OLEH :
NIM : 3173131004
Kelas :C
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat Rahmat dan HidayahNya, penulis dapat menyelesaikan Critical Book Report
tepat pada waktunya. Critical Book Report ini disusun guna memenuhi salah satu
tugas Oseanografi dan SD Kelautan. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya,
didalam ini penulis berusaha menjelaskan bagaimana Pembahasan tentang
Oseanografi dan SD Kelautan.
Critical Book Report yang penulis susun ini belumlah sempurna, akan tetapi
penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan CBR ini. Oleh karena
itu,penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan CBR ini sampai selesai. Serta ucapan terimakasih
penulis sampaikan juga kepada bapak Dosen Oseanografi dan SD Kelautan yang
telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Akhir kata, penulis berharap CBR ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi
penulis sendiri namun juga dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca CBR
ini untuk menambah wawasannya. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan CBR ini.
Ade wiranda
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
(1) (2)
1
BAB II
Pembahasan Critical Book Report
2
2.2 Permasalahan Yang Akan Dikaji
a. Menganalisa kedua buku tersebut
3
BAB III
PEMBAHASAN BUKU
A. SINOPSIS BUKU
1. BUKU UTAMA
Bab 1. Pendahuluan
Pada bab ini dijelaskan lautan kaya akan deposit mineral-mineral dan beberapa
diantaranya terdapat diperairan yang dangkal dan berbatasan dengan daratan. Lautan
yang berbatasan dengan daratan biasanya mempunyai sumber perikanan yang
berpotensial tinggi. Dari jumlah seluruh daerah lautan, hanya 8 % saja yang
merupakan daerah dangkal continental shelf. Hampir seluruh mineral-mineral yang
berasal dari lautan memepunyai sifat tidak dapat diperbaharui ( non-renewable )..
Satu hal yang merupakan masalah yang sedang diperdebatkan samapai saat ini adalah
manusia sebagai penyebab timbulnya pencemaran di perairan pantai.
4
Bab 3 : Daratan dan Lautan
Di bab ini dijelaskan bahwa bumi terdiri atas beberpa lapisan. Adapun urutan lapisan-
lapisan tersebut ialah atmosfer, hidrosfer, litosfer ( lapisan kerak bumi), astenosfer,
dan pusat bumi. Masaa Daratan dan lautan pada dasarnya bumi kita ini dapat dibagi
menjad itanah hemisfer yang meliputi seluruh massa tanah daratan dan lautan
hemisfer. Lembah lautan memiliki bentuk bentuk seperti berikut ini : 1). Ridge dan
Rise, 2) Trench, 3) abyssal palin ( daratan absyssal ), 4) continental island ( pulau-
pulau benua ),5) island Arc ( kumpulan-kumpulan pulau, 6 ) Mid-Oceanic Volcanic
Island ( pulau-pulau vulkanik yang terdapat ditengah-tengah lautan, 7) Atol-Atol, 8)
Seamout dan Guyot. Sedagkan batas-batas pantai dapat dibedakan tiga buah daerah,
1) Continental Shelf, 2) Continental Slope, 3) Continental Rise.
Bab ini akan membahas tentang pembentukan lautan dan daratn. Pada mulanya para
ahli percaya bahwa bentuk kerak bumi adalah tetap tidak berubah-ubah. Suatu bukti
bahwa permukaan bumi ini masih berlangsung aktivitas-aktivitas yang heba tyaitu
dengan terdapatnya gunung berapi dan gempa bumi yang sering terjadi. Sudah
terbukti bahwa lempeng tektonik ini bergerak secara berlahan-lahan melintasi dasar
lautan dengan kecepatan rata-rata beberapa centimeter setiap tahunya. Meskipun
kerak lautan baru selalu dibentuk secara terus-menerus di sistem mid-oceanic ridge.
Ukuran lempengan tektonik tidak akan bertambah besar. Di bagian Utara Lautan
Hindia dan Pasifik kerak benua dari Asia daratan menjorok dibawah permukaan laut.
Akibatnya batas-batas yang berdekatan dengan lempeng tektonik dimana daerah
subbduction. Penyebaran dasar lautan ( sea-floor spreading ). Penyebaran dasar
lautan ( sea-floor spreading ). Tidak saja merupakan suatu bentuk sifat dari lautan
tetapi ini juga merupakan suatu hasil dari gerakan massa tanah daratan. Lempeng
tektonik benar-benar telah mendesak massa kerak bumi yang mengakibatkan mereka
menghasilkan suat proses yang dikenal dengan sebagai continental drift.
