Anda di halaman 1dari 8

4.

Batu obsidian

A. Keadaan umum
Merupakan jenis batuan beku luar, hasil pembekuan magma yang kaya silica.
Pembekuan terjadi demikian cepat sehingga mineral pembentuknya tidak sempat
mengkristal dengan baik dan kedudukan kristalnya tidak beraturan. Obsidian kebanyakan
berwarna putih keabu-abuan hingga hitam, kadang-kadang ada garis merah kecoklatan
dan hitam. Dijumpai pula obsidian yang berwarna kehijauan, ungu ataupun warna perak.
Jenis ini dikenal dengan obsidian pelangi. Obsidian dengan silika sebagai komposisi
utama mempunyai kekerasan lebih dari 6 menurut Mohs, berat jenis 3-3,5, mempunyai
sifatpecahan konkodial. Menurut reaksi Bowen, mineral silika akan melebur pada
temperature 7000 8000 C.
B. Tempat Diketemukan
Kebanyakan obsidian didapatkan sebagai batuan beku luar pada gunung api Indonesia
yang berumur relative muda (Pleistosen Kuarter). Tempat diketemukannya obsidian
antara lain :
Jambi: G. Gantung, S Purgut dan S Penuh (pada batuan lava andesit) Jawa barat: Nagreg
Kab. Bandung (berupa sisipan dan bongkah pada batuan tras); G. ciamis Kab. Garut
(terdapat selang-seling dengan perlit diatas andesit); Ciasmara Kab. Bogor: Leuwiliang,
G. Kiaraberes, kurang lebih 6 km sebelah barat G. Salak (merupakan lava dan kurang
lebih panjang 2 km dan aliran lava yang merupakan susunan balok berwarna abu-abu
dengansteroida); Terogog, Priangan (singkapan 100 150 panjang, tebal 1 5 m); Anyer,
G. Barengkong sebelah selatan/barat Barengkok, Banten. Lampung: Pulau Krakatau,
Pulau Panjang, Wai Seputih (merupakan singkapan bulat sepanjang 1 km). Kalimantan:
dekat Sampit Sulawesi Utara: Tataaran, Tomohon Kab. Minahasa Irian Barat: P.
Namotote.
C. Teknik Penambangan

Dilakukan dengan sistem kuari dengan peralatan sederhana. Karena obsidian


merupakan tubuh batuan yang keras, pada tahap awal penambangan untuk memperoleh
blok-blok yang cukup besar dimulai proses peledakan.
D. Pengolahan dan Pemanfaatan
Obsidian mempunya warna indah dank eras, disamping itu mudah dibentuk. Pada
jaman prasejarah, manusia purba memanfaatkan obsidian untuk senjata/kapak
atautitikan penimbul api. Selanjutnya untuk bangunan karena sifatnya yang keras dan
sangat resisten, obsidian dapat dimanfaatkan sebagai fondasi bangunan. Obsidian tidak
porous, hal ini mengakibatkan daya rekat semen menjadi berkurang. Obsidian bila
dipecah mempunyai sifat konkodial dengan pinggiran yang tajam. Oleh karenanya dalam
pengerjaan harus hati-hati. Bahan batu mulia karena sifatnya yang kompak, beberapa
jenis berwarna terang dan transparan obsidian dapat dibentuk menjadi batu mulia.
Menurut klasifikasi Kinge, obsidian termasuk batu mulia tanggung (Halfedestenen) batu
kelas IV. Bahan perlit rekayasa/artificial ferlit Perlit artificial dapat direkayasa dengan
bahan baku dari obsidian (Sukandarrumidi, 1983). Dengan demikian maka artificial
perlit beratnya menjadi sangat kurang dengan kekuatan yang tinggi. Oleh sebab itu perlit
rekayasa dari obsidian, dapat digunakan untuk bahan beton ringan ataupun dinding
perendam dan isolasi panas.
Manfaat dari batu obsidian adalah:
Dapat dijadikan sebagai perhiasan cincin
Dijadikan kerajinan
Di Itali, Perancis dan Belanda batu ini dipercayai sebagai jimat pengusir roh jahat
yang harus dimiliki di tiap rumah.
Batu Obsidian Dapat Digunakan Sebagai Absorben Logam-logam Berat pada Limbah
Cair. Penelitian menunjukkan kemampuan obsidian dalam menyerap limbah logam
Pb, Cu, Cr, Cd, Fe, Mg, Ca dan Zn berkisar antara 60 sampai dengan 96 % (Adinal et
al, 1999). Obsidian memiliki kemampuan untuk meng-adsorpsi logam-logam berat
yang terkandung dalam limbah cair. Adsorpsi atau penyerapan permukaan adalah
suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida, cairan maupun gas, terikat kepada suatu
padatan atau cairan (zat penyerap, adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan
tipis atau film (zat terserap, adsorbat) pada permukaannya.

