OLEH :
TRI JOHAN SAPUTRA
D061231011
GOWA
2023
HEXAGONAL DAN TRIGONAL
1
Tri Johan Saputra , 2M. Zidane A. Hasan
1
Praktikan Mineralogi dan Kristalografi, Laboratorium Petrografi, Departemen
Teknik Geologi, FakultasTeknik, Universitas Hasanuddin
2
Asisten Mineralogi dan Kristalografi, Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Hasanuddin
ABSTRAK
Mineral adalah suatu padatan yang homogen (sejenis), yang terbentuk di alam
dan tersusun atas komposisi kimia dan atom yang terkonfigurasi dengan baik, dan
sebagian besar terbentuk atas proses anorganik. Mineral memiliki sifat dan bentuk
tertentu yang dalam keadaan padat sebagai perwujudan dari hasil susunan yang teratur
didalamnya.. Mineral dengan bentuk yang teratur disebut sebagai kristal. Cabang dari
mineralogi yang mempelajari tentang sifat geometri dari kristal terutama perkembangan,
pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur dalam (internal) kristal adalah ilmu yang
dinamakan kristalografi. Didalam kristalografi dikenal adanya sistem kristal yang
mengatur tata letak atom di dalam kristal. Praktikum ini bermaksud untuk mengenal dan
memahami sistem kristal Hexagonal dan Trigonal. Adapun hasil yang diperoleh pada
praktikum ini yaitu terdapat 4 sumbu kristal yaitu a, b, c, dan d. Pada sistem kristal
Heksagonal dan Trigonal mempunyai sistem kristal a : b : d ≠ c, dimana a = b = d tidak
sama dengan c, memiliki sudut kristalografi α = β = 90º, γ = 120º. Peraga pertama dan
ketiga merupakan sistem kristal Trigonal, dimana peraga pertama memiliki nilai kristal
(1) Herman Mauguin = 6/m, 2/m, 2/m, (2) Schoenflies= D 6h dengan kelas kristal
Trigonal Dypiramidal dan bentuk kristal Prisma. Dan peraga ketiga memiliki nilai kristal
(1) Herman Mauguin =3/m, 2/m, 2/m (2) Shoenflies = D3h dengan klas dan bentuk kristal
yaitu Trigonal Dypiramidal dan Trigonal Dypiramid. Sedangkan peraga kedua dan
keempat dengan sistem kristal Hexagonal, dimana pada peraga 2 memiliki nilai kristal
(1) Herman Mauguin =3/m, 2/m, 2/m . (2) Schoenflies= D3d. dengan klas dan bentuk
kristal yaitu Hexagonal Scalenohedral dan Scalenohedral Dan pada peraga 4 memiliki
nilai kristal (1) Herman Mauguin =6/m, 2/m, 2/m (2) Schoenflies = D2h. Dengan kelas
dan bentuk kristalnya adalah Dyhexagonal Dypiramid dan Hexagonal dypiramidal.
Kristalografi merupakan
ilmu pengetahuan kristal
yang
dikembangkan untuk
mempelajari pertumbuhan
kristal, termasuk
bentuk, struktur dalam
dan sifat-sifat fisiknya.
Dahulu, Kristalografi
merupakan bagian dari
Mineralogi. Tetapi karena
bentuk-bentuk kristal
cukup rumit dan bentuk
tersebut merefleksikan
susunan unsur-unsur
penyusunnya dan bersifat
tetap untuk tiap mineral.
Praktikum ini
bermaksud untuk mengenal
dan memahami sistem Kristal
Heksagonal
dan Trigonal.
Kristalografi merupakan
ilmu pengetahuan kristal
yang
dikembangkan untuk
mempelajari pertumbuhan
kristal, termasuk
bentuk, struktur dalam
dan sifat-sifat fisiknya.
Dahulu, Kristalografi
merupakan bagian dari
Mineralogi. Tetapi karena
bentuk-bentuk kristal
cukup rumit dan bentuk
tersebut merefleksikan
susunan unsur-unsur
penyusunnya dan bersifat
tetap untuk tiap mineral.
Praktikum ini
bermaksud untuk mengenal
dan memahami sistem Kristal
Heksagonal
dan Trigona
Kristalografi merupakan
ilmu pengetahuan kristal
yang
dikembangkan untuk
mempelajari pertumbuhan
kristal, termasuk
bentuk, struktur dalam
dan sifat-sifat fisiknya.
Dahulu, Kristalografi
merupakan bagian dari
Mineralogi. Tetapi karena
bentuk-bentuk kristal
cukup rumit dan bentuk
tersebut merefleksikan
susunan unsur-unsur
penyusunnya dan bersifat
tetap untuk tiap mineral.
Praktikum ini
bermaksud untuk mengenal
dan memahami sistem Kristal
Heksagonal
dan Trigonal
Kristalografi merupakan
ilmu pengetahuan kristal
yang
dikembangkan untuk
mempelajari pertumbuhan
kristal, termasuk
bentuk, struktur dalam
dan sifat-sifat fisiknya.