5
Bab 5. Sedimentasi
Secara relatif ketebalan lapisan sedimen yang terdapat dibanyak bagian lautan,
mempunyai variasi kedalamn yang berbeda-beda dari sekitar 600 meter di lautan
Pasifik, antara 500 meter sampai 1000 meter di lautan Atlantik, 4000 meter di lautan
Artik dan 9000 meter Puerto Rico Trench. Adapun metode lain untuk
mengkalsifikasikan sedimen adalah dengan cara melihat asal mereka ; Sedimen
Lithogenous merupakan jenis sedimen ini berasal dari sisa pengikisan batu-batuan di
darat. Kedua Sedimen Biogenous merupakan sisa-sisa rangka dari organisme hidup
juga akan membentuk endapan partikel-partikel halus yang yang dinamakan ooze
yang biasanya mengendap pada daerah-daerah yang letaknya jauh dari pantai.
Ketiga Sedimen Hydrogenous merupakan jenis partikel dari sedimen golongan ini
dibentuk sebagai hasil reaksi kimia dalam air laut.
Pada bab ini membahas tentang air laut Air adalah suatu zat pelarut yang bersifat
sagat berdaya guna, yang mampu melarutkan zat-zat lain dalam jumlah yang sangat
besar daripada zat cair lainya. Sifat ini dapat dilihat dari banyaknya unsur-unsur
pokok yang terdapat dalam air laut. Diperkirakan hampir sebesar 50 truiliun metrik
ton garam yang larut dalam air laut. Suhu di air laut adalah salah satu faktor yang
amat penting bagi kehidupan organisme di lautan, karena suhu mempengharui baik
aktivitas metabolisme maupun berkembangbiakan dari organisme-organisme
tersebut. Sedangkan radiasi matahari juga penting dalam melengkapi cahaya yang
dibutuhkan oleh tanaman hijau-hijauan untuk dipakai dalam proses
fotosinteta.tumbuh-tumbuhan ini tidak dapat hidup terus menerus tanpa adanya
cahaya matahari yang cukup. Akibatnya penyebaran merka dilautan dibatasi pada
daerah kedalaman dimana cahaya matahari masih dapat dijumpai. Penyebaran yang
luas dari air laut dapat ditentukan oleh adanya perbedaan destinasi dari massa air
yang ada didekatnya. Mereka dapat terjadi demikian terutama disebkan karena
adanya perbedaan suhu dan salinitas.
6
Bab 7. Lautan dan Ikim
Iklim tergantung kepada hubungan yang kompleks yang terjadi karena antara
keadaan didaratan, lautan, atmosfer. Daratan tiadak mempeunyai kapasitas yang sama
seperti air dalam kemampuanya menyimpan panas, akibatnya daratan akan lebih
cepat beraksi untuk menjadi panas ketika menerima radiasi matahari daripada lautan.
Perpindahan panas juga terjadi antar udara dengan lautan atau tanah yang ada di
bawahnya akan dapat memberikan suatu kenaikan tekanan atmosfer pada daerah-
daerah disekitarnya. Sebagian besar air ( 97,3 % ) yang terdapat dipermukaan bumi
bersal dari lautan diseluruh dunia. Sisanya yang berjumlah 2,7 % bersal dari daerah
daratan, berupa gunung-gunung es didaerah kutub,maka air yang berada dibawah
permukaan tanah yang berasala dari danau dan sungai. Sedangkan yang bersal dari
atmosfer yang berbentuk sebagai uap air berjmlah sangat kecil yaitu kira-kira sebesar
0,01 % dari seluruh air yang terdapat dibumi.
Bab 8. Gelombang
Gelombang selalu menimbulkan sebuah ayaunan air yang bergerak tanpa henti-
hentinya pada lapisan permukaan laut dan jarang dalam keadaan sama sekali diam.
Susunan gelombang dilautan baik bentuk maupun macamnya sangat bervariasi dan
komleks, sehingga mengakibatkan mereka ini hampir tidakd dapat diuraikan. Apabila
kita melihat gelombang dilautan, kita mendapat suatu kesan seolah-olah gelombang
ini bergerak secara horizontal dari suatu temapt ke tempat lain, yang kenyataanya
yang tidak demikian ini. Angin yang bertiup diatas permukaan laut merupakan
pembangkit utama gelombang. Bentuk gelombang akan berubah dan akhirnya pecah
begitu mereka sampai dipantai. Hal ini disebkan oleh gerakan melingkar dari
partikel-partikel yang terletak dibagian paling bawah gesekan dari dasar laut
diperairan dangkal. Gelombang besar yang ditimbulkan oleh tenaga yang tiba-tiba
dilepaskan oelh gempan bumi, atau gunung meletus dinamakan tsunami.
