ABSTRAK
Kristalografi diartikan satu cabang ilmu yang mempelajari tentang sifat – sifat di dalam
geometri kristal terutama berkaitan dengan permasalahan perkembangan, pertumbuhan,
kenampakan luar suatu struktur dalam, sifat fisis lainnya. Praktikum ini bermaksud untuk
mengenal dan memahami apa itu sistem orthorombik serta memiliki tujuan agar praktikan
mampu menentukan sifat, kelas, elemen, nilai dan bentuk kristal serta penentuan herman
maunguin, schoenflies dan cara penggambaran proyeksi stereografi dari beberapa peraga
yang memiliki sistem kristal orthorombik. Adapun metode percobaan dalam praktikum ini
dimulai dengan tahap persiapan, tahap analisis data, praktikum tahap pengerjaan jurnal.
Hasil yang didapatkan dari praktikum ini adalah 4 sumbu kristal Pada sistem kristal
orthorombik mempunyai perbandingan sumbu a ≠ b ≠ c yang artinya Panjang sumbunya
tidak sama Panjang.
Kata kunci : kristal ortorombik, nilai kristal, elemen kristal.
I. Pendahuluan
pembentukan Bumi ini adalah batuan, sebagai cabang ilmu geologi, kimia,
klas dan bentuk kristal, indeks pendapat para ahli, maka kristal
bidang-bidang datar dan rata yang terjadi dari larutan, hal ini merupakan
mengikuti pola-pola tertentu. Bidang- hal yang umum yaitu bila larutan
bidang ini disebut sebagai bidang telah jenuh, selain itu juga jika
bidang muka kristal yang saling padat akan meleleh karena tigginya
baik letak maupun arahnya ditentukan mendingin. Gas dengan unsur kimia
yang lurus yang menembus kristal peleburan, uap atau gas. Meskipun
yang disebut sebagai parameter. kenal ada dua macam yaitu : Metamic
mineral dan mineral amorf. Oleh kristal menjadi dua bagian yang sama,
karena itu sistem kristal akan lebih dimana bagian yang satu merupakan
lanjut dibahas terutama sistem kristal pencerminan dari bagian yang lain.
pusat kristal, dan bila kristal diputar sumbu utama (sumbu kristal), Bidang
dengan poros sumbu tersebut sejauh simetri aksial ini dibedakan menjadi
satu putaran penuh akan didapatkan dua, yaitu bidang simetri vertikal,
menjadi tiga, yaitu : gire, giroide, dan berada tegak lurus terhadap sumbu c.
bayangan yang dapat membelah sumbu utama pada kristal yang akan
sangat berpengaruh pada bentuk dari 2.4 Sistem Kristal
terhadap susunan salib sumbu kristal yang mana setiap bagian merupakan
adalah, α : sudut yang dibentuk antara yang serba sama, bentuk tiga dimensi
sumbu b dan sumbu c, β : sudut yang dari kristal dibentuk oleh bidang-
dibentuk sumbu a. ( Amin , 2013) bidang datar yang terlihat dari luar
dibentuk melalui sentra kristal. perbedaan sudut dari simetri dan juga
Panjang, lebar & tebal atau tinggi. Terdapat 7 sistem kristal yaitu sistem
antara sumbu a & b. (Amin, 2013) ragamnya, dari bentuk yang paling
sederhana sampai yang sangat rumit Bagian 3 : Menerangkan nilai sumbu
sumbu sistem kristal yang saling a. Dipandang dari sumbu yang tegak
tegak lurus satu dengan yang lainnya. lurus dengan sumbu c, maka ada
tersebut.
d. Bidang simetri horizontal,
Bagian 2: Menerangkan nilai sumbu
bidang simetri vertical dan bidang
b dan ada tidaknya bidang simetri
simetri diagonal maka dinotasikan
yang tegak lurus terhadap sumbu b
dengan h
tersebut.
e. Bidang simetri horizontal dan yaitu pemberian tugas pendahuluan,
3.1 Pendahulua
f. Bidang simetri vertical dan
Pendahuluan yang dilakukan
bidang simetri diagonal maka
pada praktikum ini dalah asistensi
dinotasikan dengan v
acara. Asistensi acara dilakukan
g. Bidang simetri diagonal saja
untuk memberi arahan apa yang akan
maka dinotasikan dengan d.
dilakukan saat praktikum dan
(Hertanto.2012)
memberi pemahaman kepada
III. Metode Praktikum
praktikan agar memahami materi
pendahuluan setiap acara.
praktikum dimulai
Jurnal
3.3 Praktikum
Gambar 3.1 Diagram Alir
Praktikum diawali dengan
Adapun prosedur percobaan ini
menyiapkan alat-alat yang akan
dimulai dengan pendahuluan, yang
digunakan seperti LKP, pensil,
kemudian tahap kedua studi pustaka
penggaris, busur derajat 360° dan kristal berdasarkan Herman
mengambil sampel atau peraga yang D2h indeks bidang pada peraga ini
asistensikan ke asisten yang telah 1,0,0). Kelas kristal peraga ini yaitu
4.1 Peraga 1
D2h, indeks bidang pada peraga ini nomor urut 3, nomor peraga MONO2
(0,0,1), pada bidang berwarna biru (- sumbu c saling tegak lurus terhadap
1,0,0), Kelas kristal peraga ini yaitu mempunyai satuan panjang sama.
D2h, indeks bidang pada peraga ini urut 4, nomor peraga MONO8
1,-1,0), pada bidang berwarna pink sumbu c saling egak lurus terhadap
pada bidang berwarna ungu (0,1,0) sampel ini memiliki sifat kristal a = b