PENDAHULUAN
mempelajari sisa-sisa organisme yang telah terawetkan di alam berupa fosil yang
yang terawetkan di alam dengan mengunakan alat mikroskop. Salah satu yang
korelasi, yaitu menunjukkan bahwa horizon tertentu dalam suatu bagian geologi
mewakili periode waktu yang sama dengan horizon lain pada beberapa bagian
lain. Fosil berguna karena sedimen yang berumur sama dapat terlihat sama sekali
kedua sedimen tersebut kemungkinan telah diendapkan pada waktu yang sama.
digunakan. Fosil berbeda dapat berfungsi dengan baik pada sedimen yang
berumur berbeda; misalnya trilobit, terutama berguna untuk sedimen yang
harus tersebar luas secara geografis, sehingga dapat berada pada bebagai tempat
berbeda. Mereka juga harus berumur pendek sebagai spesies, sehingga periode
waktu dimana mereka dapat tergabung dalam sedimen relatif sempit, Semakin
lama waktu hidup spesies, semakin tidak akurat korelasinya, sehingga fosil yang
berevolusi dengan cepat, seperti amonit, lebih dipilih daripada bentuk yang
berevolusi jauh lebih lambat, seperti nautoloid. Oleh karena itu dalam praktikum
kali ini kita akan membahas tentang Biostratigrafi dan metode pengambilan
ini adalah:
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
periode waktu yang sama dengan horizon lain pada beberapa bagian lain. Fosil
(Wikipedia, 2018)
berbeda dapat berfungsi dengan baik pada sedimen yang berumur berbeda;
Untuk dapat berfungsi dengan baik, fosil yang digunakan harus tersebar luas
secara geografis, sehingga dapat berada pada bebagai tempat berbeda. Mereka
juga harus berumur pendek sebagai spesies, sehingga periode waktu dimana
mereka dapat tergabung dalam sedimen relatif sempit, Semakin lama waktu hidup
spesies, semakin tidak akurat korelasinya, sehingga fosil yang berevolusi dengan
cepat, seperti amonit, lebih dipilih daripada bentuk yang berevolusi jauh lebih
lambat, seperti nautoloid
mempermudah pemerian, aturan dan hubungan batuan yang satu terhadap lainnya.
dipersatukan berdasar kandungan fosil atau ciri – ciri paleontologi sebagai sendi
Lebih lanjut dijelaskan bahwa yang dimaksud kandungan fosil adalah fosil
batuan. Fosil rombakan, apabila mempunyai makna yang penting dapat dipakai
suksesi organisma berturut-turut sepanjang waktu geologi. Setiap unit strata dapat
yang dikemukakan oleh William Smith, pada akhir tahun 1700-an, yang dikenal
strata dari suatu daerah ke daerah lain. Batuan yang terbentuk selama interval
fosilnya dari batuan yang terbentuk pada interval waktu lain. Konsep ini
salah satu kunci untuk mengkorelasikan unit batuan. Dikemukakan pula bahwa
strata yang dicirikan oleh kumpulan fosil khas mungkin mencakup banyak unit
litostratigrafi (formasi) di satu tempat, atau hanya satu formasi, atau bahkan
sebagian dari formasi di tempat lain. Stages groups of strata 11 containing the
Pada tahun 1856 Oppel menyusun gagasan bahwa unit skala kecil
didefinisikan oleh rentang stratigrafi spesies fosil yang terdapat dalam lapisan
yang mengandung fosil (fossil-bearing beds), yang dikenal sebagai zona. Oppel
kumpulan fosil yang menandai strata memiliki rentang fosil yang tumpang tindih.
berlainan.