7
Bab 9. Sirkulasi Air Lautan
Arus merupakan gerakan air yang sangat luas yang terjadi pada seluruh lautan di
dunia. Arus sangat penting untuk menentukan arah pelayaran bagi kapal-kapal.
Adapun macam gelombang ada tiga yaitu : (1) arus yang benar-benar mengeliligi
daerah kutub selatan yang terdapat pada lintang 600 Selatan. Faktor-faktor
pembangkita arus permukaan yaitu: (1) bentuk topografi dasar lautan dan pulau-
pulau yang ada disekitarnya,(2) gaya coriolis dan arus ekman. Daerah trofis adalah
suatu area yang mempunyai tekanan air lebih tinggi dan dari sana terdapat sebuah
aliran air besar down-hill yang mengalir kedaerah-daerah yang bertekanan rendah
didaerah kutub. Angin adalah salah satu faktor yang paling bervariasi dalam
membangkitkan arus. Agin juga dapat menyebabkan timbulnya arus air vertikal yang
dikenal sebagai upwelling dan singkingpada beberapa daerah pantai.
Permukaan air laut perlahan-lahan naik sampai pada ketinggian maksimum, peristiwa
ini dinamakan pasang tinggi ( high water), setelah itu kemudian turun sampai kepada
suatu ketinggian minimum yang disebut pasang rendah (low water). Tenaga
pembangkit pasang adalah gaya tarik menarik antara dua tenaga yang terjadi dilautan,
yang berasal dari gaya sentrifugal yang disebabkan oleh perputaran bumi pada
sumbunya dan gaya gravitasi yang berasal dari bulan. Dua buah diagram yang
menunjukan apabila matahari dan bulan terletak dalam satu garis dengan bumi. Gaya
terik mereka akan saling memperkuat dan menghasilkan timbulnya gerakan pasang
yang sangat tinggi spring tides. Apabila matahari dan bulan tidak terletak dalam satu
garis dengan bumi. Maka gaya tarik mereka akan saling memperlemah dan akan
menghasilkan timbulnya gerakan air pasang yang lemah.
8
2. BUKU PEMBANDING
A. Buku Oseanografi
Bab 1. Pendahuluan
Pada bab 1 ini menjelaskan Oseanografi adalah kombinasi dari dua kata
yunani yaitu oceanus(samudera) dan graphos (uraian/deskripsi) sehingga oseanografi
mempunyai arti deskripsi tentang samudera. Orang yang mempelajari samudera
secara mendalam disebut sebagai Oseanografer. Oseanografi fisik khusus
mempelajari segala sifat dan karakter fisik yang membangun sistem fluidanya.
Oseanografi biologi mempelajari sisi hayati samudra guna mengungkap berbagai
siklus kehidupan organisme yang hidup di atau dari samudra. Oseanografi kimia
melihat berbagai proses aksi dan reaksi antara unsur, molekul, atau campuran dalam
sistem samudra yang menyebabkan perubahan zat secara reversibel atau ireversibel.
Dan Oseanografi geologi memfokuskan pada bangunan dasar samudra yang berkaitan
dengan struktur evolusi cekungan samudra.
9
Bab 3. Sifat-Sifat Fisika dan Kimia Air
Pada bab 3 menjelaskan sifat-sifat fisika, Sifat alami air adalah polar, maka
molekul air yang lain membentuk ikatan yang disebut ikatan hidrogen. Butuh energi
panas yang besar untuk mempercepat gerakan molekul air dalam menaikkan suhunya.
Kapasitas panas yang tinggi ini cenderung membuat air dalam menaikkan suhunya.
Kapasitas panas yang tinggi ini cenderung membuat air menolak perubahan suhu bila
panas ditambahkan atau dikurangkan. Konsenkuensinya tekanan udara diatas daratan
lebih rendah dari pada tekanan udara diatas laut. Sebaliknya, pada malam hari daratan
lebih cepat melepaskan panas daripada laut sehingga tekanan udara diatas dartan
lebih tinggi daripada tekanan udara diatas laut. Akibatnya berembus angin dari darat
ke laut. Densitas lazim disebut rapat jens atau massa jenis nyang dilambangkan
dengan p (rho), zat yang homogen biasanya mempunyai massa jenis yang sama. Sifat
fisis dan kimia air laut, para ahli oseanografi berkempentingan untuk mengetahui
distribusi spasial (horizontal, dan vertikal) dan temporal (harian, musim, tahunan)
dari sifat fisis dan kimia air laut. Temperatur merupakan ukuran energi gerakan
molekul. Adalah besaran fisis yang mempunyai rentang antara 35oC dan -2oC.
