Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI


ACARA 3: ORTHOROMBIK

JURNAL

OLEH :
MOH. FACHRI RAMADHAN
D061191110

PALU
2020
SISTEM KRISTAL ORTHOROMBIK
Moh. Fachri Ramadhan1, Firdauz Zulkarnain 2
1
Praktikan Mineralogi dan Kristalografi, Laboratorium Petrografi, Departemen Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
2
Asisten Mineralogi dan Kristalografi, Laboratorium Petrografi, Departemen Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

SARI

Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari sifat geometris dari kristal terutama perkembangan
pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur dalam dan hubungannya dengan sifat fisik dari
suatu mineral. Praktikum kristalografi dan mineralogi ini memiliki maksud dapat mengetahui sifat-
sifat dari kristal dan tujuan yaitu mengidentifikasi bentuk kristal dari kenampakan bidang kristal
dan mendeskripsikan kristal yang terdiri dari sifat kristal, elemen kristal, nilai kristal, indeks
bidang, kelas kristal, bentuk kristal dan proyeksi stereografik. Metode yang digunakan yaitu
pengamatan langsung kenampakan bidang kristal. Hasil yang didapatkan yaitu peraga 1 nomor
urut 1 dan nomor peraga Mono9 memiliki bentuk Dypiramid dan peraga 2 nomor urut 2 dan
nomor peraga Mono7 memiliki bentuk Prism.

KATA KUNCI: Orthorombik

I. Pendahuluan kristal terutama perkembangan


Geologi adalah ilmu yang pertumbuhan, kenampakan bentuk
mempelajari bumi, baik luar, struktur dalam dan
komposisinya, struktur, sifat-sifat hubungannya dengan sifat fisik dari
fisik, sejarah, dan proses suatu mineral
pembentukannya. Berdasarkan hal tersebut
Dalam geologi, pemahaman dilakukan praktikum kristalografi
dasar mengenai kristal dan mineral dan mineralogi dengan maksud dapat
merupakan dasar yang harus dikuasai mengetahui tentang sifat-sifat dari
sebelum mempelajari cabang ilmu kristal dan bertujuan agar praktikan
yang lainnya, karena kristal dan dapat mengidentifikasi bentuk kristal
mineral merupakan komponen dari kenampakan bidang kristal
terkecil dari materi bumi. isometrik dan tetragonal dan mampu
Kristalografi adalah ilmu yang untuk mendeskripsikan mineral yang
mempelajari sifat geometris dari terdiri dari elemen kristal, nilai
kristal, indeks bidang, kelas kristal, Bentuk kristal sederhana yang
dan bentuk kristal. dimaksud adalah bentuk kristal yang
mempunyai bidang muka yang sama.
II. Tinjauan Pustaka
Bentuk kristal kombinasi adalah
2.1. Pengertian Kristalografi kristal yang mempunyai bidang
Kristalografi adalah ilmu yang muka yang tidak sama bentuknya
mempelajari sifat geometris dari atau mempunyai dua atau lebih
kristal terutama perkembangan bidang muka yang tidak sama.
pertumbuhan, kenampakan bentuk Kristal dengan bentuk kembar
luar, struktur dalam dan merupakan gabungan bentuk-bentuk
hubungannya dengan sifat fisik dari kristal yang terdiri dari dua atau tiga
suatu mineral. bentuk kombinasi yang sama.
Kristal adalah suatu bangun 2.3. Proyeksi Kristal
polieder atau bidang-bidang datar
Macam- macam proyeksi kristal
yang jumlahnya tertentu.
yang ada seperti proyeksi
Bentuk kristal terjadi karenya
orthorombik, proyeksi clinografik,
adanya gaya tarik menarik antara
proyeksi linier, proyeksi gnonionik,
satu atom dengan yang lainnya,
proyeksi bola, dan proyeksi
selama proses kristalisasi.
streografik. Dan yang perlu diketahui
2.2. Bentuk-Bentuk Kristal dengan baik adalah proyeksi
Secara umum bentuk dinyatakan sterografik.
dengan kenampakan luar suatu Dalam proyeksi streografik ini
benda. Didalam kristalografi, bentuk sebagai bidang proyeksi adalah bola
berhubungan dengan sumbu simetri. yang disebut bola proyeksi, dimana
Bentuk- bentuk Kristal dilihat dari besar bola berimpit dengan pusta
bidang muka dibagi menjadi tiga kristal yang akan di proyeksikan.
yaitu bentuk sederhana, bentuk Proyeksi dari kristal terletak pada
kombinasi, dan bentuk kembar ( bidang proyeksi ( bidang ekuator),
twinning). yaitu pada bidang horizontal yang
melalui pusat bola.
2.4. Klasifikasi kristal Pusat simetri adalah
titik didalam kristal dimana
Pengelompokkan kedalam suatu
melaluinya dapat dibuat garis
klas simetri di dasarkan dengan
lurus sedemikian rupa
unsur simetri. Unsur simetri terdiri
sehingga sisi yang satu
dari sumbu simetri, bidang simetri,
dengan sisi yang lain pada
dan titik simetri atau pusat simetri.
jarak yang sama terdapat
II.4.1 Sumbu Simetri kenampakan yang sama).