24. Kristal kuarsa

A. Keadaan Umum
Batu kuarsa adalah batu kristal mineral yang terbuat dari silicon dioxide (ketika
silicon dan oxygen menyatu) dan merupakan mineral kedua (setelah feldspar) yang
paling banyak dan yang paling umum ditemukan di kerak kontinen bumi (mencakup
12% dari keseluruhan). Batu kuarsa amat beragam dan sebagian dijadikan batu perhiasan
dan sebagian amat langka. Mineral ini memiliki struktur kristal heksagonal yang terbuat
dari silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida, SiO2), dengan skala kekerasan Mohs
7 dan densitas 2,65 g/cm. Bentuk umum kuarsa adalah prisma segienam yang memiliki
ujung piramida segienam.Batu kuarsa ada dua macam walaupun secara kimia mereka
memiliki komposisi yang sama yaitu SiO2. Batu kuarsa macrocrystalline, contoh batubatunya adalah aventurine, batu kecubung kasihan (batu amethyst), batu kuarsa biru, rose
quartz, citrine, batu mata garuda, batu mata kucing, batu kinyang asap (smoky
quartz), batu mata harimau dan prasiolite. Batu kuarsa macam ini biasanya agak
transparent sampai transparent total. Batu kuarsa cryptocrystalline, contoh batu-batunya
adalah batu kalsedon (batu chalcedony), batu akik bawang (batu chrysoprase), batu
akik, batu darah, batu carnelian dan batu jasper. Batu kuarsa macam ini biasanya sedikit
transparent sampai buram alias susah tembus pandang.
B. Kegunaan atau manfaat batu kuarsa kristal:
Batu kuarsa banyak dimanfaatkan untuk banyak hal. Salah satu diantara
pemanfaatan batuan kuarsa adalah untuk perhiasan cincin batu akik yang banyak
dikenakan oleh kaum laki-laki. Pemanfaatan batu jenis kuarsa ini yang lainnya selain
untuk perhiasan cincin batu akik adalah untuk kaca, gelas kuarsa, ampelas dan peralatan
pengikis yang lainnya. Selain itu juga batu ini banyak dimanfaatkan untuk pembuatan
komponen mikro elektronik. Batu ini bisa dimanfaatkan untuk banyak hal karena sifat
kristal pada batu ini yang keras bagai batu karang, tahan air, dan tahan temperatur tinggi.
Pemanfaatan batu kuarsa untuk perhiasan batu akik
C. Penyebaran batu kuarsa kristal
Kuarsa ditemukan di banyak negara pada berbagai lingkungan geologi. Produsen
utama kristal kuarsa alami adalah Amerika Serikat (terutama Arkansas) dan Brasil. Alam

kuarsa jarang digunakan seperti yang ditemukan di alam (terutama dalam aplikasi
listrik), kecuali sebagai batu permata. Sumber utama untuk kristal kuarsa untuk industri
adalah Kanada, Brasil, Jerman, Afrika Selatan, Venezuela dan Madagaskar. Penyebaran
kuarsa di Indonesia tersebar diberbagai daerah seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel Penyebaran kuarsa
Provinsi

