Anda di halaman 1dari 21

Ahmad Asyrory

113 110 010

MODUL

MINERAL
PETROLOGI

jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

 KRISTALOGRAFI
o Ilmu pengetahuan mengenai kristal yang mempelajari bentuk
(simetri kristal), sifat-sifat geometri, perkembangan dan
pertumbuhannya, kenampakan bentuk luar, perkembangan
struktur dalam, sifat-sifat fisiknya dan klasifikasinya.
 KRISTALOLOGI = KRISTALOGI
o Mempelajari Kristal seara menyeluruh, morfologi, fisika, kimia,
dan cara terjadinya.
o Di dalamnya termasuk kristalografi dan lebih sering di bawah ilmu
yang luas yaitu mineralogi dan petrologi.

Hubungan Kristalografi dengan Ilmu-ilmu Lain

Matematika

Fisika Kristalografi Ilmu Kimia

Metalografi Mineralogi Petrografi

jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

KRISTALOGARFI – MINERALOGI
 KRISTAL
o Berasal dari Bahasa Yunani “Krustalos = Kruos dan
Stellein” yang berarti beku karena mendingin. Dalam
bahasa Indonesia sering disebut “hablur” atau “balur”.
o Bahan Padat yang secara Kimia homogen dengan bentuk
geometri tetap, sebagai gambarandan susunan atom
yang teratur, dibatasi oleh bidang banyak (polyhedron =
polyeder), jumlah dan kedudukan dari bidang-bidang
kristalnya tertentu dan teratur.
o Setiap mineral/zat mempunyai bentuk tertentu.
 SISTEM KRISTAL
o Pembagian utama dalam klasifikasi kristal-kristal
menurut bentuknya adalah Regular, Tetragonal,
Ortorombik, Hexagonal, Monoklinik, dan Triklinik. Dari
enam sisitim tersebut menjadi 32 klas simetri.
 SIFAT-SIFAT FISIK KRISTAL
o Sangat brgantung pada struktur dan susunan atom-
atomnya.
o Besar kecilnya kristal tidak mempengaruhi, yang penting
bentuk yang dibatasi oleh bidang-bidang kristal.
1. Zat/Mineral Kristalin
 Apabila zat/mineral tersebut tersebut susunan atom-atomnya
teratur, biasanya anisotrop.
o Pada kristal-kristal tertentu susunan atom-atomnya dan
ruang-ruang antaranya berlainan pada beberapa arah
sehingga dijumpai kristal-kristal alam yang pada arah-arah
tertentu dapat mudah dibelah. (Klasit, Pirit, Barit).
2. Zat/Mineral Amorf
 Apabila zat/mineral tersebut susunan atom-atomnya tidak teratur,
tidak mempunyai bentuk tertentu, biasanya isotrop dan sifat fisik
ke berbagai arah sama (Opal, Obsidian).

jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

KLAS SIMETRI
A. Unsur-Unsur Simetri
A.1. Sumbu Simetri
A.1.1. S.S Gyre - S.S.G Bipolair
- S.S.G Polair
A.1.2. S. Cermin Putar = Gyroide
A.1.3. S. Investasi
A.2. Bidang Simetri
A.3. Pusat Simetri

A.1.1 Sumbu Simetri Gyre


Suautu garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal, yang apabila kristal
tersebut diputar 360⁰ dengan garis tersebut sebagai sumbu/poros perputaran,
maka pada kedudukan tertentu kristal tersebut akan menunjukan
kenampakan-kenampakan yang sama dengan semula.
Simbol = L4, g4, atau 4.
Apabila kristal tersebut diputar setiap 90⁰ menunjukan kenampakan
360⁰
yang sama, maka berarti sumbu tersebut bernilai : =4
90⁰

Sumbu simetri bernilai :


Dua = Digyre = = L2
Tiga = Trigyre = = L3
Empat = Tetragyre = = L4
Enam = Hexagyre = = L6

jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

 Sumbu Simetri Gyre Bipolar = Biasa


o Apabila Kedudukan satu sama lain pada kedua belah pihak sama.

 Sumbu Simetri Gyre Polair


o Apabila Kedudukan satu sama lain pada kedua belah tidak sama.

