Sebagai syarat memperoleh nilai tugas Mineralogi di Program Studi Teknik Geologi
S1, Fakultas Teknologi Mineral,
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
OLEH:
ABSTRAK
Kristal berasal dari bahasa Yunani yaitu Krustallos, terdiri atas Kruos yang artinya beku dan
Stellein yang artinya dingin. Kristal mengacu pada 2 kata tersebut berarti membeku karena
proses pendinginan. Kristal juga sering disebut sebagai hablur / balur, mengacu pada sifat
fisik yang menandainya, karena kristal bersifat hablur. Ilmu yang mempelajari tentang
sistem penggambaran dan sifat simetri kristal disebut Kristalografi. Kristalografi sangan
penting didalam pembelajaran mineralogi, dalam the dictionary of geology (Berry, 1983)
kristal adalah bahan padat yang secara kimia homogen dengan bentuk geometri tetap,
seabgai gambaran dari susunan atom yang teratur, dibatasi oleh bidang banyak dengan
jumlah dan kedudukan bidang-bidang kristalnya tertentu dan teratur. Mineral memiliki sifat
selalu kristalin karena mineral memiliki bentuk tertentu
ABSTRACT
Crystal comes from the Greek word Krustallos, consisting of Kruos which means frozen and
Stellein which means cold. Crystal referring to these 2 words means freezing due to the
cooling process. Crystals are also often referred to as hablur / balur, referring to the physical
properties that mark them, because crystals are hablur. The science that studies the depiction
system and symmetry properties of crystals is called crystallography. Crystallography is very
important in learning mineralogy, in the dictionary of geology (Berry, 1983) crystals are
chemically homogeneous solid materials with a fixed geometric shape, as a picture of an
orderly arrangement of atoms, bounded by many fields with the number and position of
certain and regular crystal fields. Minerals have the property of always being crystalline
because minerals have a certain shape.
1
MINERALOGI
A. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, tidak asing di telinga kita terhadap istilah kristal. Kristal
yang berada dalam gelas kristal, vast bunga kristal, kaca kristal, bola kristal, kristal es, cincin
bertahta kristal, gelang, kalung dengan liontin kristal, anting kristal dan lain-lain. Kristal
juga sering kita jumpai dalam bentuk komponen dalam arloji (kristal kuarsa atau “quartz”),
lensa mata, mata pisau, benda-benda purbakala dan lain-lain. Kristal dikenal sebagai suatu
benda yang bernilai magis dan dalam suatu benda yang bernilai ekonomi tinggi. Belakangan,
kristal sangat melambung di dunia gemologi. Kristal berasal dari bahasa Yunani yaitu
Krustallos, terdiri atas Kruos yang artinya beku dan Stellein yang artinya dingin. Kristal
mengacu pada 2 kata tersebut berarti membeku karena proses pendinginan. Kristal juga
sering disebut sebagai hablur / balur, mengacu pada sifat fisik yang menandainya, karena
kristal bersifat hablur. Ilmu yang mempelajari tentang sistem penggambaran dan sifat simetri
kristal disebut Kristalografi. Kristalografi sangan penting didalam pembelajaran mineralogi,
dalam the dictionary of geology (Berry, 1983) kristal adalah bahan padat yang secara kimia
homogen dengan bentuk geometri tetap, seabgai gambaran dari susunan atom yang teratur,
dibatasi oleh bidang banyak dengan jumlah dan kedudukan bidang-bidang kristalnya tertentu
dan teratur. Mineral memiliki sifat selalu kristalin karena mineral memiliki bentuk tertentu.
Kristal juga dapat terbentuk secara alamiah dalam tubuh manusia atau binatang, sebagai
contoh adalah batu ginjal, karang gigi dan tulang. Kalsit yang menyusun batu ginjal
(kidneystone), ketika dilakukan pengamatan secara optis juga menunjukkan sifat kristalin.
Namun, jenis kalsit tersebut bukanlah mineral, karena tidak terbentuk secara anorganik.
Begitu juga dengan tulang dan karang gigi. Batubara, cangkang fosil, gelas kristal, batubata
dan lain-lain juga dapat dikategorikan kristal, namun bukanlah mineral.
(Gambar 1.1. Sel unit untuk mineral halit (NaCl) yang dibangun oleh kation Na
(berdiameter lebih kecil) dan anion Cl (berdiameter lebih besar; sumber gambar: Anonim,)
2
MINERALOGI
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan ini antara lain sebagai berikut.
1. Untuk memahami definisi kristalografi dan hubungannya dengan pembelajaran
dalam mineralogi
2. memahami sistem-sistem kristal dalam kristalografi:7SistemKristal: monoklinik,
triklinik, Tetragonal, Orthorombik, Isometris, Trigonal dan Hexagonal
3. Agar mampu memproyeksikan kristal
- Proyeksi streografi kristal
- Rumus indeks miller
- Simbol herman maugin
C. METODE
Adapun metode yang digunakan dalam penulisan resume ini adalah sebagai berikut.