Sumbu simetri adalah 2.5. Sistem Orthorombik


suatu garis lurus yang dibuat
Sistem kristal
melalui titik pusat kristal
orthorombik memiliki
dimana apabila kristal ersebut
perbandingan sumbu a ≠ β ≠
diputar sebesar 3600 dengan
c, yang artinya panjang
garis tersebut sebagai poros
masing-masing sumbu dari
perputaran, maka kedudukan-
sistem Kristal orthorombik
kedudukan tertentu kristal
ini berbeda-beda. Dan juga
tersebut akan menunjukkan
memiliki sudut kristalografi α
kenampakan kenampakan
= β = γ = 90˚. Hal ini berarti,
seperti semula.
pada sistem ini, semua sudut
II.4.2 Bidang Simetri kristalnya ( α , β dan γ ) tegak
lurus satu sama lain (90˚).
Bidang simetri adalah
Sistem Orthorombik memiliki
bidang datar yang dibuat
perbandingan sumbu a : b : c =
melalui pusat kristal dan
sembarang. Artinya, tidak ada
membagi kristal menjadi dua
patokan yang akan menjadi ukuran
bagian yang sama dimana
panjang pada sumbu-sumbunya pada
bagian yang satu merupakan
sistem ini. Dan sudut antar
pencerminan bagi yang lain.
sumbunya adalah sumbu a+ dan b- =
II.4.3 Pusat Simetri 300. Hal ini menjelaskan bahwa antar
sumbu a+ memiliki nilai 300 2. Schoenflies
terhadap sumbu b- Pada sistem ini terdiri dari 2
bagian yaitu :
1. Menerangkan nilai sumbu c,
apakah bernilai 2 atau tidak
bernilai, bila bernilai 2 maka
Gambar 2.1 Sistem Kristal dinotasikan dengan huruf D, bila
Orthorombik
Sumber:rizqigeo.blogspot.com/ortorom tidak bernilai, maka di notasikan
bik dengan huruf C
Ada beberapa cara untuk
2. Dipandang bidang simetrinya.
menentukan klas simetri dari kristal
Jika mempunyai:
orthorombik adalah Herman
 Bidang simetri horizontal,
Mauguin dan Schoenflies.
bidang simetri vertikal,
1. Herman Mauguin
dan bidang simetri
Pada sistem ini terdiri dari 3
diagonal maka
bagian :
dinotasikan dengan h.
Bagian 1 :
 Bidang simetri horizontal
Menujukkan nilai sumbu a, dan
dan bidang simetri
ada atau tidaknya bidang simetri
vertikal maka dinotasikan
yang tegak lurus dengan sumbu a
h
tersebut
 Bidang simetri vertikal
Bagian 2 :
dan bidang simetri
Menujukkan nilai sumbu b, dan
diagonal maka
ada atau tidaknya bidang simetri
dinotasikan dengan v
yang tegak lurus dengan sumbu b
 Bidang simetri diagonal
tersebut
saja dinotasikan dengan d
Bagian 3 :
Menujukkan nilai sumbu , dan III. Metodologi
ada atau tidaknya bidang simetri
Adapun tahapan percobaan
yang tegak lurus dengan sumbu c
dalam praktikum Mineralogi dan
tersebut
Kristalografi yaitu sebagai berikut.
1. Tahapan Awal
Gambar 3.1 Tahapan
Praktikum acara ini dimulai
dengan melakukan asistensi acara Praktikum

