MODUL
MINERAL
PETROLOGI
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
KRISTALOGRAFI
o Ilmu pengetahuan mengenai kristal yang mempelajari bentuk
(simetri kristal), sifat-sifat geometri, perkembangan dan
pertumbuhannya, kenampakan bentuk luar, perkembangan
struktur dalam, sifat-sifat fisiknya dan klasifikasinya.
KRISTALOLOGI = KRISTALOGI
o Mempelajari Kristal seara menyeluruh, morfologi, fisika, kimia,
dan cara terjadinya.
o Di dalamnya termasuk kristalografi dan lebih sering di bawah ilmu
yang luas yaitu mineralogi dan petrologi.
Matematika
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
KRISTALOGARFI – MINERALOGI
KRISTAL
o Berasal dari Bahasa Yunani “Krustalos = Kruos dan
Stellein” yang berarti beku karena mendingin. Dalam
bahasa Indonesia sering disebut “hablur” atau “balur”.
o Bahan Padat yang secara Kimia homogen dengan bentuk
geometri tetap, sebagai gambarandan susunan atom
yang teratur, dibatasi oleh bidang banyak (polyhedron =
polyeder), jumlah dan kedudukan dari bidang-bidang
kristalnya tertentu dan teratur.
o Setiap mineral/zat mempunyai bentuk tertentu.
SISTEM KRISTAL
o Pembagian utama dalam klasifikasi kristal-kristal
menurut bentuknya adalah Regular, Tetragonal,
Ortorombik, Hexagonal, Monoklinik, dan Triklinik. Dari
enam sisitim tersebut menjadi 32 klas simetri.
SIFAT-SIFAT FISIK KRISTAL
o Sangat brgantung pada struktur dan susunan atom-
atomnya.
o Besar kecilnya kristal tidak mempengaruhi, yang penting
bentuk yang dibatasi oleh bidang-bidang kristal.
1. Zat/Mineral Kristalin
Apabila zat/mineral tersebut tersebut susunan atom-atomnya
teratur, biasanya anisotrop.
o Pada kristal-kristal tertentu susunan atom-atomnya dan
ruang-ruang antaranya berlainan pada beberapa arah
sehingga dijumpai kristal-kristal alam yang pada arah-arah
tertentu dapat mudah dibelah. (Klasit, Pirit, Barit).
2. Zat/Mineral Amorf
Apabila zat/mineral tersebut susunan atom-atomnya tidak teratur,
tidak mempunyai bentuk tertentu, biasanya isotrop dan sifat fisik
ke berbagai arah sama (Opal, Obsidian).
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
KLAS SIMETRI
A. Unsur-Unsur Simetri
A.1. Sumbu Simetri
A.1.1. S.S Gyre - S.S.G Bipolair
- S.S.G Polair
A.1.2. S. Cermin Putar = Gyroide
A.1.3. S. Investasi
A.2. Bidang Simetri
A.3. Pusat Simetri
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
BATASAN-BATASAN MINERAL
MENURUT BEBERAPA AHI GEOLOGI/MINERALOGI
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
2. FELDSPATOID
Mineral ini sebagai pengganti feldspar pada batuan tertentu yang kaya
alkali dan kekurangan silika.
Tidak seperti feldspar, mineral ini jarang dijumpai karena hanya pada
batuan beku yang miskin silika saja.
Anggota mineral feldspatoid terdiri dari :
Leusit KalSi5O6
Nefelin NaAlSiO4
Sodalit Na8(AlSiO4)6O12
Lazurit
3. KUARSA
Berkomposisi SiO2 dan sering dijumpai setelah feldspar pada batuan
penyusun kulit bumi.
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
Tidak berwarna atau putih jika tidak ada campuran, jika berwarna maka
variasinya tergantung pada campurannya. Tidak punya belahan, bentuk
tak teratur, butiran-butiran gelas, keras.
Tiga kelas utamanya :
Fenokristalin : kristalnya besar, terdapat pada batuan, yaitu :
Ametis, Kuarsa jambon (rose quarz), Kuarsa Milk, Kuarsa mata
kucing, dll.
