Anda di halaman 1dari 23

CRITICAL BOOK REVIEW

“Pengantar Oseanografi & Oseanografi”

OLEH :

Nama : ADE WIRANDA

NIM : 3173131004

Kelas :C

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat Rahmat dan HidayahNya, penulis dapat menyelesaikan Critical Book Report
tepat pada waktunya. Critical Book Report ini disusun guna memenuhi salah satu
tugas Oseanografi dan SD Kelautan. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya,
didalam ini penulis berusaha menjelaskan bagaimana Pembahasan tentang
Oseanografi dan SD Kelautan.

Critical Book Report yang penulis susun ini belumlah sempurna, akan tetapi
penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan CBR ini. Oleh karena
itu,penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan CBR ini sampai selesai. Serta ucapan terimakasih
penulis sampaikan juga kepada bapak Dosen Oseanografi dan SD Kelautan yang
telah memberikan tugas ini kepada penulis.

Akhir kata, penulis berharap CBR ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi
penulis sendiri namun juga dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca CBR
ini untuk menambah wawasannya. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan CBR ini.

Medan, 20 Maret 2018

Ade wiranda

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Informasi Bibliografi ............................................................................................... 1
A. Bibliografi Buku Pertama ............................................................................. 1
B. Bibliografi Buku Kedua ................................................................................ 1
BAB II Pembahasan Critical Book Report ............................................................... 2
2.1 Latar belakang ......................................................................................................... 2
2.2 Permasalahan Yang Akan Dikaji ........................................................................... 3
2.3 Kajian Teori Yang Digunakan ................................................................................ 3
2.4 Metode Penelitian................................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN BUKU ............................................................................... 4
A. SINOPSIS BUKU .................................................................................................... 4
1. BUKU UTAMA ............................................................................................ 4
2. BUKU PEMBANDING ............................................................................... 9
B. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN ..................................................................... 15
C. ANALISIS CRITICAL BOOK YANG MENCAKUP : ........................................ 16
BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 17
A. Kesimpulan ............................................................................................... 17
B. Saran ......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Informasi Bibliografi

(1) (2)

A. Bibliografi Buku Pertama


Judul : Pengantar Oseanografi
Penulis : Sahala Hutabarat M.Sc; Steward M.Evans. Ph.D.
ISBN : 979-663-303-5
Penerbit : Universitas Indonesia ( UI-Press)
Tahun terbit : 2014
Urutan cetakan : Cetakan Pertama
Didemensi buku : 18,5 x 22,3 cm
Tebal buku : ix + 159 halaman

B. Bibliografi Buku Kedua


Judul : Oseanografi
Penulis : Widya Prarikeslan M.Si
ISBN : 978-602-422-090-7
Penerbit : UNP Press
Tahun terbit : 2016
Urutan cetakan : CetakanPertama
Dimensi buku : 13,5x20,5 cm
Tebal buku : xii, 200 h

1
BAB II
Pembahasan Critical Book Report

2.1 Latar belakang


Oseanoografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan
γράφειν atau graphos yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi
atau ilmu kelautan) adalah cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari
samudera dan lautan. Secara sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran
atau deskripsi tentang laut. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti
diketahui bahwa bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang
disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang
berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet Bumi
dikelompokkan ke dalam biosfer.
Para ahli oseanografi mempelajari berbagai topik, termasuk organisme laut
dan dinamika ekosistem; arus samudera, ombak, dan dinamika fluida geofisika;
tektonik lempeng dan geologi dasar laut; dan aliran berbagai zat kimia dan sifat fisik
didalam samudera dan pada batas-batasnya. Topik beragam ini menunjukkan
berbagai disiplin yang digabungkan oleh ahli oceanografi untuk memperluas
pengetahuan mengenai samudera dan memahami proses di dalamnya: biologi, kimia,
geologi, meteorologi, dan fisika.
Dalam setiap perkuliahan, khususnya pada mata kuliah Meteorologi dan
Klimatologi, membaca buku yang menjadi bacaan wajib atau buku yang menjadi
bahan rujukan yang direkomendasikan oleh dosen merupakan hal yang penting bagi
setiap mahasiswa. Salah satu bentuk penugasan bagi mahasiswa dalam proses
perkuliahan adalah critical book report. Dimana yang menjadi buku utamanya adalah
Klimatologi Dasar: Unsur Iklim dan Proses Pembentukan Iklim karangan Tumiar
Katarina Manik dan buku pembandingnya adalah Klimatologi : Pengaruh Iklim
Terhadap Tanah dan Tumbuhan karangan Ir. Ance Gunarsih Kartasapoetr.

