Anda di halaman 1dari 5

KARAKTERISTIK BATU SERPENTINIT

Batuan Serpentinit merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari mineral serpentin akibat
perubahan basalt dasar laut yang bertekanan tinggi pada temperatur rendah. Mineral serpentin
tergolong dalam kelas mineral Silikat yaitu Phyllosilicates. Batuan Serpentinit sering digunakan
untuk batu hias dan dipakai untuk industri mineral. Batuan ini banyak ditemukan di negara
Swedia, Italia, Rusia, di wilayah California, dan pertambangan Norberg.
Mineral Serpentin mengandung chrysotile yaitu mineral serpentin yang mengkristal membentuk
serat tipis yang panjang. Mineral serpentin memiliki beberapa senyawa kimia antara lain:

Antigorite; (Mg, Fe)3 Si2 O5 (OH)4

Clinochrysotile; Mg3 Si2 O5 (OH)4

Lizardite; Mg3 Si2 O5 (OH)4

Orthochrysotile; Mg3 Si2 O5 (OH)4

Parachrysotile; (Mg,Fe)3 Si2 O5 (OH)4

Berikut karakteristik Batu Serpentinit:


Warna
Kekerasan
Bidang Belahan (Cleavage)
Kilauan (Luster)
Bentuk Kristal
Berat Jenis
Goresan

Hijau kehitaman, cokelat, merah dan hitam


2,5-5
Tidak ada
Berminyak atau lilin
Ortorombik, monoklin, dan heksagonal
2,5-2,6
Putih

Batuan Metamorf Macam-macam Batuan Metamorf


1. Marmer Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan
dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan
terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi. Akibat
rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir. Marmer
Indonesia diperkirakan berumur sekitar 3060 juta tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier.
Marmer akan selalu berasosiasi keberadaanya dengan batugamping. Setiap ada batu marmer
akan selalu ada batugamping, walaupun tidak setiap ada batugamping akan ada marmer. Karena
keberadaan marmer berhubungan dengan proses gaya endogen yang mempengaruhinya baik
berupa tekan maupun perubahan temperatur yang tinggi. Di Indonesia penyebaran marmer
tersebut cukup banyak, seperti dapat dilihat pada. Penggunaan marmer atau batu pualam tersebut
biasa dikategorikan kepada dua penampilan yaitu tipe ordinario dan tipe staturio. Tipe ordinario
biasanya digunakan untuk pembuatan tempat mandi, meja-meja, dinding dan sebagainya,
sedangka tipe staturio sering dipakai untuk seni pahat dan patung. Ditemukan di gunung
Jokotuwo, Bayat, Klaten.
2. Marmer merah Warna yang cenderung ngejreng dan terkesan vokal, membuat jeni batu ini
menjadi batu marmer favorit masyarakat. Batu ini pun sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan
untuk mempercantik bangunan. Hingga saat ini jenis batu marmer merah masih digunakan
sebagai bahan elemen interior dan eksterior. Ditemukan di karangsambung, Kebumen.
3. Sekismika Batuan sekis mika memiliki warna abu-abu dan mengkilap putih, dengan
komponen mineralnya yaitu mika, merupakan metamorf foliasi. Pada deretan batuan sekis mika
ini terdapat aliran sungai yang merupakan arah aliran subsekuaen karena sungainya sejajar
dengan arah straight. Pada struktunya terdapat rekahan yang telah terisi oleh mineral kuarsa yang
masuk ke celah-celah rekahan tersebut. Sekis mika berfoliasi lemah terdapat komponen mika dan
kuarsa. Terbentuk karena akibat tektonik yang merupakan fanerik lepidoblastik skistosa. Batuan
dengan mineral mika yang berkilauan ketika tertimpa sinar matahari ini adalah batu tertua yang
tersingkap di Pulau Jawa. Ditemukan di bayat, Klaten.
4. Sekis hijau Batuan Sekis hijau (metamorf) merupakan satuan batuan tertua sebagai basement
yang berumur Trias (TrS) terdapat di bagian timur daerah penyelidikan. Luas penyebarannya
cukup luas sekitar 20% menutupi daerah penelitian dengan ketebalan diperkirakan lebih dari 300
meter (?). Batuan Sekis hijau ini tersingkap pada penorehan struktur sesar dijumpai pada bagian
tebing sungai Binangga hingga ke bagian selatan didaerah desa Pakuli dan Simoro. Batuan ini
tersingkap sebagai Sekis hijau, berwarna hijau tua, berlapis sebagai bidang foliasi, kompak,
berbutir halus, lanau sampai lempung dan setempat-setempat rekahan terisi oleh urat-urat kwarsa
maupun kalsit. Ditemukan di sadang, Kebumen.

