Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MENGANALISIS BENTUK DAN RELIEF KEPULAUAN INDONESIA

Disusun Oleh :
Daffa Rosdannysyah Zulti (3193131012)
Hadomuan Hasibuan (3191131019)
Hera Irama (3192431007)
Kelas D Geo 19

M.K : Geografi Regional Indonesia

Dosen Pengampu :
Drs. Muhammad Arif, M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami telah
mengerjakan makalah ini dengan sebaik-baiknya, tetapi sebagaimana hakikat manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang tidak sempurna maka, kami meminta maaf yang
sebesar-besarnya apabila dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dalam penulisannya.
Sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah yang baik lagi untuk kedepannya.

Medan, 20 September 2020

Tim Penulis.
DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................................................................5

PENDAHULUAN.............................................................................................................................5

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5

1.3 Tujuan.............................................................................................................................5

BAB II.................................................................................................................................................6

PEMBAHASAN................................................................................................................................6

2.1 Bentuk-bentuk dan Relief Kepulauan Indonesia..........................................................6

2.1.1 Relief Daratan.......................................................................................................6

1. Pegunungan.............................................................................................................6

2.Vulkanisme...............................................................................................................7

3.Slenk.........................................................................................................................9

4. Daratan....................................................................................................................9

2.1.2 Relief Dasar Laut.................................................................................................10

2.2 Cara Menganalisis Bentuk-bentuk dan Relief Kepulauan Indonesia.........................11

BAB III..............................................................................................................................................12

PENUTUP........................................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan......................................................................................................12

3.2 Saran................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian Analisis adalah aktivitas yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti,
mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk dikelompokkan kembali menurut kriteria
tertentu dan kemudian dicari kaitannya lalu ditafsirkan maknanya.

Analisis dapat juga diartikan sebagai usaha dalam mengamati sesuatu secara mendetail
dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau menyusun komponen
tersebut untuk dikaji lebih lanjut.

Menganalisis bentuk dan relief kepulauan indonesia berarti mengamatinya secara mendetail,
membedakan, memilih untuk dikelompokkan dengan kriteria kriteria tertentu, dengan cara
menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau menyusun komponen tersebut untuk
dikaji lebih lanjut. Relief dapat diartikan sebagai perbedaan tinggi dan rendahnya bentuk
muka bumi, misalnya bentuk-bentuk pegunungan, lembah, daratan rendah, daratan tinggi

Kepulauan Indonesia tentu nya memiliki bentuk-bentuk, relief maupun karakteristik yang
berbeda yang membedakannya dengan kepulauan yang lain.Oleh sebabnya perlu dianalisis
agar orang-orang lebih mudah untuk memahami dan mengenali karakteristik dan bentuk-
bentuk dan relief kepulauan Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk-bentuk dan relief Kepulauan Indonesia?


2. Bagaimana cara menganalisis bentuk-bentuk dan relief Kepulauan Indonesia?

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita tentang
bagaimana menganalisis bentuk-bentuk dan relief Kepulauan Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bentuk-bentuk dan Relief Kepulauan Indonesia

2.1.1 Relief Daratan

Relief daratan secara umum dapat berupa gunung, pegunungan, daratan tinggi,
daratan rendah, lembah, dan sebagainya. Indonesia merupakan daerah yang kompleks relief
daratannya, yaitu adanya jalur pegunungan dan gunung api aktif. Maka akan dijelaskan relief
daratan Indonesia sebagai berikut:

1. Pegunungan

Pegunungan di Indonesia merupakan kelanjutan dari deratan pegunungan circum


mediteran dan circum pasifik. Pegunungan circum mediteran masuk wilayah Indonesia
melalui pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tengara, dsn akhirnya masuk ke laut Banda.
Sedang pegunungan circum pasifik masuk kewilayah Indonesia melalui pulau-pulau Sangihe-
Talaud, Minahasa, Halmahera dan terus ke laut Banda (Bemmelen,1970:2-15).

Busur-busur pegunungan di Indonesia dapat dikelompokan sebagai berikut::

a. Sistem Pegunungan Sunda (the SundaMountaint system )

Sistem pegunungan ini pajangnya 7000 Km, yaitu mulai dari pulau Andaman
bercabang dan membentuk busur rangkap (double island festoons) yang masing-masing
adalah:

1)Busur dalam (Inner Arc) terdiri dari Bukit Barisan, Pulau Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa,
Flores, Alor, Wetar, kepulauan Banda dan berakhir di Pulau Gunung Api di laut Banda.
Busur Pegunungan ini bersifat Vulkanis.

