations indicate the reservoir contains
27.6 MMSTB of oil initially in place. The initial reservoir pressure is
3685 psi. The following additional data is available:

Swi = 24%,
cw = 3.62 x 10−6 psi−1,
cf = 4.95 x 10−6 psi−1,
Bw = 1.0 bbl/STB,
Pb = 1500 psi.
Calculate the initial oil in place by using the MBE and
compare with the volumetric estimate of N.
Production and PVT Data
Volumetric No. of Bo, Np, Wp,
Average Pressure producing wells bbl/STB MSTB MSTB
3685 1 1.3102 0 0
3680 2 1.3104 20.481 0
3676 2 1.3104 34.750 0
3667 3 1.3105 78.557 0
3664 4 1.3105 101.846 0
3640 19 1.3109 215.681 0
3605 25 1.3116 364.613 0
3567 36 1.3122 542.985 0.159
3515 48 1.3128 841.591 0.805
3448 59 1.3130 1273.530 2.579
3360 59 1.3150 1691.887 5.008
3275 61 1.3160 2127.077 6.500
3188 61 1.3170 2575.330 8.000
SOLUTION :
• Hitung F dengan persamaan :
F = NpBo + WpBw

• Hitung Eo dengan persamaan :


Eo = (Bo – Boi)

• Hitung Ec dengan persamaan :


 S wiCw  C f 
Ec  Boi   Dp
 1  S wi 
• Hitung Eo + Ec
• Plot F versus (Eo + Ec) pada skala kartesian.
• N =kemiringan garis = 28282 MSTB
= 28.282 MMSTB.
Tabel Perhitungan
Average No. of Bo, Np, Wp, F, Eo Ec Eo+Ec
Pressure wells bbl/STB MSTB MSTB Mbbl bbl/STB bbl/STB bbl/STB

3685 1 1.3102 0 0 0 0 0 0
3680 2 1.3104 20.481 0 26.8383 0.0002 5.01565E-05 0.000250157
3676 2 1.3104 34.75 0 45.5364 0.0002 9.02817E-05 0.000290282
3667 3 1.3105 78.557 0 102.9489 0.0003 0.000180563 0.000480563
3664 4 1.3105 101.846 0 133.4692 0.0003 0.000210657 0.000510657
3640 19 1.3109 215.681 0 282.7362 0.0007 0.000451409 0.001151409
3605 25 1.3116 364.613 0 478.2264 0.0014 0.000802504 0.002202504
3567 36 1.3122 542.985 0.159 712.6639 0.002 0.001183694 0.003183694
3515 48 1.3128 841.591 0.805 1105.646 0.0026 0.001705322 0.004305322
3448 59 1.313 1273.53 2.579 1674.724 0.0028 0.002377419 0.005177419
3360 59 1.315 1691.887 5.008 2229.839 0.0048 0.003260174 0.008060174
3275 61 1.316 2127.077 6.5 2805.733 0.0058 0.004112835 0.009912835
3188 61 1.317 2575.33 8 3399.71 0.0068 0.004985559 0.011785559
4000

3500

3000
y = 282829x

2500
F, Mbbl

2000

1500

1000

500

0
0 0,002 0,004 0,006 0,008 0,01 0,012 0,014
(Eo+Ec), bbl/STB
B. Volumetric Saturated-Oil Reservoirs

Mekanisme pendorong yang dominan adalah solution


gas drive, ekspansi air dan batuan diabaikan. Pers. 36
menjadi:
.…..…(38)

Dimana :
F = N Eo

F = Np[Bo + (Rp – Rs) Bg] + WpBw

Eo = (Bo – Boi) + (Rsi – Rs)Bg


C. Gas-Cap-Drive Reservoirs
Untuk reservoir dimana mekanisme pendorong yang
dominan adalah expansion of the gas-cap dan diasumsikan
We = 0, pengaruh kompresibilitas air dan batuan juga
diabaikan, maka Pers. 36 menjadi:

F = N [Eo + m Eg] ...…(39)

Dari persamaan di atas maka ada tiga kemungkinan


parameter tidak diketahui, yaitu :
 N tidak diketahui, m diketahui
 N diketahui, m tidak diketahui
 N dan m tidak diketahui
a) N tidak diketahui, m diketahui

Dari persamaan (25) plot F versus (Eo + m Eg) pada skala


kartesian, akan menghasilkan garis lurus dengan slope N (Gambar
2).
Jadi: slope = N.

