atau: ∆V = c V ∆ p ………(14)
4
• Pada Pers. (16) dianggap bahwa air merembes dari semua arah radial.
• Tetapi, seringkali air tidak merembes dari semua arah, atau reservoir secara
alamiah tidak berbentuk lingkaran.
• Bila reservoir tidak berbentuk lingkaran maka Pers. (15) perlu dimodifikasi
untuk memperhitungkan perembesan air secara fraksional spt gambar berikut.
We = (cw + cf) f Wi (pi − p) ………(17)
dimana:
f = perembersan fraksional = sudut perembesan/360 o = q/360o.
5
• Model di atas hanya bisa diterapkan untuk aquifer yang kecil, seperti
pot aquifer, dimana ukurannya sama dengan ukuran reservoirnya.
• Dake (1978) menyatakan bahwa karena aquifer relatif kecil, maka suatu
penurunan tekanan yang kecil di dalam reservoir bisa secara instan
mempengaruhi sistem reservoir-aquifer secara keseluruhan.
Contoh Soal:
Hitung cumulative water influx akibat dari suatu penurunan tekanan
sebesar 200 psi pada WOC (water-oil contact) dengan sudut
perembesan (encroachment angle) sebesar 80°. Sistem reservoir-aquifer
memiliki karakteristik sbb.:
Parameter Reservoir Aquifer
h, ft 20 25
6
Penyelesaian:
• Menggunakan Per. (17) hitung Wi
W
i
7
2. Model Schilthuis Steady-
State
• Model Schilthuis (1936) merupakan metode yang paling mudah dilakukan
untuk menghitung besarnya water influx.
• Model ini mengasumsikan bahwa aquifer sangat luas dan sangat
permeabel.
• Permeabilitas yang sangat besar menyebabkan gradien tekanan
sepanjang aquifer bisa diabaikan.
• Ukuran aquifer yang sangat luas menyebabkan tekanan aquifer tidak
pernah mengalami penurunan, yaitu tetap sama dengan tekanan awal
aquifer-nya (Pi), atau dp/dt = 0.
• Analogi hidrolika model steady-state Schilthuis adalah spt Gambar 17 .
Gb. 17
Analogi Hidrolika
Model Schilthuis
8
(Smith, Tracy dan Farrar, 1992)
• Persamaan dasar model Schilthuis merupakan penurunan dari
hukum Darcy yang memiliki asumsi alirannya steady state.
• Tekanan aquifer dianggap tidak berubah, tetapi tekanan di reservoir
turun karena adanya fluida yang diproduksikan.
• Perbedaan tekanan yang melewati batas minyak-air semakin besar
seiring dengan bertambahnya produksi dari reservoir, sehingga laju
water influx bukanlah murni steady state, tetapi dianggap sebagai
aliran steady state.
• Perhitungan water influx dengan metode Schilthuis dapat dilakukan
apabila sistem aquifer-reservoir mempunyai:
• permeabilitas lebih besar dari 50 mD,
• aquifer ini paling tidak 10 sampai 20 kali ukuran reservoir
• hasil perhitungan akan lebih baik jika ukuran aquifer 100 kali
ukuran reservoirnya.
9
• Penurunan model Schilthuis dimulai dari Per. Darcy:
q w C s Pi P ………(18)
dimana:
qw = laju alir air melewati batas minyak-air
Cs = konstanta aquifer (termasuk di dalamnya parameter tetap pers.
Darcy seperti: viskositas air, geometri yang berhubungan dengan
deliverabilitas aquifer), bbl/waktu/psi
Pi = tekanan awal (tekanan aquifer), psia
P
= tekanan statik reservoir, psia.
10
• Persamaan Material Balance tidak memerlukan laju alir air (qw),
melainkan memerlukan Cumulative water influx (We). Sehingga
Pers. (18) diintegrasikan terhadap waktu menjadi:
t
We C s (Pi P) dt ………(19)
0
11
• Bila ada “n” interval waktu dalam kurun waktu pengamatan, maka
cumulative water influx dapat dipresentasikan dengan pers:
n
We n C s Pi 0,5 P j P j-1 Δt j ………(20)
j1
DPj
dimana :
(We)n = cumulative water influx, bbl
Pi = tekanan awal ( tekanan aquifer), psia
P j = tekanan statik reservoir pada saat tj, psia.
Dtj = interval waktu antara tj-1 dan tj.
• Model Schilthuis tidak memperlihatkan penurunan laju water
influx.
• Kenyataannya, perubahan laju water influx di lapangan memberi
suatu pengaruh secara instant pada aquifer influx.
• Sistem antara reservoir dan aquifer dianggap tidak mempunyai
kompresibilitas.
• Aquifer bereaksi dengan cepat terhadap perubahan tekanan. 12
• Model Schilthuis tidak sesuai dengan kenyataannya, tetapi merupakan
metode yang mudah untuk digunakan.
• Metode Schilthuis digunakan dalam persamaan material balance untuk
melakukan dua hal, yaitu:
1. Menentukan Original Oil in Place (OOIP),
2. Menentukan konstanta water influx (Cs). Konstanta ini menggambarkan
laju water influx tiap penurunan tekanan sebesar 1 psi pada batas
minyak-air.
• Menulis kembali Pers. material balance untuk P ≥ Pb dan pengembangan air
formasi dan penyusutan pori diabaikan menjadi:
N p Bo ( R p Rs ) Bg W p Bw We
N
( Bo Boi ) ( Rsi Rs ) Bg
• Bila dianggap We = 0 maka apparent original in place, Na:
Na
N p Bo ( R p Rs ) Bg W p Bw
( Bo Boi ) ( Rsi Rs ) Bg
We ………(21)
• Sehingga dapat ditulis: Na N
D
dimana: D = (Bo-Boi) + (Rsi–Rs) Bg
D = Bt – Bti bila Pi>Pb
13
• Bila Pers. (20) dimasukkan ke dalam Pers. (21) maka pers. menjadi:
Pt
N a N Cs
………(22)
D
Δ P Δt
Gb. 19. Plot Na terhadap
D
• Bila garis lurus tersebut diekstrapolasi sampai memotong Y akan menghasilkan
harga N. Slope dari garis lurus merupakan harga Cs.
• Jika plot tersebut tidak membentuk garis lurus, maka sistem reservoir-aquifer
ybs. tidak sesuai dengan asumsi-asumsi model Schilthuis, dan model ini
sebaiknya tidak digunakan. 14
Sampai Minggu Depan
15