Kriptokristalin : kristalnya halus sehingga diperlukan mikorskop
untuk mengamatinya, ialah Kalsedon, Karnelian, Agat, Flint,
Jasper, Chert.
Amorf : tidak membentuk kristal, ialah Opal.
Mineral-mineral kuarsa banyak dipakai untuk tuuan batumulia
(gamestone) dan ornamen. Agat dan kalsedon sering digunakan untuk
peralatan industri, bahan kimia, dll.
Pasir kuarsa dapat dipakai untuk mortar, plaster, dan gelas. Butiran-
butiran kuarsa dan flint dipakai untuk “abrasif paper”.
4. MIKA
Umumnya berwarna terang.
Mempunyai sistem monoklin dan dicirikan oleh belahan yang sempurna,
sangat tipis dan elastis.
Anggotanya terdiri dari :
Muskovit (warna terang silikat potassium dan alumunium dengan
hidroksil).
Biotit (warna gelap silikat potassium alumunium, magnesium, besi
dan hidroksil).
Klorit berwarna hijau berupa silikat magnesium dan besi dengan
hidroksil sebagai hasil alterasi dari biotit dan mineral
ferromagnesian lainnya.
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
6. AMPHIBOL
Membentuk kelompok yang sejajar dengan piroksin, dengan perbedaan
“Crystal habit”. Anggotan utamanya adalah hornblende, merupakan
mineral dengan komposisi yang sama dengan augit, tetapi biasanya lebih
kaya kalsiumnya.
Kelompok ini mengkristal dalam sistim orthorombik, monoklin dan
triklinik, tetapi hanya monoklinik amphibol yang penting.
Mereka cendrung berbentuk memanjang, prismatik dengan dua belahan
saling memotong (sudut 56⁰ & 124⁰).
Variasi utamanya adalah : Hornblende. Gloukopan, dan tremolit-aktinolit
denga serat-seratnya dalam asbestos.
Hornblende : paling sering dijumpai, berupa silikat Al, Ca, Mg, Fe, & Na.
Tremolit-Aktinolit : dikenal sebagai Amphibol yang non Aluminous, dan
terutama dijumpai pada batuan metamorf.
Asbestos : merupakan bentuk serat dari tremolit, kristalnya memanjang
dan fleksibel. Dalam perdagangan termasuk juga Serpentin yaitu Krisotil.
7. OLIVIN
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
MINERAL LAIN
Mineral-mineral karbonat :
Kalsit (karbonat kalsium) dan dolomit (karbonat kalsium dan
magnesium) sangat umum sebagai komponen utama pada
batugamping.
Satu mineral fosfat, Apatit (fosfat kalsium dengan kombinasi dengan
fluorin dan klorin) pada umumnya hadir dalam kuantitas sedikit.
Pirit, suatu mineral fluida besi, bersistem isometrik, berwarna kuning
pucat. Sering dijumpia pada batuan beku, metamorf dan sedimen
serta pada urat-urat hidotermal.
Mineral Sulfat
Gipsum adalah sulfat kalsium kombinasi dengan air. Sedangkan barit
adalah sulfat barium, kadang-kadang membentuk massa batuan.
Barit, tidak berwarna, kuning, merah, hijau dan kadang-kadang hitam
karena inklusi material bituminous. Sebagai gangue mineral pada
urat-urat hidrotermal bertemperatur rendah-menengah. Berasosiasi
dengan perak, timbal dan sulfida antimoni.
Satu mineral klorit, Halte (batugaram) yaitu NaCl (sodium klorid);
lunak (2,5), tidak berwarna hingga translucent dengan kilap kaca/
sebagai presipitasi dalam endapan sedimen disebabkan oleh
penguapan (evaporasi) air bergaram, biasanya saltine lakes.
GARNET : Variasi dari seres isomorf terutama Fe, Mg, Ca, dan Al. Bersistem
Reguler, bentuk kubus dan Rhomben dodecahedron/
Trapezohedron atau kombinasinya. Karena keras, maka dapat
dipakai sebagai batu mulia dan bahan abrasif. Umum terdapat
pada batuan metamorf. Garnet yang umum adalah Almandin.
