Anda di halaman 1dari 24

Metode Perkiraan Cadangan

 Perkiraan cadangan dapat dilakukan melalui beberapa


metode:
1. Metode Volumetrik; dapat digunakan sebelum maupun
sesudah reservoir diproduksikan.
2. Metode Material Balance (Keseimbangan Materi);
digunakan setelah resevoir diproduksikan dan sudah
ada penurunan tekanan reservoir.
3. Metode Decline Curve (Kurva Penurunan Produksi);
digunakan setelah resevoir diproduksikan dan sudah
ada penurunan laju produksi maupun tekanan reservoir.

1
2. PERKIRAAN HYDROCARBON IN PLACE
DENGAN METODE MATERIAL BALANCE
• Metode ini digunakan untuk memperkirakan hydrocarbon in place
dari reservoir pada suatu lapangan minyak atau gas yang telah
dikembangkan, dimana data produksi yang diperoleh sudah cukup
banyak.
• Metode material balance merupakan cara yang umum untuk
mengkonfirmasi hasil perkiraan dengan metode volumetrik.
• Persamaan material balance umum pertama kali dikemukakan oleh
Schilthuis pada tahun 1941(Dake, L.P.,1978) dengan mendasarkan
pada hukum kekekalan massa dalam bentuk volume balance.
• Yaitu kesetimbangan volume antara produksi kumulatif fluida
(minyak, gas dan air), yang dinyatakan sebagai underground
withdrawal, dengan pengembangan fluida di dalam reservoir
akibat penurunan tekanan reservoir.
2
ORIGINAL HYDROCARBONS IN PLACE

Gas Zone: OGIP = G

Oil Zone: OOIP = N & OGIP = NRsi

Water Zone

3
PENGARUH PROSES PRODUKSI
• Suatu reservoir akan tetap berada dalam keadaan kesetimbangan seperti pada
saat reservoir tersebut ditemukan kecuali ada gangguan, yaitu proses produksi
yang dilakukan melalui sumur-sumur.
• Sebagai akibat dari proses produksi, yang dalam hal ini dilakukan di zona minyak,
maka reservoir (yang berisi gas, minyak dan air) akan mengalami perubahan,
antara lain:
• Tekanan reservoir turun sehingga gas cap mengembang dan Gas Oil Contact
(GOC) turun.
• Terjadi perembesan air ( water influx) dari lapisan aquifer sehingga Water Oil
Contact (WOC) naik.
• Volume pori batuan berkurang akibat peningkatan “net compaction pressure ”
(selisih tek. overburden dengan tek. pori).
• Untuk reservoir minyak tak-jenuh, bila tekanan reservoir turun di bawah
tekanan gelembung ( bubble point pressure) maka gas yang semula terlarut
dalam minyak akan memisahkan diri dari minyak.
4
• Pada reservoir bertenaga dorong kombinasi, perubahan di dalam reservoir sebagai akibat
dari proses produksi yang menyebabkan tek. reservoir turun sebesar Dp, dapat
digambarkan sebagai berikut.

5
ASUMSI-ASUMSI METODE MATERIAL BALANCE:
1. Reservoir merupakan satu kesatuan sehingga perhitungannya tidak
tergantung pada jumlah sumur produksi.
2. Proses produksi dianggap proses isothermal.
3. Kesetimbangan antara semua fasa adalah sempurna.
4. Hubungan antara tekanan dan volume tidak tergantung pada masing-
masing fluida reservoir.
5. Reservoir dianggap sebagai suatu wadah (tangki) dengan volume yang
konstan dan homogen.
6. Tidak terjadi reaksi antara fluida hidrokarbon dengan batuan.
7. Kesetimbangan tekanan terdapat pada seluruh bagian reservoir sehingga
tidak terdapat gradient tekanan yang besar pada reservoir.
8. Pengaruh gravitasi diabaikan.
9. Saturasi, porositas, dan permeabilitas efektif batuan terdistribusi merata di
seluruh bagian reservoir.

6
PENURUNAN PERSAMAAN MATERIAL BALANCE
Prinsip dasar penurunan persamaan Material Balance:
• Hukum kekekalan massa dalam bentuk volume balance, yaitu
kesetimbangan volume antara produksi kumulatif fluida (minyak, gas dan
air) yang dinyatakan sebagai underground withdrawal, dengan
pengembangan fluida di dalam reservoir akibat penurunan tekanan
reservoir sbb:
Underground withdrawal (rb) = Ekspansi minyak dan gas terlarut (rb)
+ Ekspansi tudung gas (rb)
+ pengurangan volume pori yang terisi
hidrokarbon (HCPV) akibat ekspansi air
konat (air formasi) dan penyusutan
volume pori (rb)
.............. (13)

7
• Secara skematis dapat diilustrasikan seperti gambar berikut:

• A : penambahan vol. akibat ekspansi minyak dan solution gas.


• B : penambahan vol. akibat ekspansi gas pada gas cap.
• C : pengurangan vol. akibat ekspansi air konat dan penyusutan volume pori.
• Underground withdrawal = Volume minyak dan gas terproduksi (dalam kondisi reservoir)
= Volume A+B+C.