2
2.2 Permasalahan Yang Akan Dikaji
a. Menganalisa kedua buku tersebut

b. Menganalisa kekurangan serta kelebihan kedua buku

2.3 Kajian Teori Yang Digunakan


Saya menggunakan konsep identifikasi atau meringkas setiap bab
buku dan menyimpulkan isi buku tersebut

2.4 Metode Penelitian


Metode yang saya gunakan dalam pengerjaan critical book ini yaitu
menganalisis buku serta mengevaluasi kedua buku tersebut dan
membandingkan kedua buku tersebut dengan memasukkan kelebihan
serta kekurangan yang terdapat di dalam buku tersebut.

3
BAB III
PEMBAHASAN BUKU

A. SINOPSIS BUKU

1. BUKU UTAMA

Bab 1. Pendahuluan

Oseanografi dapat didefenisikan secara sederhana sebagai suatu ilmu yang


memepelajari lautan. Ilmu-ilmu lain yang termasuk didalamanya ialah ilmu tanah (
Geology , Ilmu bumi ( Geography ), ilmu fisika ( Physics ), ilmu kimia ( chemistry ),
ilmu hayat ( biology ), dan ilu iklim ( meteorology ). Sejarah dan Perkembangan Ilmu
Oseanografi dimulai saat manusia tertarik pada lautan dapat ditinjau kembali pada
permulaan zaman peradaban manusia, ketika pengetahuan tentang dunia dibatasi pada
negera-negar dimana kapal-kapal pelaut dapat pergi dan kembali. Pada abad keempat
sebelum masehi seorang sarjana terkemuka bangsa Junani, Aristoteles, telah
melakukan suatu penelitian yang mendetail menegenai hewan-hewan dan tumbuh-
tumbahan laut.

Bab 2. Sumber-Sumber Alam dari Laut

Pada bab ini dijelaskan lautan kaya akan deposit mineral-mineral dan beberapa
diantaranya terdapat diperairan yang dangkal dan berbatasan dengan daratan. Lautan
yang berbatasan dengan daratan biasanya mempunyai sumber perikanan yang
berpotensial tinggi. Dari jumlah seluruh daerah lautan, hanya 8 % saja yang
merupakan daerah dangkal continental shelf. Hampir seluruh mineral-mineral yang
berasal dari lautan memepunyai sifat tidak dapat diperbaharui ( non-renewable )..
Satu hal yang merupakan masalah yang sedang diperdebatkan samapai saat ini adalah
manusia sebagai penyebab timbulnya pencemaran di perairan pantai.

4
Bab 3 : Daratan dan Lautan

Di bab ini dijelaskan bahwa bumi terdiri atas beberpa lapisan. Adapun urutan lapisan-
lapisan tersebut ialah atmosfer, hidrosfer, litosfer ( lapisan kerak bumi), astenosfer,
dan pusat bumi. Masaa Daratan dan lautan pada dasarnya bumi kita ini dapat dibagi
menjad itanah hemisfer yang meliputi seluruh massa tanah daratan dan lautan
hemisfer. Lembah lautan memiliki bentuk bentuk seperti berikut ini : 1). Ridge dan
Rise, 2) Trench, 3) abyssal palin ( daratan absyssal ), 4) continental island ( pulau-
pulau benua ),5) island Arc ( kumpulan-kumpulan pulau, 6 ) Mid-Oceanic Volcanic
Island ( pulau-pulau vulkanik yang terdapat ditengah-tengah lautan, 7) Atol-Atol, 8)
Seamout dan Guyot. Sedagkan batas-batas pantai dapat dibedakan tiga buah daerah,
1) Continental Shelf, 2) Continental Slope, 3) Continental Rise.

