MENGENAL BATU ANDESIT, POTENSI SUMBER DAYA DESA WADAS
Desa Wadas merupakan desa yang terletak di Kecamatan Bener, Kabupaten
Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Letak Desa Wadas begitu geografis, terletak diantara 3 gunung, yaitu Gunung Prau, Sumbing, dan Sindoro di sebelah selatannya. Tanah surga di Bumi Wadas merupakan suatu kalimat yang sangat merepresentasikan keadaan desa Wadas, namun pemerintah merampasnya. Wadas, suatu desa di kabupaten Purworejo, Jawa Tengah merupakan desa yang memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Namun, apa yang terjadi dengan desa Wadas saat ini? Dinamit sebanyak 5,3 ton akan meledakkan desa ini hingga kedalaman 40 meter. Ya, betul. PENAMBANGAN! Dikutip dari laman resmi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, walhi.or.id, proyek tambang di Desa Wadas ini merupakan tambang quarry atau penambangan terbuka (dikeruk tanpa sisa) yang rencananya berjalan selama 30 bulan. Penambangan batu itu dilakukan dengan cara dibor, dikeruk, dan diledakkan menggunakan 5.300 ton dinamit. Hal tersebut berkaitan dengan proyek Bendungan Bener yang memerlukan pasokan batuan Andesit sebagai material pembangunan. Oleh pemerintah, kebutuhan batuan tersebut diambil dari desa Wadas yang akan dikeruk hingga seluas 145 hektare.Pengadaan tanah bagi pembangunan Bendungan Bener seluas kurang lebih 592,08 Hektare, wilayah yang menjadi obyek pengadaan tanah untuk pembangunan meliputi Desa Nglaris, Limbangan, Guntur, Kemiri, Bener, Burat, Gadingrejo, Karangsari, Kedungloteng, dan Wadas. Wadas menjadi wilayah yang diperuntukkan untuk pertambangan Batu Andesit yang menjadi pemasok material Bendungan Bener. Pada sosialisasi forum konsultasi publik yang dilakukan BBWS-SO memberikan daftar hadir yang ternyata tandatangan itu digunakan sebagai lembar persetujuan warga atas rencana pengadaan tanah dan pertambangan di Desa Wadas. Jadi kenapa batu andesit ini penting? Apa itu Batu Andesit Semua batuan yang menyusun kulit bumi pada dasarnya terbentuk dan berasal dari zat yang sama, yaitu magma, tak terkecuali batuan andesit. Adanya perbedaan suhu dan tekanan pada cairan magmalah yang kemudian membentuk batuan beku. Dilansir dari situs Geology, awalnya penyebutan andesit diambil dari nama salah satu pegunungan di Amerika Selatan, yaitu Pegunungan Andes. Ia terbentuk dari lava yang tercampur dengan abu vulkanik dan tuff di sisi stratovulkano. Diketahui, stratovolcano andesit ini juga ditemukan di pegunungan Amerika Tengah, Meksiko, Washington, Oregon, Arc Aleutian Alaska, Jepang, Indonesia, Filipina, Karibia, dan Selandia Baru. Baca Juga : Selain Batu Andesit, Ini "Harta Karun" Desa Wadas Purworejo Batuan andesit tersusun dari mineral halus yang memiliki kandungan silica lebih tinggi dari batu basal. Umumnya, ia terbentuk di permukaan bumi sebagai akibat letusan gunung berapi. Adapun ciri khas batuan andesit yaitu memiliki warna abu-abu hingga kemerahan. Selain itu, batuan ini juga memiliki pori-pori yang padat dengan struktur pejal. Sementara itu, batuan andesit juga sering digunakan sebagai bahan kebutuhan konstruksi, seperti bahan pembuatan jalan raya, landasan pesawat terbang, dan pelabuhan. Ia banyak digunakan untuk kebutuhan infrastruktur lantaran memiliki daya tahan yang cenderung kuat terhadap cuaca. Selain itu, batuan ini pun tergolong tahan lama. Di sisi lain, batuan andesit juga digunakan untuk pembuatan dimension stone, yaitu potongan-potongan batu andesit yang teratur dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Untuk pembuatannya, batuan andesit dipotong menjadi ukuran tertentu, kemudian dipahat, diampelas lalu dipoles. Contoh dimension stone adalah penggunaan batu andesit untuk ornamen dinding, lantai-lantai pelataran hotel, outdoor walls atau dinding luar. Seperti misalnya di Bali, Anda mungkin sering menemui lantai batu yang berwarna gelap dan cantik, itu adalah penggunaan batuan andesit yang sudah dipoles. Selain itu, mengutip situs DB Pedia, dimension stone dari batuan andesit juga digunakan untuk memproduksi berbagai macam kerajian. Misalnya, pusat kerajinan di Majalengka, Cirebon menggunakan batuan andesit sebagai bahan dasar produknya. Lebih jauh, produksi furnitur berbahan andesit di Majalengka pun cukup banyak lantaran di daerah ini banyak terdapat perbukitan yang merupakan daerah tambang andesit. Ciri khas batu andesit di daerah Cirebon ialah berwarna abu-abu dan terdiri dari dua jenis, yaitu andesit bintik dan andesit polos.