Anda di halaman 1dari 46

MENGIDENTIFIKASI MINERAL MEGASKOPIS DAN

MIKROSKOPIS PADA DERET BOWEN

MATA KULIAH :
PETROGRAFI
Disusun Oleh:

FATHURROCHMAN ALI B 270110150013


DENNY HERMAWAN S 270110150014
ILHAM DARMAWAN 270110150053
FAIZAL INSANUL H 270110150132

KELAS C

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2016
MENGIDENTIFIKASI MINERAL
MEGASKOPIS DAN MIKROSKOPIS PADA
DERET BOWEN
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikiranya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Jatinangor,19 Oktober 2016

Penyusun
Daftar Isi

Judul .................................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................. iii

BAB I Pendahuluan ............................................................................................ 1

BAB II Isi ........................................................................................................... 3


A. Deskripsi Mineral Megaskopis .......................................................... 3
B. Deskripsi Mineral Mikroskopis .......................................................... 13
BAB I
Pendahuluan

Batuan beku merupakan produk akhir dari magma, yang merupakan suatu
massa larutan silikat panas, kaya akan elemen-elemen volatil, dan terbentuk jauh
di bawah permukaan bumi melalui reaksi panas (fusion) dari massa padatan.
Bagian dari pelarutan pada bagian tengah lapisan kerak bumi (hasil dari magma
primer), biasanya mempunyai komposisi basaltik, dan muncul di permukaan bumi
melalui proses erupsi membentuk batuan volkanik atau ekstrusif, atau melalui
pen-injeksian pada perlapisan atau rekahan-rekahan dalam kerak bumi pada
kedalaman yang bervariasi membentuk batuan hipabissal (hypabyssal rocks).
Magma-magma lain yang berasal dari larutan basaltik yang melalui proses
differensiasi kadang-kadang juga muncul ke permukaan bumi.

Mineral-mineral yang pertamakali mulai mengkristal dari basalt (pada


temperatur 11000C 12000C) membentuk mineral spinels (kromit) & sulfida,
mineral-mineral jarang, serta logam-logam berharga (spt platinum), yang sering
dikenal sebagai mineral-mineral aksesoris yang terbentuk dalam jumlah yang
sedikit pada tipe batuan tersebut. Kadang-kadang pada temperatur terendah (pada
range temperatur pembentukan), mengkristal silikat yang kaya akan besi &
magnesium (olivin), sodium & kalsium (piroksen), serta kadang-kadang juga
mengandung potasium & air (mika dan amfibol). Seri (reaksi-reaksi)
pembentukan mineral pada batuan beku (basaltis) dipelajari oleh N.L. Bowen, dan
urutannya dikenal dengan Deret (Series) Reaksi Bowen.

Pada deret ini dapat dipresentasikan dua urutan pararel, yaitu :

1 Seri kontinious, dimana tipe plagioklas berupa feldspar (mineral-mineral


felsik) yang terbentuk setelah kristalisasi, dan dengan proses yang
berkesinambungan dengan turunnya temperatur terbentuk komposisi yang
kaya akan kalsium (anortit) s/d komposisi yang kaya akan sodium (albit).
2 Seri diskontinious, dimana mineral-mineral besi dan magnesium terbentuk
pada awal kristalisasi dari larutan dan terendapkan dengan sempurna
membentuk mineral-mineral baru dengan suatu sekuen reaksi .
BAB II
ISI

A. Deskripsi Mineral Megaskopis


I. Diskontinous
a) Olivin (Mg,Fe)2 Si 04
Olivine sebenarnya adalah sebuah nama untuk seri antara dua
anggota end, fayalitdan forsterit . fayalit adalah anggota yang kaya zat besi
dengan formula murni Fe 2SiO 4 . forsterit adalah anggota magnesium
kaya dengan formula murni Mg 2 SiO 4 .The dua mineral membentuk
serangkaian mana besi dan magnesium yang menggantikan satu sama lain
tanpa banyak berpengaruh pada struktur kristal. Fayalit karena kandungan
zat besi yang memiliki indeks bias lebih tinggi, lebih berat dan memiliki
warna lebih gelap dari forsterit. Jika tidak, mereka sulit untuk
membedakan dan hampir semua spesimen dari dua mineral mengandung
besi dan magnesium. Demi kesederhanaan dan pengakuan masyarakat
umum, mereka sering diperlakukan sebagai salah satu mineral,
olivin. Olivine, namun tidak secara resmi diakui sebagai mineral.