Bab 4. Pembentukan Lautan dan Daratan

Bab ini akan membahas tentang pembentukan lautan dan daratn. Pada mulanya para
ahli percaya bahwa bentuk kerak bumi adalah tetap tidak berubah-ubah. Suatu bukti
bahwa permukaan bumi ini masih berlangsung aktivitas-aktivitas yang heba tyaitu
dengan terdapatnya gunung berapi dan gempa bumi yang sering terjadi. Sudah
terbukti bahwa lempeng tektonik ini bergerak secara berlahan-lahan melintasi dasar
lautan dengan kecepatan rata-rata beberapa centimeter setiap tahunya. Meskipun
kerak lautan baru selalu dibentuk secara terus-menerus di sistem mid-oceanic ridge.
Ukuran lempengan tektonik tidak akan bertambah besar. Di bagian Utara Lautan
Hindia dan Pasifik kerak benua dari Asia daratan menjorok dibawah permukaan laut.
Akibatnya batas-batas yang berdekatan dengan lempeng tektonik dimana daerah
subbduction. Penyebaran dasar lautan ( sea-floor spreading ). Penyebaran dasar
lautan ( sea-floor spreading ). Tidak saja merupakan suatu bentuk sifat dari lautan
tetapi ini juga merupakan suatu hasil dari gerakan massa tanah daratan. Lempeng
tektonik benar-benar telah mendesak massa kerak bumi yang mengakibatkan mereka
menghasilkan suat proses yang dikenal dengan sebagai continental drift.

5
Bab 5. Sedimentasi

Secara relatif ketebalan lapisan sedimen yang terdapat dibanyak bagian lautan,
mempunyai variasi kedalamn yang berbeda-beda dari sekitar 600 meter di lautan
Pasifik, antara 500 meter sampai 1000 meter di lautan Atlantik, 4000 meter di lautan
Artik dan 9000 meter Puerto Rico Trench. Adapun metode lain untuk
mengkalsifikasikan sedimen adalah dengan cara melihat asal mereka ; Sedimen
Lithogenous merupakan jenis sedimen ini berasal dari sisa pengikisan batu-batuan di
darat. Kedua Sedimen Biogenous merupakan sisa-sisa rangka dari organisme hidup
juga akan membentuk endapan partikel-partikel halus yang yang dinamakan ooze
yang biasanya mengendap pada daerah-daerah yang letaknya jauh dari pantai.
Ketiga Sedimen Hydrogenous merupakan jenis partikel dari sedimen golongan ini
dibentuk sebagai hasil reaksi kimia dalam air laut.

Bab 6. Air Laut

Pada bab ini membahas tentang air laut Air adalah suatu zat pelarut yang bersifat
sagat berdaya guna, yang mampu melarutkan zat-zat lain dalam jumlah yang sangat
besar daripada zat cair lainya. Sifat ini dapat dilihat dari banyaknya unsur-unsur
pokok yang terdapat dalam air laut. Diperkirakan hampir sebesar 50 truiliun metrik
ton garam yang larut dalam air laut. Suhu di air laut adalah salah satu faktor yang
amat penting bagi kehidupan organisme di lautan, karena suhu mempengharui baik
aktivitas metabolisme maupun berkembangbiakan dari organisme-organisme
tersebut. Sedangkan radiasi matahari juga penting dalam melengkapi cahaya yang
dibutuhkan oleh tanaman hijau-hijauan untuk dipakai dalam proses
fotosinteta.tumbuh-tumbuhan ini tidak dapat hidup terus menerus tanpa adanya
cahaya matahari yang cukup. Akibatnya penyebaran merka dilautan dibatasi pada
daerah kedalaman dimana cahaya matahari masih dapat dijumpai. Penyebaran yang
luas dari air laut dapat ditentukan oleh adanya perbedaan destinasi dari massa air
yang ada didekatnya. Mereka dapat terjadi demikian terutama disebkan karena
adanya perbedaan suhu dan salinitas.

6
Bab 7. Lautan dan Ikim

Iklim tergantung kepada hubungan yang kompleks yang terjadi karena antara
keadaan didaratan, lautan, atmosfer. Daratan tiadak mempeunyai kapasitas yang sama
seperti air dalam kemampuanya menyimpan panas, akibatnya daratan akan lebih
cepat beraksi untuk menjadi panas ketika menerima radiasi matahari daripada lautan.
Perpindahan panas juga terjadi antar udara dengan lautan atau tanah yang ada di
bawahnya akan dapat memberikan suatu kenaikan tekanan atmosfer pada daerah-
daerah disekitarnya. Sebagian besar air ( 97,3 % ) yang terdapat dipermukaan bumi
bersal dari lautan diseluruh dunia. Sisanya yang berjumlah 2,7 % bersal dari daerah
daratan, berupa gunung-gunung es didaerah kutub,maka air yang berada dibawah
permukaan tanah yang berasala dari danau dan sungai. Sedangkan yang bersal dari
atmosfer yang berbentuk sebagai uap air berjmlah sangat kecil yaitu kira-kira sebesar
0,01 % dari seluruh air yang terdapat dibumi.