2)Busur luar (outer arc), sebagian merupakan pegunungan di bawah permukaan laut. Dari
bagian utara adalah pulau-pulau Simeluwe, Nias, Mentawai, dan Eggano; terus bersambung
dengan bagian yang telah tengelam di selatan pulau Jawa ke arah timur dan muncul di pulau
Sawu, Roti, Timor, Leti, Moa, Lahor, Sermata, Babar, Tanimbar, Kai, Seram, dan berakhir di
pulau Buru. Busur luar ini bersifat non volkanis.

b.Sistem Pegunungan Pasifik/ Asia Timur (The East Asiatic Mountain System)

Sistem pegunungan ini masuk wilayah Indonesia melalui bagian utara (Philipina).
Dari Philipina pegunungan ini bercabang menjadi dua bagian. Satu,melewati pulau Suto,
pulau Palawan, dan seterusnya ke arah pulau Kalimantan. Dua, melalui kepulauan Sangihe
dan berakhir di pulau Sulawesi. Busur pegunungan Sulawesi terdiri dari:

1)Busur dalam (inner arc), yaitu pegunungan melalui lengan utara sepanjang pantai barat dan
lengan selatan Sulawesi.

2)Busur luar (outer arc) yaitu pegunungan yang melalui lengan timur laut (pegunungan
Belantak, Batui, dan pegunungan Papua).

2.Vulkanisme

Sistem pegunungan yang ada di Indonesia, hampir semua termasuk gunung lipatan
muda yang memiliki sifat sebagai berikut:

a.Puncak-puncaknya runcing

b.Masih dalam proses mencari keseimbangan (bergerak)

c.Umumnya tinggi dan lereng curam

Di samping sifat tersebut di atas, sistem pegunungan di Indonesia terutama pada busur
dalam banyak bermunculan vulkan (Gunung Api). Maka pegunungan di Indonesia berada
pada satu busur, dari pulau We sampai Maluku, dan dari Sulawesi sampai Singhe-Talaud.
Vulkan di Indonesia berada bukan hanya di daratan saja. Selain di darat gunung api di
Indonesia terdapat di dasar laut

Menurut sejarah dan data vulkanisme yang ada, menunjukan Indonesia merupakan negara di
dunia yang terbanyak memiliki gunung api.
Menurut Direktorat vulkanologi, Indonesia terdapat 128 gunung api aktif yang
tersebar di beberapa pulau, setengah diantaranya terdapat di pulau Jawa dan Sumatera.
Berikut tabel jumlah vulkan pada masing-masing pulau

Tabel 1. Jumlah dan Pesebaran Gunung Aktif di Indonesia menurut pulau

No Pulau Jumlah Vulkan/ Gunung Api

1 Jawa 35

2 Sumatera 30

3 Nusa Tengara 26

4 Sulawesi 13

5 Banda (laut Banda) 9

6 Halmahera 8

7 Sangihe-Talaud 5

8 Bali 2

Sumber : Direktorat Vulkanologi

Gunung api di Indonesia, tercatat ada 70 gunung api yang masih seri meletus, selain
itu gunung-gunung di Indonesia menjadi gunung api padam dan gunung api istirahat. Namun
gunung api yang padam dan istrirahat sewaktu-waktu dapat kembali aktif dan meletus.

Dilihat dari kegiatan gunung api di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga macam (tipe),
yaitu:

a.Gunung api tipe A, yaitu gunung api yang seringkali meletus dan letusannya tercatat dalam
sejarah. Contoh: gunung Kerinci, gunung, Krakatau, gunung Tangkuban Perahu, gunung
Merapi, dan lain sebagainya

b.Gunung api tipe B, yaitu gunung api yang letusannya belum pernah tercatat dalam sejarah
dan terlihat hanya gejala vulkanisme seperti: fomarola, solfatara, dan lain-lain. Contoh:
gunung Sinabung, gunung Karang, gunung Pulosari, dan lain Sebagainya.
c.Gunung tipe C, yaitu gunung api bentuknya tidak kerucut dan hanya padang fomarola,
solfatara, dan sebagainya. Nmisalnya Kamojang (Jawa Barat), Sarongsong dan Lahendon
(Sulawesi Utara), dan sebagainya (Suwarno, 1978:5-6).