Lokasi

Bangka Belitung

Lepar Pongok, Gantung, Tanjung Pandan

Kepulauan Riau

Karimun, Natuna, Lingga

Lampung

Desa Margosari, Desa Panggungrejo, Desa Sukamulya

D. Penambangan batu kuarsa kristal


Batu kuarsa kristal ditambang dengan metode quarry mining.
30. Agat

A. Keadaan umum
Batu Agate pertama kali ditemukan sekitar abad ke-3 atau 4 sebelum Masehi oleh
Theophrastus, seorang filsuf Yunani yang memberi nama batu dengan nama sungai di
mana ia menemukannya, Achates (Yunani: A). Sungai Achates terletak di Sicily,
Italy, namun nama sungai tersebut telah diubah dan sekarang dikenal sebagai Sungai
Dirillo. Batu akik Agate biasanya ditemukan bersama dengan jenis batuan lainnya, tetapi
lebih diklasifikasikan sebagai batuan vulkanik. Batu Agate sering terbentuk di dalam
kantong beku (yang telah dipadatkan oleh lava atau magma), sedimen dan batuan
metamorf seperti Granite, Melaphyre dan Porphyry. Deposit silikon dioksida biasanya
berbentuk oval atau bola kecil dan ketika deposit terus berproses selama periode waktu
yang panjang, band atau pita paralel mulai terbentuk. Spesimen Banded disebut

sebagai

Agate,

sementara

spesies

lainnya

diklasifikasikan

sebagai Chalcedony, Carnelian, batu akik Moss Agate atau nama dagang tertentu lainnya.
Batu

mulia

Agate

termasuk

ke

dalam

golongan

mineral Quartz (silikon

dioksida). Quartz atau batuKuarsa adalah mineral kedua yang terbanyak ditemukan di
kerak benua, setelah mineral dari kelompok Feldspar. Quartz dibedakan dan dipisahkan
menjadi dua cabang utama, yaitu: Macrocrystalline Quartz dan Cryptocrystalline Quartz.
B. Keterdapatan
Batu Agate yang ada di pasar saat ini, berasal dari deposit di seluruh dunia seperti
Myanmar, Brazil,Uruguay, Argentina, Mexico, Botswana, India, Australia dan United
States.
C. Kegunaan
Batu jenis Agate sangat ideal untuk hampir semua aplikasi desain perhiasan. Batu ini
bisa dipakai sebagai liontin, kalung, atau sebagai cincin sehari-hari. Batu Agate lebih
keras daripada kebanyakan material lainnya, sehingga sangat tahan lama dan awet.
D. Cara penambangan
Penambangan batu agate dapat dilakukan dengan metode quarry mining.
E. Cara pengolahan
Langkah Pertama
Sebelum memotong bongkahan Batu, cari dulu motif yang menurut anda bagus.
setelah itu potong bongkahan dengan grinda tangan perlahan, sebaiknya dalam kondisi
basah dengan sekali kali menyiramkan air pada jalur potongannya (ketebalan di
sesuaikan dengan selera).
Langkah Kedua
Potong hasil bongkahan pada langkah pertama menjadi lebih kecil dengan ukuran
persegi empat masih dengan menggunakan grinda tangan.
Langkah ketiga:
Setelah batu yang kita potong tadi sudah sesuai dengan yang kita ingin kan,
selanjutnya proses pembentukan menjadi batu permata dengan menggunaan mesin air
yang dimodifikasi dengan menempelkan mata gurinda tebal pada putarannya (lihat video
pada akhir artikel). jika anda merasa khawatir dengan menggunakan tangan pada proses
pembetukan batu, anda bisa menempelkan bongkahan persegi tadi pada ujung bambu
atau kayu dengan menggunakan lem.
Langkah ke empat:
Jika proses pembentukan batu permata sudah sesuai dengan yang di inginkan,
selanjutnya gosok permata tersebut dengan kertas gosok (amplas) dimulai dengan yang
kasar (500), ganti ke amplas yang lebih halus. lakukan proses ini hingga semua
permukaan batu terlihat sudah rata dan licin. pada proses ini batu permata dapat terlihat

sangat mengkilap tergantung kertas amplas yang anda gunakan, smakin halus smakin
bagus.
Langkah kelima:
Setelah batu permata sudah di gosok dengan amplas namun anda ingin
membuatnya tampak lebih mengkilap, anda bisa menggunakan serbuk intan yang di
tabur di dompet kulit, kemudian gosok batu permata tadi hingga terlihat lebih kinclong.
34. Kerikil galian dari bukit