Variasinya adalah :
Grossularit : Garnet Ca, Al
Pyrop : Garnet Mg, Al
Almandin : Garnet Fe, Al
Spesartit : Garnet Mn, Al
Andradit : Garnet Fe, Ca
Uvavorit : Garnet Ca, Cr
EPIDOT : Ca2(Al,Fe)3Si3O12(OH),
Silikat Ca, Fe dan Al, dengan sistim monoklinik. Berwarna hijau
kadang-kadang kuning. Terdapat pada lingkungan metamorfosa
kontak ataupun regional dari komposisi mafik (terutama fasies
sekis hijau), pada rekahan-rekahan Amphibolit dan Gabbro. Hasil
alterasi yang melimpah dari mineral-mineral silikat kaya lime.
ANDALUSIT, KYANIT, SILIMANIT
Semuanya merupakan mineral silikat sederhana dari Alumunium
dengan rumus kimianya Al2SiO5.
KORDIERIT: Silikat Magnesium, Besi dan Alumunium.
MINERAL-MINERAL LAIN
Mineral-mineral silikat lainnya yang dijumpai sebagai mineral pembentuk
batuan adalah :
Garnet
Epidot
Klorit
Kalsit
Magnetit
Hematit
Ilmenit, dll
Diantara mineral-mineral oksida ada mineral yang perlu dikemukakan, yaitu :
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
GENESIS MINERAL
Sebagai hasil akhir dari proses alam yang kompleks adalah mineral yang
karakteristik, lingkungan geologi dan asosiasi mineralnya yang merupakan
petunjuk yang baik bagaimana mineral terbentuk dan bagaimana sejarahnya.
Cara terbentuknya mineral di alam:
1. LINGKUNGAN MAGMATIK
Magma merupakan cairan silikat panas, dapat membeku di dalam kulit
bumi (10-20km), karena adanya erosi maka batuan tersebut dapat tersingkap
ke permukaan.
Batuan beku : - batuan volkanik atau extrusive
- batuan plutonik atau intrusive
Batuan beku adalah hasil kristalisasi magma, yang mengandung unsur-
unsur penting dan dominan O, Si, Al, Ca, Mg, Fe, Na, dan K, dan mengandung
gas-gas H2O, CO2, N2 serta senyawa belerang (S), boron, HCL dan HF.
Dibagi dalam 4 tipe :
Batuan beku
Pegmatitik
Urat Hidrotermal
Endapan air panas dan fumarol
Mineralogi batuan beku lebih sederhana, sedangkan mineralogi
pegmatitik dan hidrotermal sangat berbeda dan secara ekonomi sangat
penting, karena mengandung mineral-mineral mentah industri.
Endapan air panas dan fumarol secara kwalitatif tidak berarti tetapi
secara mineralogi menarik.
1. Batuan Beku
Komposisi mineralnya sangat sederhana, hanya ada 7 mineral atau
kelompok yang sering dijumpai, yang disebut sebagai mineral utama
atau “essential constituents” yaitu : Feldspar, Kuarsa, Felspatoid,
Pirokset, Hornblede, Biotit dan Olivin.
Sedangkan mineral tambahan atau “accessory constituents”
adalah Ilmenit, Magnetit, dan Apatit.
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
KLASIFIKASI
1. Resistate
Endapan yang terdiri atas mineral-mineral utama yang tahan
terhadap pelapukan dan diendapkan tanpa ada perubahan, terutama
mineral kuarsa. Endapan ini akan membentuk endapan batupasir yang
mengandung SiO2 lebih dari 90%, dan terdapat pecahan-pecahan
mineral feldspar yang telah mengalami dekomposisi menjadi mineral-
mineral lain. Mineral-mineral lain yang tahan terhadap pelapukan yang
terakumulasi dalam batupasir adalah Zirkon, Garnet, Topaz, Kolumbit,
Tantalit, Magnetit, Ilmenit, Rutil, Kasiterit, Emas, dan Platina.
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
2. Hydrolysate
Mineral-mineral Hydrolysate terbentuk oleh dekomposisi/pengu-
raian secara kimiawi dari mineral-mineral silikat yang telah terbentuk.