Digyre polair trigyre polair tetragyre polair hexagyre polair

jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

A.3. Pusat Simetri


Titik dalam kristal yang melaluinya dapat dilukis suatu garis lurus,
Sehingga pada sisi yang satu dengan yang lain pada jarak yang sama terdapat
wajah yang sama (sudut, rusuk, bidang kristal).
Simbul : C (Centrum)
Titik pusat kristal belum tentu merupakan pusat simetri, tetapi pusat
simetri selalu berimpit dengan pusat kristal.

jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

BATASAN-BATASAN MINERAL
MENURUT BEBERAPA AHI GEOLOGI/MINERALOGI

1. LG BERRY & B. MASON, 1959


 Suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk
secara organik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas
tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.
2. DGA WHITTEN & JRV BROOKE, 1972
 Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural
homogen, mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh
proses alam yang organik.
3. AWR POTTER & h ROBINSON, 1977
 Mineral adalah suatu zat atau bahan yang homogen, mempunyai
komposisi kimia tertentu atau dalam batas-batas tertentu dan
mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk dialam danbukan hasil suatu
kehidupan.
4. EH KRAUS, WH HUNT & LS RAMSDELL
 Suatu bahan yang terdapat di alam dengan komposisi kimia yang
kataristik dan biasanya mempunyai struktur kristalin, yang kadang-
kadang kenampakan luarnya berupa bentuk-bentuk geometrik.
5. ES DANA, 1960
 Tubuh (BODY) yang dihasilkan oleh proses-proses alami yang
anorganik, biasanya mempunyai komposisi kimia tertentu dan jika
terbentuk pada kondisi memungkinkan, struktur atomik
karakteristik tertentu yang terlihat pada bentuk kristalinnya dan
sifat-sifat fisiknya.

o Batasan “yang terdapat di alam”, “dibentuk oleh alam”, atau


“dibentuk oleh proses alam”.
 Suatu kristal klorida soda dapat dibuat dari penguapan
larutan klorida sodium, tetapi ini merupakan kristal bukan
mineral, walaupun sulit dibedakan dengan mineral halite
(NaCl).
 Kristal sulfat kalsium yang dibuat di laboratorium dan
mineral anhidrit yang dibentuk secara alami.

jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

 Seperti halnya kaca, semen dan batubara tidak dapat


disebut mineral, karena dibentuk di lab/pabrik, atau tiruan-
tiruan batuhias ruby sintesis, saphire sintesis dsb.

o Batasan “benda padat homogen”.


 Hal tersebut dapat diartikan bahwa mineral terbentuk pada
fase padat, maka cairan dan gas tidak termasuk mineral,
tetapi es termasuk mineral karena hasil dari pembekuan air.
Sebagai kekecualian air raksa dimasukkan sebagai mineral.

o Batasan “terbentuk secara anorganik”, “bukan hasil


kehidupan”, “dibentuk oleh proses alam yang organik”.
 Sehingga benda-benda yang dihasilkan karena kehidupan
(manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan) tidak termasuk
mineral.
 Batubara, minyak bumi dan guano tidak termasuk mineral
sebab terbentuk secara organik. Kulit Tiram (di dalamnya
terdapat mutiara) dengan komposisi karbonat kalsium yang
sangat sukar dibedakan dengan aragonit, tidak termasuk
mineral, demikian juga.

o Batasan “komposisi kimia pada batas-batas tertentu” atau


“komposisi kimia tertentu”.
 Bukan berarti bahwa komposisi kimia tetap. Mineral
merupakan senyawa kimia yang komposisinyapada batas-
batas tertentu yang dinyatakan dalam rumus kimia. Rumus
ini dapat sederhana atau kompleks tergantung pada
banyaknya unsur dengan kombinasi yang proporsional.
 Kelompok Olivin dapat dibagi dalam dua bagian Forsterit
(Mg2SiO4) dan Fayalit (Fe2SiO4).

o Batasan “atom-atom yang tersusun secara teratur”.


 Merupakan ukuran dari keadaan kristalisasinya, atau
dengan kata lain mineral adalah kristalin padat. Bentuk luar
kristal yang teratur dapat memberikan gambaran bahwa
susunan atom-atomnya juga teratur di dalam kristalin
padat. Meskipun demikian ada mineral metamik, yaitu
mineral yang pada pembentukannya bersusunan atom
teratur, kemudian mengalami kerusakan sebagian atau
seluruhnya akibat radiasi uranium atau thorium, juga opal,
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

pada awalnya terbentuk berupa koloid dan buka kristalin,


tetapi selama waktu geologi menjadi kristalin.