3.Slenk

Di Indonesia slenk dapat dijumpai sepanjang bukit barisan terlihat adanya dua igir
(pungung bukit) sejajar, diantara igir tersebut seperti lembah yang membentang dari utara
sampai selatan. Lembah atau cekungan ini dikenal dengan Slenk Semangko, karena
bentuknya yang memajang maka disebut juga dengan slenk longitudional. Slenk ini terbentuk
sebagai akibat adanya penurunan masa tanah di bagian tersebut karena adanya patahan kerak
bumi yang ditimbulkan karena adanya tenaga endogen bumi.

Slenk serupa juga dapat ditemukan daerah Sulawesi selatan yang dikenal dengan
slenk wallacea. terletak di antara pegunungan Latimojang dan gunung Lompobatang yang
seolah-olah memotong melitang lengan Sulawesi Selatan dan dikenal pula sebagai slenk
transversal. Di sepanjang slenk ini terdapat danau-danau tempe, sidenreng, dan buaya.

4. Daratan

Daratan merupakan perwujudan bentang wilayang yang cukup landai dan luas. Di
beberapa pulau Indonesia memiliki daratan yang cukup luas, seperti pantai timur sumetera,
Kalimantan selatan, pantai selatan Papua, dan lain sebagainya. Di samping tersebut ada pula
daratan yang cukup sempit, terdapat di pulau Sulawesi, pantai utara Jawa, dan lain-lain.

Dlihat dari cara terbentuknya daratan, maka dibagi menjadi beberapa macam, antara lain:

a.Daratan aluvial, ialah suatu daratan yang terjadi karena adanya sedimentasi. Termasuk
kelompok ini adalah daratan pantyai, lembah sungai, daratan danau, dan lain-lain.

b.Daratan lava, ialah suatu daratan yang terjadi karena adanya aliran lava sevara horizontal
yang mencakup daerah luas. Contoh daratan lava Bengkulu.

c.Daratan denudasi, terjadi karena adanya erosi. Termasuk dalam daratan ini adalh peneplain
dan daratan abrasi.
Dilihat dari ketinggian tempatnya, daratan ini dapat dibedakan menjadi:

a.Daratan rendah, yaitu suatu daratan yang letaknya kurang dari 200 meter dari permukaan
laut.

b.Daratan tinggi, yaitu suatu daratan yang letaknya pada ketinggian 200 m atau lebih dari
permukaan laut.

2.1.2 Relief Dasar Laut

Bentuk permukaan bumi lainnya adalah perairan, dimana relief ini sering ditunjukan
dengan warna biru dan jika dilihat dengan seksama warna biru ini lebih mendominasi dalam
bola dunia. Hal ini dikarekanakan luas perairan di bumi memang lebih luas daripada daratan.
Adapun relief dasar laut meliputi bentuk dangkalan, lubuk laut, gunung laut, palung laut,
ambang laut, punggung laut, dan lain sebagainya.

1. Dangkalan (Shelf) atau paparan benua adalah dasar pantai yang melandai ke arah laut
dengan kedalaman antara 0-200 meter atau rata-rata ke dalamannya di bawah 200 meter.
Contohnya, paparan sunda yang meliputi Laut Jawa, Selat Karimata, dan Laut Tiongkok
Selatan atau Paparan Sahul yang meliputi Laut Arafuru.

2. Lubuk Laut (Basin) merupakan dasar laut berbentuk bulat seperti mangkok. Contoh yang
ada di Indonesia antara lain lubuk laut Sulawesi (6.220 m) dan lubuk laut Sulu (5000 m).

3. Gunung laut merupakan gunung yang dimulai dari dasar laut, dan puncaknya menjulang
hingga ke permukaan laut. Salah satu contohnya adalah Gunung Krakatau di selat Sunda.

4. Palung laut (Trog) merupakan lembah yang sangat dalam dan memanjang di dasar laut
serta memiliki lereng yang curam.

5. Ambang laut merupakan dasar laut yang mencuat kemudian memisahkan perairan yang
satu dengan perairan yang lainnya. Salah satu contohnya adalah laut dangkal di laut Sulawesi.

6. Punggung laut merupakan pegunungan yang berada di dasar laut dan punggungnya muncul
di atas permukaan air laut, sehingga merupakan deretan kepulauan.

7. Alur-alur laut merupakan relief dasar laut yang berupa lembah-lembah sungai yang
mengalami penenggelaman.
2.2 Cara Menganalisis Bentuk-bentuk dan Relief Kepulauan Indonesia
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

http://geopopuler.blogspot.com/2012/04/kondisi-relief-di-indonesia.html
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/memahami-bentuk-rupa-bumi-indonesia-6871/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-analisis.html

Anda mungkin juga menyukai