3
MINERALOGI
D. Pembahasan
1. Kristal
Kristal adalah bahan padat yang secara kimia homogen dengan bentuk geometri
tetap, seabgai gambaran dari susunan atom yang teratur, dibatasi oleh bidang
banyak dengan jumlah dan kedudukan bidang-bidang kristalnya tertentu dan
teratur. Mineral memiliki sifat selalu kristalin karena mineral memiliki bentuk
tertentu. Kristal juga dapat terbentuk secara alamiah dalam tubuh manusia atau
binatang, sebagai contoh adalah batu ginjal, karang gigi dan tulang. Di alam,
terdapat ribuan bentuk kristal, ada yang berbentuk prismatik, piramid, rombis,
trapezoid, kubus, skalenoid dan lain-lain. Namun, ke semua bentuk kristal tersebut
memiliki sifat tertentu, yang di dalamnya dapat dikelompokkan ke dalam sistem
kristal. Sistem kristal dapat digolongkan berdasarkan (a) jumlah sumbu kristal, (b)
letak sumbu kristal yang satu terhadap yang lain dan sudut yang dibentuk oleh
sumbu-sumbu kristal tersebut, dan (c) parameter yang digunakan untuk masing-
masing sifat sumbu kristal. Baiklah, mari kita bahas terlebih dahulu sumbu kristal
dan parameter-parameter yang digunakan sebagai penentu sistem kristal tersebut.
4
MINERALOGI
Tidak semua kristal adalah mineral. Mineral harus kristalin, terbentuk di alam, secara
alamiah dan anorganik. Kristal dapat saja terbentuk di alam secara alamiah, tetapi jika tidak
terbentuk secara anorganik, maka bukanlah mineral. Kristal juga dapat terbentuk secara
alamiah dalam tubuh manusia atau binatang, sebagai contoh adalah batu ginjal, karang gigi
dan tulang. Kalsit yang menyusun batu ginjal (kidneystone), ketika dilakukan pengamatan
secara optis juga menunjukkan sifat kristalin. Namun, jenis kalsit tersebut bukanlah mineral,
karena tidak terbentuk secara anorganik. Begitu juga dengan tulang dan karang gigi.
Batubara, cangkang fosil, gelas kristal, batubata dan lain-lain juga dapat dikategorikan
kristal, namun bukanlah mineral. Cangkang binatang akan tumbuh semakin besar, sejalan
dengan pertumbuhan binatang yang dilindunginya. Batubara berasal dari ubahan batang
kayu pada kondisi reduksi; semakin tinggi dan semakin lama reduktivitas terhadap batang
kayu, semakin tinggi tingkat ubahannya hingga membentuk antrasit.
5
MINERALOGI
(Gambar 1.4. (a) susunan atom kristal (b) susunan atom amorf, Smallman: 2000; 13)
Struktur amorf menyerupai pola hampir sama dengan kristal, akan tetapi pola susunan atom-
atom, ion-ion atau molekul-molekul yang dimiliki tidak teratur. Amorf terbentuk karena
proses kristalisai yang terlalu cepat sehingga atom-atom tidak dapat dengan tepat menempati
lokasi kisinya, benda seperti gelas, plastik dan aspal memiliki struktur yang identik dengan
amorf.
(Gambar 1.5. Sumbu dan sudut antar sumbu kristal, Edi Istiyono 2006)
6
MINERALOGI
2. Sistem kristal
Didasarkan pada jumlah, letak dan kedudukan sumbu kristal, nilai vektor dan
parameterparameter penentu yang lain, ada tujuh sistem kristal dalam sistem
kristalografi, yaitu isometris, tetragonal, ortorombik, trigonal, heksagonal, monoklin,
dan triklin. Baiklah, mari kita bahas satu per satu sistem kristal tersebut.
7
MINERALOGI
E. Kesimpulan
Kristal berasal dari bahasa Yunani yaitu Krustallos, terdiri atas Kruos yang artinya beku
dan Stellein yang artinya dingin. Kristal mengacu pada 2 kata tersebut berarti membeku
karena proses pendinginan. Kristal adalah bahan padat yang secara kimia homogen dengan
bentuk geometri tetap, seabgai gambaran dari susunan atom yang teratur, dibatasi oleh
bidang banyak dengan jumlah dan kedudukan bidang-bidang kristalnya tertentu dan teratur.
Mineral memiliki sifat selalu kristalin karena mineral memiliki bentuk tertentu. Kristal juga
dapat terbentuk secara alamiah dalam tubuh manusia atau binatang, sebagai contoh adalah
batu ginjal, karang gigi dan tulang. Penumbuhan kristal diklasifikasikan menjadi tiga
macam, yaitu: penumbuhan dari pelelehan, penumbuhan dari larutan, dan penumbuhan dari
fase uap. Sistem kristal dapat digolongkan berdasarkan (a) jumlah sumbu kristal, (b) letak
sumbu kristal yang satu terhadap yang lain dan sudut yang dibentuk oleh sumbu-sumbu
kristal tersebut, dan (c) parameter yang digunakan untuk masing-masing sifat sumbu kristal
8
MINERALOGI
Daftar Pustaka
- Yanne. (2018). Lapisan Bumi http://9triliun.com/artikel/12146/lapisan-bumi.html.
diakses Sabtu, 30 September 2023
- Sari, R N., Nyeneng, D P., & Wahyudi, I. 2018. Pengembangan Multimedia Simulasi
Interaktif Struktur Bumi dan Bencananya. Jurnal Pembelajaran Fisika, 6(1), 1-11.
- https://www.mindat.org/min-51311.html
- Anonim (2016) Potensi Mineral di Kabupaten Bengkayang, www.baloary.com
- Anonim (2018a) Mineralogy Database, www.webmineral.com.
- Bloss, F.D. (1971) Crystallography and Crystal Chemistry: New York, Holt,
Rinehart, and Winston, 545p