terlebih dahulu, akan diberikan IV. Hasil dan Pembahasan


gambaran mengenai praktikum yang
a. Peraga 1
akan dilakukan.
2. Tahapan Percobaan
Pada saat praktikum dimulai ,
praktikan diberi 2 peraga untuk
Gambar 4.1 Peraga 1
dideskripsi, mulai mendeskripsikan
sampel mulai dari sifat kristal, Pada peraga 1 nomor urut 1 dan
elemen kristal, nilai kristal, indeks nomor peraga Mono9, sistem kristal
bidang, kelas kristal, dan bentuk peraga 1 yaitu sistem kristal
kristal. orthorombik yang mempunyai sifat
Selanjutnya peserta praktikum kristal a ≠ β ≠ c dan α = β = γ = 90˚
akan menggambarkan proyeksi Peraga ini memiliki
kubus dan stereografi sistem kristal elemen kristal 3A2 3Pc dan
tersebut. nilai kristal berdasarkan
3. Tahapan Pembuatan jurnal Herman Manguin =
Setelah praktikum selesai, 2/m,2/m,2/m Berdasarkan
tahapan selanjutnya adalah membuat schoenflies = D2h. Kelas
jurnal. kristal Orthorombik
bipiramidal dan bentuk
Tahapan Awal
kristal Dypiramid
Adapun proyeksi
stereografis pada peraga ini

Tahapan Percobaan yaitu :

Tahapan pembuatan
jurnal
Adapun kesimpulan yang
Gambar 4.2 Proyeksi stereografis
peraga 1 dapat ditarik pada praktikum
acara ortorombik kali ini
b. Peraga 2
yaitu ada peraga 2 nomor urut
2 dan nomor peraga Mono 3,
sistem kristal yaitu sistem
kristal ortorombik yang
mempunyai sifat kristal α = β
= γ = 90˚ dan a ≠ b ≠ c. Kelas
Gambar 4.3 Peraga 2
kristal ortorombik
Pada peraga 2 nomor urut 2
disphenoidal dan bentuk
dan nomor peraga Mono7, sistem
prisma rhombik.Pada peraga
kristal peraga 2 yaitu sistem kristal
2 tetapi bentuk Kristal peraga
orthorombik yang mempunyai sifat
1 Mono9 adalah Dypiramid
kristal a ≠ β ≠ c dan α = β = γ = 90˚
sedangkan peraga 2 Mono7
Peraga ini memiliki
adalah Prism
elemen kristal 3A2 3Pc dan
nilai kristal berdasarkan 5.2 Saran
Herman Manguin =
Adapun saran yang dapat
2/m,2/m,2/m Berdasarkan
diberikan untuk laboratorium dan
schoenflies = D2h.
asisten yaitu sekiranya pada saat
Adapun proyeksi stereografis
asistensi acara dapat menggunakan
pada peraga ini Yaitu:
slide sehingga praktikan lebih
mendapatkan gambaran secara nyata,
tiap kelompok didampingi oleh satu
asisten saat praktikum, dan
pengumpulan respon dibedakan
Gambar 4.4 Proyeksi stereografis
peraga 2 antara perempuan dan laki-laki.

V. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Noor, Djauhari. 2012. Pengantar 04/sistem- kristal. html.
Geologi. Bogor: Universitas Diakses pada Minggu, 24
Pakuan. Mei 2020 20.00 WITA

Tim Asisten. 2019. Penuntun


Prayitno, Budi 2015. Modul
Praktikum Mineralogi &
Kristalografi & Mineralogi.
Kristalografi. Gowa :
Riau: Universitas Islam Riau
Fakultas Teknik Universitas
Rizqi. 2013. Sistem Kristal Hasanuddin
rizqigeos.blogspot.com/2013/

Anda mungkin juga menyukai