5. Sekis biru Fasies blueschist atau sekis biru yang mengandung mineral sodic biru amp hibol,
glaukopan bersama dengan mineral lawstonite. Ditemukann di sadang, Kebumen.
6. Gneis Gneiss adalah typical dari jenis batuan metamorf, batuan ini terbentuk pada saat batuan
sedimen atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan
temperatur yang tinggi. Hampir dari semua jejak jejak asli batuan ( termasuk kandungan fosil)
dan bentuk bentuk struktur lapisan ( seperti layering dan ripple marks) menjadi hilang akibat dari
mineral-mineral mengalami proses migrasi dan rekristalisasi. Pada batuan ini terbentuk goresan
goresan yang tersusun dari mineral mineral seperti hornblende yang tidak terdapat pada batuan
batuan sediment. Ditemukan di Pulau bangka, belitung.
7. Filit Filit berwarna hitam terdapat pada dinding sungai yang terjal. Batuan ini terbentuk
selama proses penunjaman serta merupakan batuan metamorf berderajat rendah. Proses tektonik
dan deformasi lebih lanjut berupa patahan geser searah aliran sungai, membentuk lipatan-lipatan
kecil serta struktur gores garis pada batuan filit. Ditemukan di Bayat, klaten.
8. Agate Agate adalah mikrokristalin berbagai kuarsa ( silika ), ditandai oleh kehalusan yang
gandum dan kecerahan warna. Meski agates dapat ditemukan di berbagai jenis batu, mereka
klasik terkait dengan gunung berapi batu tetapi dapat umum di beberapa batu metamorfik dan
lainnya chalcedonies diperoleh lebih dari 3.000 tahun yang lalu dari Sungai Achates, sekarang
disebut Dirillo , di Sisilia . Agate adalah salah satu yang paling bahan umum digunakan dalam
seni ukir hardstone , dan telah pulih di sejumlah situs kuno, yang menunjukkan penggunaan
meluas dalam dunia kuno, misalnya, pemulihan arkeologi di Knossos situs di Kreta
menggambarkan perannya dalam Zaman Perunggu Minoan budaya. Ditemukan di
karangsambunng, Kebumen.
9. Nefrit Nefrit adalah permata , berbagai amphibole , bersama dengan giok giok dikenal nama.
(Jadeit je pyroxen.) warna giok adalah bayam hijau tua, mineral memiliki kekerasan sekitar 7
derajat skala Mohs, seperti kuarsa, tetapi lebih sulit karena struktur mikrokristalin. Setelah
polishing sangat estetika, dengan kemilau kaca sempurna. Ditemukan di Karang sambung
Kebumen.
10. Eklogit Eclogites adalah batu , di bawah tekanan dan temperatur eclogite cetak di metamorf
itu. Kajian eclogites berguna dalam paleogeografi rekonstruksi. Jika eclogites dengan basal (=
MORB pertengahan laut Ridge Basalt) kimia terjadi, ini menunjukkan bahwa kerak samudera di
Palosubduktionszone dan dikirim pada kedalaman besar tertelan. Tentang dating batuan dapat
juga perkiraan tentang sejarah awal lempeng tektonik di Bumi lakukan. Dia sehingga terpadat
dari semua batu silikat , yang pada permukaan terbuka , sangat kuat dan tahan cuaca. Karena
distribusi terbatas masih jarang dimanfaatkan. Eclogites dengan basal komposisi kimia yang
terdiri dari hijau clinopyroxene ( omphazitreich : (Ca, Na) (Mg, Al) Si O 2 6) dan merah garnet
( pyropreich ). Selain itu, banyak kuarsa , kyanite , rutil , titanite dan pirit mengandung..
Eclogites dengan granit kimia sering mengandung aluminium-kaya mika putih (phengite).
Karakteristik semua jenis eclogites adalah kurangnya plagioklas ( feldspar ), yang setelah albite
reaksi = jadeite + kuarsa yang ditambang di booster. Pada tekanan yang sangat tinggi ( tinggi
tekanan metamorfosa-ultra ) juga dapat coesite , modifikasi tekanan tinggi kuarsa , dan berlian
dimasukkan. Ditemukan di sadang, Kebumen.