Megaskopis
Warna hijau terkadang cokelat
Belahan Tidak ada
Pecahan konkoidal
Kilap gelas
Gores putih
Berat Jenis 3,27 3,37
Kekerasan 6,5-7
b) Piroksen (Mg,Fe,Ca) Si O3
Berwarna cukelat dan hitam;skla kekerasan 6;bentuk prismatik
pendek,menyerat,kilap agak buram;belahan baik,saling memotong
tegak lurus dengan bentuk sayatan segi delapan.;Asosiasi batuan
ultrabasa s/d basa;Sering terubah > Khlorit.

Megaskopis
Warna coklat tua sampai hitam, putih
Belahan 2 arah
Pecahan kolom
Kilap kaca
Gores putih
Berat jenis 2,9-3,6
Kekerasan 5-6,5
Derajat translucent-opak
kejernihan
Kemagnetan paramagnerik
Daya tahan brittle
c) Hornblenda Na Ca2 (Mg,Fe,Al)3 (Al,Si)8 O22 (OH)22
Megaskopis
Warna Hitam, Hijau tua
kehitaman
Belahan Tidak Sempurna
dengan sudut antara
60-900
Pecahan tidak rata
Kilap kaca
Gores abu-abu pucat, abu-
abu putih
Berat jenis 3,28-3,41
Kekerasan 5,0-6,0
Derajat Translucent-opak
kejernihan
Habit heksagonal/ granular,
kristal prismatik,
terkadang massive,
berserat, bladed,
columnar .
Warna Lapuk Hitam putih
d) Biotit
Megaskopis
Warna Hitam atau coklat
Belahan Sempurna
Pecahan tidak rata
Kilap kaca dan mutiara
Gores putih
Berat Jenis 2,7-3,3
Kekerasan 2,5-3
Derajat transparans sampai
kejernihan opak
Habit Lembaran
II. Deret Kontinue
1. Anortit
Megaskopis
Warna Putih, keabu-abuan,
kemerah-merahan
Belahan sempurna (001), good
(010), poor (110)
Pecahan tidak rata sampai
konkoidal
Kilap kaca
Gores Putih, bening keabu-
abuan
Berat jenis 2,72-2,75
Kekerasan 6-6,5
Derajat transparan sampai
kejernihan translusent
Kembaran common
Daya tahan brittle
Habit anhedral sampai
subhedral granular
2. Bitownit
Megaskopis
Warna abu-abu, coklat muda agak
putih, putih kekuningan,
ada yang tidak berwarna

Belahan 1 arah
Pecahan konkoidal

Kilap lilin
Gores putih

Berat jenis 2,74-2,76


Kekerasan 6-6,5
Derajat Opak
kejernihan
Habit
Sifat Partikel plastis

3. Labradorit
Megaskopis
Warna Abu-abu,coklat,
kehijauan,kebiruan,
Belahan Sempurna (001), Kurang
Sempurna (010), tidak
sempurna
Pecahan tidak rata sampai konkoidal
Kilap kaca sampai mutiara
Gores putih
Berat Jenis 2,68 2,72
Kekerasan 6-6,5
Kembaran Albit
Derajat translusen sampai transparan
kejernihan
4. Andesin
Megaskopis

Warna putih, abu-abu,hijau, kuning,


kemerahan
Belahan sempurna di (001) dan baik
di (010)
Pecahan konkoidal

Kilap kaca sampai mutiara

gores putih

Berat Jenis 2,68 2,72

kekerasan 6-6,5

Derajat transparan sampai


kejernihan translucent
habit massive atau granular

daya tahan brittle


5. Oligoklas

Megaskopis
Warna Putih buram, putih keabu-
abuan, bercorak kuning, hijau
atau cokelat
Belahan 1 arah, sempurna{001},
kurang sempurna{110}, tidak
sempurna{110},
Pecahan Konkoidal
Kilap kaca
Gores putih
Berat Jenis 2,64-2,68
Kekerasan 6-6,5
Derajat Tranlucent- transparan
kejernihan