8
Prinsip di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kondisi Mula-Mula

• Volume minyak dan gas = N Boi + G Bgi


GBgi
• Rasio vol gas cap dan vol minyak awal = m 
NBoi
• Volume tudung gas awal = G Bgi = mN Boi, maka

• Volume minyak dan gas = N Boi + mN Boi

= (1+m)(N Boi)

9
Setelah diproduksi minyak sebesar Np, air sebesar Wp
dan gas sebesar NpRp di permukaan maka terjadi:
• Pengembangan minyak dan gas terlarut di dalam
reservoir =
N ( Bo  Boi )  N ( Rsi  Rs ) Bg

• Pengembangan tudung gas =  mNBoi   Bg




B  mNBoi  mNBoi  1
 B  g B 
gi   gi  

• Pengembangan air dan batuan =  Cw S wi  C f 


(1  m) NBoi   p
 1  S wi 
• Perembesan air (net w.influx) = We – WpBw

• Minyak sisa = (N - Np)Bo

10
Dengan memperhitungkan ada air yang masuk dari luar
reservoir (We) dan air yang ikut terproduksi (Wp) maka
Pers. (13) menjadi :
 Bg 
N p Bo  N p R p  Rs Bg  N Bo  Boi   N Rsi  Rs Bg  mNBoi   1
B 
 gi 
 Cw S wi  C f 
 1  m NBoi  p  We  W p Bw ……………(14)
 1  S wi 

Per. (14) kemudian dikumpulkan term-termnya menjadi:


mNBoi Bg
NBoi  mNBoi 
Bgi
  
 N p Bo  R p  Rs Bg  N Bo  Rsi  Rs Bg 
 C w S wi  C f 
 1  m NBoi  p  We  W p Bw
………………(15)
 1  S wi 
11
Persamaan (15) dapat disederhanakan menjadi:

N
 
N p Bo  ( R p  Rs ) Bg  (We  W p Bw )
……………(16)
B  C S  C f 
( Bo  Boi )  ( Rsi  Rs ) Bg  mBoi  g  1  (1  m) Boi  w wi  P
 Bgi   1  S wi 

Produksi kumulatif gas (Gp) dapat dinyatakan dalam bentuk


cumulative gas-oil ratio (Rp) dan kumulatif produksi minyak
(Np), yaitu Gp = Rp Np
Persamaan (16) dapat ditulis menjadi:
N p Bo  (G p  N p Rs ) Bg  (We  W p Bw )
N ………(17)
 Bg   C w S wi  C f 
( Bo  Boi )  ( Rsi  Rs ) Bg  mBoi   1  (1  m) Boi   P
B
 gi   1  S wi 
12
Persamaan (14) bila ditambah dan dikurangi dengan NpRsiBg
menjadi :

N p Bo  N p R p  Rs Bg  N p Rsi Bg  N p Rsi Bg  N Bo  Boi   N Rsi  Rs Bg

 Bg   Cw S w  C f  m
 mNBoi   1  1  m NBoi 
 ………(14a)
p  We  W p Bw NB  mNB 
B 
 gi   1  S wi  oi oi

Persamaan (14a) kemudian dapat dikumpulkan term-


termnya menjadi:
mNBoi Bg
NBoi  mNBoi 
Bgi
   
 N p Bo  Rsi  Rs Bg  N Bo  Rsi  Rs Bg  N p Bg R p  Rsi 

 Cw S w  C f 
 1  m NBoi  p  We  W p Bw ………… (15a)
 1  S wi 
Pers. (15) dan (15a) adalah Pers. Material Balance Umum 13
Perubahan faktor volume formasi minyak dan gas di dalam
reservoir.

Np STB oil
Rp Np SCF gas
Wp Bbl water

Gas cap G = m N Boi / Bgi


Initial Bgi Current Bg RB/SCF

Oil rim OOIP = N STB oil


Initial Bti =Boi + (Rsb-Rsi)Bgi RB/STB , Rsi SCF/STB
Current Bt =Bo + (Rsb – Rs)Bg RB/STB , Rs SCF/STB

Water influx We Bbl

14
Faktor volume formasi dua fasa, Bt = [Bo+(Rsb-Rs) Bg]. Bila
Pi≥Pb maka Rsi = Rsb sehingga Bti = Boi dan Pers. (15a) menjadi:

mNBti Bg  C S  Cf 
NBti  mNBti   N p Bt  NBt  N p Bg R p  Rsi   1  m NBti  w wi p  We  Wp Bw
Bgi  1  Swi 
…………………………(18)
Kemudian disederhanakan menjadi:
 Bg   C S Cf 
N Bti  Bt   mNBti 1 
 B 
 
  N p Bt  R p  Rsi Bg  1  m NBti  w wi
 1 S p  We  W p Bw
 gi   wi 
…………………………(19)
Pers. (19) adalah Pers. Material Balance untuk Pi≥Pb yang
dapat juga ditulis dalam bentuk:
 Cw S wi  C f  mNBti
 
N p Bt  R p  Rsi Bg  W p Bw  1  m NBti  p  We  Bgi  Bg  N Bti  Bt 
 1  S wi  B gi

…………………………(20)
15
Persamaan Material Balance untuk Pi ≥ Pb, Pers. (19)
dapat juga ditulis dalam bentuk sebagai berikut:

N p{Bt  (R p - Rsi )Bg } - {W e - BwW p }


N ………(21)
 C w S wi  C f  mBti
(Bt - Bti )  1  m Bti   Δp  (Bg - B gi )
 1  S wi  Bgi

16
17
18
19
20
21
22
23
24

Anda mungkin juga menyukai