Bab 8. Gelombang

Gelombang selalu menimbulkan sebuah ayaunan air yang bergerak tanpa henti-
hentinya pada lapisan permukaan laut dan jarang dalam keadaan sama sekali diam.
Susunan gelombang dilautan baik bentuk maupun macamnya sangat bervariasi dan
komleks, sehingga mengakibatkan mereka ini hampir tidakd dapat diuraikan. Apabila
kita melihat gelombang dilautan, kita mendapat suatu kesan seolah-olah gelombang
ini bergerak secara horizontal dari suatu temapt ke tempat lain, yang kenyataanya
yang tidak demikian ini. Angin yang bertiup diatas permukaan laut merupakan
pembangkit utama gelombang. Bentuk gelombang akan berubah dan akhirnya pecah
begitu mereka sampai dipantai. Hal ini disebkan oleh gerakan melingkar dari
partikel-partikel yang terletak dibagian paling bawah gesekan dari dasar laut
diperairan dangkal. Gelombang besar yang ditimbulkan oleh tenaga yang tiba-tiba
dilepaskan oelh gempan bumi, atau gunung meletus dinamakan tsunami.

7
Bab 9. Sirkulasi Air Lautan

Arus merupakan gerakan air yang sangat luas yang terjadi pada seluruh lautan di
dunia. Arus sangat penting untuk menentukan arah pelayaran bagi kapal-kapal.
Adapun macam gelombang ada tiga yaitu : (1) arus yang benar-benar mengeliligi
daerah kutub selatan yang terdapat pada lintang 600 Selatan. Faktor-faktor
pembangkita arus permukaan yaitu: (1) bentuk topografi dasar lautan dan pulau-
pulau yang ada disekitarnya,(2) gaya coriolis dan arus ekman. Daerah trofis adalah
suatu area yang mempunyai tekanan air lebih tinggi dan dari sana terdapat sebuah
aliran air besar down-hill yang mengalir kedaerah-daerah yang bertekanan rendah
didaerah kutub. Angin adalah salah satu faktor yang paling bervariasi dalam
membangkitkan arus. Agin juga dapat menyebabkan timbulnya arus air vertikal yang
dikenal sebagai upwelling dan singkingpada beberapa daerah pantai.

Bab 10. Pasang

Permukaan air laut perlahan-lahan naik sampai pada ketinggian maksimum, peristiwa
ini dinamakan pasang tinggi ( high water), setelah itu kemudian turun sampai kepada
suatu ketinggian minimum yang disebut pasang rendah (low water). Tenaga
pembangkit pasang adalah gaya tarik menarik antara dua tenaga yang terjadi dilautan,
yang berasal dari gaya sentrifugal yang disebabkan oleh perputaran bumi pada
sumbunya dan gaya gravitasi yang berasal dari bulan. Dua buah diagram yang
menunjukan apabila matahari dan bulan terletak dalam satu garis dengan bumi. Gaya
terik mereka akan saling memperkuat dan menghasilkan timbulnya gerakan pasang
yang sangat tinggi spring tides. Apabila matahari dan bulan tidak terletak dalam satu
garis dengan bumi. Maka gaya tarik mereka akan saling memperlemah dan akan
menghasilkan timbulnya gerakan air pasang yang lemah.

8
2. BUKU PEMBANDING
A. Buku Oseanografi
Bab 1. Pendahuluan
Pada bab 1 ini menjelaskan Oseanografi adalah kombinasi dari dua kata
yunani yaitu oceanus(samudera) dan graphos (uraian/deskripsi) sehingga oseanografi
mempunyai arti deskripsi tentang samudera. Orang yang mempelajari samudera
secara mendalam disebut sebagai Oseanografer. Oseanografi fisik khusus
mempelajari segala sifat dan karakter fisik yang membangun sistem fluidanya.
Oseanografi biologi mempelajari sisi hayati samudra guna mengungkap berbagai
siklus kehidupan organisme yang hidup di atau dari samudra. Oseanografi kimia
melihat berbagai proses aksi dan reaksi antara unsur, molekul, atau campuran dalam
sistem samudra yang menyebabkan perubahan zat secara reversibel atau ireversibel.
Dan Oseanografi geologi memfokuskan pada bangunan dasar samudra yang berkaitan
dengan struktur evolusi cekungan samudra.