6. Albit
Megaskopis
Warna Putih abu-abu, kebiruan,
kehijauan, kemerahan
Belahan 1 arah
Pecahan Tidak rata (konkoidal)
Kilap kaca
Gores putih
Berat jenis 2,62-2,65
Kekerasan 6-6,5
Derajat Translusen-opak
kejernihan
Daya tahan rapuh
Habit divergent agregats, granular,
cleavable massive

7. K- Feldspar (K-Al-Silikat)

Megaskopis
Warna pink, putih, abu-abu, kuning
kecoklatan
Belahan baik
Pecahan
Kilap kaca
gores putih
Berat Jenis 2,55-2,76
kekerasan 6
Derajat translucent
kejernihan
Daya brittle
Tahan
8. Muskovit (K-Al-Cr-Silikat)

Megaskopis
Warna abu-abu terang, putih
hingga tak berwarna
Belahan 1 arah
Pecahan micaeous
Kilap kaca
Gores putih
Berat jenis 2,76-3
Kekerasan 2-2,5
Derajat translucent
kejernihan
Habit massive atau granular
9. Kuarsa (SiO2)

Megaskopis
Warna Bening-putih, merah muda coklat

Belahan tidak ada


Pecahan konkoidal
Kilap kaca
Gores putih
Berat jenis 2,6-2,7
Kekerasan 7
Derajat transparan
kejernihan
Habit massive atau granular
B. Deskripsi Mineral Mikroskopis

I. Kelompok mineral mafik


a) Kelompok olivin
1) Olivin ( orthorombik 2V=700-900 )

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : abu-abu kehijauan Warna interferensi : kuning

Pleokroisme : - Bias rangkap : kuat (diatas


orde II)

Indeks bias : n mineral > n balsam Kembaran : jarang


didapat

Belahan : tidak terlihat dibagian tipis

Relief : tinggi

Sifat Optik Yang Khas :

Abu2 agak kehijauan-transparan


Relief tinggi
Bentuk poligonal/prismatik
Pecahan tak beraturan, tanpa belahan
WI orde II
Pada bidang pecahan/rekahan sering teralterasi menjadi serpentin
Data Optik: Biaxial (+), a=1.63-1.65, b=1.65-1.67, g=1.67- 1.69,
bire=0.0400, 2V(Calc)=88, 2V(Meas)=46-98. Dispersi relatif lemah.
2) Fayalite ( orthorombik 2V=470-540 )

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : coklat Warna interferensi : hitam


keabuan

Pleokroisme : ada Bias rangkap : kuat

Indeks bias : n mineral > n balsam Kembaran :-

Belahan : tidak terlihat dibagian tipis

Relief : tinggi

Sifat Optik Yang Khas :

Warna : tidak berwarna sampai kekuningan atau netral


Bentuk : euhedral, kristal anhedral
Relief : sangat tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : tidak sempurna dalam satu arah (010)
Birefringence : kuat
Kembaran : -
Sudut pemadaman : paralel
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif
b) Kelompok Piroksen
1) Pigeonite ( monoclinic 2V = 00-400 )

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : tidak berwarna Warna interferensi :

Pleokroisme : ada Bias rangkap : lemah sampai


kuat

Indeks bias : n mineral > n balsam Kembaran : Polisintetik

Belahan : baik

Relief : tinggi

Sifat Optik Yang Khas :

Pigeonite tidak berwarna atau netral. Bentuknya kristal anhedral. Relief


tinggi. Pleokroismenya lemah. Indeks bias mineral n mineral > n balsam.
Belahannya dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan
o
93 . Birefringencenya sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas
orde kedua. Kembaran mineral ini polisintetik. Sudut pemadamannya bervariasi
dari 22o-45o. Orientasi optisnya slower ray. Sumbu optisnya dua (biaxial) dan
tanda optis positif.
2) Aegerin-Augite ( monoclinic 2V=Ca. 60 )

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : hijau Warna interferensi :