Salinitas adalah besaran yang tidak berdimensi, ia tidak mempunayi unit (satuan).
Massa air memperoleh sifat-sifatnyta dipermukaan, massa air mempunyai suhu dan
saliinitas yang spesifik. Karena perbedannya densitasnya massa aiir tidak bercampur
dengan mudah bila bertemu.
10
partikel-partikel halus yang dinamakan ooze. Pada Sedimen Hydrogenous dibentuk
sebagai hasil reaksi kimia dalam air laut. Pada Sedimen Cosmogenous berasal dari
berbagai sumber dan masuk ke laut melalui jalur media/angin.
11
Angin; Waktu dimana angin sedang bertiup; Jarak tanpa rintangan dimana angin
sedang bertiup. Factor-faktor yang mempengaruhi gelombang adalah Angin (
gelombang angin ); Gaya tarik-menarik bumi-bulan-matahari ( Gelombang Pasang
Surut ); Gempa didasar laut ( Vulkanik, tektonik dan tsunami); Geometri Laut (
topografi atau profil laut dan bentuk pantai ).
Tipe-tipe Gelombang laut yaitu Gelombang Pembentuk Pantai yang mempunyai
ketinggian kecil dan kecepatan rambatnya rendah. Gelombang Perusak Pantai
biasanya mempunyai ketinggian dan kecepatan rambat yang besar. Jenis-Jenis
Gelombang Laut yaitu Gelombang laut akibat angina yang dapat menimbulkan
energy untuk membentuk pantai, menimbulkan arus dan transport sedimen dalam
arah tegak lurus dan sepanjang pantai, serta menyebabkan gaya yang bekerja pada
bangunan pantai. Gelombang Laut Akibat Pasang Surut, pasang surut merupakan
factor yang penting karena menimbulkan arus kuatterutama di daerah yang sempit,
misalnya teluk, estuary, dan muara sungai. Gelombang Laut akibat Tsunami,
Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena letusan gunung berapi atau gempa
bumi dilaut. Ada tiga penyebab utama terjadinya tsunami yaitu gempa bawah laut,
tanah longsor di dalam atau kedalaman laut, dan letusan gunung api dilaut.
Pengaruh Gelombang Laut, Manfaat Energi Gelombang sebagai penghasil listrik
gelombang laut, salah satu potensi laut dan samudra yang belum bnayak diketahui
masyarakat umum adalah potensi energy laut dan samudra menghasilkan listrik.
Transformasi Gelombang yaitu Kecepatan Gelombang akan berkurang akibat
pengaruh pengurangan kedalaman; Panjang gelombang akan menjadi lebih pendek;
terjadi pembelokan arah penjalaran gelombang akibat perubahan kecepatan; tinggi
gelombang akan bertambah sebelum gelombang pecah. Gelombang Pecah, dapat
diklasifikasikan dalam tiga tipe yaitu Spilling dicirikan oleh buih dan turbelensi
dipuncak gelombang; Plunging adalah jenis gelombang yang paling menakjubkan;
Surging terjadi pada pantai yang sangat curam.
12
Bab 7. Pasang Surut Laut
Pasang surut laut adalah suatu fenomena naik turunnya muka air laut yang
disertai oleh gerakan horizontal dari massa air laut secara periodic. Gerakan
horizontal dari massa air laut disebut arus pasut. Perbedaan permukaan air laut
sepanjang waktu yang mengakibatkan karena gaya gravitasi (gaya tarik) bylan dan
matahari serta karena gerakan revolusi bumi. Ada tiga gaya yang berperan dalam
pembentukkan pasut yaitu Gaya Tarik Gravitasi; Gaya sentrifugal; Gaya Pembangkit
pasut. Bentuk pasang surut diberbagai daerah tidak sama. Di suatu daerah dalam satu
hari dapat terjadi satu kali pasang surut. Secara umum, pasang surut diberbagai
daerah dapat dibedakan empat tipe, yaitu pasang surut harain tunggal (diurnal
tide),harian ganda (semidiurnal tide) dan dua jenis campuran.