Bab 2. Sejarah Perkembangan Laut


Pada bab 2 menjelaskan sejarah perkembangan laut, sejak zaman peradaban
laut merupakan alat transportasi perdagangan, dimana kapal-kapal pelaut dapat pergi
dan kembali. Pada zaman Ptolemeus, abad kedua sebelum masehi, Lautan
Mediterania bagian utara Afrika dan bagian pantai selatan Asia daratan telah
dipetakan dengan sempurna. Pengetahuan tentang lautan juga turut berkembangan
pada arah yang lain berupa teori pembentukan samudera yaitu : Teori Kontarksi,
Teori Grafitasi dan Teori Apung Benua. Pengertian Oseanografi tersendiri secara
sederhana merupakan suatu ilmu yang mempelajari lautan atau ilmu yang
menceritakan tentang laut, baik bentuk, organisme, serta semua fenomena terjadi
yang berhubungan dengan laut. Tanpa peranan laut, maka hampir keseluruhan planet
bumi ini akan menjadi terlalu dingin bagi manusia untuk hidup, karena laut memiliki
peranan penting dalam mengkontrol iklim dunia dengan memindahkan panas dari
daerah equator menuju daerah kutub.

9
Bab 3. Sifat-Sifat Fisika dan Kimia Air
Pada bab 3 menjelaskan sifat-sifat fisika, Sifat alami air adalah polar, maka
molekul air yang lain membentuk ikatan yang disebut ikatan hidrogen. Butuh energi
panas yang besar untuk mempercepat gerakan molekul air dalam menaikkan suhunya.
Kapasitas panas yang tinggi ini cenderung membuat air dalam menaikkan suhunya.
Kapasitas panas yang tinggi ini cenderung membuat air menolak perubahan suhu bila
panas ditambahkan atau dikurangkan. Konsenkuensinya tekanan udara diatas daratan
lebih rendah dari pada tekanan udara diatas laut. Sebaliknya, pada malam hari daratan
lebih cepat melepaskan panas daripada laut sehingga tekanan udara diatas dartan
lebih tinggi daripada tekanan udara diatas laut. Akibatnya berembus angin dari darat
ke laut. Densitas lazim disebut rapat jens atau massa jenis nyang dilambangkan
dengan p (rho), zat yang homogen biasanya mempunyai massa jenis yang sama. Sifat
fisis dan kimia air laut, para ahli oseanografi berkempentingan untuk mengetahui
distribusi spasial (horizontal, dan vertikal) dan temporal (harian, musim, tahunan)
dari sifat fisis dan kimia air laut. Temperatur merupakan ukuran energi gerakan
molekul. Adalah besaran fisis yang mempunyai rentang antara 35oC dan -2oC.
Salinitas adalah besaran yang tidak berdimensi, ia tidak mempunayi unit (satuan).
Massa air memperoleh sifat-sifatnyta dipermukaan, massa air mempunyai suhu dan
saliinitas yang spesifik. Karena perbedannya densitasnya massa aiir tidak bercampur
dengan mudah bila bertemu.

Bab 4. Sedimentasi Laut


Pada bab 4, Dibahas mengenai sedimen adalah matteerial bahan padat, berasal
dari batuan yang mengalami proses pelapukan, peluluhan, pengangkutan air, angin
dan gaya gravitasi, serta pengendapan yang terkumpul oleh proses atau agen alam
sehingga membentuk lapisan-lapsan dipermukaan bumi yang padat atau terkumpul
oleh proses atau agen alam sehingga memebentuk lapisan-lapisan permukaan bumi
yang padat atau tidak terkonsolidasi. Pada jenis sedimentasi laut terdapat Sedimen
Lithogenous yang berasal dari sisa pengikisan batuan di darat. Pada Sedimen
Biogenous berasal dari sisa-sisa organisme hidup juga akan membentuk endapan

10
partikel-partikel halus yang dinamakan ooze. Pada Sedimen Hydrogenous dibentuk
sebagai hasil reaksi kimia dalam air laut. Pada Sedimen Cosmogenous berasal dari
berbagai sumber dan masuk ke laut melalui jalur media/angin.

