Disusun Oleh :
Kelas D Geo 19
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
Makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Elfayetti, M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah GEOGRAFI TANAH, serta tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada orang
tua kami yang telah menyediakan fasilitas. Tanpa jasa kedua orang tua kami, tugas ini tidak
dapat terselesaikan.
Untuk kedepannya, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk
kepentingan belajar.
Tentu kami menyadari bahwa tugas yang kami buat ini memiliki banyak kesalahan,
karena itu dengan penuh kerendahan hati kami mohon maaf. Saran disertai kritik yang
membangun dengan kerendahan hati kami menerima demi kesempurnaan Makalah yang
kami buat ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................13
3.2 Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang
tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang
merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat
gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya
waktu pertumbuhan.
Dengan meningkatnya pengetahuan manusia tentang tanah maka Ilmu Tanah menjadi ilmu
yang sangat luas, sehingga untuk dapat mempelajari dengan baik perlu pengelompokan lebih
lanjut ke dalam bidang-bidang yang lebih khusus. Beberapa bidang khusus dalam Ilmu Tanah
tersebut salah satunya adalah fisika tanah. Fisika tanah adalah ilmu yang mempelajari sifat-
sifat tanah seperti tekstrur tanah, struktur tanah, konsistensi, bulk density, porositas tanah,
warna tanah dan lain-lain.
1.3 Tujuan
2. Untuk memudahkan para pembaca mengetahui cara menganalisis sifat fisika tanah
BAB II
PEMBAHASAN
Sifat fisika tanah adalah sifat-sifat tanah yang ditentukan oleh bahan penyusunnya.
Sifat fisika tanah mencakup tekstur, struktur, konsistensi dan warna tanah.
Tekstur tanah adalah klasifikasi secara kualitatif mengenai kondisi suatu tanah
berdasarkan tekstur fisiknya. Pengujian dan penerapan tekstur tanah diterapkan di lapangan
maupun di laboratorium. Kategori utama dari tekstur tanah yaitu tanah berpasir, liat atau
lempung, dan geluh atau lanau, berdasarkan distribusi ukuran partikel tanah yang didapatkan
dengan pengayakan. Kualitas tekstur tanah yang didapatkan bisa digunakan untuk berbagai
penerapan, misal komoditas pertanian yang cocok untuk ditanam hingga kondisi dan
perubahan lingkungan.
Secara umum, tekstur tanah berperan penting dalam menentukan tata air di dalam
tanah dengan penetrasi, kecepatan infiltrasi, serta kemampuan mengikat zat cair.
Selain itu, karena ukuran partikel tanah bisa jadi faktor penentu luas permukaan tanah, tekstur
tanah juga sangat menentukan reaksi fisik dan kimia di dalam tanah tersebut.
Tanah bertekstur kasar ialah geluh pasiran dan geluh pasiran halus.
Tanah bertekstur agak kasar ialah geluh passiran dan geluh pasiran halus.
Tanah bertekstur sedang ialah geluh pasiran sangat halus, geluh, geluh debuan dan
debu.
Tanah bertekstur agak halus, ialah geluh lempungan geluh lempung pasiran dan geluh
debuan.
Tanah bertekstur halus ialah lempunga pasiran, lempung debuan dn lempung.
Tekstur tanah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan konsistensi dan struktur
tanah, sehingga tanah pasir selalu lepas-lepas dan berbutir tunggal, sedang tanah lempung
selalu sangat teguh dan hamper selalu mampat. Tekstur tanah turut menentukan tata air dalam
tanah berupa kecepatan infiltrasi, penetrasi dan kemampuan pengikatan air oleh tanah. Oleh
karena tekstur tanah perlu dipertimbangkan dalam menentukan cara pengolahan
( penggarapan ) tanah {soil cultivation}.