MINERAL-MINERAL PEMBENTUK BATUAN


(ROCK FORMING MINERALS)
 Batuan merupakan satuan pembentuk kulit bumi atau “ouier shell” dari
bumi, sementara mineral merupakan satuan pembentuk batuan.
 Kemungkinan 99% dari kulit bui terdiri atas 20 mineral dari ribuan
mineral yang ada dibumi. Keberadaan mineral Feldspar tidak hanya
dominan di dalam mineral silikat, tetapi juga dominan dalam mineral-
mineral pembetuk batuan.
 Walaupun ada ratusan mineral, tetapi hanya beberapa yang sering
dijumpai sebagai mineral-mineral pembentuk batuan (lihat tabel), yang
sebagian besar adalah pembentuk batuan beku dan batuan sedimen.
 Untuk batuan metamorf/malihan secara kimia sama dengan batuan
beku dan batuan sedimen.

KOMPOSISI MINERAL PADA BATUAN BEKU DAN ENDAPAN


(CLARK & WASHINGTON)
BATUAN BEKU BATUAN ENDAPAN
MINERAL % MINERAL SERPIH % BATUPASIR %
FELDSPAR 59,5 FELDSPAR 30 11,5
PIROKSIN & AMPHIBOL 16,8 LEMPUNG 25 6,6
MIKA 3,8 LIMONIT 5,6 1,8
KUARSA 18,0 KUARSA 17,5 66,2
MINERAL LAIN 1,9 KARBONAT 5,7 11,1
MINERAL LAIN 22,3 2.8

jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

A. MINERAL-MINERAL SILIKAT ALKALI ALUMINA


1. FELDSPAR
 Mineral ini paling banyak dijumpai dari semua mineral silikat.
Merupakan pembentuk kira-kira setengah batuan-batuan kulit bumi.
Mereka membentuk kristal-kristal monoklin dan triklin juga silikat
alumina K, Na, Ca.
Tiga molekul biasanya :
Ortoklas KalSi3O8
Albit NaAlSi3O8
Anortit CaAlSi3O8
 Dari Anortit hingga albit membentuk Fedspar plagioklas, yaitu Anortit-
Bitownit-Labradorit-Andesin-Oligoklas-Albit.
Anortit banyak mengandung Ca ----- disebut Calcic plagioclase
Albit banyak mengandung Na -------- disebut Sodic plagioclase
 Feldspar biasanya berwarna terang dan dicirikan oleh adanya dua
belahan yang baik.
Misal : Ortoklas berwarna merah jambu atau seperti warna daging.
Albit berwarna putih
Anortit berwarna hijau abu-abu (untuk keprluan keramik),
keduanya membentuk sudut 86⁰.

2. FELDSPATOID
 Mineral ini sebagai pengganti feldspar pada batuan tertentu yang kaya
alkali dan kekurangan silika.
 Tidak seperti feldspar, mineral ini jarang dijumpai karena hanya pada
batuan beku yang miskin silika saja.
Anggota mineral feldspatoid terdiri dari :
Leusit KalSi5O6
Nefelin NaAlSiO4
Sodalit Na8(AlSiO4)6O12
Lazurit

3. KUARSA
 Berkomposisi SiO2 dan sering dijumpai setelah feldspar pada batuan
penyusun kulit bumi.
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