Pleokroisme : ada Bias rangkap : kuat

Indeks bias : n mineral > n balsam Kembaran : umum

Belahan : ada

Relief : sedang

Sifat Optik Yang Khas :

Augite mmpunyai rumus kimia (Ca, Na)(Mg, Fe, Al)(Al, Si)2 O6. Augite
hampir tidak mempunyai warna (colorless). Augite berbentuk kristal prismatik
pendek dengan relief tinggi. Pleokroisme mineral ini tidak ada sampai lemah dan
Indeks biasnya n mineral > n balsam. Belahan augite adalah (110) dalam dua arah
pada sudut 87o dan 93o. Satu arah dalam sayatan longitudinal, pararel. Kembaran
mineral ini umum, polisintetis, kombinasi polisintetik yang dikenal sebagai
struktur herringbone. Birefringencenya sedang, kira-kira ditengah orde
kedua. Sudut pemadaman augite bervariasi dari 360-400(C^X). Tanda rentang
optik augite length fast kadang-kadang length slow dan Sumbu optis dua (biaxial)
serta tanda optisnya positif.
3) Hypersthene ( orthorombic 2V=630-900 )

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : hijau, pink, coklat Warna interferensi :

Pleokroisme : ada Bias rangkap : kuat

Indeks bias : n mineral > n balsam Kembaran :-

Belahan : ada

Relief : sedang sampai tinggi

Sifat Optik Yang Khas :

Hypersthene memiliki warna netral sampai hijau muda atau merah muda Bentuk
dari kristal subhedral prismatik. Relief dari mineral ini tinggi dan
pleokroismenya lemah. Indeks bias Hypersthene n mineral > n balsam dengan belahan
pararel dengan (110), (010) dan (100). Birefringencenya agak lemah, kuning sampai
merah orde pertama. Hypersthene tidak memiliki kembaran. Sudut
pemadamannyaparallel. Orientasi optis mineral ini length slow Sumbu optisnya dua
(biaxial) dan tanda optisnya negative.
4) Augite ( 2V=580-620)

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : hijau, ungu Warna interferensi :

Pleokroisme : ada Bias rangkap : kuat

Indeks bias : n mineral > n balsam Kembaran : umum

Belahan : ada

Relief : tinggi

Sifat Optik Yang Khas :

Warna bening, abu-abu kecoklatan, prismatik, sayatan//c belahan 1arah,


sayatan tegak lurus c belahan 2 arah 90o
Gelapan miring, augit 45-54o
TO (+) sb2
Terdapat belahan, tidak terdapat pleokroisme
5) Diopsite(CaMgSi2O6)

SifatOptis
Warna absorbsi : Tidak berwarna atau netral
Bentuk : Kristal subhedral
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 87odan 93o
Bias rangkap : Sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas orde
keII
Kembaran : Polisintetik
Sudut pemadaman : Bervariasi dari 37osampai 44o(C^Z)
Orientasi optis : Slower ray
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Spesimen mineralDiopside
Bisa sangat mencolok dalam penampilan, dan menarik bagi kolektor mineral.
6) Anthophyllite (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2

SifatOptis

Warna absorbsi : Tidak berwarna atau warna muda


Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 54dan 126.Umum.
Bias rangkap : Sedang, teratas sampai terbawah orde-ll
Kembaran : Tidak ada
Sudut pemadaman : Paralel / simetris
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif dan negatif
Keterangan : MenyerupaiTremolite-actinolit danCummingtonite , tetapi dapat
dibedakan dari sudut pemadamnya yang paralel.Terakterasi menjaditalcdan
sebagian yang terbentuk yang terbentuk disebut
hidrusanthopyliteAnthipyliteadalahciri batuanmetamorf dan mineral sekunder dal
am peridotit dandunite.
7) Tremolite Actinolite (Ca2(Mg Fe)3(OH)2(SiO4O11)2)