Struktur tanah adalah susunan atau agresasi partikel tanah (pasir, debu, atau tanah
liat) yang terbentuk secara alami. Tapi ini dibatasi oleh tingkatan dan bidang yang
berbeda pada setiap ukuran dan bentuknya. Ini yang membuat bentuk, ukuran, dan sifat
dari setiap bagian berbeda
Berdasarkan bentuknya, jenis-jenis struktur tanah dapat dibedakan menjadi tujuh bagian,
yaitu:
1. Lempeng (Platy) yakni struktur tanah yang memiliki bentuk, di mana sumbu
vertikal struktur tanah tersebut lebih pendek dari sumbu horizontalnya;
2. Prismatik (Prismatic) adalah kondisi di mana struktur tanah memiliki sumbu
vertikal lebih panjang dari sumbu horizontal, dan sisi atas tanah tersebut berbentuk
tidak membulat;
3. Tiang (Columnar) yaitu struktur tanah memiliki sumbu vertikal lebih panjang
dari sumbu horizontal, namun sisi-sisi atasnya terlihat atau berbentuk membulat;
4. Gumpal Bersudut (Angular Blocky) yakni kondisi sumbu vertikal dan sumbu
horizontal sama panjangnya dan sisi tanah tersebut membentuk sudut yang tajam;
5. Gumpal Membulat (Subangular Blocky) memiliki kondisi sumbu yang sama
dengan gumpal bersudut, hanya saja pada jenis struktur tanah ini, sisi-sisi tanah
membentuk sudut membulat;
6. Butiran (Granular) merupakan jenis struktur tanah yang bentuknya cenderung
membulat atau terlihat memiliki banyak sisi. Masing-masing ped (gumpal tanah)
juga tidak berpori (porous); serta
7. Remah (Crumb) yakni kondisi struktur tanah membulat atau memiliki banyak
sisi, serta terlihat sangat berpori.
Berbeda dengan tekstur tanah yang hanya dibedakan ke dalam tiga bagian, di antaranya:
1. Tanah Tekstur Halus atau Kasar Beliat, yang artinya tanah tersebut memiliki
minimal 37,5 persen kandungan liat di dalamnya, baik liat berdebu dan/atau liat
berpasir. Sedikit penjelasan, bahwa tanah yang didominasi oleh unsur liat biasanya
akan memiliki porous yang kecil. Sedang tanah yang didominasi unsur debu
cenderung memiliki porous yang sedang;
2. Tanah Tekstur Sedang atau Tanah Berlembung sendiri tersusun atas beberapa
hal, yaitu:
Tanah bertekstur sedang, yakni jenis tanah dengan tekstur lempung berdebu,
lempung berpasir halus, lempung, atau debu;
Tanah bertekstur namun agak kasar, yakni jenis tanah yang bertekstur lempung
berpasir halus atau lempung berpasir;
Tanah bertekstur sedang dan agak halus, yakni lempung liat berdebu, lempung
liat berpasir, dan lempung liat saja; serta
3. Tanah Bertekstur Kasar atau Tanah Berpasir, yang artinya tanah tersebut
memiliki minimal 70 persen unsur pasir, dan/atau bertekstur pasir, dan/atau
memiliki tekstur pasir berlempung.
Seringkali setiap horizon profil tanah mempunyai struktur yang berbeda. Struktur
tanah sangat memengaruhi sifat dan keadaan tanah seperti antara lain gerkan air, lalu hntas
panas, aerasi. Oleh karena itu tata air, pernafasan akar tanaman dan penetrasi akar tanaman
banyak ditentukan oleh struktur tanah. Petani penggarap tanah dengan cara membajak,
menggaru, mencangkul dan memupuk bahan organik bertujuan pula merubah struktur tanah
kearah bentuk, besar dan ketahana yang dikehendaki tanaman. Penggarapan tanah
memecahkan agregat tanah menjadi bongkah-bongkah yang lebih kecil. Pecahan ini
tergantung pada cara penggarapan tanah dan intensif tidaknya penggarapan tanah. Oleh
karena itu sukarlah bagi kita untuk mengamati struktur tanah pada tanah – tanah yang telah
mengalami penggarapan atau sering digarap, sehingga biasanya untuk horizon Ap ataupun Bp
tidak pernah ditentukan struktur tanahnya.
Warna tanah merupakan gabungan warna-warna dari komponen tanah seperti oksida
besi (merah, cokelat karat), humus (hitam, cokelat), kwarsa (putih), dan lempung (kelabu,
putih).
Warna tersirat sebagai indikator kandungan bahan organik. Secara umum, bahwa
semakin gelap warna suatu tanah maka semakin tinggi produktivitasnya karena tingginya
kandungan bahan organik. Sedangkan warna cerah disebabkan oleh berlimpahnya mineral
(kwarsa) yang dimana mineral tersebut tidak bermanfaat bagi tanaman. Urutan produktivitas
secara menurun berdasarkan warna tanah adalah sebagai berikut : hitam, cokelat, cokelat
karat, cokelat kelabu, merah, kelabu, kuning, dan putih.
Tanah yang berwarna kelabu hitam dapat diduga tergolong jenis grumusol atau andisol, tanah
grumusol baik untuk bertanam padi. Sedangkan, tanah andisol cocok untuk tanaman sayuran.
Tanah yang berwarna kuning sifatnya hampir sama dengan tanah merah. Bedanya, jika
warnanya cenderung kuning muda berarti lebih banyak mengandung feri, ion besi yang
bilangan oksidasinya 3+.
Antara kandungan kapurnya tinggi atau kandungan unsur liatnya yang tinggi. Dapat
dipastikan tanah ini miskin bahan organik. Drainase dan aerasinya juga buruk. Kurang cocok
pemakaian tanah yang berwarna putih untuk budidaya tanaman.
2.2.4 Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah adalah daya kohesi dan adhesi diantara partikel-partikel tanah dan
ketahanan (resistensi) massa tanah tersebut terhadap perubahan bentuk oleh tekanan atau
berbagai kekuatan yang dapat mempengaruhi. Konsistensi tanah ditentukan oleh tekstur dan
struktur tanah.
Pentingnya konsistensi tanah ialah untuk menentukan cara penggarapan tanah yang
efisien dan penetrasi akar tanaman di lapisan tanah bawahan. Tanah yang bertekstur pasir
bersifat tidak lengket, tidak liat (non plastic) dan lepas-lepas. Sebaliknya tanah bertekstur
lempung-berat pada keadaan basah berkonsistensi sangat lengket, sangat liat dan bila kering
bersifat sangat teguh (kuat) dan keras.
Tanah bertekstur geluh (loam) mempunyai sifat diantara tekstur pasir dan lempung.
Perekatan partikel tanah membentuk gumpalan agregat dan mempunyai konsistensi keras jika
kering, disebabkan adanya bahan-bahan perekat, yaitu lempung itu sendiri kapur atau
gamping (CaCO3), silika (SiO2), sesquioksida (Al dan Fe oksida) dan humus. Kecuali
lempung semakin basah makin kurang daya rekatnya.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang
tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang
merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat
gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya
waktu pertumbuhan.
Fisika tanah adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat tanah seperti tekstrur tanah, struktur
tanah, konsistensi, bulk density, porositas tanah, warna tanah dan lain-lain.
Tanah sebagai Media Tumbuh Tanaman memiliki sifat dan karakteristik yang dapat dilihat
dari sifat fisik, kimiawi , maupun biologisnya dimana ketiganya berintegrasi dan saling
mempengaruhi satu sama lain dalam pertumbuhan suatu tanaman. Berikut ini penjabaran
masing-masing sifat dan karakteristik tanah baik dari sifat fisika, kimiawi, maupun
biologinya Merupakan gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel tanah yang saling
merekat satu sama lain karena adanya perekat misalnya eksudat akar, hifa jamur, lempung,
humus, dll.
Konsistensi Adalah derajad kohesi dan adhesi antara partikel-partikel tanah dan ketahanan
massa tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang
mempengaruhi bentuk tanah.
3.2 Saran
Dari pemaparan isi makalah diatas penulis berharap agar para pembaca dapat
memahami mengenai materi yang dibahas dalam makalah ini, dan untuk kedepannya dalam
mempelajari tentang fisika tanah kita dapat mencari sumber-sumber lain yang relevan.
DAFTAR PUSTAKA
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Tanah%20dan
%20Kehidupan_IK/Sifat-tanah.html#:~:text=Sifat%20fisika%20tanah%20mencakup
%20tekstur%2C%20struktur%2C%20porositas%20dan%20warna%20tanah.&text=Keadaan
%20struktur%20tanah%20sangat%20berpengaruh,porositas%20tanah%2C%20dan%20warna
%20tanah.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tekstur_tanah
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/27/200000869/struktur-tanah-jenis-dan-
fungsinya?page=all#:~:text=KOMPAS.com%20%2D%20Struktur%20tanah%20adalah,pada
%20setiap%20ukuran%20dan%20bentuknya.&text=Ini%20yang%20membuat%20bentuk
%2C%20ukuran,sifat%20dari%20setiap%20bagian%20berbeda.
https://www.99.co/id/panduan/struktur-dan-tekstur-tanah-pengertian-jenis-hingga-fungsinya
http://habib-geo.blogspot.com/2012/11/konsistensi-tanah.html
https://www.kompasiana.com/jnatan48/5a9b4e535e137347bb5f8697/warna-mampu-
bercerita-tentang-tanah?page=all#:~:text=Pada%20dasarnya%2C%20warna%20tanah
%20tidak,lempung%20(kelabu%2C%20putih).