Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM PETROLOGI

Acara : 2 (Pengenalan Batuan Beku Asam) Nama : Moh Afandi


Hari/Tanggal : 01 Oktober 2019 Nim : F 121 18 064

DESKRIPSI BATUAN BEKU

1. No. Sampel : 03
2. Warna lapuk : Putih keabu-abuan
3. Warna segar : Abu-abu
4. Tekstur
 Kristanilitas : Holokristalin
 Granularitas : Faneritik
 Fabric
 Bentuk : Anhedral
 Relasi : Equigranular
5. Struktur : Masif
6. Komposisi mineral : biotit20%,piroksin 40%,kuarsa40%
7. Jenis batuan : Batuan beku asam
8. Nama batuan : Diorit kuarsa
9. Genesa : Batuan ini merupakan batuan hasil terobosan batuan
beku (intrusif) yang terbentuk dari hasil peleburan lantai samudera yang bersifat
mafik pada suatu subduction zone. Biasanya diproduksi pada busur lingkaran
vulkanis dan membentuk suatu gunung di dalam cordilleran. Terdapat emplacer
besar berupa batolit. Dan menghantarkan magma sampai pada permukaan untuk
menghasilkan gunung api gabungan dengan lahar andesit.
Warna pada batuan terbagi menjadi dua yaitu warna lapuk dan warna
segar.Warna lapuk adalah warna yang telah terkontaminasi oleh lingkungan sekitar
sedangkan warna segar adalah warna dari batuan yang belum terkontaminasi
dengan lingkungan sekitar. Dalam mendeskripsi batuan kita harus menentukan
tekstur dan struktur dari batuan tersebut. Tekstur terdiri dari kristalinitas,
granularitas, dan fabric. Kristalinitas yaitu derajat kristalisasi dari suatu batuan beku
pada waktu terbentuknya batuan tersebut. Dalam pembentukannya dikenal tiga
kelas derajat kristalisasi yaitu:
 Holokristalin, yaitu batuan beku di mana semuanya tersusun oleh Kristal.
 Hipokristalin, yaitu apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas dan
sebagian lagi terdiri dari massa Kristal.
 Holohialin, yaitu batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas.
Granularitas didefinisikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku.Pada
umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu:
 Fanerik/fanerokristalin, yaitu besar Kristal-kristal dari golongan ini dapat
dibedakan satu sama lain secara megaskopis dengan mata biasa.
 Afanitik, yaitu Kristal-kristal dari golongan ini tidak dapat dibedakan
dengan mata biasa sehingga diperlukan bantuan mikroskop.
Fabrik terdiri dari bentuk dan relasi. Bentuk Kristal adalah sifat dari suatu kristal
dalam batuan yaitu euhedral (batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang
Kristal), subhedral (apabila sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi)
dan anhedral (mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli). Relasi adalah
hubungan antar Kristal/mineral yang satu dengan yang lain dalam suatu batuan,
relasi dapat dibagi menjadi dua yaitu equigranular (ukuran kristalnya yang
membentuk batuan berukuran sama besar) dan inequigranular (ukuran butir
kristalnya sebagai pembentuk batuan tidak sama besar). Struktur adalah
kenampakan batuan secara makro yang meliputi kedudukan lapisan yang
jelas/umum dari lapisan batuan. Struktur dibagi menjadi 8 diantaranya:
 Pillow lava, yaitu struktur paling khas dari batuan vulkanik bawah laut,
membentuk struktur seperti bantal.
 Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang
tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran.
 Masif, yaitu apabila tidak menunjukkan adanya aliran, jejak-jejak gas.
 Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan oleh
keluarnya gas pada waktu pembekuan magma.
 Skoria, yaitu struktur yang sama dengan vesikuler tetapi lubang-lubangnya
besar.
 Amigdaloidal, yaitu lubang-lubang gas telah terisi mineral.
 Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya fragmen.
Pada sampel batuan nomor 03, saya telah mendeskripsikan batuan beku
dengan warna lapuk putih keabu-abuan dan warna segar abu-abu, memiliki
kristalinitas holokristalin, granularitas fanerik, bentuk anhedral, relasi equigranular,
struktur massif, komposisi mineralnya terdiri dari biotit 20%, piroksin 40%, kuarsa
40%. Dengan jenis batuan beku asam dan nama batuan batu diorite kuarsa.

ASISTEN PRAKTIKAN

Mega Maharani H.R.Katilu Moh Afandi


F 121 16 070 F 121 18 064

Anda mungkin juga menyukai