Mineral feldspar akan terurai menjadi mineral Lempung yang berstruktur
filosilikat, berukuran sangat halus (kurang dari 0,004 mm). Jenis-jenis
Lempung adalah Kaolit, Montmoriionit, Illit, Klorit, Bentonit, Smekit,
Vermi kulit.
3. Oxidates
Mineral-mineral yang mengalami pelapukan yang diakibatkan oleh
adanya penambahan unsur-unsur H2O, O2 dan CO2 dari rembesan air
permu-kaan.
Tipe utama oksida besi dan mangan. Oksida besi terebentuk dari
oksida bahan-bahan yang mengandung besi dalam suatu larutan,
kemungkinan diendapkan sebagai mineral Goethit (HfeO2) atau Hematit
(Fe2O3). Hasil ini dijumpai berupa endapan pasir atau lempung, berwarna
merah atau coklat, dalam jumlah yang banyak kan mendapartkan bijih
besi yang ekonomik.
4. Rezudates
Endapan ini relatif jarang dijumpai, karena lingkungan atau kondisi
reduksi terbentuk apabila oksigen tidak dapat masuk ke lingkungan
tersebut. Pada daerah seperti ini akan terbentuk sulfida besi, berupa
Pirit atau Markasit. Pembentukan Markasit pada umunya pada kondisi
yang lebih asam dibanding pembentukan Pirit. Di Lingkungan darat akan
terbentuk akumulasi rombakan tumbuh-tumbuhan yang akan
membentuk lapisan batubara (coalseam), kemudian kondisi lebih
reduksi akan menghasilkan endapan karbonat besi (Siderit), dalam hal ini
termasuk MINYAK BUMI yang diendapkan dalam kondisi reduksi.
5. Precipitates
Mineral-mineral yang terbentuk karena transpirasi dari adanya
sirkulasi angin. Mineral yang penting dalam lingkungan ini adalah Kalsit,
Aragonit dan Dolomit, serta Chert, Flint, dan Silika sinter. Lingkungan ini
terbentuk pada iklim tropis, pada lingkungan “Continental shelves”, pada
lingkungan darat banyak dijumpai endapan Kalsit dan Aragonit pada gua-
gua (Stalaktit dan Stalakmit), sedang disekitar mata air akan terbentuk
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta
Ahmad Asyrory
113 110 010
CaCO3 (Travertin dan Sinter Kalk), dari air tanah di daerah serai arid
(Calliche), termasuk endapan apatit.
6. Evaporites
Mineral yang terbentuk karena penguapan. Dapat terjadi di
marine atau darat. Mineral-mineral yang terbentuk Sulfur Kalsium,
Klorida dan Magnesium, Klorida dan Sulfat Sodium (serta karbonat, borat
dan nitrat Dalam endapan non marine), dan Klorida Potasium.
Pembentukan sulfat kalsium tergantung pada temperatur dan
salinitas, apakah akan terbentuk Gipsum atau Anhidrit. Pada T 30⁰C,
dengan salinitas 3,35 kali normal Gypsum terbentuk, setelah setengah
volume sulfat kalsium terebentuk, Anhidrit muncul dengan stabil,
apabila larutan tinggal 10% volume awal maka Halite akan terbentuk.
3. LINGKUNGAN MALIHAN/METAMORFOSA
Metamorfosa diartikan sebagai sejumlah proses yang bekerja dibawah
zona pelapukan, menyebabkan rekristalisasi batuan. Selama metamorfosa
batuan tetap dalam kondisi padat, apabila melewati masa cair terlebih dahulu
akan menghasilkan magma, dan disebut sebagai magmatisme.
Metamorfosa disebabkan oleh perubahan temperatur, tekanan dan
kestabilan mineral dari kumpulan mineral dan menghasilkan keseimbangan
baru.
Temperatur bertambah kalau kedalaman bertambah dan mungkin
kontak dengan magma. Sedangkan tekanan kemungkinan tekanan hidrostatis,
sehingga volume akan mengecil.
jurusan_teknik_perminyakan
fakultas_teknologi_mineral
upn_veteran_yogyakarta