 Tidak berwarna atau putih jika tidak ada campuran, jika berwarna maka
variasinya tergantung pada campurannya. Tidak punya belahan, bentuk
tak teratur, butiran-butiran gelas, keras.
Tiga kelas utamanya :
 Fenokristalin : kristalnya besar, terdapat pada batuan, yaitu :
Ametis, Kuarsa jambon (rose quarz), Kuarsa Milk, Kuarsa mata
kucing, dll.
 Kriptokristalin : kristalnya halus sehingga diperlukan mikorskop
untuk mengamatinya, ialah Kalsedon, Karnelian, Agat, Flint,
Jasper, Chert.
 Amorf : tidak membentuk kristal, ialah Opal.
 Mineral-mineral kuarsa banyak dipakai untuk tuuan batumulia
(gamestone) dan ornamen. Agat dan kalsedon sering digunakan untuk
peralatan industri, bahan kimia, dll.
 Pasir kuarsa dapat dipakai untuk mortar, plaster, dan gelas. Butiran-
butiran kuarsa dan flint dipakai untuk “abrasif paper”.
4. MIKA
 Umumnya berwarna terang.
 Mempunyai sistem monoklin dan dicirikan oleh belahan yang sempurna,
sangat tipis dan elastis.
Anggotanya terdiri dari :
 Muskovit (warna terang silikat potassium dan alumunium dengan
hidroksil).
 Biotit (warna gelap silikat potassium alumunium, magnesium, besi
dan hidroksil).
 Klorit berwarna hijau berupa silikat magnesium dan besi dengan
hidroksil sebagai hasil alterasi dari biotit dan mineral
ferromagnesian lainnya.

Muskovit : putih, mika potas


Biotit : hitam, mika Fe dan Mg
Phlogopit : coklat, mika Mg
Lepidolit : Ungu / abu-abu, mika Li.

jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

MINERAL-MINERAL FERRO MAGNESIAN


(FERRO MAGNESIAN MINERALS)
Diantara mineral-mineral yang berkomposisi silikat ferro-magnesian ada tiga
kelompok utama yaitu piroksin, amphibol, olovin.
5. PIROKSIN
 Umumnya berupa metasilikat kalsium, magnesium, dan besi yang terdiri
atas dua anggota utama, yaitu :
o Orthopiroksin (Enstatit & Hipersten) : merupakan metasilikat
magnesium dan besi yang sederhana.
o Monoklinik piroksin (Augit) : merupakan metasilikat kompleks
Kalsium, Magnesium, Besi dan Alumunium.
 Mineral-mineral ini memegang peranan dalam kelompok mineral mafik,
dikenal sebagai kristal “Stout” dan belahannya hampir tegak lurus satu
sama lain. Hampir semua mineralnya berwarna gelap.

6. AMPHIBOL
 Membentuk kelompok yang sejajar dengan piroksin, dengan perbedaan
“Crystal habit”. Anggotan utamanya adalah hornblende, merupakan
mineral dengan komposisi yang sama dengan augit, tetapi biasanya lebih
kaya kalsiumnya.
 Kelompok ini mengkristal dalam sistim orthorombik, monoklin dan
triklinik, tetapi hanya monoklinik amphibol yang penting.
 Mereka cendrung berbentuk memanjang, prismatik dengan dua belahan
saling memotong (sudut 56⁰ & 124⁰).
 Variasi utamanya adalah : Hornblende. Gloukopan, dan tremolit-aktinolit
denga serat-seratnya dalam asbestos.
 Hornblende : paling sering dijumpai, berupa silikat Al, Ca, Mg, Fe, & Na.
 Tremolit-Aktinolit : dikenal sebagai Amphibol yang non Aluminous, dan
terutama dijumpai pada batuan metamorf.
 Asbestos : merupakan bentuk serat dari tremolit, kristalnya memanjang
dan fleksibel. Dalam perdagangan termasuk juga Serpentin yaitu Krisotil.

7. OLIVIN
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

 Mineral orthosilikat sederhana Mg dan Fe.


 Hubungan antara olivin dengan Piroksin dan amphibol adalah sama
seperti hubungannya antara feldspatoid dan feldspar.
 Serpentin adalah hasil alterasi hidrasi olivin dan mineral-mineral
ferromagnesian.
 Perkomposisi siliokat Fe, Mg, berbentuk “Stout crystal” dijumpai pada
batuan basa, gelas seperti kuarsa tetapi umumnya berwarna hijau atau
kuningan. Variasi yang terang dari olivin ini sering dipakai untuk
batumulia.
 Ada dua kelompok dalam olivin yaitu : Forsteri (Mg2SiO4) dan Fayalit
(Fe2SiO4).
Staurolit, mineral silikat kaya akan besi dan alumunium.