A. Keadaan umum
Batu Kerikil (Pebbles) sebenarnya menunjukkan besaran butir pasir, dapat
dikategorikan sebagai Batu Pasir yang banyak mengandung silika. Umumnya bertekstur
halus dan berbentuk bulat terbentuk akibat dari pecahan batu gunung yang kemudian
terseret air hingga ke laut dan selama ribuan tahun saling beradu sesamanya dan terkikis
air, karena itu diperoleh di daerah pesisir pantai. Tersedia dalam beberapa warna, ukuran
dan bentuk. Digunakan untuk ditaburkan pada taman kering (Patio atau Taman Jepang)
atau dicampur dengan adukan semen (biasa disebut Beton/Koral Sikat) untuk jalan
setapak atau driveways atau carport. Untuk ukuran yang kecil sering juga disebut Batu
Aras.
B. Pemanfaatan:
Bantalan Pemberat
Fungsi utama batu kerikil pada rel kereta api adalah sebagai bantalan
pemberat. Lapisan atau gundukan batu kerikil ini berguna untuk menstabilkan
berdirinya rel kereta, sehingga kereta api yang berjalan di atasnya dapat melintas
dengan baik.
Penyerap Getaran
Batu kerikil pada rel kereta api juga berfungsi untuk menyerap getaran (shock
absorder) yang terjadi ketika kereta api tengah melintas. Sehingga goncangan yang

terjadi saat kereta api melintas dapat berkurang. Dengan begitu, rel kereta api tak
lekas rusak, sehingga dapat dipergunakan dalam jangan waktu yang lama.
Mencegah Pengikisan Tanah
Kerikil tersebut juga berfungsi untuk menahan dan memperlancar aliran air di
kala hujan turun. Fungsi tersebut berperan penting untuk mencegah terjadinya
pengikisan tanah atau erosi pada tanah di sekitar rel kereta api.
Penghambat Pertumbuhan Rumput
Lapisan dan gundukan batu kerikil tersebut secara tidak langsung berfungsi
untuk menghambat tumbuhnya rerumputan disekitar rel yang disinyalir menjadi
penyebab penggemburan tanah dibawahnya. Penggemburan tanah tersebut dapat
membahayakan karena jika tanah di bawah rel tidak stabil maka akan dapat
membahayakan perjalanan kereta api.

44. Bahan timbunan pilihan (tanah)

A. Keadaan umum
Tanah merupakan salah satu bahan konstruksi yang langsung tersedia di lapangan,
dan apabila dapat di gunakan akan sangat ekonomis. Bendungan, tanggul sungai, dan
timbunan jalan raya serta jalan kereta api, kesemuaanya merupakan pemakaian tanah
yang ekonomis sebagai bahan konsteruksi, walaupun demikian sama halnya seperti
bahan konsruksi lainnya, tanah harus di pakai setelah melalui peruses pengendalian
mutu. Apa bila tanah di padatkan secara sembarangan, hasilnya akan merupakan struktur
yang rusak dan tidak mencapai kepadatan maksimum.
B. Persyaratan Tanah Untuk Timbunan

Tanah yang dipakai untuk penimbunan harus memiliki syarat - syarat khusus yang
sebelumnya

telah

di

uji

dilaboratorium

mekanika

tanah

yang

terpercaya.

Syarat-syarat diantaranya :
1. Memiliki koefisien permeabilitas lebih besar dari 10-7
2. Mengandung minimal20% partkel lanau dan lempung dan bebas dari tanah organis,
kotoran dan batuan berukuran lebih dari 50 mm dan mengandung kurang dari 10 %
parikel gravel.
3. Mempunyai indeks plastis (PI) lebih dari 10 %, tapi kurang dari 30%
4. Gumpalan - gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut harus dalam
kondisi lepas agar mudah dipadatkan
Anonim. 2011. Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Gunung Api.
http://miner-padang.blogspot.co.id/2011/12/bahan-galian-industri-yang-berkaitan.html
Anonim. 2009. Batu kuarsa (batu quarts). http://elevenmillion.blogspot.co.id/2009/09/batukuarsa-batu-quartz.html

Anda mungkin juga menyukai