11. Horenfels Hornfels ( Jerman , yang berarti "hornstone," setelah sering hubungan dengan
glasial "puncak" tanduk di Alps, menjadi batu yang sangat keras dan dengan demikian lebih
mungkin untuk menolak tindakan glasial dan tanduk berbentuk seperti bentuk puncak
Matterhorn ) adalah kelompok peruntukan untuk serangkaian metamorf kontak batuan yang telah
dipanggang dan indurated oleh panas mengganggu massa beku dan telah diberikan besar, keras,
splintery, dan dalam beberapa kasus yang sangat tangguh dan tahan lama. Ditemukan di
watumpang, Kebumen.
12. Asbes Asbes merupakan mineral yang berbentuk serat-serat yang mudah terpisah. Ukuran
sebuah serat asbes sangat kecil dan halus. Karena itulah mudah beterbangan di udara. Apabila
terhirup, asbes akan segera masuk ke dalam rongga pernapasan, kemudian menimbulkan
berbagai kerusakan. Ditemukan di karangsambung, Kebumen.
13. Pirit Mineral Pirit atau disebut juga besi sulfide ( FeS2 ) mempunyai kristal isometrik yang
pada umumnya terlihat atau nampak dan bentuknya seperti dadu atau kubus dan di sebut juga
striated ( garis sejajar pada permukaan kristal ), Mineral pirit mempunyai kekerasan 6-6.5, dan
mempunyai bobot jenis 4.95-5.10.ima). Mineral Pirit adalah yang paling umum untuk mineral
sulfide. Mineral ini pada umumnya mempunyai warna emas pucat. Pirit menyingkapkan kepada
lingkungan selama pekerjaan tambang dan penggalian bereaksi dengan oksigen dan air untuk
membentuk asam belerang, menghasilkan pengeringan tambang asam. Cikotak, cikotek, JaBar.
14. Gipsum Gipsum tersusun atas mineral gipsum (CaSO4.H2O). Sama seperti dengan Saltstone,
batuan ini terbentuk karena kandungan uap air yang ada menguap. Tekstur dari batuan ini juga
berupa kristalin. Ditemukan di jatingaleh, semarang.
15. Kuarsa Kuarsa adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak kontinen bumi.
Mineral ini memiliki struktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi
(silikon dioksida, SiO2), dengan skala kekerasan Mohs 7 dan densitas 2,65 g/cm. Bentuk umum
kuarsa adalah prisma segienam yang memiliki ujung piramida segienam. Ditemukan di bayat,
Klaten.
16. Kalsit Mengandung Kristal Hexagonal, mineral batuan karbonat yang lebih stabil, biasanya
merupakan hablur kristal yang bagus dan jelas. Dijumpai sebagai hasil dari rekristalisasi
Aragonite, serta sebagai semen pengisi ruang antar butir dan rekahan. Sangat umum dijumpai
dalam batugamping. Ditemukan di ponjong, Tepur, Gunung Kidul.
17. Balerang Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air
tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun
padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan
bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan
bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami. Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas
Pensilvania melaporkan pembuatan polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski
tidak mengandung atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak
biasa. Ditemukan di pegunungan Dieng, JATENG.

18. Mangan Mangan merupakan logam yang sangat unik yang tidak dapat digantikan oleh logam
lain. Mangan adalah hampir logam agak unik yang mengganti batu lainnya adalah logam.
Memiliki banyak karakteristik yang berbeda dari unsur lainnya. Ia memiliki sifat yang berbeda
dari unsur lainnya Mati. Ini adalah logam yang sangat keras tetapi rapuh yang sulit untuk
menyalakan, tapi mudah teroksidasi. The keras adalah rapuh tapi logam yang sangat keras yang
menyalakan, tapi mudah teroksidasi. Unsur ini memiliki sifat feromagnetik dan banyak keadaan
oksidasi yang berbeda. Unsur-unsur memiliki sifat feromagnetik dan banyak Atas keadaan
oksidasi yang berbeda. 2, 3, 4 dan 7 dan juga bertemu secara teratur untuk satu dan enam yang
kadang-kadang diamati. 2, 3, 4 dan 7 juga diatur untuk id id 1 6 kadang-kadang diamati.
Terutama di negara oksidasi 7 merupakan oksidan kuat mangan. Yaitu bilangan oksidasi diatas 7
adalah suatu oksidator kuat mangan. Mn 2 + memainkan peran penting dalam sistem biologi. Mn
2 + memainkan peran penting dalam sistem biologi. Ditemukan di Kritipan, kulonprogo.

Anda mungkin juga menyukai