Bab 5. Arus Laut


Pada bab 5 membahas mengenai Arus adalah pergerakkan massa air secara
vertical dan horizontal sehingga menuju keseimbangan atau gerakan air yang sudah
meluas yang terjadi diseluruh lautan.arus laut hakikatnya timbul akibat pemanasan
yang tidak merata pada permukaan bumi, yang menyebabkan perbedaan tekanan
atmosfer yang mengakibatkan gerakan udara ( angin) dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah, dengan factor : angin, arus geostropik, arus pasut, arus menyusuri pantai,
sirkulasi thermohalin.
Pengaruh rotasi bumi pada pola sirkulasi arus ( gaya koriolis) yang dihasilkan dari
gerakan bumi yang disebabkan oleh arus yang dibelokkan ke kanan dibelahan bumi
utara, ke kiri diselatan. Gyre sinklon dihasilkan dari sirkulasi air yang berlawanan
arah dengan jarum jam dibelahan bumi utara dan searah jarum jam dibelahan bumi
selatan.
Arus Ekman merupakan suatu kecepatan arus yang ditimbulkan oleh pengaruh angin
maksimum dipermukaan dan berkurang secara eksponensial ke lapisan dalam. Ekman
Spiral merupakan penurunan kcepatan arus dengan bertambahnya kedalaman dan
pembelokan arah arus dari permukaan sampai kekolom air yang lebih dalam terjadi
pergeseran dari lapisan satu ke lapisan berikutnya yang lebh dalam sehingga gerakan
arus tampak seperti spiral.

Bab 6. Gelombang Laut


Gelombang adalah pergerakan naik turunnya air dengan arah tegak lurus
permukaan air laut yang membentuk kurva/ grafik sinusosial, gelombang laut
disebabkan oleh angina. Angina diatas lautan mentransfer energinya ke perairan
menyebabkan riak-riak, alun/bukit dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai
gelombang. Sifat-sifat gelombang dipengaruhi oleh tiga bentuk yaitu : Kecepatan

11
Angin; Waktu dimana angin sedang bertiup; Jarak tanpa rintangan dimana angin
sedang bertiup. Factor-faktor yang mempengaruhi gelombang adalah Angin (
gelombang angin ); Gaya tarik-menarik bumi-bulan-matahari ( Gelombang Pasang
Surut ); Gempa didasar laut ( Vulkanik, tektonik dan tsunami); Geometri Laut (
topografi atau profil laut dan bentuk pantai ).
Tipe-tipe Gelombang laut yaitu Gelombang Pembentuk Pantai yang mempunyai
ketinggian kecil dan kecepatan rambatnya rendah. Gelombang Perusak Pantai
biasanya mempunyai ketinggian dan kecepatan rambat yang besar. Jenis-Jenis
Gelombang Laut yaitu Gelombang laut akibat angina yang dapat menimbulkan
energy untuk membentuk pantai, menimbulkan arus dan transport sedimen dalam
arah tegak lurus dan sepanjang pantai, serta menyebabkan gaya yang bekerja pada
bangunan pantai. Gelombang Laut Akibat Pasang Surut, pasang surut merupakan
factor yang penting karena menimbulkan arus kuatterutama di daerah yang sempit,
misalnya teluk, estuary, dan muara sungai. Gelombang Laut akibat Tsunami,
Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena letusan gunung berapi atau gempa
bumi dilaut. Ada tiga penyebab utama terjadinya tsunami yaitu gempa bawah laut,
tanah longsor di dalam atau kedalaman laut, dan letusan gunung api dilaut.
Pengaruh Gelombang Laut, Manfaat Energi Gelombang sebagai penghasil listrik
gelombang laut, salah satu potensi laut dan samudra yang belum bnayak diketahui
masyarakat umum adalah potensi energy laut dan samudra menghasilkan listrik.
Transformasi Gelombang yaitu Kecepatan Gelombang akan berkurang akibat
pengaruh pengurangan kedalaman; Panjang gelombang akan menjadi lebih pendek;
terjadi pembelokan arah penjalaran gelombang akibat perubahan kecepatan; tinggi
gelombang akan bertambah sebelum gelombang pecah. Gelombang Pecah, dapat
diklasifikasikan dalam tiga tipe yaitu Spilling dicirikan oleh buih dan turbelensi
dipuncak gelombang; Plunging adalah jenis gelombang yang paling menakjubkan;
Surging terjadi pada pantai yang sangat curam.

12
Bab 7. Pasang Surut Laut
Pasang surut laut adalah suatu fenomena naik turunnya muka air laut yang
disertai oleh gerakan horizontal dari massa air laut secara periodic. Gerakan
horizontal dari massa air laut disebut arus pasut. Perbedaan permukaan air laut
sepanjang waktu yang mengakibatkan karena gaya gravitasi (gaya tarik) bylan dan
matahari serta karena gerakan revolusi bumi. Ada tiga gaya yang berperan dalam
pembentukkan pasut yaitu Gaya Tarik Gravitasi; Gaya sentrifugal; Gaya Pembangkit
pasut. Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama. Di suatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu kali pasang surut. Secara umum, pasang surut diberbagai
daerah dapat dibedakan empat tipe, yaitu pasang surut harain tunggal (diurnal
tide),harian ganda (semidiurnal tide) dan dua jenis campuran.