SifatOptis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau muda
Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah dalam sudut 56 dan 124
Pararel dengan panjang Bias rangkap : Kuat,ordeII palingatas
Kembaran : Sedang sampai agak kuat. Orde ll
Sudut pemadaman : Dalam sayatan Longitudinal bervariasi dari 10sampai
20(pararel-simetri)
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan :Tremolithmerupakan amphibole yang tidak
berwarna,edenitemenyerupaitremoliteTetapi mempunyai
sudut pemandaman yang besar. Tremolitactinoliteteralterasi menjaditalc
Tremolite-actionoliteterdapat dalam metamorf kontak scist dan gneissdan batu
gamping metamorf, juga didapatkann sebagain pengganti pyroxene dalam batuan
beku.
8) Cummingtonite (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2

SifatOptis

Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau muda


Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous
Relief : Agak tinggi
Pleokroisme : LemahIndeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56o 124oParaleldenganpanjang
Bias rangkap : Sedang sampai agak kuat, terbawah atau ditengah orde kedua
Kembaran : Polisentrik
Sudut pemadaman : Dalaam sayatan langitudinal bervariasi dari 15o 20o
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua(biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan :Cummingtonitekadang mempunyai grunerite,
tetapicummingtoniteMempunyai sudut pemadaman yang
lebih besar dan indeks bias yang lebih kecil dan tanda optisnyayang positif.
Dibedakan dengan tremolitedari tanda optisnya yang positif dan di bedakan
dengananthophyllite
Dari sudut pemadamannya yang miring.Umum dijumpai pada batuan metamorf.
9) Grunerite (Fe7Si8O22(OH)2)

SifatOptis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Columnar sampai fibrous aggregate
Relief : Agak tinggi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 56odan 124o Pararel dan panjang
Bias rangkap : Agak kuat
Kembaran : Kadang polisintetik
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 10o 150
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Ini adalah endmember besi dari serigrunerite-cummingtonite.
Membentuksebagaiberserat, columnar atauagregatkristalbesar.Kristal
monoklinprismatik.Kilapnyaadalahkacasampaimutiaradenganwarnamulaidarihijau
,coklatkeabu-abugelap.
c) Kelompok Amfibol
1) Hornblende (monoclinic 2V=640-800)

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : coklat, merah, kuning Warna interferensi :

Pleokroisme : ada Bias rangkap : sedang (orde


II)

Indeks bias : n mineral > n balsam Kembaran : umum

Belahan : ada

Relief : tinggi

Sifat Optik Yang Khas :

Warna kehijauan/kecoklatan,
Relief tinggi,
Pleokroisme kuat (dikroik/trikroik),
Belahan 1 arah atau 2 arah 120o,
Bentuk prismatik (biasanya memanjang),
Gelapan miring 12-30o
2) Biotite ( monoclinic 2V=00-250 )

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : coklat, hijau, orange Warna interferensi :

Pleokroisme : ada Bias rangkap : kuat

Indeks bias n mineral > n balsam Kembaran : jarang


dijumpai

Belahan : ada

Relief :sedang sampai tinggi

Sifat Optik Yang Khas :

Warna coklat, kemerahan, kehitaman


Bentuk berlembar
Pleokroisme kuat
Gelapan sejajar
Umumnya teralterasi dengan klorit dan mineral mineral lempung
Data Optik: Biaxial (-), a=1.565-1.625, b=1.605-1.675, g=1.605-1.675,
bire=0.0400-0.0500, 2V(Calc)=0, 2V(Meas)=0-25. Dispersion r > v or r < v.
II) Kelompok Mineral Felsik

a) Kelompok Plagioklas
1) Anortite

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : Berwarna Warna interferensi :

Pleokroisme : - Bias rangkap : lemah

Indeks bias : Kembaran : umum

Belahan : sempurna

Relief : rendah
2) Bytownite ( triclinic 2V=790-880 )

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : tidak berwarna Warna interferensi :

Pleokroisme : - Bias rangkap : lemah

Indeks bias : n mineral < n balsam Kembaran : umum

Belahan : sempurna

Relief : sedang

Sifat Optik Yang Khas :

Warna : tidak berwarna


Bentuk : kristal subhedral sampai anhedral
Relief : sedang
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
3) Labradorite (triclinic 2V=w60-900)

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : tidak berwarna Warna interferensi :

Pleokroisme : - Bias rangkap : lemah

Indeks bias : n mineral < n balsam Kembaran : albite

Belahan : sempurna

Relief : rendah

Sifat Optik Yang Khas :