F = N [Eo + m Eg]

Gambar 2. Plot F vs (Eo+mEg)


b) N diketahui, m tidak diketahui :

Dari Pers. (39) dapat di tulis persamaan sebagai berikut:


F 
  Eo   mEg ………(40)
N 

Plot (F/N − Eo) versus


Eg, akan menghasilkan
garis lurus dengan
slope = m (Gambar 3).
Jadi: slope = m.

Gambar 3. Plot (F/N – E+) vs mEg


c) N dan m tidak diketahui

Jika harga N dan m tidak diketahui, maka Persamaan (39)


dapat ditulis menjadi sebagai:
F  Eg  …….…(41)
 N  mN  
Eo  Eo 
Plot F/Eo versus Eg/Eo
akan berbentuk linier
dengan intercept N
and slope mN (Gambar 4).
Jadi:
N = intercept
mN = slope
m = slope/intercept.
 Pelajari Exercise 4
LP. Dake, 1978, hal.
90-94.

Gambar 4
D. Water-Drive Reservoirs
Untuk reservoir bertenaga dorong water-drive tanpa gas cap,
kompresibilitas air konat dan pori diabaikan, maka Pers. (36) bisa
ditulis menjadi:

F W
N e ……..…(42)
Eo Eo

Beberapa model water influx al. adalah:


• Pot-aquifer model.
• Schilthuis steady-state method.
• Van Everdingen-Hurst unsteady-
state model.
Plot F/Eo terhadap We/Eo, dimana We
dihitung dng menggunakan model
aquiver tertentu, adalah spt Gambar 5.
LP. Dake, 1978, hal. 96

Gambar 5
Contoh Soal (LP Dake, 1978, hal 90-=94):
Suatu reservoir dengan tenaga dorong gas cap.
Berdasarkan perhitungan secara volumetrik, N = 115 MMSTB.
Pi = Pb = 3330 psia.
Data Np, Rp, dan PVT fluida sebagai fungsi tek. rata-rata res. adalah sbb.:

Tekanan Np Rp Bo Rs Bg
(psia) (MMSTB) (SCF/STB) (RB/STB) (SCF/STB) (RB/SCF)
3330 1.2511 510 0.00087
3150 3.295 1050 1.2353 477 0.00092
3000 5.903 1060 1.2222 450 0.00096
2850 8.852 1160 1.2122 425 0.00101
2700 11.503 1235 1.2022 401 0.00107
2550 14.513 1265 1.1922 375 0.00113
2400 17.73 1300 1.1822 352 0.0012

Berdasarkan informasi geologi, m = 0.4.


Apakah informasi tersebut cocok dengan sejaran produksi dan tekanan reservoir?
Bila tidak, berapakah harga m yang benar?
Penyelesaian:
Pers. material balance grs lurus Havlena-Odeh untuk suatu reservoir gascap drive
adalah Pers. (39):

F  N Eo  mEg 
Harga F, Eo, dan Eg yang dihitung dengan Pers. (36) dan Eo+mEg untuk beberapa
harga m adalah sbb:

Tekanan F Eo Eg Eo+mEg
(psia) (MM RB) (RB/STB) (RB/STB) m=0.4 m=0.5 m=0.6
3330
3150 5.807 0.01456 0.07190 0.0433 0.0505 0.0577
3000 10.671 0.02870 0.12942 0.0805 0.0934 0.1064
2850 17.302 0.04695 0.20133 0.1275 0.1476 0.1677
2700 24.094 0.06773 0.28761 0.1828 0.2115 0.2403
2550 31.898 0.09365 0.37389 0.2432 0.2806 0.3180
2400 41.130 0.12070 0.47456 0.3105 0.3580 0.4054

Plot F vs (Eo+mEg) pada Gb. 5 memperlihatkan bahwa harga m=0.4 adalah terlalu
kecil, sedangkan m=0.6 terlalu besar, harga m=0.5 lebih cocok dengan garis lurus
yang diperlukan.
45,000