Dahulu, Kristalografi
merupakan bagian dari
Mineralogi. Tetapi karena
bentuk-bentuk kristal
cukup rumit dan bentuk
tersebut merefleksikan
susunan unsur-unsur
penyusunnya dan bersifat
tetap untuk tiap mineral.
Praktikum ini
bermaksud untuk mengenal
dan memahami sistem Kristal
Heksagonal
dan Trigonal
Kristalografi merupakan
ilmu pengetahuan kristal
yang
dikembangkan untuk
mempelajari pertumbuhan
kristal, termasuk
bentuk, struktur dalam
dan sifat-sifat fisiknya.
Dahulu, Kristalografi
merupakan bagian dari
Mineralogi. Tetapi karena
bentuk-bentuk kristal
cukup rumit dan bentuk
tersebut merefleksikan
susunan unsur-unsur
penyusunnya dan bersifat
tetap untuk tiap mineral.
Praktikum ini
bermaksud untuk mengenal
dan memahami sistem Kristal
Heksagonal
dan Trigonal
Kata kunci: Elemen Kristal, Sistem kristal Hexagonal, Sistem Kristal Trigonal
I. Pendahuluan mulia. Kenyamanan dan kualitas
mempelajari tentang segala hal yang Hampir semua barang yang kita
pada lukisan gua dengan cat merah elektronik, transportasi, seni dan
kuno dari berbagai budaya seperti Adapun maksud dan tujuan dari
memiliki bentuk kristal yang dikenal bahwa setiap mineral pastilah kristal
dengan sifat kristalin. Dalam the namun tidak semua kristal adalah
memiliki sifat selalu kristalin, karena Tidak semua kristal adalah mineral
Jadi, kristalin artinya tersusun atas tetapi jika tidak terbentuk secara
secara anorganik. Begitu juga dengan tetap, sebagai gambaran dari susunan
tulang dan karang gigi. Batubara, atom yang teratur, dibatasi oleh
sumbu b dan sumbu c (Gambar 2.1). dan a dan sumbu γ dibentuk oleh
bidang simetri dapat diarsir berbeda tiga (3, triad), sumbu lipat empat (4,
dengan bidang kristal dengan garis tetrad), sumbu lipat enam (6, hexad),
dengan pusat tersebut. Atau dengan unsur simetri dalam suatu kristal
kata lain, tiap bidang sisi kristal juga akan mempermudah klasifikasi dan
sama dengan sumbu c. Dan juga dibagi menjadi 7 kelas yaitu sebagai
sumbu c nya.c.
simetrinya:kalau mempunyai :
1. Rotasi (r)
Sifat rotasi ditentukan dengan 3. Roto-inversi (𝑖)
Sifat rotoinversi ditentukan
frekuensi bentuk kristal yang sama
dengan frekuensi bentuk kristal
jika kristal diputar dalam 360o.
yang sama jika kristal diputar
Kubus memiliki 4x bentuk yang
sambil diinversi dalam 360o.
sama ketika diputar 360o. Balok
Kubus memiliki 6x bentuk yang
memiliki 2x bentuk yang sama
sama ketika dirotoinversi 360o.
ketika diputar 360o, dan handphone
Balok memiliki 2x bentuk yang
memiliki 1x bentuk yang sama
sama ketika dirotoinversi 360o,
ketika diputar 360o.
dan handphone memiliki 1x
2. Inversi (i)
bentuk yang sama ketika
Sifat inversi ditentukan dengan
dirotoinversi 360o.
frekuensi bentuk kristal yang
360 o
untuk 4 arah inversi yang reflektor sejajar dengan tiap-tiap
ini adalah :
1. Pengecekan alat
2. Responsi umum
3. Pengambil sampel (1) (2)
Gambar 4.1 (1) Sampel Trig 3
4. Pelengkapan LKP (2) Proyeksi Tetra 10
6. Penilian
IV.Pembahasan
4.1 Trig 3
(1) (2)
Gambar 4.2 (1) Sampel Heksa 6
(2) Proyeksi Heksa 6
Replika kristal kedua dengan Replika kristal ketiga dengan
elemen kristal A3,. Herman Mauguin elemen kristal A3, 3A2, 4PC. Herman
3/m, 2/m ,2/m. schoenflies D3d. Mauguin 3/m, 2/m, 2/m elemen
Hexagonal Scalenohedral dan kristal schoenflies D3h. Trigonal
bentuk kristal yang terdapat di Heksa Dypiramid adalah kelas dan bentuk
4.4 Heksa 3
4.3 Trig 1
(1) (2)
Gambar 4.3 (1) Sampel Heksa 3
(2) Proyeksi Heksa 3
schoenflies D6h.
peraga;
prisma
Scalenohedral
Trigonal Dypiramidal
d. Heksa 6 ; kelas
Dyhexagonal Dypiramid
Pyramidal.
DAFTAR PUSTAKA