Warna : tidak berwarna


Bentuk : kristal euhedral sampai anhedral
Relief : rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Birefringence : lemah, abu-abu atau putih orde pertama
Kembaran : albite
Sudut pemadaman : kembar albite bervariasi dari 270 sampai 390. Pada (001)
= -70- (- 1v0, pada (010) = -160-(-290)
Orientasi optis : -
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif
4) Andesine (triclinic 2V=760-900)

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : tidak berwarna Warna interferensi :

Pleokroisme : - Bias rangkap : lemah

Indeks bias : n mineral < n balsam Kembaran : albite

Belahan : sempurna

Relief : rendah

Sifat Optik Yang Khas :

Warna : tidak berwarna


Bentuk : kristal euhedral sampai anhedral
Relief : rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Birefringence : lemah, abu-abu atau putih orde pertama
Kembaran : albite. Sudut sayatan rhombic bervariasi dari +30 sampai 20dalam
andein
Sudut pemadaman : kembar albite bervariasi dari 130 sampai 270. Pada (001)
= 00-(-70), pada (010) = 00-(-160)
Orientasi optis : m
5) Oligoclase ( 2V=820-900 )

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : tidak berwarna Warna interferensi :

Pleokroisme : - Bias rangkap : lemah

Indeks bias : n mineral < n balsam Kembaran : albite

Belahan : sempurna

Relief : rendah

Sifat Optik Yang Khas :

Warna : tidak berwarna


Bentuk : kristal euhedral, subhedral dan anhedral
Relif : rendah
Pleokrisme : -
Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna
Birefringence : lemah atau agak lemah, abu-abu atau putih orde pertama
Kembaran : albit
Sudut pemadaman : kembar albit bervariasi dari 00-120 pada (001) = 00-30 pada
(010) = 00-(+150)
Orientasi optis : -
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif atau negatif
6) Albite ( 2V=770-820)

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : Berwarna Warna interferensi :

Pleokroisme : - Bias rangkap : lemah

Indeks bias : n mineral < n balsam Kembaran : polisintetik

Belahan : sempurna

Relief : rendah

Sifat Optik Yang Khas :

Memiliki rumus senyawa kimia NaAlSi3 O8, Sodium aluminum silicate. Albi
memiliki belahan sempurna dalam searah dan baik untuk arah lainnya.
Membentuk prisma yang nyaris sempurna. Pecahannya conchoidal. Warna dari
albit ini biasanya putih (Albite berasal dari akar klata yang sama dengan albino)
atau tak berwarna, dapat juga berbayang biru, kuning, oranye dan cokelat.
Kekerasan 6 - 6.5. Kilap kaca, ceratnya putih dan kristal-kristalnya jernih sampai
kabur dan hanya kadang-kadang transparan.
b) Kelompok Alkali Feldspar
1) Microcline ( triclinic 2V=770-840 )

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral :Berwarna Warna interferensi :

Pleokroisme : ada Bias rangkap : lemah

Indeks bias : n mineral < n balsam Kembaran : polisintetik

Belahan : sempurna

Relief : rendah

Sifat Optik Yang Khas :

Warna tidak berwarna, tetapi berkabut(altrasi). Bentuk kristal subhedral sampai


anhedral. Relief rendah. Tidak mempunyai pleokroisme. Indeks bias n mineral < n
balsam. Belahan paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang
sempurna dengan (010). Paralel yang tidak sempurna dengan (110). Birefringence
lemah, abu-abu dan putih orde pertama. Kembaran polisintetic, dalam dua
arah(albit dan periclin). Sudut pemadaman pada (001) = +50, pada (010) =
+50. Orientasi optik faster ray. Tidak punya Sumbu optik. Tanda optik negative.
2) Sanidine ( monoclinic 2V=00-120 )

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : Warna interferensi :

Pleokroisme : ada Bias rangkap : lemah

Indeks bias : n mineral < n balsam Kembaran : polisintetik

Belahan : sempurna

Relief : rendah

Sifat Optik Yang Khas :

Warna colorless
Bentuk tabular
Relief rendah
Gelapan miring 5o 15o
Tidak terdapat pleokroisme
Umumnya teralterasi dengan mineral mineral lempung dansericite
3) Anorthoclase ( 2V=t30-540 )

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : berwarna Warna interferensi :

Pleokroisme : ada Bias rangkap : lemah

Indeks bias : n mineral < n balsam Kembaran : polisintetik

Belahan : sempurna

Relief : rendah

Sifat Optik Yang Khas :

Warna tidak berwarna. Bentuk fenokris, kristal subhedral. Relief : rendah.