13
Vegetasi mangrove Inti, Vegetasi Mangrove Periferal. Vegetasi Mangrove dibedakan
menjadi tiga yaitu Mangrove Mayor; Mangrove Minor; Mangrove Asosiasi. Padang
Lamun merupakan sumber daya yang sangat penting atau produktif yang
menyuburkan laut dan menjadi tempat berteduh dan menyediakan makanan bagi
jenis-jenis ikan dan kerang-kerang penting dan bernilai tinggi. Terumbu Karang
terdapat disepanjang garis pantai daerah tropis yang dangkal, pada perairan yang
hangat, jernih, dan bersih.
14
Bab 10. Pencemaran Laut
Pada bab 10 membahas tentang pencemaran laut dan membagi pencemaran
diperairan menjadi beberapa komponen, yaitu (1) Limbah yang mengakibatkan
penurunan kadar oksigen terlarut; (2) Limbah yang mengakibatkan munculnya
penyakit; (3) Senyawa organic Sintetik; (4) nutrient tumbuhan; (5) Senyawa
Anorganik dan Mineral; (6) Sedimen; (7) Radio aktif; dan (8) pencemaran panas dan
Minyak. Aneka Pemanfaatan Zona Pesisir yaitu ada pemukiman kota, Pengembangan
Industri, Pembuangan Limbah, pekerjaan Perlindungan Pantai, Pelabuhan dari
Transportasi Laut, Struktur Transportasi darat.
Mitigasi Bencana Laut, Mitigasi adalah sebuah upaya untuk melakukan perencanaan
yang tepat untuk meminimumkan dampak bencana. Untuk itu diperlukan berbagai
bentuk pendekatan dalam menetapkan strategi mitigasi yang diperlukan yaitu
Analisis Pola suksesi, Analisis pola Adaptasi, Analisis Struktur Populasi, Analisis
Interaksi dan model, Analisis minimisasi Risiko.
Pada buku Sahala pengantar oseanografi dalam pembahasan materi per bab
disajikan ada gambar, peta, dan grafik sesuai dengan kebutuhan materi dan boleh
dikatakan juga ada hubungan yang hampir sama dengan buku oseanografi yang juga
menyajikan gambar. Hanya saja tidak sebanyak buku utama. Pada buku utama dan
buku pembanding materi yang dibahas sama tetapi penyajian materi yang berbeda
Pada buku Oseanografi buku ditulis dengan baik namun tidak menjelaskan secara
rinci pada setiap bab. Pada pengetikan dan Kosa kata cukup rapih dan bahasa mudah
dimengerti. Kedua Cover buku cukup dikatakan menarik dan buku sangat bagus
untuk dibaca dan juga menamah wawasan bagi pembaca. Pada buku pengantar
osenografi/utama sangat bagus sekali sebab terbitan buku ni masih tergolong baru
dan materi yang disajikan disangkut pautkan juga dengan kondisi yang sekarang. Dan
sangat bagus dan dianjurkan juga jika ada revisi terbaru yang lebih kompeten.
15
C. ANALISIS CRITICAL BOOK YANG MENCAKUP :
klimatologi adalah ilmu yang membahas dan menerangkan tentang iklim, bagaimana
iklim itu dapat berbeda pada suatu tempat dengan tempat yang lainnya. Ada juga
unsur-unsur iklim, yaitu radiasi matahari, temperatur, kelembaban, awan, presifikasi,
evaporasi, tekanan udara, dan angin. Dan faktor.
16
BAB
IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat saya tarik kesimpulan untuk kedua buku ini. Kedua buku sangat baik
digunakan sebagai bahan ajar, ataupun bahan pembelajaran mata kuliah oseanografi,
yang tadinya pembaca belum sama sekali memahami oseanografi maka setelah
membaca buku ini setidaknya dapat menambah wawasan tentang oseanografi.
Meskipun buku ini harus dilakukan revision ulang gagar lebih bik lagi. Dan yang
baiknya lagi pembahasan perbab pada kedua buku sangat baik dikarenakan setiap
diberikan penjelasan dan pada setiap kegiatan proses diberikan gambaran.
B. Saran
Adapun saran dari saya sebagai penulis makalah ini ialah pada kedua buku ini
sangat diharapkan adanya revisi baru dengan judul buku yang sama agar
perkembangan ilmu oseanografi semakin banyak dan lebih baik lagi agar
kedepannya berguna untuk pembaca pada khususnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
19
20