Setiap zona ditandai oleh kehadiran bersama spesies yang tidak ditemukan
bersama di atas atau di bawah zona ini. Dengan demikian, kisaran beberapa
species), beberapa spesies punah di puncak dari sebuah zona (pemunculan terakhir
melalui zona atau bahkan lebih panjang. Oppel mencatat bahwa dengan
digambarkan dan kisaran kumpulan fosil khas dapat dibedakan. Sebuah zona
mewakili waktu antara kehadiran atau punahnya suatu spesies yang dipilih
sebagai dasar zona (base of the zone) dan kehadiran atau punahnya spesies lain
jelas. Masing-masing zona Oppel dinamai menurut spesies fosil tertentu, yang
disebut fosil indeks, atau spesies indeks, yaitu salah satu spesies dalam kumpulan
Zona atau biozona adalah dasar satuan biostratigrafi. Zona tidak memiliki
perlapisan tipis, beberapa meter sampai ribuan meter dan melampar secara
geografis dari unit lokal sampai dengan unit sangat luas yang terdistribusi di
seluruh dunia.
tertentu.
e. Kisaran hidup dari suatu takson fosil, atau banyak takson fosil.
tertentu.
Code (1993).
Satuan Biostratigrafi
a. Azas Tujuan
Penjelasan:
a) Kandungan fosil yang dimaksud disini ialah fosil yang terdapat dalam batuan
b) Fosil rombakan, apabila mempunyai makna yang penting dapat dipakai dalam
sedangkan satuan biostratigrafi tak resmi adalah satuan yang tidak seluruhnya
c. Kelanjutan Satuan
yang mencirikannya.
2. Zona adalah suatu lapisan atau tubuh batuan yang dicirikan oleh satu takson
3. Urutan tingkat satuan biostratigrafi resmi, masing – masing dari besar sampai
dibedakan: Zona Kumpulan, Zona Kisaran, Zona Puncak, Zona Selang, Zona
e. Zona kumpulan
1. Zona Kumpulan ialah satu lapisan atau kesatuan sejumlah lapisan yang terciri
oleh kumpulan alamiah fosil yang khas atau kumpulan sesuatu jenis fosil.
3. Batas dan kelanjutan Zona Kumpulan ditentukan oleh batas – batas terdapat
4. Nama Zona Kumpulan harus diambil dari satu unsur fosil atau lebih yang
Penjelasan:
a) Kumpulan alamiah fosil yang dimaksud disini adalah fosil – fosil yang
mempunyai lingkungan hidup yang sama dan terdapat dalam lapisan – lapisan
Kumpulan C atau gabungan dari takson – takson yang khas misalnya Zona
Kumpulan A – B.
f. Zona Kisaran
1. Zona Kisaran ialah tubuh lapisan batuan yang mencakup kisaran stratigrafi
2. Kegunaan Zona Kisaran terutama ialah untuk korelasi tubuh – tubuh lapisan
batuan dan sebagai dasar untuk penempatan batuan – batuan dalam sekala
waktu geologi.
3. Batas dan kelanjutan Zona Kisaran ditentukan oleh penyebaran tegak dan
4. Nama Zona Kisaran diambil dari satu jenis fosil atau lebih yang menjadi ciri
utama Zona.
Penjelasan:
a) Zona Kisaran dapat berupa kisaran satu unsur takson, kumpulan kisaran
g. Zona Puncak
3. Batas vertikal dan lateral Zona Puncak sedapat mungkin bersifat objektif.
4. Nama Zona Puncak diambil dari nama takson yang berkembang secara
Penjelasan:
Puncak.
h. Zona Selang
1. Zona Selang ialah selang stratigrafi antara pemunculan awal /akhir dari dua
takson penciri
2. Kegunaan Zona Selang pada umumnya ialah untuk korelasi tubuh – tubuh
lapisan batuan.
3. Batas atas atau bawah suatu Zona Selang ditentukan oleh pemunculan awal
4. Nama Zona Selang diambil dari nama – nama takson penciri yang merupakan
Penjelasan:
takson penciri pada sayatan stratigrafi. Bidang dimana titik – titik tempat
pemunculan awal/akhir tersebut berada disebut sebagai biohorison dan sering
b) Dalam kegunaannya pada korelasi inter regional atau global sebaiknya umur
i. Zona Rombakan
Zona Rombakan adalah tubuh lapisan batuan yang ditandai oleh banyaknya
fosil rombakan, berbeda jauh dari pada tubuh lapisan batuan di atas dan di
bawahnya.