MINERAL LAIN
 Mineral-mineral karbonat :
 Kalsit (karbonat kalsium) dan dolomit (karbonat kalsium dan
magnesium) sangat umum sebagai komponen utama pada
batugamping.
 Satu mineral fosfat, Apatit (fosfat kalsium dengan kombinasi dengan
fluorin dan klorin) pada umumnya hadir dalam kuantitas sedikit.
 Pirit, suatu mineral fluida besi, bersistem isometrik, berwarna kuning
pucat. Sering dijumpia pada batuan beku, metamorf dan sedimen
serta pada urat-urat hidotermal.
 Mineral Sulfat
 Gipsum adalah sulfat kalsium kombinasi dengan air. Sedangkan barit
adalah sulfat barium, kadang-kadang membentuk massa batuan.
 Barit, tidak berwarna, kuning, merah, hijau dan kadang-kadang hitam
karena inklusi material bituminous. Sebagai gangue mineral pada
urat-urat hidrotermal bertemperatur rendah-menengah. Berasosiasi
dengan perak, timbal dan sulfida antimoni.
 Satu mineral klorit, Halte (batugaram) yaitu NaCl (sodium klorid);
lunak (2,5), tidak berwarna hingga translucent dengan kilap kaca/
sebagai presipitasi dalam endapan sedimen disebabkan oleh
penguapan (evaporasi) air bergaram, biasanya saltine lakes.

MINERAL PADA BATUAN METAMORF


jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

GARNET : Variasi dari seres isomorf terutama Fe, Mg, Ca, dan Al. Bersistem
Reguler, bentuk kubus dan Rhomben dodecahedron/
Trapezohedron atau kombinasinya. Karena keras, maka dapat
dipakai sebagai batu mulia dan bahan abrasif. Umum terdapat
pada batuan metamorf. Garnet yang umum adalah Almandin.
Variasinya adalah :
 Grossularit : Garnet Ca, Al
 Pyrop : Garnet Mg, Al
 Almandin : Garnet Fe, Al
 Spesartit : Garnet Mn, Al
 Andradit : Garnet Fe, Ca
 Uvavorit : Garnet Ca, Cr
EPIDOT : Ca2(Al,Fe)3Si3O12(OH),
Silikat Ca, Fe dan Al, dengan sistim monoklinik. Berwarna hijau
kadang-kadang kuning. Terdapat pada lingkungan metamorfosa
kontak ataupun regional dari komposisi mafik (terutama fasies
sekis hijau), pada rekahan-rekahan Amphibolit dan Gabbro. Hasil
alterasi yang melimpah dari mineral-mineral silikat kaya lime.
ANDALUSIT, KYANIT, SILIMANIT
Semuanya merupakan mineral silikat sederhana dari Alumunium
dengan rumus kimianya Al2SiO5.
KORDIERIT: Silikat Magnesium, Besi dan Alumunium.

MINERAL-MINERAL LAIN
Mineral-mineral silikat lainnya yang dijumpai sebagai mineral pembentuk
batuan adalah :
 Garnet
 Epidot
 Klorit
 Kalsit
 Magnetit
 Hematit
 Ilmenit, dll
Diantara mineral-mineral oksida ada mineral yang perlu dikemukakan, yaitu :
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

 Kuarsa adalah mineral yang banyak dijumpai setelah Feldspar. Campuran


koloid silika, terutama vareasinya yang berwarna gelap dikenal sebagai
Chert, juga membentuk massa batuan yang besar.
 Magnetit (Fe3O4) tersebar sangat luas meski dalam kuantitas yang kecil.
 Hematit (Fe2TiO3), Limotit (Fe2O3. nH2O) membentuk warna merah,
coklat, dan kuning yang dapat memberi warna batuan.
 Ilmenit (FeTiO3), oksida besi titanium yang umum hadir sebagai asesoris
mineral batuan beku, terutama lava karena pada kondisi teroksidasi.
Jarang pada batuan beku plutonik.

jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

GENESIS MINERAL
Sebagai hasil akhir dari proses alam yang kompleks adalah mineral yang
karakteristik, lingkungan geologi dan asosiasi mineralnya yang merupakan
petunjuk yang baik bagaimana mineral terbentuk dan bagaimana sejarahnya.
Cara terbentuknya mineral di alam:
1. LINGKUNGAN MAGMATIK
Magma merupakan cairan silikat panas, dapat membeku di dalam kulit
bumi (10-20km), karena adanya erosi maka batuan tersebut dapat tersingkap
ke permukaan.
Batuan beku : - batuan volkanik atau extrusive
- batuan plutonik atau intrusive
Batuan beku adalah hasil kristalisasi magma, yang mengandung unsur-
unsur penting dan dominan O, Si, Al, Ca, Mg, Fe, Na, dan K, dan mengandung
gas-gas H2O, CO2, N2 serta senyawa belerang (S), boron, HCL dan HF.
Dibagi dalam 4 tipe :
 Batuan beku
 Pegmatitik
 Urat Hidrotermal
 Endapan air panas dan fumarol
Mineralogi batuan beku lebih sederhana, sedangkan mineralogi
pegmatitik dan hidrotermal sangat berbeda dan secara ekonomi sangat
penting, karena mengandung mineral-mineral mentah industri.
Endapan air panas dan fumarol secara kwalitatif tidak berarti tetapi
secara mineralogi menarik.
1. Batuan Beku
Komposisi mineralnya sangat sederhana, hanya ada 7 mineral atau
kelompok yang sering dijumpai, yang disebut sebagai mineral utama
atau “essential constituents” yaitu : Feldspar, Kuarsa, Felspatoid,
Pirokset, Hornblede, Biotit dan Olivin.
Sedangkan mineral tambahan atau “accessory constituents”
adalah Ilmenit, Magnetit, dan Apatit.

jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

Dua kelompok utama batuan beku adalah :


 Granitik (granit, granodiorit, diorit kuarsa)
 Basaltik (basal dan Andesit piroksen)
Lebih 90% intrusive berupa batuan granitik dan lebih 90% batuan
extrusive berupa batuan basaltik.
Klasifikasi batuan beku di dasarkan pada komposisi mineralogi,
komposisi kimia dan lingkungan geologi.
Berdasarkan kandungan SiO2, batuan beku dapat dibagi menjadi :
 Ultra basa (Peridotit, Dunit) → < 45%
 Basa (keluarga Gabbro) → 45 – 53%
 Intermediate (diorit, andesit) → 53 – 65%
 Asam (granit, granodiorit) → > 65%
2. Pegmatitik
Berdasarkan data kimia dan geologi didapatkan indikasi bahwa
sisa-sisa larutan magma pada umunya berupa larutan silikat yang kaya
alkali dan alumunium. Berisi air dan gas-gas lainnya, dengan konsentrasi
unsur-unsur minor tidak ada kaitan dengan mineral-mineral umum pada
batuan beku.
Karena kaya akan gas-gas volatil maka larutan sisa akan
menerobos bagian-bagian yang lemah dari batuan induk yang telah
membeku terlebih dahulu. Pada jalan ini terbentuklah urat-urat
pegmatitik dan hidrotermal.
Pegmatitik dijumpai berasosiasi dengan batuan-bataun plutonik,
umumnya Granit, Granit Pegmatitik yang mengandung terutama Kuarsa
dan Feldspar alkali, Muskovit dan Biotit.
Kondisi Pegmatitik sama dengan Granit, hanya pada Pegmatitik
berbutir lebih kasar dan dalam cara terdapatnya dalam bentuk tabular
atau seperti pipa.
Secara kimia dan mineralogi. Pegmatitik itu sederhana tetapi
mengan-dung unsur-unsur langka dan mineral-mineral tidak umum, ini
menyebabkan Pegmatik banyak dipelajari secara rinci dan intensif.
Secara ekonomi pegmatit penting dan telah banyak disajikan
untuk mineral-mineral industri : Feldspar, Muskovit, Phlogopit,
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