Bab 8. Morfologi Laut


Dasar Laut adalah permukaan bumi yang ada didalam laut. Faktor yang
menyebabkan terbentuknya relief dasar laut yaitu Konvergen; Divergen; Sesar
Transfrom. Topografi bentukannya adalah Ridge dan Rise; Trench; Abyssal Plain;
Continental Island; Island Arc; Mid-Ocean Vulcanic Island; Atol-atol; Seamount dan
Guyot. Klasifikasi Laut berdasarkan kedalaman : Zona Litoral; Zona Neritik; Zona
Batial; Zona Abisal; Basin. Morfologi Pantai terlebih dahulu membedakan anatara
pantai dan pesisir. Pantai merupakan daerah mulai dari pesisir ke arah darat sampai
batas yang kurang jelas. Pesisir merupakan jalur daerah tempat pertemuan daratan
dan laut mulai dari batas muka air pada waktu pasang surut terendah menuju kearah
darat sampai batas tertinggi yang mendapat pengaruh gelombang pada waktu badai.
Factor-faktor yang mempengaruhi morfologi pantai adalah Gelombang; Arus;
Pasang; Oscillation wave. Klasifikasi Pantai adalah Pantai Tenggelam; Pantai naik;
pantai netral; pantai campuran. Stadium dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu
Stadium dini atau awal; Stadium Muda; Stadium Dewasa; Stadium Tua.
Zona Pesisir mempunyai arti penting bagi kehidupan dilaut dan mendukung sebagian
besar sumber daya hayati laut didunia. Hutan Bakau atau Mangrove memiliki fungsi
yaitu Fungsi Fisik, Fungsi Biologis, fungsi Ekonomi. Memiliki dua kategori yaitu

13
Vegetasi mangrove Inti, Vegetasi Mangrove Periferal. Vegetasi Mangrove dibedakan
menjadi tiga yaitu Mangrove Mayor; Mangrove Minor; Mangrove Asosiasi. Padang
Lamun merupakan sumber daya yang sangat penting atau produktif yang
menyuburkan laut dan menjadi tempat berteduh dan menyediakan makanan bagi
jenis-jenis ikan dan kerang-kerang penting dan bernilai tinggi. Terumbu Karang
terdapat disepanjang garis pantai daerah tropis yang dangkal, pada perairan yang
hangat, jernih, dan bersih.

Bab 9. Ekosistem Perairan


Pada bab 9, Ekosistem terdiri dari ekosistem daratan dan ekosistem perairan
(lautan). Ekosistem lautan dapat dikelompokkan menjadi ekosistem pantai; ekosistem
laut dalam; ekosistem laut dangkal; dan ekosistem laut tengah.
Faktor Fisik yang sangat menentukan ekosistem pantai yaitu Pasang Surut; Suhu;
gerakan Ombak; Salinitas. Adaptasi Organisme, Ekosistem laut meliputi komunitas
dasar laut dan kondisi kehidupan di perairan dangkal yang mengelilingi daratan
dunia, atau disebut juga daerah paparan benua. Adapun ekosistem laut adalah salah
satu dari ekosistem perairan bumi. Ekosistem ini termaksud samudra, rawa garam,
dan ekologi intertidal, muara sungai dan laguna, bakau dan terumbu karamng, laut
dalam dan dasar laut.
Komponen pembentuk Organisme Laut adalah Abiotik, Autrorof, Heterotrof,
pengurai. Pembagian ekosistem Laut yaitu (1) Menurut Kedalamannya yaitu Daerah
litoral/Daerah Pasang Surut, daerah Neritik, Daerah Batial/Daerah Remang-remang,
daerah Abisal. (2) Berdasarkan Intensitas Cahayanya yaitu Daerah Fotik, Daerah
Twillight, Daerah Afotik. (3) Menurut wilayah Permukaannya secara Horizontal yaitu
Epipelagik, Mesopelagik, Batiopelatik, Abisal Pelagik, Hadal Pelagik.
Adaptasi biota laut terhadap lingkungan yang berkadar garam tinggi. Cara Ikan
beradaptasi yaitu: Banyak minum; Air masuk ke jaringan secara osmosis melalui
usus; Sedikit mengeluarkan Urine; Pengeluaran air terjadi secara Osmosis; Garam-
Garam dikeluarkan secara osmosis melalui ingsang.