Penjelasan:
laut relatif yang cukup besar dan sering bersifat lokal, regional sampai global.
j. Zona Padat
Zona Padat ialah tubuh lapisan batuan yang ditandai oleh melimpahnya fosil
dengan kepadatan populasi jauh lebih banyak dari pada tubuh batuan di atas dan
di bawahnya.
c) Adanya stratotipe atau lokasitipe, pemerian ciri – ciri fosil atau litologi;
d) Hubungan antara satuan yang diusulkan dengan satuan lain dan keterangan
2. Selain prosedur yang tercantum dalam Pasal 29, masih diperlukan tambahan
bilamana diperlukan,
d) tempat penyimpangan conto batuan (tahibor), intibor dan contoh sejenisnya.
Penjelasan:
bertanggung jawab atas data bawah permukaan, kedalaman lubang bor, letak
stratigrafi lainnya.
c) Tempat penyimpanan contoh fosil dan contoh batuan harus terbuka untuk
studi (umum).
a. STRATIGRAFI
Stratigrafi dalam arti luas adalah ilmu yang membahas aturan, hubungan dan
b. PENGGOLONGAN STRATIGRAFI
berbagai cara, untuk mempermudah pemerian, aturan dan hubungan batuan yang
satu terhadap lainnya. Kelompok bersistem tersebut di atas dikenal sebagai Satuan
Stratigrafi.
tidak harus berhimpit dengan batas Satuan Stratigrafi jenis lain, bahkan dapat
d. TATANAMA STRATIGRAFI
resmi maupun tak resmi, sehingga terdapat keseragaman dalam nama maupun
Dalam Sandi diakui nama resmi dan tak resmi. Aturan pemakaian satuan
resmi dan tak resmi masing-masing satuan stratigrafi, menganut batasan satuan
yang resmi.
Penjelasan : Nama satuan resmi menggunakan huruf besar pada setiap tingkat
untuk satuan tak resmi huruf kecil kecuali ditulis pada awal kalimat seperti
lain-lain).
Gabungan ialah satuan startotipe yang dibentuk oleh kombinasi beberapa sayatan
g. KORELASI
i. HORISON
Horison adalah suatu bidang (dalam praktek, lapisan tipis di muka bumi atau
dapat berupa : horison listrik, horison seismik, horison fosil dan sebagainya.
j. FASIES
Fasies adalah aspek fisika, kimia atau biologi suatu endapan dalam kesamaan
waktu. Dua tubuh batuan yang diendapkan pada waktu yang sama dikatakan
berbeda fasies, kalau kedua batuan tersebut berbeda ciri fisik, kimia atau
biologinya.
Diterbitkan dalam suatu penerbitan ilmiah berkala, majalah geologi atau buku
yang terbuka untuk umum, cukup luas penyebarannya dan dapat dipetik tanpa
adanya pembatasan.
Satuan Resmi Bawah Permukaan ialah satuan resmi yang didapatkan berdasar
keterangan dari data bawah permukaan. Jika sekiranya suatu satuan stratigrafi
m. PROSEDUR AMANDEMEN
pada wujud Sandi Stratigrafi ini dapat disampaikan secara tertulis kepada Komisi
identifikasi pada tingkat spesies, namun sayatan tipis yang berorientasi memotong
yang dangkal, bening, tropis atau subtropis, dan seringkali dikaitkan dengan
terumbu karang. Beberapa merayap di bawah, yang lainnya hidup menempel pada
rumput laut. Sebagian besar, atau semua, memiliki hubungan simbiosis dengan
alga atau diatom dan dibatasi pada zona fotik (photic zone).