(untuk batu mulia) dan kuarsa. Unsur-unsur langka diantaranya


, Biotium, dan Tantalum (Kolumbit-Tantalit), Litium
(Spodum, Lepidolli, dll).
3. Endapan Hidrotermal
Pegmatit sering mengandung sejumlah kecil fluida dan arsenida.
Mereka menunjukkan banyak karakteristik dari urat-urat hidrotermal.
Pada umumnya endapan-endapan hidrotermal merupakan per-
kembangan lebih belakangan daripada Pegmatit, dibentuk dari larutan
yang lebih dingin dan encer.
Tipe hidrotermal berupa urat-urat mengandung sulfida, terbentuk
oleh pengisian rekahan-rekahan dan pecahan dalam batuan induk.
Banyak endapan mineral yang dihasilkan diantaranya mineral-minral
bijih. Namun demikian endapan hidrotermal tidak selalu berbentuk urat,
bisa saja berbentuk massa yang tidak teratur, mengganti batuan
sebelumnya dalam batuan yang luas terdapat mineral-mineral bijih
dengan kadar kecil sebagai endapan “Porphiry Copper” di Utah dan juga
di Irian Jaya.
LINDGREN, membagi endapan hidrotermal dalam tiga tipe berdasarkan
pada mineralogi dan temperatur terbentuknya, yaitu :
 Endapan Hipotermal, terbentuk pada temperatur cukup tinggi
(300-500⁰C) pada kedalaman tinggi dalam kulit bumi.
Ciri-ciri endapan adalah dijumpainya dan urat-urat
Tungsten (Sehelit dan Wolframit ataupun Mojodenit).
Kuarsa merupakan mineral gongue yang sangat dominan, kadang-
kadang ditemani oleh Turmalin, Topaz dan silikat lainnya.
 Endapan Mesotermal, terbentuk pada temperatur sedang (200-
300⁰C)
Tipe ini umunya membawa sulfida besi, timah hitam (lead), Seng,
dan Tembaga dengan gongue berupa Kuarsa dan Karbonat (Kalsit,
Rhodokrosit atau Siderit). Banyak urat-urat Kuarsa mengandung
Emas pada tipe endapan ini.
 Endapan Epitermal, terbentuk pada temperatur rendah (50-
200⁰C).
Endapan tipe ini menghasilkan Antimony (Stibnit), Merkuri
(Zinabar), Perak (perak murni atau sulfida perak) dan Emas, Timah
hitam dan Seng. Sebagai mineral ganguenya : Kuarsa, Opal, Kalsit,
Aragonit, Barit dan Fluorit.
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

4. Endapan Air Panas dan Fumarol


Larutan hidrotermal yang mencapai permukaan akan muncul
sebagai air panas, biasanya hanya terendapkan silika opsiin (
). Kadang-kadang sejumlah kecil sulfur dan Sulfida terbentuk (di
California telah digali untuk tambang Merkuri). Di daerah volkanik aktif
sangat menarik pada gas-gas panas yang mengendapkan mineral-
mineral. Mineral-mineral pada fumarol yang umum adalah : Sulfur,
Klorida, sejumlah kecil mineral magnetit, Realgar, Pirit, Galena dan
Sphalerit. Dari segi mineralogi cukup menarik sekalipun kurang
ekonomis.

2. LINGKUNGAN ENDAPAN / SEDIMEN


Pengendapan adalah hasil interaksi antara atmosfer dan hidrosfer di atas
kulit bumi. Mineral-mineral pada batuan beku yang merupakan unsur-unsur
utama dari kulit bumi terbentuk pada temperatur tinggi, kadang pada tekanan
tinggi pula, sehingga tidak stabil terhadap perbedaan kondisi yang ada di
permukaan bumi. Hanya mineral-mineral kuarsa yang paling stabil terhadap
pelapukan.
Dalam kaitan dengan struktur silikat, daya tahan akan meningkat
sebanding dengan meningkatnya kekomplekan struktur silikat. Nesosilikat
(Olivin) lebih mudah hancur dari pada Inosilikat (Pirolisen, Hornblende) dan
Inosilikat lebih mudah lapuk dari pada Filosilikat (Biotit, Muscovit), dan
Tekstosilikat (Feldspar dan Kuarsa). Karena itulah akan terbentuk mineral-
mineral baru dalam lingkungan endapan/sedimen.