40,000

35,000

30,000

25,000
F, MM R B

20,000 m=0.4

m=0.5
15,000
m=0.6
10,000

5,000

0,000
0,0000 0,0500 0,1000 0,1500 0,2000 0,2500 0,3000

(Eo+mEg), MM RB

Gambar 6
• Perhitungan di atas didasarkan pada harga N yang telah diketahui dengan pasti.
• Bila harga m maupun N tidak diketahui dengan pasti, maka pers. garis lurus
Havlena-Odeh adalah Pers. (41):

F  Eg 
 N  mN  
Eo  Eo 
• Plot harga F/Eo vs Eg/Eo dari tabel di bawah menghasilkan garis lurus seperti pada
Gb. 7 dengan persamaan:
(F/Eo) = 108.9x106 + 58.8x106(Eg/Eo) STB.
• Jadi N = 108.9 MMSTB dan m = (58.8/108.9) = 0.54.

Tekanan F Eo Eg F/Eo Eg/Eo


(psia) (MM RB) (RB/STB) (RB/STB) (MM STB)
3330
3150 5.809 0.01456 0.07190 398.955 4.93834
3000 10.742 0.02870 0.12942 374.299 4.50955
2850 16.976 0.04695 0.20133 361.566 4.28810
2700 24.326 0.06773 0.28761 359.168 4.24641
2550 32.269 0.09365 0.37389 344.565 3.99244
2400 41.167 0.12070 0.47456 341.072 3.93169
F/Eo

420,000

400,000

380,000
F/Eo, MMSTB

360,000

(F/Eo) = (58.8 (Eg/Eo) + 108.9)x 106


340,000

320,000

300,000
3,500 3,700 3,900 4,100 4,300 4,500 4,700 4,900 5,100

Eg/Eo
3. PERKIRAAN CADANGAN
DENGAN METODE DECLINE CURVE

 Decline Curve (kurva penurunan produksi) merupakan salah satu


metode yang dapat digunakan untuk:
– Menghitung cadangan sisa minyak atau gas dari suatu
reservoir yang telah mengalami penurunan produksi dan tidak
mengalami perubahan metode produksinya.
– Memperkirakan besarnya laju produksi dan produksi
kumulatif sumur, reservoir , atau lapangan pada waktu
tertentu.
– Sebagai cara analisis pengembangan lapangan.
 Penggunaan metode Decline Curve memerlukan data produksi,
baik data produksi per sumur ataupun data produksi kumulatif per
reservoir, sepanjang masa produksi sumur atau reservoir tersebut.
 Karakteristik decline curve ditentukan oleh faktor-faktor:
1. Geologi: lithofacies batuan reservoir
2. Reservoir: dimensi, mekanisme pendorong, heterogenitas reservoir
3. Batuan dan fluida reservoir: porositas, permeabilitas, saturasi fluida,
sifat fisik fluida
4. Kondisi sumur: diameter sumur, interval komplesi, kerusakan formasi,
ketinggian fluida, ukuran choke
5. Fasilitas dan mekanisme pengangkatan.
 Syarat penggunaan metode decline curve :
1. Kondisi-kondisi mekanis dan drainage reservoir konstan,
2. Jumlah sumur yang aktif konstan, dan
3. Sumur-sumur diproduksi pada kapasitasnya.
 Atau tidak ada pengaruh dari faktor-faktor:
 kerusakan formasi (formation damage),
 perubahan kondisi operasi produksi, dan
 kegagalan atau kerusakan peralatan.
Ada 3 jenis (tipe) kurva penurunan produksi:

• Exponential Decline : Hubungan q vs t yang diplot pada skala semi log,


dan q vs Np yang diplot pada skala Cartesian membentuk garis lurus.
• Hyperbolic Decline : Tidak ada plot pada skala cartesian, semi log, atau
log-log yang akan menghasilkan hubungan berbentuk garis lurus.
• Harmonic Decline : Hubungan q vs Np membentuk garis lurus pada skala
semi log.
Tipe Grafik Plot antara q vs t dan q vs Np untuk Tiga Jenis Decline Curve
 Tipe exponential decline dan hyperbolic decline lebih umum dibanding
harmonic decline.
 Exponential decline mengindikasikan suatu reservoir yang homogen
dimana respon tekanan telah dipengaruhi oleh batas reservoir paling
luar.
 Hyperbolic decline mengindikasikan kondisi unsteady-state atau
respon tekanan dari reservoir yang memiliki permeabilitas bervariasi.
 Pada prinsipnya peramalan jumlah cadangan sisa minyak atau gas dengan
metode decline curve adalah memperkirakan hasil ekstrapolasi (perpanjangan
garis) yang diperoleh dari suatu grafik (kurva) yang dibuat berdasarkan plot
antara:
 laju produksi terhadap produksi kumulatif , atau
 laju produksi terhadap waktu produksinya.
 Sedangkan untuk peramalan cadangan dan produksi minyak atau gas pada
waktu yang akan datang dapat menggunakan beberapa macam tipe grafik,
yaitu:
• Rate produksi vs waktu,
• Rate produksi vs produksi kumulatif,
• Persen minyak vs produksi kumulatif,
• Produksi kumulatif gas vs produksi kumulatif minyak,
• Persen air vs produksi kumulatif,
• Tekanan reservoir vs produksi kumulatif minyak.
 Beberapa parameter yang perlu diketahui dalam analisis decline curve
adalah: decline rate , loss ratio, eksponen decline.
 Decline rate (kecepatan penurunan produksi) adalah fraksi perubahan laju
produksi terhadap waktu (Arps, 1945 dan Arps, 1956).

D
dq / dt  …………… (1)

q
D = decline rate, /hari, bulan, tahun
q = laju produksi, STB/hari, bulan, tahun
t = waktu, hari, bulan, tahun
 Loss ratio (a) adalah fungsi inverse dari decline rate.
1
a
 dq / dt  
 
 q 
q
a …………… (2)
dq / dt 
 Eksponen decline (b) adalah fungsi turunan pertama dari loss ratio.

 q 
d 
b  dq / dt 
dt
da …………… (3)
b
dt
a = loss ratio
b = eksponen decline (kadang ditulis “n”).
KURVA HIPERBOLIK
 Kurva hiperbolik (hyperbolic decline) memiliki harga b antara 0 dan 1, sehingga berlaku:

………………(4)
dq / dt
D  Kq b (0  b  1)
q
 Untuk kondisi mula-mula:
……………… (5)
D
K  bi
dimana: D = nominal decline rate qi
K = konstanta
qi = laju produksi mula-mula.
 Laju produksi pada waktu t (qt ) dan produksi kumulatif (Np) dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut:

………………

1 (6)
qt  qi (1  bDi t ) b

dan
Np 

qib qi1b  q………………
1b
t 
(7)

(1  b) Di
KURVA HIPERBOLIK (lanjutan)
• Lama waktu untuk mencapai economic limit rate (qa) adalah:
b
 qi   1
 q 
ta   a 
bDi ................. (8)

 Di disebut sebagai initial nominal decline rate, yang bisa dihitung


berdasarkan persamaan: b
 qi   1
 q
Di   t 
bt ……………(9)

 Ada parameter decline rate lain yang disebut effective decline rate:
qi  q
De  t
…………… (10)
q i

 Initial nominal decline rate sebagai fungsi effective decline rate dan
sebaliknya:
1
b

Di   1  De   1
b

……………… (11)
De  1  1  bDi 
1
b

dan ……………… (12)


KURVA EKSPONENSIAL
• Exponential Decline disebut juga Geometric Decline atau Semilog Decline atau Constant
Percentage Decline.
• Harga decline rate (D) tidak berubah terhadap waktu sehingga berlaku pers.:
………………(13)
dq / dt ln( qt / qi )
D K 
q t
dimana: b = 0 sehingga Kqb = K
K = konstanta
qi = laju produksi mula-mula
qt = laju produksi pada waktu t

• Laju produksi pada waktu t (qt) dan produksi kumulatif (Np) dinyatakan dengan pers.:
……………… (14)
 Dt
dan qt  qi e……………… (15)

qi  qt
Np 
D
KURVA EKSPONENSIAL (lanjutan)
• Lama waktu produksi sampai abandonment:
ln qi  qa 
ta 
D ..................... (16)
dimana:
ta = lama waktu produksi sampai abandonment, hari, bulan, tahun
qa = laju produksi abandonment (economic limit), STB/hari, bulan, tahun
D = nominal decline rate, /hari, bulan, tahun