14
Bab 10. Pencemaran Laut
Pada bab 10 membahas tentang pencemaran laut dan membagi pencemaran
diperairan menjadi beberapa komponen, yaitu (1) Limbah yang mengakibatkan
penurunan kadar oksigen terlarut; (2) Limbah yang mengakibatkan munculnya
penyakit; (3) Senyawa organic Sintetik; (4) nutrient tumbuhan; (5) Senyawa
Anorganik dan Mineral; (6) Sedimen; (7) Radio aktif; dan (8) pencemaran panas dan
Minyak. Aneka Pemanfaatan Zona Pesisir yaitu ada pemukiman kota, Pengembangan
Industri, Pembuangan Limbah, pekerjaan Perlindungan Pantai, Pelabuhan dari
Transportasi Laut, Struktur Transportasi darat.
Mitigasi Bencana Laut, Mitigasi adalah sebuah upaya untuk melakukan perencanaan
yang tepat untuk meminimumkan dampak bencana. Untuk itu diperlukan berbagai
bentuk pendekatan dalam menetapkan strategi mitigasi yang diperlukan yaitu
Analisis Pola suksesi, Analisis pola Adaptasi, Analisis Struktur Populasi, Analisis
Interaksi dan model, Analisis minimisasi Risiko.

B. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN

Pada buku Sahala pengantar oseanografi dalam pembahasan materi per bab
disajikan ada gambar, peta, dan grafik sesuai dengan kebutuhan materi dan boleh
dikatakan juga ada hubungan yang hampir sama dengan buku oseanografi yang juga
menyajikan gambar. Hanya saja tidak sebanyak buku utama. Pada buku utama dan
buku pembanding materi yang dibahas sama tetapi penyajian materi yang berbeda
Pada buku Oseanografi buku ditulis dengan baik namun tidak menjelaskan secara
rinci pada setiap bab. Pada pengetikan dan Kosa kata cukup rapih dan bahasa mudah
dimengerti. Kedua Cover buku cukup dikatakan menarik dan buku sangat bagus
untuk dibaca dan juga menamah wawasan bagi pembaca. Pada buku pengantar
osenografi/utama sangat bagus sekali sebab terbitan buku ni masih tergolong baru
dan materi yang disajikan disangkut pautkan juga dengan kondisi yang sekarang. Dan
sangat bagus dan dianjurkan juga jika ada revisi terbaru yang lebih kompeten.

15
C. ANALISIS CRITICAL BOOK YANG MENCAKUP :

Tujuan Penulisan Buku


Sebagai buku pengantar bagi kalangan guru dan mahasiswa dalam bidang
Oseanografi. Dan juga menambah wawasan bagi pembacanya tentang oseanografi itu
sendiri.

Isi Secara Umum

klimatologi adalah ilmu yang membahas dan menerangkan tentang iklim, bagaimana
iklim itu dapat berbeda pada suatu tempat dengan tempat yang lainnya. Ada juga
unsur-unsur iklim, yaitu radiasi matahari, temperatur, kelembaban, awan, presifikasi,
evaporasi, tekanan udara, dan angin. Dan faktor.

Penilaian Kualitas Buku


Secara keseluruhan isi buku baik dan disarankan untuk digunakan sebagai sumber
referensi atau sebagai bahan ajaran.

16
BAB
IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat saya tarik kesimpulan untuk kedua buku ini. Kedua buku sangat baik
digunakan sebagai bahan ajar, ataupun bahan pembelajaran mata kuliah oseanografi,
yang tadinya pembaca belum sama sekali memahami oseanografi maka setelah
membaca buku ini setidaknya dapat menambah wawasan tentang oseanografi.
Meskipun buku ini harus dilakukan revision ulang gagar lebih bik lagi. Dan yang
baiknya lagi pembahasan perbab pada kedua buku sangat baik dikarenakan setiap
diberikan penjelasan dan pada setiap kegiatan proses diberikan gambaran.

B. Saran
Adapun saran dari saya sebagai penulis makalah ini ialah pada kedua buku ini
sangat diharapkan adanya revisi baru dengan judul buku yang sama agar
perkembangan ilmu oseanografi semakin banyak dan lebih baik lagi agar
kedepannya berguna untuk pembaca pada khususnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Prarikeslan, Widya.2016.Oseanografi.Padang: UNP Press

Hutabarat, Sahala.2014.Pengantar Oseanografi.Jakarta: UI Press

18
19
20

Anda mungkin juga menyukai