Tidak punya leokroism. Indeks bias n mineral < n balsam. Belahan paralel yang
sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan (010). Kembaran
polisintetic. Sudut pemadaman pada (001) = 10-40, pada (010) = +40-
100. Orientasi optis dua (biaxial). Tanda optis negative.
4) Orthoklas (K,Na) AlSi3O8 (2V = 69o 72o)

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : berwarna Warna interferensi : tidak


berwana

Pleokroisme : - Bias rangkap : lemah

Indeks bias : Nm<Ncb Kembaran : kembaran


melintang

Belahan : satu arah

Relief : rendah

Sifat Optik Yang Khas :

Pada sayatan 001 terlihat kembaran carlsbad


WI abu2 terang orde I
TO sumbu 2 (-)
Colorles tapi agak keruh, relief rendah : nalpha = 1.514 - 1.526, nbeta= 1.518 - 1.530, ngamma =
1.521 - 1.533
Bentuk : Umumnya sebagai anhedral sampai euhedral pada batuan beku.
Tidak terdapat pleokroisme
5) Muskovit ( monoclinic 2V=300-400 )

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : pink, hijau Warna interferensi :

Pleokroisme : ada Bias rangkap : kuat

Indeks bias : n mineral > n balsam Kembaran : jarang


ditemukan

Belahan : sempurna

Relief : sedang

Sifat Optik Yang Khas :

Warna colorless
Biaxial negatif
Warna colorless
Bentuk berlembar
Pleokroisme kuat
Gelapan sejajar
Bentuk dan sifat optik lain mirip biotit
6) Kuarsa ( hexagonal)

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : tidak berwarna Warna interferensi :

Pleokroisme : ada Bias rangkap : abu-abu orde


1

Indeks bias : n mineral > n balsam Kembaran : jarang


ditemukan

Belahan : tidak sempurna

Relief : rendah

Sifat Optik Yang Khas :

Colorless, relief rendah


Bentuk tak beraturan, dalam batuan umumnya anhedral
Tidak punya belahan
Gelapan bergelombang
Warna interferensi abu2 orde1
TO sumbu I (+)
nw = 1.544
ne = 1.553
Orientasi optik: sumbu optik terletak pada sumbu c, perpanjangan kristal
memotong ujung-ujung sumbu yang berlengan pendek.
Komposisi: kandungan dasarnya berupa SiO2, meskipun bekas kandungan
mineral dari Ti, Fe, Mn, Al, kemungkinan dapat ditemukan.
Sifatnya tidak mudah terubah dan sangat stabil pada lingkungan yang mudah
mengalami pelapukan
III. Kelompok Mineral Non Magmatik
1) Kalsit (Heksagonal)

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : berwarna Warna interferensi :

Pleokroisme : - Bias rangkap : lemah

Indeks bias : Kembaran : jarang


ditemukan

Belahan : sempurna

Relief : tinggi

Sifat Fisik.
Secara megaskopis mineral ini berwarna putih, kuning,dan merah; kekerasan 3
skala mohs; cerat putih; pecahan uneven/irrengular ; densitas 2.711 g/cm3;
belahan 1 arah; kilap kaca, dapat ditembus oleh cahaya.
Sifat Kimia.
Komposisi kimia yang penting C, Ca, O; merupakan anggota dari Calcite grup
mineral; mengandung unsur karbonat; rumus kimia CaCO3. Mineral ini kaya
terhadap kandungan kalsium sehingga dalam proses pelarutan dengan mineral
asam ia sangat cepat beraksi
Sifat Optik.
Sistem kristal trigonal, termasuk dalam kelas hexagonal scalenohedral,
optik n = 1.640 1.660 n = 1.486.
Lingkungan Pembentukan.
Terbentuk di laut, sebagai nodul dalam batuan sedimen, selain itu juga bisa
terbentuk pada urat-urat hydrothermal sebagai mineral gang di dalam berbagai
batuan beku.
2) Klorit (monoklin)