Planktik
Besar
berikut:
a. Di paparan tertutup (restricted) seringkali dijumpai Peneroplida dan Soritida
(Marginopora).
d. Di dataran terumbu dan laguna dangkal dijumpai Calcarina dan Miliolid besar
e. Di paparan dalam (inner shelf) atau zona neritik dalam (inner neritic) pada
h. Foreslope yang dalam dan paparan terbuka dalam zona euphotic seringkali
Kecil
air/batimetri.
kumpulan foraminifera bentik kecil modern di daerah tropis atau fosil adalah
sebagai berikut:
2. Marginal marine (intertidal zone and areas of mixing of fresh and marine
3. Marginal marine (intertidal zone and areas of mixing of fresh and marine
gampingan / calcareous).
4. Marginal marine (intertidal zone), litoral
Keanekaragaman rendah.
90% kumpulan.
dijumpai.
d. Rawa pasang surut / tidal marshes and mangrove swamps dapat terbagi
Lempung dan lempung abu-abu tua kaya organik, banyak mengandung akar
dan sisa tanaman sering mengindikasikan deposit ini. Pirit biasa terjadi,
1) Rawa hyposaline:
polystoma.
7. Estuaries (muara sungai, pertemuan pasang surut dan arus sungai) bersifat
dengan laut, dibatasi oleh bar pasir atau pulau penghalang, dibedakan
menjadi:
Protelphidium.
aculeata untuk daerah yang lebih dalam (batas luar prodelta 60-70 m).
a. Pemetaan Geologi
geologi permukaan dan menghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta geologi
pekerjaan Geologi. Yang disebut Sampling yaitu suatu proses untuk mendapatkan
sebagian hasil dari suatu massa yang besar dan cukup representatif untuk
c. Lintasan (traverse)
jalur-jalur kikisan yang memotong arah umum perlapisan, dengan tujuan dapat
lintasan yang searah dengan jurus umum perlapisan dengan tujuan dapat
2 (dua), yaitu lintasan terbuka dan lintasan tertutup. Lintasan terbuka mempunyai
titik awal dan titik akhir yang tidak sama, sedangkan lintasan tertutup bersifat
diperoleh dari lintasan-lintasan yang dibuat dapat digunakan sebagai dasar dalam
stratigrafi dilakukan pada salah satu lintasan kompas yang dianggap paling
d. Measuring section
stratigrafi antar satuan batuan apakah hubunganya selaras tau tidak selaras
Untuk mendapatkan data batuan atau lithologi secara detail dan utuh dari
pengukuran dan ada beberapa hal pendahuluan yang harus dilihat, diantaranya :
Kedudukan dari bidang lapisan (strike & dip), apakah lapisanya curam,
f. Teknis Pengukuran
caranya. Tetapi, salah satu cara yang paling umum dan mudah digunakan di
lapangan adalah measurement dengan memakai pita ukur (meteran) dan kompas.
Sebisa mungkin untuk pengukuran tebal agar arah pengukuran tegak lurus pada
Untuk pengkuran tebal lapisan, jarak paling pendek diantara bidang alas/
bawah (bottom) dan bidang atap (top) adalah tebal lapisan sebenarnya.
Seharusnya perhitungan tebalnya yang sangat tepat harus dilakukan dalam bidang
yang benar-benar tegak lurus jurus lapisan tersebut. Bilamana pengukuran tidak
tegak lurus maka jarak terukur tersebut yang diperoleh harus dikoreksi terlebih
3.1 METODE
praktikum yaitu dimulai dari praktikum, kemudian analisis data, dan pembuatan
laporan.
1. Tahapan Pendahuluan
Pada tahapan ini kami melakukan asistensi acara dimana kami diberikan
2. Tahapan Praktikum
responsi kami diberikan soal terkait acara yang akan dipraktikumkan, setelah
responsi kami memulai praktikum dimana kami diberikan sampel peraga kayu
fosil mikro, kemudian sampel tersebut kami deskripsi pada lembar kerja
praktikum.
3. Analisis Data
Pada tahapan ini kami melakukan analisis data yang telah kami ambil pada
Pada tahapan ini kami membuat kaporan berdasarkan dari analisis data yang
PENDAHULUAN
PRAKTIKUM
ANALISI DATA
LAPORAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Agar lebih mematuhi lagi potokol kesehatan karena kita sedang dalam masa
pandemi.