KLASIFIKASI
1. Resistate
Endapan yang terdiri atas mineral-mineral utama yang tahan
terhadap pelapukan dan diendapkan tanpa ada perubahan, terutama
mineral kuarsa. Endapan ini akan membentuk endapan batupasir yang
mengandung SiO2 lebih dari 90%, dan terdapat pecahan-pecahan
mineral feldspar yang telah mengalami dekomposisi menjadi mineral-
mineral lain. Mineral-mineral lain yang tahan terhadap pelapukan yang
terakumulasi dalam batupasir adalah Zirkon, Garnet, Topaz, Kolumbit,
Tantalit, Magnetit, Ilmenit, Rutil, Kasiterit, Emas, dan Platina.
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

2. Hydrolysate
Mineral-mineral Hydrolysate terbentuk oleh dekomposisi/pengu-
raian secara kimiawi dari mineral-mineral silikat yang telah terbentuk.
Mineral feldspar akan terurai menjadi mineral Lempung yang berstruktur
filosilikat, berukuran sangat halus (kurang dari 0,004 mm). Jenis-jenis
Lempung adalah Kaolit, Montmoriionit, Illit, Klorit, Bentonit, Smekit,
Vermi kulit.
3. Oxidates
Mineral-mineral yang mengalami pelapukan yang diakibatkan oleh
adanya penambahan unsur-unsur H2O, O2 dan CO2 dari rembesan air
permu-kaan.
Tipe utama oksida besi dan mangan. Oksida besi terebentuk dari
oksida bahan-bahan yang mengandung besi dalam suatu larutan,
kemungkinan diendapkan sebagai mineral Goethit (HfeO2) atau Hematit
(Fe2O3). Hasil ini dijumpai berupa endapan pasir atau lempung, berwarna
merah atau coklat, dalam jumlah yang banyak kan mendapartkan bijih
besi yang ekonomik.
4. Rezudates
Endapan ini relatif jarang dijumpai, karena lingkungan atau kondisi
reduksi terbentuk apabila oksigen tidak dapat masuk ke lingkungan
tersebut. Pada daerah seperti ini akan terbentuk sulfida besi, berupa
Pirit atau Markasit. Pembentukan Markasit pada umunya pada kondisi
yang lebih asam dibanding pembentukan Pirit. Di Lingkungan darat akan
terbentuk akumulasi rombakan tumbuh-tumbuhan yang akan
membentuk lapisan batubara (coalseam), kemudian kondisi lebih
reduksi akan menghasilkan endapan karbonat besi (Siderit), dalam hal ini
termasuk MINYAK BUMI yang diendapkan dalam kondisi reduksi.
5. Precipitates
Mineral-mineral yang terbentuk karena transpirasi dari adanya
sirkulasi angin. Mineral yang penting dalam lingkungan ini adalah Kalsit,
Aragonit dan Dolomit, serta Chert, Flint, dan Silika sinter. Lingkungan ini
terbentuk pada iklim tropis, pada lingkungan “Continental shelves”, pada
lingkungan darat banyak dijumpai endapan Kalsit dan Aragonit pada gua-
gua (Stalaktit dan Stalakmit), sedang disekitar mata air akan terbentuk

jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010

CaCO3 (Travertin dan Sinter Kalk), dari air tanah di daerah serai arid
(Calliche), termasuk endapan apatit.
6. Evaporites
Mineral yang terbentuk karena penguapan. Dapat terjadi di
marine atau darat. Mineral-mineral yang terbentuk Sulfur Kalsium,
Klorida dan Magnesium, Klorida dan Sulfat Sodium (serta karbonat, borat
dan nitrat Dalam endapan non marine), dan Klorida Potasium.
Pembentukan sulfat kalsium tergantung pada temperatur dan
salinitas, apakah akan terbentuk Gipsum atau Anhidrit. Pada T 30⁰C,
dengan salinitas 3,35 kali normal Gypsum terbentuk, setelah setengah
volume sulfat kalsium terebentuk, Anhidrit muncul dengan stabil,
apabila larutan tinggal 10% volume awal maka Halite akan terbentuk.

3. LINGKUNGAN MALIHAN/METAMORFOSA
Metamorfosa diartikan sebagai sejumlah proses yang bekerja dibawah
zona pelapukan, menyebabkan rekristalisasi batuan. Selama metamorfosa
batuan tetap dalam kondisi padat, apabila melewati masa cair terlebih dahulu
akan menghasilkan magma, dan disebut sebagai magmatisme.
Metamorfosa disebabkan oleh perubahan temperatur, tekanan dan
kestabilan mineral dari kumpulan mineral dan menghasilkan keseimbangan
baru.
Temperatur bertambah kalau kedalaman bertambah dan mungkin
kontak dengan magma. Sedangkan tekanan kemungkinan tekanan hidrostatis,
sehingga volume akan mengecil.

jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai