Anda di halaman 1dari 6

Geologi Indonesia

Tektonik

Tektonik Indonesia sangat kompleks, karena merupakan titik pertemuan


dari beberapa lempeng tektonik. Indonesia terletak di antara dua lempeng
benua: Lempeng Eurasia (Lempeng Sunda) dan lempeng Australia
(Paparan sahul); dan juga terletak di antara dua lempeng samudera:
Lempeng laut filipina dan Lempeng Pasifik. Subduksi lempeng samudera
Hindia di bawah lempeng benua Eurasia membentuk busur vulkanik di
Indonesia bagian barat, yang merupakan salah satu daerah paling
aktif secara seismik di planet ini dengan sejarah panjang letusan kuat dan
gempa bumi. rantai gunung berapi aktif membentuk Sumatera, Jawa, Bali,
dan pulau-pulau Nusa Tenggara, yang sebagian besar, terutama Jawa dan
Bali, muncul sejak 2-3 juta tahun lalu. Pergerakan lempeng Australia dan
lempeng Pasifik mengontrol tektonik bagian timur Indonesia.

Geologi struktur

Proses-proses tektonik di Indonesia membentuk struktur-struktur utama di


Indonesia. Sesar paling menonjol di Indonesia bagian barat adalah Sesar
Semangko atau Sesar Sumatra Raya, yang merupakan sesar strike-slip
dekstral sepanjang pulau sumatra (sekitar 1900 km). Pembentukan zona
sesar ini terkait dengan zona subduksi di bagian barat Sumatra.
Sesar Palu-koro merupakan struktur utama lainnya yang berada di bagian
tengah Indonesia. Sesar ini berada di sepanjang bagian tengah Pulau
Sulawesi dan meluas ke lepas pantai di bagian barat melewati Selat
Makassar dan berakhir di Semenanjung Mangkalihat di Kalimantan. Sesar
ini dinamakan berdasarkan nama Ibukota Sulawesi Tengah, Palu, di pesisir
barat Sulawesi dan juga Sungai Koro, yang terbentuk oleh zona sesar
tersebut.

Sesar Sorong merupakan sesar mendatar dekstral utama di bagian timur


Indonesia, dinamakan berdasarkan nama dari Kota Sorong. Sesar ini
mempunyai orientasi timur-barat dan tersebar di Bagian utara dari Irian
Jaya hingga Sulawesi Timur yakni sekitar 2000 km.

Stratigrafi

Stratigrafi dari wilayah barat Indonesia didominasi oleh formasi-formasi


berumur kenozoikum, berkisar dari Paleogen hingga Kuarter. Formasi-
formasi Mesozoikum dan Paleozoikum minor ditemukan disana.
Batugamping berumur devon ditemukan di Sungai Telen, Kalimantan timur,
sebagai fragmen-fragmen di dalam sedimen klastik paleogen.

Wilayah timur Indonesia secara umum memiliki stratigrafi yang lebih tua
bila dibandingkan dengan Indonesia bagian barat. Stratigrafinya berkisar
dari Permian hingga Tersier. Fossil Ichthyosaurus ditemukan diBanjir
lumpur panas di Pulau kai, mengindikasikan pengendapan mesozoikum di
bawah permukaan (Charlton,1992). Makrofosil mesozoikum telah dipelajari
di Pulau Misool oleh Fauzie Hasibuan (1996).
Kondisi Geologi Indonesia: Pertemuan lempeng Indo-
Australia, Eurasia dan Lempeng Pasific

Peta Tektonik dan Gunung Berapi di Indonesia. Garis biru melambangkan batas antar lempeng
tektonik, dan segitiga merah melambangkan kumpulan gunung berapi. Sumber: MSN Encarta
Encyclopedia

Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu


lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasific. Lempeng Indo-
Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa
dan Nusatenggara, sedangkan dengan Pasific di utara Irian dan Maluku utara. Di
sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi energi tabrakan terkumpul
sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan
energi sehingga lepas berupa gempa bumi. Pelepasan energi sesaat ini
menimbulkan berbagai dampak terhadap bangunan karena percepatan
gelombang seismik, tsunami, longsor, dan liquefaction. Besarnya dampak gempa
bumi terhadap bangunan bergantung pada beberapa hal; diantaranya adalah
skala gempa, jarak epicenter, mekanisme sumber, jenis lapisan tanah di lokasi
bangunan dan kualitas bangunan.
Peristiwa tektonik yang cukup aktif, selain menimbulkan gempa dan tsunami,
juga membawa berkah dengan terbentuknya banyak cekungan sedimen
(sedimentary basin). Cekungan ini mengakomodasikan sedimen yang
selanjutnya menjadi batuan induk maupun batuan reservoir hydrocarbon.
Kadungan minyak dan gas alam inilah yang kini banyak kita tambang dan
menjadi tulang punggung perekonomian kita sehingga tahun 1990-an.

Kondisi Tektonik di Kepulauan Indonesia

Indonesia, juga merupakan negara yang secara geologis memiliki posisi yang
unik karena berada pada pusat tumbukan Lempeng Tektonik Hindia Australia di
bagian selatan, Lempeng Eurasia di bagian Utara dan Lempeng Pasifik di bagian
Timur laut. Hal ini mengakibatkan Indonesia mempunyai tatanan tektonik yang
komplek dari arah zona tumbukan yaitu Fore arc, Volcanic arc dan Back arc.
Fore arc merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan zona tumbukan
atau sering di sebut sebagai zona aktif akibat patahan yang biasa terdapat di
darat maupun di laut. Pada daerah ini material batuan penyusun utama
lingkungan ini juga sangat spesifik serta mengandung potensi sumberdaya alam
dari bahan tambang yang cukup besar. Volcanic arc merupakan jalur
pegunungan aktif di Indonesia yang memiliki topografi khas dengan sumberdaya
alam yang khas juga.
Back arc merupakan bagian paling belakang dari rangkaian busur tektonik yang
relatif paling stabil dengan topografi yang hampir seragam berfungsi sebagai
tempat sedimentasi. Semua daerah tersebut memiliki kekhasan dan keunikan
yang jarang ditemui di daerah lain, baik keanegaragaman hayatinya maupun
keanekaragaman geologinya.

Indonesia merupakan negara yang secara geologis memiliki posisi yang unik
karena berada pada pusat tumbukan Lempeng Tektonik Hindia Australia di
bagian selatan, Lempeng Eurasia di bagian Utara dan Lempeng Pasifik di bagian
Timur laut. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di
lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusatenggara, sedangkan dengan Pasific di
utara Irian dan Maluku utara. Hal ini mengakibatkan Indonesia mempunyai
tatanan tektonik yang komplek dari arah zona tumbukan yaitu Fore arc, Volcanic
arc dan Back arc. Fore arc merupakan daerah yang berbatasan langsung
dengan zona tumbukan atau sering di sebut sebagai zona aktif akibat patahan
yang biasa terdapat di darat maupun di laut. Pada daerah ini material batuan
penyusun utama lingkungan ini juga sangat spesifik serta mengandung potensi
sumberdaya alam dari bahan tambang yang cukup besar.

Implikasi dari proses tektonik yang membentuk kepulauan Indonesia bisa dilihat
pada gambar dibawah ini:

Sebaran Gunungapi dan Titik Pusat Gempa di Kepulauan Indonesia


Gambar di atas menunjukkan sebaran gunung api (segitiga merah), titik gempa
(tanda plus ungu) dan hot spot (tanda bintang jingga). Rangkaian gunungapi dan
titik gempa selalu berasosiasi dengan zona penunjaman (bisa anda lihat pada
gambar pertemuan lempeng di atas). Pulau Sumatra, Jawa, Flores, Maluku,
Sulawesi dan bagian utara Papua akan rawan dengan gunungapi dan gempa.
Hampir seluruh kepulauan di Indonesia memiliki potensi gempa kecuali pulau
Kalimantan yang relatif aman.

Anda mungkin juga menyukai