Nikol sejajar Nikol silang

Warna mineral : hijau, biru, berwarna Warna interferensi :

Pleokroisme : ada Bias rangkap : kuat

Indeks bias : Kembaran : umum

Belahan : sempurna

Relief : sedang sampia tinggi

Sifat Fisik
Secara umum mineral ini berwarna hijau , kekerasan 2 2,5 skala mohs; kilap
tanah/lilin; pecahan sub-conchoidal ; densitas 2.6 3.3 g/cm3; belahan 2 arah;
tidak dapat ditembus oleh cahaya; cerat tidak mempunyai warna, bentuk
prismatik
Sifat Kimia
Komposisi kimia yang penting Al, H, O, Si; mengandung unsur silikat dan
aluminum; rumus kimia Al2Si2O5(OH)4..
Sifat Optik
Sistem kristal monoclinic, kelas kristal pedial, pleokroisme lemah tidak tampak,
mempunyai surface relief rendah, optik ( = 1.570-1.66, = 1.57-1.67, = 1.57-
1.67).
Lingkungan Pembentukan.
Terbentuk karena alterasi dari metamorfosa tingkat rendah dan alterasi
hidrotermal dari mineral besi, magnesium silikat. Sebagian besar di temukan
pada betuan beku maupun metamorf.
BAB III
Kesimpulan dan Penutup

A. Kesimpulan
Deskripsi optis pada mineral merupakan hal yang vakum dalam
pembelajaran mineral optik, bahwa dalam menentukan ciri-ciri suatu mineral
optik kita harus dapat mendeskripsikan ciri-ciri optik yg menbedakan mineral
dengan mineral lain, diantaranya warna, bentuk, indeks bias, relief, dalam
nikol sejajar, sedangkan dalam nikol silang yaitu bias rangkap, orientasi,
pemadaman, dan kembaran.
Mineral optik merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari
tentang mineral yang terkandung pada suatu batuan.Mineral optik membahas tentang
mineral- mineral pada batuan dalam bentuk monomineral. Salah satu tujuan
mempelajari mineral optik ialah untuk untuk mengetahui cara menentukan sifat-sifat
optik mineral, serta mengenal mineral secara mikroskopik.

B. Penutup
Semoga makalah dapat bermanfaat bagi khalayak umum, penulis juga
mengharapkan kepada pembaca agar memberikan kritik dan sarannya. Terima
kasih.
Daftar Pustaka

------.Bowen's Reaction Series.19 Oktober 2016.


http://www.indiana.edu/~geol105/images/gaia_chapter_5/bowen.htm
Agusmita. Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Internet.19 Oktober 2016.
http://caramenulisbuku.com/cara-menulis-daftar-pustaka-dari-internet/cara-
menulis-daftar-pustaka-internet.htm
Gillapsy, Rebecca. Bowen's Reaction Series: Crystallization Process &
Magmatic Differentiation. 19 Oktober 2016.
http://study.com/academy/lesson/bowens-reaction-series-crystallization-process-
magmatic-differentiation.html
Harder, Vicky. Mineral Identification. 19 Oktober 2016.
http://www.mineralogy4kids.org/mineral-identification.
Hardwood, Richard. EARTH SCIENCE LAB
Mineral Physical Properties and Identification.19 Oktober 2016.
http://facweb.bhc.edu/academics/science/harwoodr/geol101/labs/minerals/
Mining Matters. Mineral Identification Guide. 19 Oktober 2016.
http://www.pdac.ca/mining-matters/school-programs/students/rock-and-mineral-
identification-guides/mineral-identification-guide
Blatt, Harvey. Tracy J. Robert and Brent E Owens. 2006. Petrology
Igneous, Sedimentary, and Metamorphic Third Edition. New York. W.H
Freeman and Company
Winter, D John. 2010. Priciple of Igneous and Metamorphic Second
Edition. New Jersey. Person Education,Inc.

Anda mungkin juga menyukai