• Hubungan antara nominal decline rate (D) dengan effective decline rate (De) adalah sbb.:

qi e  Dt  qi  qi De
misal untuk t = 1 tahun, maka

qi e  D  qi  qi De
sehingga: ………………(17)
D   ln(1  De )
atau ………………(18)
De  1  e  D
KURVA HARMONIK
 Kurva harmonik (harmonic decline) merupakan bentuk khusus dari kurva hiperbolik
dimana memiliki harga eksponen decline b = 1, sehingga:
dq / dt
D  Kq ………… (19)
q
 Untuk kondisi mula-mula:
Di
K ……………… (20)
qi
 Laju produksi pada waktu t (qt) dan produksi kumulatif (Np) dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut:
qi
qt  ……………… (21)
(1  Di t )
qi ………………
qi
dan Np  ln (22)
Di qt
KURVA HARMONIK (lanjutan)
• Lama waktu produksi sampai abandonment:

 qi   1
 q 
ta   a  ..................... (23)
Di
dimana:
ta = lama waktu produksi sampai abandonment, hari, bulan, tahun
qa = laju produksi abandonment (economic limit), STB/hari, bulan, tahun
Di = initial nominal decline rate, /hari, bulan, tahun

• Hubungan antara initial nominal decline rate (Di) dengan effective decline rate (De)
adalah sbb.:
qi
 qi  qi De
1  Di t 
qi 1
untuk t = 1 tahun:  qi (1  De ) atau  (1  De )
1  Di  1  Di 
D
sehingga: Di  e ………………(24)
(1  De )
Di ………………(25)
De 
(1  Di )
Contoh Analisis Decline Curve
Contoh Soal
(Abdus Satter dan G.C. Thakur, 1994, hal. 112)

Solution:
Reserves Life Time Life Time
Exponential: STB Years Years Months

D=-ln(qt/qi)/t D= 0.173511/tahun qt=qie-Dt t=-ln(qt/qi)/D Np=(qi-qt)/D 18,197,406 13.91 13.00 10.95

Hyperbolic (b=0.5):

Di=((qt/qi)-b-1)/bt Di = 0.181260/tahun qt=qi(1+bDit)-1/b t={(qi/qt)b-1}/(b Di) Np=qib(qi1-b-qt1-b)/((1-b)Di) 26,809,665 25.85 25.00 10.18

Harmonic (b=1):

Di=((qi/qt)-1)/t Di = 0.189474/tahun qt=qi/(1+Dit) t={(qi/qt)-1}/Di Np=(qi/Di) ln(qi/qt) 44,168,278 53.70 53.00 8.42
Contoh Soal
(Abdus Satter dan G.C. Thakur, 1994, hal. 113-114)
Solution:
> Menghitung Original Oil In Place:
N = 7758 Ahf(1-Swi)/Boi
N = 51,690,275 STB

> Menghitung Produksi Kumulatif pada tekanan reservoir > Pb:


Npt = N (Boi/Bo)CeDp asumsi: Wp = 0, We = 0
Ce = (CoSo+CwSwi+Cf)/(1-Swi)
Ce = 1.87846E-05 psi-1
Npt = 630,129 STB

> Menghitung Oil In Place pada tekanan resevoir = Pb:


Nb = N - Npt
Nb = 51,060,147 STB

> Menghitung Recovery Effeciency pada tekanan resevoir < Pb dengan


Metode JJ. Arps untuk Solution Gas Drive (API Correlation):

ER = 41.815{f(1-Swi)/Bob}0.1611 x (k/mob)0.0979 x (Swi)0.3722 x (Pb/Pa)0.1741


ER = 23.68674041 %
> Menghitung Oil Recovery pada tekanan resevoir di bawah Pb:
Npb = ER x Nb
Npb = 12,091,043 STB

Np = Npt + Npb
Np = 12,721,171 STB

> Menghitung Laju Produksi dan Produksi Kumulatif

Dengan asumsi tipe decline curve adalah hyperbolik dan n=0.5 maka

Di=((qt/qi)-b-1)/bt = 0.703600011/tahun

Anda mungkin juga menyukai